Anda di halaman 1dari 5

KECERDASAN BUATAN PADA AUTONOMOUS VEHICLES

DAN ROBOT

Septian Triwahyudi

10851001632

Teknik Informatika, Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negri Sultan Syarif Qasim Riau

28282

septian_smkn_2@yahoo.co.id

Abstrak

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma (yang dipandang)
cerdas yang diprogramkan ke dalam kontroler robot. Pengertian cerdas di sini sangat relatif, karena
tergantung dari sisi mana seseorang memandang. Robot merupakan suatu perangkat mekanik yang
mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik dibawah kendali dan pengawasan manusia, ataupun
yang dijalankan dengan serangkaian program yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau
kecerdasan buatan (artificial intelligence). Robot AIBO merupakan salah satu jenis robosapien yang
berbasis pada AI. Robot entertainment yang mampu berkomunikasi dengan lingkungannya ini
dilengkapi dengan sensor visual, telinga buatan serta indra peraba. AI yang diterapkan dalam AIBO
memungkinkan ia mampu memunculkan berbagai ekspresi sesuai insting, emosi berkat perangkat
sensor yang dimilikinya. Selain itu juga terdapat robot AIDA (Affective Intelligent Driving Agent).

Kata kunci : AI, AIBO, AIDA

1. Pendahuluan

Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai
kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap
komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat
melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.

Kata “robot” diambil dari bahasa Ceko (Chech), yang memiliki arti “pekerja” (worker). Robot
merupakan suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik dibawah
kendali dan pengawasan manusia, ataupun yang dijalankan dengan serangkaian program yang telah
didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Teknologi yang memungkinkan kita ‘berkomunikasi’ dengan orang yang telah meninggal adalah
salah satu dari banyak aplikasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan tiruan. Sistem AI
mengolah rekaman pembicaraan subjek chatbot sehingga menghasilkan percakapan yang lebih
variatif. Sosok Alice dan Luci chatbot yang dapat diakses lewat internet dapat diajak mengobrol
serta dirancang mampu mengembangkan sendiri kemampuan berkomunikasinya. Robosapiens
research and development (R&D) AI yang berwujud robotik yang paling mutakhir adalah berbagai
jenis robosapiens. Robot pintar ini memiliki karakter mirip manusia yang nyaris juga memiliki
‘perasaan’. Salah satu temuan robosapien yang paling menyerupai sifat manusia adalah AIBO.

2. KECERDASAN BUATAN PADA AUTONOMOUS VEHICLES DAN ROBOT

A. Artificial Intelligence Dalam Kehidupan Manusia

Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan
yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer.
Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan
pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan
kecerdasan buatan antara lain sistem pakar,permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan
syaraf tiruan dan robotika.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif
tidak bermasalah. Seperti contoh:

Mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur


atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan,
sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan
Obyek/Muka, bermain Sepakbola.

Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting
pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam
sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-
tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan
dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta
pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu
tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata.
Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer,
seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah.

B. Robot Sebagai Bagian Dari Artificial Intelligence

Kata “robot” diambil dari bahasa Ceko (Chech), yang memiliki arti “pekerja” (worker). Robot
merupakan suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik dibawah
kendali dan pengawasan manusia, ataupun yang dijalankan dengan serangkaian program yang telah
didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan Buatan
(Artificial Intelligence) dalam robotik adalah suatu algorithma (yang dipandang) cerdas yang
diprogramkan ke dalam kontroler robot. Pengertian cerdas di sini sangat relatif, karena tergantung
dari sisi mana sesorang memandang.

1. Robot AIBO

Robot-robot pintar yang mengadopsi karakter manusia, termasuk yang telah wafat sekalipun, kini
dapat menghadirkan kembali kenangan masa lalu. Siapapun, apakah itu leluhur atau tokoh
selebritis bahkan diri kita sekalipun dapat ditransformasi dalam bentuk robot yang pintar
berkomunikasi atau chat bot. Kendati wujud robot itu tidak berbentuk robot bertubuh manusia yang
telah biasa kita kenal, melainkan sebuah perangkat komputer pintar, teknologi ini telah
memungkinkan Elvis Presley, John Lennon atau mungkin almarhum nenek sesorang dapat dihadirkan
kembali. Teknologi yang memungkinkan kita ‘berkomunikasi’ dengan orang yang telah meninggal
adalah salah satu dari banyak aplikasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan tiruan. Sistem AI
mengolah rekaman pembicaraan subjek chatbot sehingga menghasilkan percakapan yang lebih
variatif. Sosok Alice dan Luci chatbot yang dapat diakses lewat internet dapat diajak mengobrol
serta dirancang mampu mengembangkan sendiri kemampuan berkomunikasinya. Robosapiens
research and development (R&D) AI yang berwujud robotik yang paling mutakhir adalah berbagai
jenis robosapiens. Robot pintar ini memiliki karakter mirip manusia yang nyaris juga memiliki
‘perasaan’. Salah satu temuan robosapien yang paling menyerupai sifat manusia adalah AIBO.
Melalui situs www.aibo.com terungkap jelas bahwa AIBO, si anjing pintar keluaran Sony itu
merupakan salah satu jenis robosapien yang berbasis pada AI. Robot entertainment yang mampu
berkomunikasi dengan lingkungannya ini dilengkapi dengan sensor visual, telinga buatan serta indra
peraba. AI yang diterapkan dalam AIBO memungkinkan ia mampu memunculkan berbagai ekspresi
sesuai insting, emosi berkat perangkat sensor yang dimilikinya.Perangkat teknologi tinggi yang
dijual seharga US$ 12.000 ini bahkan mampu membentuk kepribadian yang khas sebagai hasil
interaksinya dengan orang dan lingkungan di sekelilingnya. AIBO juga dapat belajar dari
pengalaman serta diajak bermain games dengan menambahkan Memory Stick dan Wireless LAN
Card. Robot ini juga dapat dikendalikan dari jarak jauh secara real-time melalui kamera. AIBO
bahkan dapat membantu anda membaca e-mail yang anda terima, jika anda rajin melatihnya maka
anjing buatan ini juga akan lebih pintar. Selain AIBO, masih banyak robosapien lainnya yang bersifat
humanoid. Setelah sebelumnya Honda memunculkan ASIMO ‘kakak’ AIBO yang belum secanggih
AIBO, kini terus terjadi pengembangan teknologi untuk menjadikan robot itu lebih pintar sekaligus
lebih manusiawi.Regenerasi juga terjadi pada AIBO serta robot cerdas lainnya seperti PArtner type
PErsonal Robot (PaPeRo) buatan NEC serta Robot PINOkio buatan Kitano Symbiotic System Project
Tokyo. Selain berukuran kian mungil, robosapien kini tak cuma terkesan imut namun juga dapat
membantu kegiatan di rumah sekaligus menghibur. Karena jelas disukai pasar, kini perusahaan-
perusahaan raksasa dunia mulai berkonsentrasi mengembangkan robosapien sebagai barang
konsumsi.AI, dari Fiksi Ilmiah ke Realitas Imajinasi manusia tentang mahluk kaleng yang cerdas
telah muncul sejak munculnya tokoh robot pintar Mr Data. Khayalan itu sejak 1960 mulai dirintis
menjadi kenyataan oleh John McCharthy. McCharthy dari Massachusets Institute of Technology
(MIT) berupaya mengembangkan bahasa pemrograman komputer yang mampu berpikir.AI yang
secara harfiah diartikan sebagai kecerdasan buatan yang meniru pola pikir manusia, setelah melalui
proses pengembangan dan riset mendalam kini AI mampu menjadi sistem yang bisa belajar,
mengenali dan memutuskan seperti yang ditempuh manusia.Sedangkan, definisi tentang AI sendiri
masih menjadi perdebatan. Menurut paper tertulis Adang Suwandi Ahmad dari Intelligent System
Research Group Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung, AI memiliki dua dimensi yaitu
peniruan perilaku dan peniruan cara berpikir. Sistem berbasis AI biasanya diprogram untuk mampu
belajar dengan memasukkan beberapa jenis input dan target yang diinginkan. Setelah beberapa kali
pelatihan, maka sistem tersebut bisa mengeluarkan output sesuai yang diinginkan. AI kini telah
mampu melakukan peniruan cara berpikir manusia. Kini AI bukan lagi menggunakan logika fuzzy
sederhana (sistem ini kini banyak dipakai dalam mesin cuci otomatis) yaitu jika kondisinya A maka
akan direspon B. AI yang diterapkan sekarang sudah memasukkan unsur peniruan sense manusia.
Pengembangan konsep AI sebenarnya mengalami sejarah yang sangat panjang. Sejak zaman Plato
telah dikenal prinsip ‘Manusia akan dapat hidup terus karena memiliki intelegensi”. Namun, AI yang
hanya mengandalkan logika dan hitungan matematis ternyata tidak dapat menjadi solusi. Banyak
hal lain seperti spiritualitas, kebudayaan, dan rasa merupakan bagian tidak terpisahkan dari
intelegensi manusia. Teknik melakukan nalar yang dikembangkan dalam AI, masih jauh dari
kemampuan manusia bahkan dengan hewan sekalipun. Karena itu, maka dalam AI terus
dikembangkan untuk bisa mencari solusi-solusi dari permasalahan di luar matematika. Sistem
operasi AI memang berbasis pada algoritma yang menjadi kajian Informatika. Kini pengembangan AI
telah meliputi berbagai aspek. Pertama, pemrosesan bahasa alamiah, ditujukan untuk menjadikan
komputer mampu berkomunikasi langsung dengan manusia. Kedua, AI dikembangkan untuk meniru
pola pikir seorang ahli atau pakar. Metode ini banyak digunakan dalam dunia kedokteran, teknik
sipil dan teknik industri. Ketiga, AI diterapkan dalam logika fuzzy yang mengadopsi penilaian yang
dilakukan manusia terhadap suatu kebenaran. Pada kebyanakan sistem digital, kebenaran dinilai
benar atau salah (0 atau 1). Padahal, dalam penilaian manusiaa terdapat suatu kebimbangan antara
benar atau salah. Sistem-sistem yang menggunakan logika fuzzy ini memperhitungkan kebimbangan
nilai benar dan salah tersebut. Keunggulan dari logika fuzzy ini adalah membuat sistem menjadi
lebih baik.Keempat, Jaringan Syaraf Tiruan adalah suatu metode yang mengadopsi proses berpikir
dalam otak manusia. Metode ini berisi proses stimulasi-stimulasi yang berlangsung dalam otak yang
diterjemahkan dalam simbol, nilai dan bobot. Metode ini mempunyai keunggulan dalam hal proses
pembelajaran. Kelima, Algoritma Genetika adalah suatu metode yang mengadopsi proses seleksi
alamiah yang terdapat dalam teori evolusi. Dasar permikiran dari metode ini adalah bahwa sesuatu
yang baik yang diperoleh dari induk-induk yang baik. Metode ini sangat baik dalam optimasi.Intinya,
AI dapat diaplikasikan dalam fungsi searching, natural language processing, pengenalan pola dan
pandangan, logika dan ketentuan serta expert system. Software AI bahkan dapat mereproduksi
sebuah soft ware kembali. AI sebenarnya alogaritma yang dituangkan dalam software. Sedangkan
implementasinya, hardware sekarang sudah lebih canggih. Sehingga bisa dalam beragam bentuk,
sesuai dengan keinginan. Data juga tidak harus disimpan dalam disket atau CD ROM, tetapi bentuk
chip. Di era 1980-an mulai banyak kegiatan untuk mrngembangkan Artificial Intelegency. Di
Amerika dilakukan di MIT atau Inggris di University of Eidenberg. Saat ini, Artificial Intelegency
sedang mengalami perkembangan dalam bentuk aplikasi komersial. Seperti dalam bidang
kedokteran, robot, games, dan sebagian besar untuk kebutuhan militer. Aplikasi AI di bidang
robotik, selain akan menghasilkan wujud robosapiens juga akan mampu mengahasilkan sosok robot
yang mandiri atau autonomous. Setiap AI akan menciptakan AI yang baru. Namun, penerapan secara
komersial AI di bidang robotik saat ini lebih mengarah kepada games . Namun, tentunya wujud
robotik dalam pengembangan AI terhitung paling ideal. Kini beberapa raksasa industri dunia tengah
berlomba-lomba menciptakan karakter robot berbasis AI yang lebih humanis. Bahkan, aplikasi AI di
bidang industri justru memiliki aspek pengembangan yang lebih terbatas. Di bidang industri
memang ada pengembangan AI, tapi itu pun masih terbatas. Sebab, AI diciptakan untuk membuat
nilai tambah untuk bisa melakukan sesuatu dengan banyak kemungkinannya. Sedang, industri relatif
lebih sempit kemungkinannya, tanpa filosofi atau spiritual. Karena tiap tahap produksi sudah diplot
jalur kegiatannya. Pada proses ini, AI sulit untuk dikembangkan dan lebih disederhanakan
perannya.. Kendati aplikasi AI di bidang industri lebih sederhana, ternyata penerapan AI seperti
yang diterapkan oleh IBM dengan software Computer Aided Three Dimensional Interactive
Application (CATIA) sebagai perangkat yang dipakai industri saat mempersiapkan produk baru.
CATIA dengan pintar menghitung untung rugi dikeluarkannya produk baru dengan mengkalkulasi
semua line produksi.

2. Robot Affective Intelligent Driving Agent (AIDA)


MIT baru-baru ini bereksperimen untuk merevolusi navigasi GPS dengan membuatnya ramah dan
prediktif, menggunakan robot yang ramah penolong untuk mengantisipasi kebutuhan Anda. The
Affective Intelligent Driving Agent (AIDA) adalah sebuah robot kepala dan leher.

Robot ini mampu berekspresi seperti senyum, sedih, menunjukkan peringatan ataupun
mengedipkan mata pada pengendara mobil. AIDA dikembangkan sebagai kolaborasi antara Personal
Robot Group di MIT Media Lab, MIT Kota SENSEable Lab, dan Volkswagen Group of America’s
Electronics Research Lab.

Perilaku AIDA yang terlihat ekspresif sebenarnya dirancang agar pengemudi sayang dengan
perangkat yang membantu navigasi harian. Robot ini mampu belajar mengenai perjalanan
keseharian dan daerah mana saja yang sering ditempuh oleh pengendara.

Lebih jauh lagi, robot ini mampu menyimpan data agenda lokal dan kondisi lalu lintas jalanan yang
mana lebih macet sehingga pengendara bisa melalui jalan lainnya. Robot ini juga akan
menavigasikan pengendara ke pom bensin bila tangki bensin hampir habis.

Sistem navigasi saat ini mencakup banyak fungsi. Lalu lintas data dan dimasukkan dalam detouring
mobil seperti Ford Taurus. Dan data lalu lintas agregator seperti Navteq Inrix dan acara termasuk
data untuk memberitahu pengendara ketika ada pertandingan di stadion setempat.

Dalam aplikasi lain, AI juga dapat digunakan untuk membantu proses identifikasi model dari sistem
robot, model lingkungan atau gangguan, model dari tugas robot (task) seperti membuat rencana
trajektori, dan sebagainya. Dalam hal ini konsep AI tidak digunakan secara langsung (direct) ke
dalam kontroler, namun lebih bersifat tak langsung (indirect).

Kesimpulan

Robot merupakan suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik
dibawah kendali dan pengawasan manusia, ataupun yang dijalankan dengan serangkaian program
yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Robot AIBO merupakan satu jenis robosapien yang berbasis pada AI. Robot entertainment yang
mampu berkomunikasi dengan lingkungannya ini dilengkapi dengan sensor visual, telinga buatan
serta indra peraba. Robot AIDA dirancang agar pengemudi sayang dengan perangkat yang membantu
navigasi harian. Robot ini mampu belajar mengenai perjalanan keseharian dan daerah mana saja
yang sering ditempuh oleh pengendara.

Daftar Pustaka:

Anda mungkin juga menyukai