Engine Principles G
Chapter 6.
Charger
1. Kinds of charger
dasar untuk meningkatkan engine power dan torque adalah bagaimana cara memasukan
oxygen lebih banyak kedalam engine.sebagai contoh, if the density and amount of inlet air is
high, then the power and torque shall be high
kemudian dengan mengatur sistim intake dan ruang bakar, sangat memungkinkan sekali untuk
menambah pemasukan udara. Salah satu metode yang mungkin untuk dilakukan adalah
dengan menambahkan suatu alat untuk mengkompresikan udara dan memasukannya, yang
disebut charger,
Terdapat beberapa jenis dari charger. Umumnya, adalah jenis Turbocharger yang mana
charger dikendalikan dengan menggunakan exhaust turbine, dan jenis Supercharger yang
mana pengendaliannya secara mekanik menggunakan driving force beberapa parts (seperti
putaran crankshaft)
68 Training Material & PublicationEngine Principles GS
Turbocharger
Supercharger
Turbocharger berfungsi sebagai “Turbine driving charger’, yaitu sistim pengompresian udara
dengan perputaran compressor yang memutar turbine menggunakan aliran exhaust gas. Dalam
hal ini memungkinkan sekali untuk mendapatkan tenaga yang kuat dengan menggunakan alat
yang kecil. Akan tetapi, disaat engine berputar pada kecepatan rendah turbin tidak dapat
berputar dengan kecepatan tinggi sehingga pengompresian tenaga tidak cukup dan akan terjadi
keterlambatan akselerasi
but
Karena itu, meskipun pedal gas ditekan tidak akan merespon putaran mesin, ini yang
dengan Turbo Lag. Lag disini diartikan waktu keterlambatannya.
Pada sistem yang menggunakan pengendalian mekanisme interlocking dengan crankshaft,
‘Supercharger, mechanical supercharger, mempunyal respons yang lebih baik. Walaupun pada
kecepatan rendah, efisiensi mesin akan jelek karena akan terjadi peningkatan kebocoran udara
‘melalui celah antara rotor dan housing. Pada saat kecepatan tinggi, akan terjadi peningkatan
hilangnya driven force. Untuk menghindarinya, structure sistim supercharger harus dirubah atau
Turbocharger dan Supercharger digabungkan dalam sistim yang baru. Mesin yang tidak
‘menggunakan supercharger disebut naturally aspirate engine atau NA engine.
2. Turbocharger
69 Training Material & PublicationEngine Principles G
‘Turbocharger berasal dari kata turbo (turbine) dan charger, terdiri dari turbine dan compressor
yang berhubungan secara langsung, sehingga turbine wheel diputar oleh energy dari exhaust
gas dan udara yang masuk akan terkompresi oleh putaran turbine wheel.
Komponen yang ada pada turbocharger meliputi turbine wheel, compressor wheel dan axis,
dan terpasang di dekat exhaust manifolds.
al
Trette vave|
udara yang panas karena kompresi akan didinginkan oleh intercooler dan disuplai ke dalam
engine melalui throttle valve. Exhaust gas mengalir melalui turbo charger untuk memutar turbine
wheel. Untuk menghindari terjadinya over boosting pada kecepatan tinggi, ketika tekanan boost
melabihi tekanan yang ditentukan, waste gate valve (exhaust bypass valve) dari WGT (waste
gate turbocharger) akan membuka.
‘Waste gate valve
‘Compressor
70 Training Material & PublicationEngine Principles G
Turbine wheel berputar dengan kecepatan 100,000 rpm ~ 160,000 rpm dengan suhu exhaust
gas sebesar 900+ pada kecepatan tinggi, turbine wheel terbuat dari bahan yang ringan dengan
daya tahan terhadap panas yang tinggi seperti ceramics.
Semakin kecil dan ringan turbocharger semakin baik untuk mendapatkan respon yang baik dari
engine seperti respon terhadap acceleration dan deceleration tetapi powernya akan jelek pada
kecepatan tinggi. sebaliknya, semakin besar tubo charger akan diperoleh tenaga yang besar
pada kecepatan tinggi tetapi responnya lambat. Sehingga, penting sekali untuk memilih ukuran
turbo wheel yang sesuai dengan CC engine. Umumnya, compressor wheel terbuat dari
aluminum untuk membuat turbocharger menjadi ringan.
Untuk mendukung high speed rotor shaft, banyak dibutuhkan suplai engine oil is ke shaft untuk
pelumasan dan pendinginan. Jika engine berhenti dari kecepatan tinggi dengan tiba tiba,
turbocharger berputar tanpa oil karena adanya inertia force dari turbocharger itu sendiri
hingga berhenti dengan sendirinya. Sehingga rotor shaft akan lengket. Untuk alasan ini maka
turbo engine harus berhenti setelah idling,
3, Boost Pressure and Compression Ratio
Tekanan udara karena tekanan dari turbocharger disebut Boost pressure. Jika boost pressure
meningkat, jumlah udara yang masuk kedalam cylinder juga meningkat dan power output akan
meningkat. Akan tetapi, boost pressure tidak dapat meningkat tanpa limit. Apabila boost
pressure meningkat, compression ratio aktual juga akan meningkat sehingga knocking akan
terjadi pada tekanan compression tinggi. Actual perbandingan compression memperlihatkan
bagaimana sesungguhnya udara yang terkompresi masuk kedalam cylinder. Sehingga, boost
pressure diatur oleh waste gate valve.
Knocking adalah gejala self ignition ketika nyala api merambat setelah ignition pada spark plug,
‘campuran yang belum terbakar akan mudah terbakar dengan sendiri pada kodisi tekanan tinggi
karena kompresi yang tinggi. Sehingga, knocking terjadi setinggi actual compression ratio.
Compression ratio : 10
‘Actual eompression ratio ‘less 10
71 Training Material & PublicationEngine Principles G
Compression ratio 85
‘Actual compression ratio: over 10
berdasarkan pada alasan ini, perbandingan kompressi pada turbo engine secara spesifik lebih
kecil jika dibandingkan dengan NA engine. sebagai contoh, jika pada engine engine
‘mempunyai standar perbandingan kompresi 10 diberikan supercharged 1 atm, kemudian jumlah
udara akan menjadi dua kali dan actual perbandingan compressionnya akan menjadi 20 dan
knocking akan terjadi dengan tiba tiba, umumnya, perbandingan compresi commercial turbo
engine diatur lebih rendah dibanding dengan NA engine seimbang dengan power, torque dan
fuel efficiency.
Knocking dapat dicegah dengan mengontrol ignition timing pada NA engine tetapi pada turbo
engine pengontrolan knocking dengan ignition timing akan sulit karena knocking disebabkan
oleh boost pressure.
Maximum power dan fuel efficiency terjadi tepat sebelum terjadi knocking karena combustion
speed lebih cepat pada _kondisi ini, dengan mendeteksi noise knocking, ignition timing dapat
diatur fully advanced oleh ECM (electronic control modul) hingga knocking terjadi. Sensor
untuk mendeteksi shock noise disebut knock sensor
Knock Sensor
Knock sensor merubah getaran kira kira 7 kHz menjadi electrical signal. dipasang pada
cylinder block, signal diolah oleh Komputer bersama dengan engine rpm, crank angle, dan
jumlah udara yang masuk untuk mengontrol ignition timing untuk menghindari terjadinya
knocking
72 Training Material & PublicationEngine Principles G
4, Turbo Lag
Turbo charger adalah compressor udara untuk menyuplai berapa banyaknya udara. dengan
menggunakan negative pressure yang diperoleh ketika piston bergerak turun dn mengalirkan
inertia untuk memasukan udara, NA engine dapat memperoleh eficiensi charging hingga
651 95%. pada turbo charger, jumlah charging adalah 1.2/1.5 lebih tinggi dibanding dengan
NA engine pada cc yang sama. karena itu, sangat mungkin untuk membuat engine yang lebih
kecil dibanding NA engine dengan power dan torque yang sama.
akan tetapi tetap tedapat kekurangan dan kekurangan ini yang disebug dengan turbo lag. Turbo
Jag adalah penundaan waktu dari mulai melakukan akselerasi engine hingga mencapai rpm yang
sebenarnya, Khususnya, hal ini terjadi ketika kendaraan started, melakukan akselerasi dengan
tiba tiba, atau meningkatkan kecepatan dari kecepatan rendah,
Turbocharger
Prosesnya adalah; pertama, throttle valve membuka, kemudian jumlah udara meningkat,
kemudian pembakaran gas meningkat, dan temperatur gas buang meningkat. setelah itu 1pm
turbine meningkat Karena exhaust gas meningkat, schingga jumlah udara yang disuplai oleh
compressor meningkat, melalui proses ini, jumlah udara yang masuk bertabah lagi. berdasarkan
proses ini, akselerasi engine akan mengalami penundaan dari mulai melakukan aksel:erasi
hingga mencapai rpm yang sesungguhnya
Untuk meminimalkan lag, telah banyak dilakukan penelitian dan pengaturan. sebagai contoh,
sebagai metode yang paling simpel, yaitu dengan meningkatkan exhaust speed mendorong
turbine wheel. dengan mengurangi diameter nozzle exhaust pipe, untuk meningkatkan exhaust
speed dengan cc yang sama, turbo lag dapat diminimalkan. akan tetapi dalam hal ini maximum
power nya limit,
untuk memasang dua buah turbo kecil sebagai pengganti satu turbo besar, akan memungkinan
untuk mengurangi turbo lag. Sebagai contoh, pada mesin dengan 6-cylinder, sebuah turbo
dipasang pada masing masing ketiga cylinder. Dengan demikian, memungkinkaan untuk
‘mencegah terjadinya gangguan exhaust juga meningkatkan power. Metode ini disebut tipe twin
turbo. Pada tipe yang lainnya yaitu two way twin turbo type juga menggunakan dua buah
tubo hanya saja satu buah turbo akan dipakai pada low speed untuk menghasilkan respon lebih
bbaik dan turbo yang kedua akan dipakai pada high speed untuk meningkatkan torque.
73 Training Material & PublicationEngine Principles G
Hybrid turbo
Contoh yang lain, hybrid turbo type yang mana supercharger dipakai untuk low speed, dan
high speed.
Pada electronic control engine, VGT (Variable Geometry Turbocharger) dipakai untuk
‘mengurangi turbolag dan untuk menaikan torque engine.
Pada VGT dipakai adjustable vanes set, atau nozzles, untuk mengalirkan secara langsung ke
turbocharger turbine. pada saat vanes menutup, aliran langsung ke turbine wheel. hal ini
‘memberikan nergi maksimum ke turbine, menyebabkan turbocharger berputar faster. sebaliknya,
ketika vanes membuka, aliran ke dalam turbin arahnya lebih radial.
VGT (Variable Geometry Turbocharger)
‘mengurangi angular momentum aliran kearah wheel, menghasilkan less turbine work dan
akhirnya meperlambat turbocharger
5, Supercharging System and Heat
‘Turbine shaft dari turbocharger menyuplai banyak engine oil untuk mendinginkan dan melumasi
karena itu, engine oil didalam turbo engine lebih cepat rusak daripada NA engine.
dengan menambah campuran pada pembakaran di ruang bakar, akan meningkatkan temperatur
charging system.
74 Training Material & PublicationEngine Principles G
‘Turbocharger melakukan boosting menggunaka energi exhaust gas, efisiensi boosting akan lebih
baik pada temperatur exhaust tinggi. sebagai contoh, dengan mengadopsi material daya tahan
panas untuk parts nya seperti exhaust valve dengan natrium dan stainless exhaust manifold, dan
‘membuat supercharger tahan terhadap panas yang tinggi, performanya akan meningkat.
udara yang masuk sedapat mungkin bertempertur rendab.karena kepadatan udara akan rendah
apabila temperaturnya tinggi, perbadingan kempresi akan menurun ketika temperatur naik,
volume dan jumlah oxygen juga akan berkurang. jika udara yang masuk bertemperatur panas,
pengompresian campuran pada langkah kompresi bertemperatur tinggi sehingga akan mudah
terjadi_ knocking
sama halnya pada proses charging. Sehingga, efek boosting berkurang karena jumlahnya
menaikan temperatur, Karena itu, udara yang pnas harus didinginkan menggunakan radiator
sebelum mencapai throttle valve. pendingin ini disebut intercooler.
Intercooler sendiri terdapat dua jenis, yaitu sistim pendingin udara dan air
7
Three vave
Intake
>
Turbocharger
Air cooling type
hemp
Motor
Weter pump
Subadiator
Water cooling type
Air type Intercooler mendinginkan udara yang masuk menggunakan angin yang berasal dari
kerja kendaraan. intercooler dipasang didepan radiator. bentu intercooler menyerupai radiator,
tapi yang mengalir bukan air tetapi udara yang dikompresikan oleh charger.
Water type intercooler mendinginkan udara panas yang terkompresi menggunakan tambahan
75 Training Material & PublicationEngine Principles G
pendingin air yang terpisah dari engine cooling water. air memiliki kapasitas panas yang lebih
tinggi dibandingkan dengan udara, schingga tipe ini akan lebih efektif jika dibandingkan dengan
tipe udara, akan tetapi dibutuhkan biaya yang lebin besar untuk pemeliharaan dan parts nya
6. Supercharger
‘Supercharger mengendalikan blower dan compressor untuk boost mengunakan engine power.
hal ini dapat menghasilkan torque yang besar dan tidak menyebabkan terjadi penundaan respon
seperti turbo lag. tetapi supercharge itu sendiri dikendalikan oleh perputaran crankshaft, sehingga
akan memanfaatkan tenaga engine. schingga tenaga maksimum yang dihasilkan lebih rendah
dari turbocharger.
‘Ada bermacam jenis supercharger, pada dasarnya, Roots Blower dan Lysholm Compressor.
Roots Blower telah dipakai pada mesin kendaraan, pada boost control, pengontrolannya
dilakukan oleh computer. akan bekerja saat dibutuhkan output yang tinggi seperti pada saat
accelerasi dan berkendara pada kecepatan tinggi
Driven rotor (Root)
Drive goar
Pay Die rea: Reo)
76 Training Material & PublicationEngine Principles G
Roots blower
Komponen roots blower adalah untuk mengirimkan udara dari satu sisi ke sisi yang lain dengan
cara memutar 2 buah rotor alumunium berbentuk elips dilapisi coated dengan special resin,
pada housing berbentuk oval. jika pada boost pressure terjadi over charged, valve membuka
‘untuk mengembalikan beberapa volume charged air
Lysholm compressor
Lysholm compressor sudah dipakai pada industri pertanian tidak pada mesin kendaraan.
bentuknya adalah dua buah rotor termasuk didalamnya tiga dan lima screw blades yang
dikombinasikan dengan sempuma pada housing yang berbentuk ellips. dikendalikan oleh V belt
yang menghubungkan ke engine. Rotor terbuat dari aluminum alloy dilapisi resin berupa teflon.
saat berputar, udara disuplai dari Satu sisi di akumulasikan dan di transmit ke sisi yang lainnya
sehingga udara (ersebut akan terkompresi, konsekwensinya, udara yang masuk terkompresi 2
kali
pada supercharger, roots blower tidak berupa compressor melainkan fan sebagaimana namanya
pada NA engine, yang melakukan air charged adalah adanya negative pressure yang dihasilkan
oleh piston yang bergerak turun, tetapi supercharger dilengkapi dengan tambahan alat untuk
meningkatkan effisiensi charging dengan mengirimkan udata secara positively. Lysholm
compressor adalah compressor schingga dapat mengirimkan udara yang terkompresi sepeti
turbocharger.
77 Training Material & Publication