Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/309740039

Evaluasi Penggunaan Metilen Biru Sebagai Mediator Elektron Pada Microbial


Fuel Cell dengan Biokatalis Acetobacter aceti

Article · May 2013


DOI: 10.20884/1.jm.2013.8.1.128

CITATIONS READS

5 309

6 authors, including:

Dani Permana Hari Rom Hariyadi


Indonesian Institute of Sciences Indonesian Institute of Sciences
16 PUBLICATIONS   18 CITATIONS    14 PUBLICATIONS   27 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Herlian Eriska Putra Saadah D. Rachman


Indonesian Institute of Sciences Universitas Padjadjaran
8 PUBLICATIONS   15 CITATIONS    27 PUBLICATIONS   34 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Biological treatment of food industrial wastewater View project

The Role of Metal Ions to Improve Yeast Cell Tolerance Against Environmental Stress Factors View project

All content following this page was uploaded by Dani Permana on 08 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Molekul, Vol. 8. No. 1. Mei, 2013: 78 - 88

EVALUASI PENGGUNAAN METILEN BIRU SEBAGAI MEDIATOR ELEKTRON


PADA MICROBIAL FUEL CELL DENGAN BIOKATALIS ACETOBACTER ACETI

Dani Permana1,*, Hari R. Haryadi1, Herlian E. Putra1, Westy Juniaty2,


Saadah D. Rachman2, Safri Ishmayana2
1
Pusat Penelitian Kimia, LIPI, Jln. Cisitu-Sangkuriang Bandung 40135
2
Jurusan Kimia, FMIPA,Universitas Padjadjaran,
Jln. Raya Bandung-Sumedang km. 21 Jatinangor 45363
*e-mail: dani.permana07@gmail.com

ABSTRAK
Microbial fuel cell (MFC) merupakan salah satu teknologi sel bahan bakar alternatif
yang dapat diperbarui. MFC memanfaatkan proses oksidasi senyawa kimia oleh biokatalis
untuk menghasilkan energi listrik daya rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui kinerja MFC dengan dan tanpa mediator elektron metilen biru (MB)
menggunakan biokatalis Acetobacter aceti dan substrat glukosa agar diperoleh energi
listrik. Metode yang dilakukan adalah peremajaan kultur A. aceti, persiapan inokulum,
persiapan reaktor MFC, persiapan media MFC dengan substrat glukosa 2% dengan dan
tanpa mediator MB, pencuplikan secara periodik, penentuan kurva pertumbuhan, arus,
potensial, kerapatan daya, energi, kadar glukosa dan tingkat keasaman (pH). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa MFC dengan mediator menghasilkan kuat arus sebesar
0,040 mA, potensial 878 mV, kerapatan daya 0,395 mW/cm2, energi maksimum 3,685 kJ,
pemanfaatan glukosa 93,02% dan pH akhir 3,33, sedangkan MFC tanpa mediator
menghasilkan kuat arus 0,035 mA, potensial 773 mV, kerapatan daya 0,290 mW/cm2,
energi maksimum 2,434 kJ, pemanfaatan glukosa 90,16% dan pH akhir 3,24. Perolehan
kerapatan daya pada kedua jenis MFC masih tergolong kecil dan tidak berbeda secara
signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan mediator
MB hanya berpengaruh terhadap perolehan potensial pada MFC dengan kondisi perlakuan
yang diterapkan dalam penelitian ini.
Kata kunci: Microbial fuel cell, Acetobacter aceti, metilen biru, mediator elektron

THE EVALUATION OF METHYLENE BLUE AS ELECTRON MEDIATOR IN


MICROBIAL FUEL CELL WITH ACETOBACTER ACETI
BIOCATALYST

ABSTRACT
Microbial fuel cell (MFC) is one of alternative renewable fuel cell technologies. MFC
utilizes oxidation processes of chemical compounds by biocatalyst to produce low power
electrical energy. The objective of the present study was to investigate the performance of
MFC with and without methylene blue (MB) as electron mediator utilizing Acetobacter
aceti as biocatalyst and glucose as substrate to generate electrical energy. Methods
performed comprise of the A. aceti bacterial culture rejuvenation, preparation of the
inoculum, preparation of the MFC reactor, preparation of MFC media 2% of glucose with

78
Evaluasi Penggunaan Metilen Biru sebagai Mediator Elektron… (Dani Permana, dkk.)

and without MB mediator, periodical sampling, determination of growth curve, current,


potential, power density, energy, glucose consumption and acidity level (pH). The result
showed that MFC with mediator generated 0.040 mA of current, 878 mV of potential,
0.395 mW/cm2 of power density, 3.685 kJ of maximum energy, 93.02% of glucose
consumption and 3.33 of final pH, while MFC without mediator generated 0.035 mA of
current, 773 mV of potential, 0.290 mW/cm2 of power density, 2.434 kJ of maximum
energy, 90.16% of glucose consumption and 3.24 of final pH. Power density yield from
both type of MFC are still too low and not differ significantly. From the present study, it
can be concluded that MB mediator only gave effect on potential yield in MFC using the
condition applied in this study.
Keywords: Microbial fuel cell, Acetobacter aceti, methylene blue, electron mediator

PENDAHULUAN elektron, seperti metilen biru (MB)


(Gunawardena et al., 2008; Ieropoulos et
Microbial fuel cell (MFC) atau sel
al., 2005).
bahan bakar mikrobial, merupakan salah
Acetobacter aceti merupakan bakteri
satu teknologi sel bahan bakar hayati yang
asam asetat yang umum digunakan pada
memanfaatkan aktivitas mikroorganisme
pembuatan asam cuka, mudah didapat dan
yang dapat mengubah secara langsung
ekonomis. Karthikeyan et al. (2009)
senyawa biokimia menjadi energi listrik
menemukan bahwa A. aceti dapat
(Katz et al., 2003), sehingga cocok untuk
menghasilkan energi listrik pada MFC
digunakan pada kondisi ekstrim, seperti
tanpa mediator elektron dengan
dalam pengolahan limbah (Schröder,
menggunakan glukosa sebagai sumber
2007). Selain itu, sel bahan bakar hayati
karbon (substrat). Potensial listrik yang
menggunakan biokatalis yang lebih
dihasilkan dalam penelitian tersebut
ekonomis dan ramah lingkungan
adalah sebesar ~500 mV selama delapan
dibandingkan katalis logam pada sel
hari percobaan dengan konsentrasi
bahan bakar hidrogen (Shukla et al.,
glukosa pada awal percobaan sebesar
2004).
~0,5% (b/v). Penggunaan mediator pada
Teknologi MFC telah dikembangkan
sistem elektrokimia dapat meningkatkan
pada aplikasi bioremediasi, pengolahan
arus yang terukur seperti yang ditemukan
limbah cair dan bioenergi. Modifikasi
oleh Ikeda et al. (1997) yang
sistem MFC telah banyak dilakukan untuk
menggunakan A. aceti dengan mediator 2-
meningkatkan kinerja MFC. Efisiensi dan
metil-5,6-dimetoksi benzokuinon pada
kerapatan daya yang dihasilkan pada MFC
biosensor dan mendeteksi arus terukur
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
sebesar ~3, ~8 dan ~16 µA, masing-
diantaranya proses transfer elektron dari
masing dengan menggunakan mediator
membran sel mikroorganisme ke
elektron sebanyak 1, 3 dan 10%. Walker
permukaan elektrode (Schröder, 2007).
dan Walker Jr. (2006) menggunakan MB
Beberapa bakteri diketahui dapat
sebagai mediator elektron pada sistem
mentransfer elektron secara langsung,
MFC yang dikembangkannya, sehingga
seperti Rhodoferax ferrireducens
pada penelitian ini akan diselidiki
(Chauduri dan Lovley, 2003). Adapun
bagaimana peranan MB sebagai mediator
jenis ragi Saccharomyces cerevisiae dan
elektron pada sistem MFC dengan
bakteri Escherichia coli memerlukan
biokatalis A. aceti dengan harapan dapat
senyawa tambahan berupa senyawa
meningkatkan energi listrik yang
berwarna yang berfungsi sebagai mediator
dihasilkan.
elektron untuk memediasi proses transfer

79
Molekul, Vol. 8. No. 1. Mei, 2013: 78 - 88

Berdasarkan latar belakang tersebut, kemudian ditumbuhkan kembali setiap 6


maka pada penelitian ini dilakukan bulan sekali.
modifikasi sistem MFC menggunakan A.
aceti, substrat glukosa dan mediator MB Media Tumbuh Dan Kondisi Kultur
untuk meningkatkan produktivitas energi Media yang digunakan untuk
listrik daya rendah. Susunan alat dan menumbuhkan A. aceti adalah media YEP
kondisi larutan katolit yang digunakan cair yang mengandung komposisi yang
pada penelitian ini berdasarkan You et al. sama seperti media agar miring, namun
(2006), sedangkan MB yang ditambahkan tanpa penambahan agar. Media cair
pada larutan anolit disesuaikan dengan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
konsentrasi yang disarankan oleh Walker kemudian ditutup dengan kapas dan
dan Walker Jr. (2006). Dengan alumunium foil, selanjutnya disterilisasi
penambahan MB sebagai mediator pada suhu 121 oC dan tekanan 15 psi
elektron, diharapkan dapat meningkatkan selama 15 menit dengan autoklaf.
efisiensi listrik yang dihasilkan pada MFC Pembuatan kultur dilakukan dengan
ini. cara mengambil satu ose kultur dari agar
miring, kemudian diinokulasikan ke
dalam media inokulum steril. Media
METODE PENELITIAN diinkubasi selama 18 jam pada suhu 30 °C
Pemeliharaan Kultur dan dikocok dengan kecepatan 150 rpm.
Media inokulum yang digunakan adalah
A. aceti ditumbuhkan pada agar miring
media YEP cair sebanyak 25 mL. Rasio
dengan media steril YEP yang
ukuran Erlenmeyer terhadap volume
mengandung ekstrak ragi 0,5% (b/v),
kultur dijaga pada 4:1 untuk menjaga
pepton bakteriologis 0,5% (b/v), amonium
ketersediaan oksigen terlarut. Seluruh
sulfat 0,3% (b/v), kalium dihidrogen
media inokulum dipindahkan pada media
fosfat 0,3% (b/v), glukosa 2% (b/v) dan
MFC, sehingga media inokulum yang
agar 1,5% (b/v). Media disimpan dalam
ditambahkan sejumlah 2,5% (v/v) dari
inkubator pada suhu 37 oC selama 48 jam,
media produksi 1.000 mL.

Gambar 1 (A) Diagram susunan alat yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan
bagan yang di sarankan oleh You et al. (2006) (B) Susunan alat yang
digunakan pada penelitian ini.

80
Evaluasi Penggunaan Metilen Biru sebagai Mediator Elektron… (Dani Permana, dkk.)

Konstruksi Reaktor MFC, Kondisi 1996) dan tingkat keasaman (pH)


Eksperimen Dan Pencuplikan menggunakan pH meter (Mettler Toledo
MP220).
Reaktor MFC disusun dan
dioperasikan seperti ditunjukkan pada
Gambar 1. Reaktor MFC terbuat dari Kerapatan Daya dan Energi
bahan gelas dua ruang yang masing- Daya yang dihasilkan dihitung
masing berkapasitas 1.000 mL dan berdasarkan data potensial dan kuat arus
dipisahkan oleh polietileter keton sebagai yang dibaca dengan multimeter dengan
membran penukar proton, serta dijaga persamaan (1), kerapatan daya dihitung
dalam kondisi statis selama percobaan melalui persamaan (2), sedangkan energi
(deaerasi) dan disterilisasi dengan etanol yang dihasilkan dihitung dengan
sebelum digunakan agar terhindar dari persamaan (3) (Rabaey et al., 2003).
kontaminasi. Anoda dan katoda terbuat P=V×I …………………. (1)
dari lembaran tembaga dengan luas Pd = P ÷ A …………………. (2)
permukaan 80 cm2 (4 cm × 10 cm × 2 sisi E = P × t × 10-6 …………………. (3)
permukaan). Anoda dihubungkan dengan Dengan:
kutub negatif dan katoda dihubungkan P = Daya (mW)
dengan kutub positif pada alat multimeter. V = Potensial (mV)
Larutan anolit terdiri dari kultur starter A. I = kuat arus (mA)
aceti dalam 1.000 mL media YEP cair Pd = Kerapatan daya
yang diaduk dengan pengaduk magnetik (mW/cm2)
pada suhu 30 °C. Dilakukan dua jenis E = Energi (kJ)
sistem MFC, yakni MFC dengan dan t = waktu fermentasi (detik)
tanpa penambahan mediator 5 mM MB ke A = luas permukaan anoda
dalam larutan anolit (Walker dan Walker (cm2)
Jr, 2006). Larutan kalium permanganat
200 ppm pada pH 3,6-3,8 digunakan
sebagai larutan katolit (You et al., 2006). HASIL DAN PEMBAHASAN
Fermentasi dilakukan selama 48 jam
Kurva Pertumbuhan
dan pengambilan sampel dari reaktor
MFC menggunakan mikropipet Kurva pertumbuhan ditentukan dengan
(Eppendorf) aseptik setiap 4 jam. mengukur turbiditas pada panjang
Parameter yang diukur pada setiap gelombang 600 nm dengan menggunakan
pengambilan sampel adalah kurva spektrofotometer UV-Vis. Gambar 2
pertumbuhan dengan cara mengukur menunjukkan kurva pertumbuhan A. aceti
kerapatan optis pada panjang gelombang dalam media YEP dengan konsentrasi
600 nm dengan menggunakan glukosa 2% dengan dan tanpa mediator
spektrofotometer UV-Vis Jenway 6305 MB. Fase lag A. aceti terjadi pada jam ke-
(untuk pengukuran OD, blanko yang 0 sampai jam ke-4, kemudian memasuki
digunakan adalah media tanpa sel yang fase eksponensial pada jam ke-8 yang
disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 ditandai dengan peningkatan nilai serapan
rpm selama 5 menit), kuat arus dan secara signifikan (P < 0,05). Pada fase
potensial menggunakan alat multimeter eksponensial, A. aceti secara aktif
(Sanwa CD800A), kerapatan daya melalui memproduksi elektron melalui proses
perolehan daya per luas permukaan metabolisme dengan memanfaatkan
elektroda, energi melalui perolehan daya nutrien yang tersedia. Selain itu, A. aceti
terhadap waktu fermentasi, konsentrasi juga menghasilkan metabolit primer
residu glukosa dengan metode kalium berupa asam asetat yang diamati melalui
ferisianida basa (Walker dan Harmon, pengukuran pH. Pada MFC dengan

81
Molekul, Vol. 8. No. 1. Mei, 2013: 78 - 88

mediator, A. aceti memasuki fase stasio- Kurva pertumbuhan dengan mediator


ner pada jam ke-32 sampai jam ke-48 MB menunjukkan penurunan OD yang
tanpa menunjukkan fase kematian. tidak setajam pada kurva pertumbuhan
Adapun pada MFC tanpa mediator, A. tanpa mediator MB. Hal ini dapat
aceti memasuki fase stasioner pada jam disebabkan karena adanya MB dalam
ke-28 sampai jam ke-32, diikuti fase media yang menyebabkan adanya serapan
kematian sampai jam ke-48 yang ditandai yang masih terukur meskipun
dengan penurunan nilai densitas optik spektrofotometer telah dikalibrasi dengan
secara signifikan (P < 0,05). menggunakan larutan supernatan media
yang mengandung MB tanpa sel.

Gambar 2 Kurva pertumbuhan A. aceti pada media YEP dengan dan tanpa penambahan
MB.

Gambar 3. Kuat arus yang dihasilkan pada MFC dengan dan tanpa penambahan MB

82
Evaluasi Penggunaan Metilen Biru sebagai Mediator Elektron… (Dani Permana, dkk.)

Kuat Arus dan Potensial (2003) bahwa potensial dan kuat arus
berbanding lurus dengan konsentrasi
Kuat arus dan potensial ditentukan
substrat yang tersedia untuk dioksidasi
menggunakan multimeter yang
oleh biokatalis.
dihubungkan dengan kedua elektrode pada
reaktor MFC. Anoda dihubungkan dengan Kuat arus yang diperoleh tergolong
kutub negatif pada mutimeter dan katoda kecil dibandingkan hasil yang diperoleh
dihubungkan dengan kutub positif. Arus Walker dan Walker Jr. (2006) yang
listrik dihasilkan akibat adanya memperoleh kuat arus lebih dari ~0,5 mA.
pergerakan muatan-muatan dalam sistem, Meskipun demikian potensial yang
perbedaan potensial redoks pada anoda diperoleh cukup besar. Hal ini
dan katoda dan perbedaan komposisi serta kemungkinan disebabkan oleh harga
reaksi kimia dalam larutan anolit dan hambatan internal yang besar pada kedua
katolit di dalam sistem MFC. jenis MFC. Berdasarkan hukum Ohm, V =
I x R (dengan V, potensial; I, kuat arus dan
Gambar 3 menunjukkan kurva
R, hambatan) (Rabaey et al., 2003),
kuat arus yang diperoleh. Secara
hambatan internal kedua jenis MFC ini
keseluruhan, kuat arus yang dihasilkan
sangat besar melebihi 11.000 Ω. Besarnya
pada MFC dengan dan tanpa mediator MB
hambatan internal dapat disebabkan
tidak berbeda secara signifikan (P > 0,05).
beberapa faktor, diantaranya karena
Hal ini menunjukkan bahwa MB tidak
adanya oksigen pada sistem aerobik yang
berpengaruh terhadap proses transfer
dapat mereduksi elektron sebelum dapat
elektron, sehingga tidak dapat
ditransfer ke permukaan anoda. Oksigen
meningkatkan kuat arus yang dihasilkan.
berperan penting dalam respirasi sel A.
Kuat arus maksimum yang dihasilkan
aceti, namun dapat menghambat proses
MFC dengan mediator sebesar 0,040 mA
transfer anion dan kation. Selain itu, asam
pada jam ke-0 sampai jam ke-12, turun
asetat dan gas karbon dioksida hasil
pada jam ke-16 dan konstan sampai jam
fermentasi dapat menghambat pergerakan
ke-48. Adapun pada MFC tanpa mediator
proton yang akan terdifusi menuju ruang
menghasilkan kuat arus maksimum
katoda untuk bereaksi dengan kalium
sebesar 0,035 mA pada jam ke-0 sampai
permanganat. Terbentuknya lapisan
jam ke-8, kemudian turun pada jam ke-12
bakteri (biofilm) pada permukaan anoda
dan ke-16 yang selanjutnya bernilai
juga menghambat proses transfer elektron
konstan sampai jam ke-48.
karena dapat memperkecil luas permukaan
Potensial yang diperoleh dari MFC anoda yang dapat mengalirkan elektron
dengan dan tanpa mediator MB menuju katoda. Hal ini sesuai dengan
menunjukkan perbedaan yang signifikan pendapat You et al. (2006) bahwa pada
(P < 0,05), yang ditunjukkan pada Gambar umumnya sistem MFC dua ruang
4. Potensial terus meningkat dari jam ke-0 memiliki hambatan internal yang besar,
sampai jam ke-28 pada MFC dengan hingga 1.000 Ω dan A. aceti cenderung
mediator (878 mV). Sedangkan kenaikan membentuk lapisan pada permukaan
potensial pada MFC tanpa mediator anoda (Karthikeyan et al., 2009).
terjadi dari jam ke-0 sampai jam ke-24 Hambatan internal yang besar dari kedua
(773 mV). Pada jam berikutnya, potensial jenis MFC berlangsung pada jam ke-12
yang dihasilkan dari kedua jenis MFC sampai jam ke-28 yang sejalan dengan
turun seiring dengan berkurangnya jumlah harga pH yang semakin rendah.
glukosa yang tersedia. Hal ini sesuai
dengan kesimpulan Chaudhuri dan Lovley

83
Molekul, Vol. 8. No. 1. Mei, 2013: 78 - 88

Gambar 4. Potensial listrik yang dihasilkan pada MFC dengan dan tanpa penambahan MB

Kerapatan Daya dan Energi mediator, sedangkan pada MFC tanpa


mediator MB hingga jam ke-8. Hasil
Kerapatan daya diperoleh melalui
tersebut dipengaruhi oleh kuat arus
perbandingan arus dan potensial per luas
maksimum dan potensial yang terus
permukaan elektrode. Elektrode yang
meningkat. Pada jam ke-12 dan ke-16,
digunakan pada penelitian ini adalah
kerapatan daya yang diperoleh kedua jenis
lembaran tembaga berukuran 80 cm2.
MFC menurun karena kuat arus yang
Kerapatan daya menunjukkan kinerja
dihasilkan minimum. Empat jam
anoda yang mengalirkan elektron ke
berikutnya sampai jam ke-28, kerapatan
katoda. Gambar 5 menunjukkan kerapatan
daya meningkat seiring kenaikan potensial
daya yang dihasilkan. Kerapatan daya di
dan kuat arus yang cenderung stabil. Pada
antara kedua jenis MFC secara
jam ke-32 sampai jam ke-48, kerapatan
keseluruhan tidak menunjukkan
daya kembali menurun karena potensial
perbedaan yang signifikan (P > 0,05),
yang diperoleh semakin kecil dari kedua
perbedaan nyata hanya terjadi pada jam
jenis MFC. Hal ini menunjukkan bahwa
ke-12 (P = 0,002) ketika perolehan kuat
potensial dan kuat arus berpengaruh
arus berbeda nyata. Kerapatan daya
terhadap perolehan kerapatan daya pada
terbesar yang dihasilkan dari MFC dengan
MFC. Selain itu, jumlah sel bakteri hidup
mediator mencapai 0,395 mW/cm2 pada
maupun mati yang dapat membentuk
jam ke-12, sedangkan pada MFC tanpa
lapisan pada permukaan anoda semakin
mediator MB hanya 0,290 mW/cm2 pada
bertambah, sehingga luas permukaan
jam ke-8. Perolehan kerapatan daya
anoda yang dapat mengalirkan elektron
sebanding dengan besar kuat arus dan
akan semakin berkurang.
potensial yang dipengaruhi luas
permukaan anoda. Harga kerapatan daya Selama proses metabolisme dan
masih tergolong kecil karena produksi pertumbuhan, A. aceti melepaskan energi
arus listrik yang kecil dan berkurangnya melalui energi bebas Gibbs, Goks. Energi
luas permukaan anoda akibat tertutup dihasilkan MFC ditentukan melalui
lapisan A. aceti. perolehan daya listrik terhadap waktu.
Kerapatan daya jam ke-0 sampai jam Pada Gambar 6, energi yang dihasilkan
ke-12 terus meningkat pada MFC dengan oleh A. aceti pada kedua jenis MFC

84
Evaluasi Penggunaan Metilen Biru sebagai Mediator Elektron… (Dani Permana, dkk.)

semakin tinggi, seiring lamanya waktu pada MFC tanpa mediator MB sebesar
fermentasi yang berlangsung dan secara 2,434 kJ selama 48 jam waktu fermentasi.
keseluruhan energi yang dihasilkan pada Energi yang digunakan untuk
kedua MFC tidak berbeda signifikan (P > memproduksi elektron masih tergolong
0,05), perbedaan nyata terjadi pada jam kecil karena sebagian energi digunakan
ke-12 ketika perolehan daya di antara untuk pertumbuhan sel. Hal ini dibuktikan
kedua jenis MFC berbeda secara oleh Park dan Zeikus (2000) bahwa sel
signifikan. Energi maksimum yang dapat rehat bakteri dapat memproduksi elektron
dihasilkan A. aceti pada MFC dengan lebih baik dibandingan sel tumbuh bakteri.
mediator sebesar 3,685 kJ, sedangkan

Gambar 5. Kerapatan daya yang dihasilkan pada MFC dengan dan tanpa penambahan MB

Gambar 6. Energi yang dihasilkan pada MFC dengan dan tanpa penambahan MB

85
Molekul, Vol. 8. No. 1. Mei, 2013: 78 - 88

Kadar Glukosa dan Tingkat Keasaman dapat melebihi 90%. Kadar dan persentase
(pH) residu glukosa pada MFC dengan dan
tanpa mediator secara keseluruhan tidak
Konsumsi glukosa oleh A. aceti dalam
menunjukkan perbedaan yang signifikan
media YEP ditunjukkan pada Gambar 7.
(P > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
A. aceti memanfaatkan glukosa sebagai
mediator hanya berperan pada proses
sumber energi untuk pertumbuhan sel dan
transfer elektron dan tidak mempengaruhi
produksi elektron. Pemanfaatan glukosa
konsumsi glukosa.
secara cepat pada MFC dengan mediator
terjadi pada jam ke-28 sebanyak 16,91%, Oksidasi glukosa 2% yang dilakukan
sedangkan pada MFC tanpa mediator oleh A. aceti melalui proses fermentasi
sebanyak 13,69%. Pada jam ke-48, kadar asam asetat akan menghasilkan etanol,
glukosa yang masih tersisa dalam media kemudian diubah menjadi asam asetat.
MFC dengan mediator sebanyak 1,50 Diproduksinya asam asetat selama proses
mg/mL, sedangkan pada MFC tanpa fermentasi akan menurunkan tingkat
mediator sebanyak 2,90 mg/mL. keasaman yang ditandai dengan harga pH.
Harga pH dapat menunjukkan
Pemanfaatan glukosa selama proses
meningkatnya kadar asam asetat.
fermentasi ditunjukkan secara baik oleh
Meskipun ada kemungkinan asam organik
A. aceti pada MFC dengan mediator
lain juga dihasilkan, karena kedua jenis
sebesar 93,02% dan pada MFC tanpa
MFC menggunakan sistem aerobik,
mediator MB sebesar 90,16%. Hal ini
namun nilai pH dapat dianggap sebagai
sesuai dengan yang dibuktikan oleh
indikator konsentrasi total produk asam.
Karthikeyan et al. (2009) bahwa
pemanfaatan glukosa 0,5% oleh A. aceti

Gambar 7. Konsumsi glukosa selama proses fermentasi pada MFC dengan dan tanpa
penambahan MB

86
Evaluasi Penggunaan Metilen Biru sebagai Mediator Elektron… (Dani Permana, dkk.)

Gambar 8. Perubahan pH selama proses fermentasi pada MFC dengan dan tanpa
penambahan MB

Gambar 8 menunjukkan perubahan pH 2. MFC dengan mediator


pada MFC dengan dan tanpa mediator menghasilkan kuat arus 0,040 mA,
MB. Secara keseluruhan, harga pH pada potensial 878 mV, kerapatan daya
kedua jenis MFC tidak berbeda secara 0,395 mW/cm2 dan energi
signifikan (P > 0,05). Harga pH menurun maksimum 3,685 kJ, sedangkan
secara cepat pada jam ke-4 sampai jam MFC tanpa mediator
ke-28 karena A. aceti memasuki fase menghasilkan kuat arus 0,035 mA,
ekponensial yang secara aktif potensial 773 mV, kerapatan daya
mengoksidasi glukosa dan memproduksi 0,290 mW/cm2 dan energi
metabolit primer berupa asam asetat. maksimum 2,434 kJ. Mediator MB
Produksi asam asetat yang cepat hanya menunjukkan pengaruh
mengakibatkan akumulasi asam pada yang signifikan terhadap perolehan
larutan anolit yang dapat menghambat potensial.
pergerakan kation untuk terdifusi ke
ruang katolit melalui membran
polietileter keton. Hal ini berdampak SARAN
pada menurunnya perolehan kuat arus
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
pada saat produksi asam asetat meningkat
mengenai modifikasi sistem MFC agar
yang ditunjukkan pada Gambar 3. MFC
diperoleh kinerja MFC yang lebih baik,
dengan mediator menunjukkan harga pH
seperti variasi konsentrasi substrat, jenis
akhir sebesar 3,33, sedangkan MFC tanpa
elektrode, jenis mediator, dan jenis
mediator MB sebesar 3,24.
sumber biokatalis. A. aceti dapat
dikombinasikan dengan bakteri lain
sebagai sumber biokatalis kultur
KESIMPULAN
campuran. Selain itu, perlu dilakukan
1. Kinerja pada kedua jenis MFC upaya untuk mengurangi hambatan
masih tergolong rendah internal dan pembentukan biofilm pada
disebabkan oleh hambatan internal elektrode sehingga dapat meningkatkan
yang besar dan polarisasi. energi listrik yang dihasilkan.

87
Molekul, Vol. 8. No. 1. Mei, 2013: 78 - 88

UCAPAN TERIMA KASIH Applications, Vol.I: Fundamental


and Survey of Systems.W.
Penelitian ini didanai oleh DIPA LIPI
Vielstich, H. A. Gasteiger and A.
tahun 2012 oleh karena itu kami
Lamm.Wiley and Sons, Ltd. New
mengucapkan terima kasih atas
York.
pendanaan yang telah diberikan.
Park, D.Y. dan J.G. Zeikus, 2000,
Electricity generation in microbial
DAFTAR PUSTAKA fuel cells using neutral red as an
electronophore, Applied and
Chaudhuri, S.K. dan D.R. Lovely, 2003, Environmental Microbiology, Vol.
Electricity generation by direct 66, 1292 – 1297.
oxidation of glucose in mediator-
less microbial fuel cells, Nature Rabaey, K., G. Lissens, S.D. Siciliano
Biotechnology, Vol. 21, 1229– dan W. Verstraete, 2003, A
1232. microbial fuel cell capable of
converting glucose to electricity at
Gunawardena, A., S. Fernando dan F. To, high rate and efficiency,
2008, Performance of a yeast- Biotechnology Letters, Vol. 25,
mediated biological fuel cell, 1531–1535.
International Journal of Molecular
Sciences, Vol. 9, 1893 – 1907. Schröder, U., 2007, Anodic electron
transfer mechanisms in microbial
Ieropoulos, I.A., J. Greenman, C. fuel cell and their energy
Melhuish dan J. Hart, 2005, efficiency, Physical Chemistry
Comparative study of three types of Chemical Physics, Vol. 9, 2619 –
microbial fuel cell, Enzyme and 2629.
Microbial Technology, Vol. 37, 238
– 245. Shukla, A.K., P. Suresh, S. Berchmans
dan A. Rajendran, 2004, Biological
Ikeda, T., K. Kato, M. Maeda, H. fuel cells and their applications,
Tatsumi, K. Kano dan K. Current Science, Vol. 87, 455 –
Matsushita, 1997, Electrocatalytic 468.
properties of Acetobacter aceti cells
immobilized on electrodes for the Walker, A.L. dan C.W. Walker Jr., 2006,
quinone-mediated oxidation of Biological fuel cell and an
ethanol, Journal of application as a reserve power
Electroanalytical Chemistry, Vol. source, Journal of Power Sources,
430, 197 – 204. Vol. 160, 123 – 129.
Karthikeyan, R., K.S. Kumar, M. Walker, J.A. dan D.L. Harmon, 1996,
Murugesan, S. Berchmans dan V. Technical note: a simple, rapid
Yegnaraman, 2009, assay for alpha-amylase in bovine
Bioelectrocatalysis of Acetobacter pancreatic juice, Journal of Animal
aceti and Gluconobacter roseus for Sciences, Vol. 74, 658 – 662.
current generation, Environmental You, S., Q. Zhao, J. Zhang, J. Jiang dan
Science dan Technology, Vol. 43, S. Zhao, 2006, A microbial fuel cell
8684 – 8689 using permanganate as the cathodic
Katz, E., A.N. Shipway dan I. Willner, electron acceptor, Journal of Power
2003, Biochemical fuel cell. In Sources, Vol. 162, 1409 - 1415.
Handbook of Fuel Cells-
Fundamental, Technology and

88

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai