Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
GEOSTRATEGI INDONESIA

Disusun Oleh :

AHMAD ALI AKBAR AL-FARUQ 161903103009


MUHAMMAD WAHYU ALFIYAN 161903103020
AGRASAFI NAFIYUS DAYSHAQ 161903103036
DANAL SETYAWAN 161903103032

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Geostrategi Indonesia”
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah
terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang


menjadi tugas kuliah dengan judul “Geostrategi Indonesia”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikanlah tugas ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini. Karena kami sadar, laporan yang kami buat ini masih banyak
terdapat kekurangannya.

Jember, 28 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..……………………1

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 2


1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 2
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 3
BAB 2. PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1. Pengertian Geostrategi ..................................................................................... 4
2.2. Keadaan Geostrategis ....................................................................................... 4
2.3. Konsep Geostrategi ................................................................................................ 5
2.4 Hakikat Ketahanan Nasional........................................................................................ 6
BAB 3. PENUTUP .......................................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap bangsa pasti mempunyai cita-cita atau tujuan hidup berbangsa dan
bernegara, dengan tujuan yang dicita-citakannya inilah memberi gairah hidup
serta memberi arah dalam menentukan tujuan yang di cita-citakannya. Tujuan
bangsa indonesia tercantum dalam alinea kedua pembukaan UUD 1945, yang
mengandung pengertian bahwa kemerdekaan bukanlah tujuan akhir perjuangan
bangsa, melainkan merupakan alat untuk mewujudkan negara Indonesia yang
bersatu, berdaulaut, adil dan makmur. Berdasarkan cita-cita itu ditentukanlah
tujuan-tujuan bangsa Indonesia yang secara ringkas dapat dinyatakan sebagai
berikut:
1. Membentuk negara kesatuan republik Indonesia yang melindungi bangsa
dan tanah air (pendekatan keamanan).
2. Menyelenggarakan masyarakat yang adil dan makmur (pendidikan
kesejahteraan).
3. Ikut serta dalam menciptakan ketertiban dan kedamaian.

Perwujudan cita-cita dan tujuan-tujuan nasional dipengaruhi oleh berbagai


faktor penting yang harus diperhatikan, antara lain faktor kondisi geografis
negara, manusia dan linkungannya. Wilayah Republik Indonesia dan terdiri dari
beribu-ribu pulau, dikelilingi oleh dua lautan yaitu, lautan Pasifik dan lautan
Hindia dan dua benua yaitu Asia dan Australia. Penduduknya padat dan tidak
merata, terdiri dari berbagai suku dan bangsa yang adat istiadatnya berbeda.
Perairan yang sangat luas dengan sekian ribu pulau yang dipisahkan satu sama
lainnya oleh lautan merupakan titik rawan baik ditinjau dari segi politik,
ekonomi, sosial maupun budaya, bahkan pertahanan keamanan, penduduk yang
padat namun tidak merata, serta terdiri dari berbagai suku, bangsa, agama dan
kepercayaan yang berbeda-beda dapat menjadi sumber pertentangan dan
keresahan. Oleh karena itu bangsa Indonesia harus memiliki wawasan nasional

2
yang dapat dijadikan sebagai landasan yang kuat dalam menyelenggarakan
kehidupan nasional. Wawasan nasional suatu bangsa merupakan cara pandang
suatu banga tentang diri dan lingkungannya. Wawasan ini merupakan penjabaran
falsafah bangsa sesuai dengan letak geografis suatu negara serta sejarah yang
dialami. Sehingga wawasn ini akan menentukan bagaimana suatu bangsa
memanfaatkan kondisi geografis, sejarah serta sosial budayanya dalam mencapai
cita-cita dan menjamin kepentingan nasionalnya. Dan juga menentukan
bagaimana bangsa itu memandang diri dan lingkungannya. Dengan demikian
wawasan itu menjadi sumber utama dalam landasan yang kuat dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan yang ingin dicapai oleh penyusun dalam pembuatan
makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Geostrategi Indonesia
3. Memperluas serta memantapkan proses penyerapan pengetahuan tentang
Geostrategi Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Geostrategi


Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkung
didalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Dan
geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi
geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana
dalam mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia
memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan dalam
rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh
karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupak geopolitik untuk kepentingan
politik dan perang, melainkan untuk kepenting kesejahteraan dan keamanan.

2.2. Keadaan Geostrategis


Keadaan dan letak negara indonesia pada posisi silang memberikan
pengaruh terhadap segenap kehidupan bangsa. Pengaruh-pengaruh tersebut pada
satu pihak memang menguntungkan, namun di sisi lain pengaruh tersebut bisa
merugikan, bahkan bisa mengundang ancaman yang membahayakan negara.
Dalam penyusunan strategis untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara, bangsa indonesia justru harus memperhatikan dan memperhitungkan akan
faktor-faktor yang tidak menguntungkan. Dalam waktu berabad-abad, posisi
silang telah menimbulkan proses akulturasi. Gelombang-gelombang, bangsa-
bangsa serta kebudayaan-kebudayaan yang masuk telah menjadikan bangsa
indonesia dalam wujud kebhinekaannya dewasa ini. Posisi silang dengan segala
akibatnya, memaksa kita memilih satu diantara dua alternatif :
a. Membiarkan diri terus menerus menjadi objek lalu lintas kekuatan-kekutaan
dan pengaruh-pengaruh, serta setiap kali condong dan menguntungkan diri
pada kekuatan/pengaruh yang terbesar atau,

4
b. ikut serta serta mengatur lalu lintas kekuatan-kekuatan atau pengaruh-
pengaruh tersebut dengan ikut serta berperan sebagai subyek.
Alternatif yang kedua menuntut kemampuan bangsa indonesia menciptakan
kekuatan sentrifugal. Kuncinya ialah kemampuan untuk mengubah pengaruh atau
kekuatan dari luar menjadi kekuatan nasional yang dijadikan sebagai kekuatan
sentrifugal. Kekuatan yang dimaksud disini ialah kekuatan yang berisikan sifat-
sifat fisik dan mental yang tidak ekspansif. Pengaruh-pengaruh buruk akibat
posisi silang dapat segera menimbulkan ancaman-ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan yang membahayakan identitas dan integritas bangsa. Pengaruh
tersebut dapat dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk mengatasi semua itu mutlak dilakukannya konsep ketahanan
sosial yang berpedoman pada wawasan nusantara.

2.3. Konsep Geostrategi


Bila diperhatikan lebih jauh kepulauan Indonesia yang duapertiga
wilayahnya adalah laut membentang ke utara dengan pusatnya di pulau Jawa
membentuk gambaran kipas. Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara
konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional
yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. , sedangkan
geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan
maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan
doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang
harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah
mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin
kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.

5
2.4. Hakikat Ketahanan Nasional
Pengertian Ketahanaan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dan menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan, tantangan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam negeri, yang langsung maupun yang tidak langsung membahayakan
integritas dan identitas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mengejar tujuan nasional Indonesia .
Berdasarkan uraian tersebut, maka geostrategi pada hakikatnya ialah
memanfaatkan segenap kondisi geografi atau letak Indonesia untuk tujuan politik,
dan hal itu secara rinci lebih dikembangkan dalam pembangunan nasional. Jadi
jelas bahwa dalam menyusun strategi suatu kesatuan negara diperlukan dan
dikembangkan untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan
wilayah tumpah negara Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa indonesia
serta sifat khas wilayah tumpah darah negara negara indonesia, maka geostrategi
Indonesia dirumuskan dalam bentuk Ketahanaan Nasional.

1. Hakikat Ketahanan Nasional

a. Ketahanan nasional bidang ideologi; kondisi yang berlandaskan akan


kebenaran ideologi Pancasila serta menangkal nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa.
b. Ketahanan nasional bidang politik; kondisi yang berdasarkan demokrasi
Pancasila dan UUD 1945 yang menghasilkan stabilitas politik serta
penerapan politik luar negeri yang bebas aktif.
c. Ketahanan nasionalbidang Ekonomi ;kondisi yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas dan kemandirian ekonomi.
d. Ketahanan nasional bidang sosial budaya; kondisi yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial-budaya
sehingga dapat menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai.
e. Ketahanan nasional bidang pertahanan kondisi yang membuat daya
tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang

6
mengandung unsur stabilitas keamanan yang dinamis serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk
ancaman.

2. Sifat Ketahanan Nasional

a. Manunggal: merupakan ciri utama bangsa Indonesia yaitu manunggalnya


unsur lahirlah dan batiniah serta manunggalnya unsur materiil dan
spiritual.
b. Mawas ke dalam: merupakan sifat yang selalu memperhatikan unsur-unsur
perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.
c. Berwibawa: merupakan hasil pancaran kejiwaan dari sikap bangsa yang
mandiri dan percaya atas kebenaran perjuangan sehingga disegani dan
dihormati dalam pergaulan antar bangsa.
d. Tidak adu kekuatan: merupakan sikap yang cinta damai dan mawas diri.
e. Percaya diri sendiri: merupakan sifat yang bertumpu pada kekuatan sendiri
serta bersendikan padakepribadian bangsa.
f. Tidak bergantung pihak lain: merupakan sifat mandiri yang tidak hanya
mencakup bidang politik, tetapi jugabidang ekonomi, sos-bud, dan
pertahanan negara.

3. Asas-Asas Ketahanan Nasional:

a. Asas-asas kesejahteraan dan keamanan


b. Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu
c. Asas mawas kedalam dan mawas keluar
d. Asas kekeluargaan

7
4. Tiga Aspek (Trigatra) Kehidupan Alamiah:

a. Gatra letak dan kedudukan geografis


b. Gatra keadaan dan kekayaan alam
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk

5. Lima aspek (Pancagatra) dalam kehidupan sosial:

a. Gatra ideologi
b. Gatra politik
c. Gatra ekonomi
d. Gatra sosial budaya
e. Gatra ketahanan dan keamanan

Pembinaan ketahanan nasional Indonesia adalah proses transpormasi


sumber daya secara efisien dan ekonomis, untuk menghasilkan spektrum
kemampuan dan kekuatan yang berupa daya kekebalan, daya berkembang, dan
daya tangkal atau daya kena dalam sistem nasional.

Langkah-langkah pembinaan ketahanan nasiolnal Indonesia:

1. Pembinaan ketahanan nasional gatra ideologi:

a. Pengalaman pancasila secara subjektif dan objektif


b. Pancasila sebagai ideologi terbuka
c. Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara Pancasila
sebagai pandangan hidup negara dan dasar RI
d. Pembangunan sebagai pengamalan pancasila
e. Pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan

8
2. Pembinaan ketahanan nasional gatra politik:

a. Mengembangkan kehidupan kenegaraan dan politik dalam negeri


berdasarkan pancasila dan UUD 1945
b. Mengembangkan kehidupan politik luar negeri sebagai sarana pencapaian
kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa

3. Pembinaan ketahanan nasional gatra ekonomi

a. Mengembangkan sistem ekonomi di Indonesia


b. Implementasi ekonomi kerakyatan
c. Memantapkan struktur ekonomi secara seimbang dan langsung
menguntungkan
d. Melaksanakan pembangunan sebagai usaha bersama
e. Memeratakan pembangunan dan memanfaatkan hasil-hasilnya
f. Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan bersaing secara sehat

4. Pembinaan ketahanan nasional gatra social budaya:

a. Mengembangkan sistem sosial budaya


b. Mengkondisikan dan membina manusia, masyarakat Indonesia yang
berjiwa Pancasila
c. Mengembangkan kehidupan beragama
d. Mengembangkan sistem pendidikan nasional

5. Pembinaan ketahanan nasional gatra pertahanan dan keamanan

a. Mengembangkan sistem pertahanan dan keamanan


b. Mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku
c. Melakukan pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
keamanan
d. Melindungi potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan
e. Mengembangkan perlengkapan dan peralatan
f. Mengembangkan TNI sebagai tentara rakyat
g. Mengembangkan POLRI sebagai kekuatan kamtibnas

9
Sebagaimana dikemukakan oleh Rosenau bahwa pergeseran dari tahap
industrial ke tahap pasca industrial telah mengubah kondisi global manusia.
Periode politik internasional dimana negara kebangsaan mendominasi skenario
global telah digantikan dengan politik pasca international yaitu periode di mana
negara kebangsaan harus membagi panggung pentasnya dengan berbagai
organisasi internasioal dan transnasional dalam berbagai bidang, terutama dalam
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup .

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam kehidupan di era globalisasi, gejala memaksakan kehendaknya
negara-negara maju terhadap negara-negara yang masih lemah atau negara-negara
yang sedang berkembang semakin kuat dan menyolok baik dalam bidang politik,
maupun dalam bidang ekonomi bahkan dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Sanksi-sanksi yang mereka kenakan merupakan tantangan yang harus dihadapi,
dan tindakan-tindakannya merupakan sesuatu yang harus diatasi. Semua itu
merupakan masalah yang harus dihadapi, dan untuk menghadapi semua masalah
perlu dibina, diatur, dan dikembangkan : (1) daya tahan (2) keuletan (3) kekuatan,
dari bangsa dan negara lewat bidang kehidupannya, guna terwujudnya masyarakat
adil dan makmur yang menyeluruh serta dapat mewujudkan satu keinginan yang
luhur melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suradinata, Ermaya., 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia,


Jakarta, PT. Gahlia.
Kaelan & Zubaidi, Achmad.2012.Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Perguruan Tinggi. Yogyakarta:Paradigma.
Pembukaan UUD 1945 alinea III

12

Anda mungkin juga menyukai