Anda di halaman 1dari 1

Wahid Hasyim (34) warga RT 02/ RW 02, Dukuh Kaum, Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo yang telah

menciptakan traktor siluman tanpa awak operator. Traktornya itu bisa menggarap sawah sendiri hanya dengan
dikendalikan remot kontrol.

Cerita penciptaan traktor remote control ini pun tak sependek cerpen, atau semudah melipat daun pisang. Traktor canggih ini
adalah penggabungan teknologi dan kegelisahan petani.

Wakhid Hasim, sang kreator traktor setan kebetulan adalah pehobi aeromodeling yang juga berbasis elektronik. Ia begitu hafal

Pengerjaan alat kontrol yang biasanya hanya untuk model atau sebatas hobi, dituntut dipasang di sebuah alat yang
sebenarnya. Makanya, Wakhid butuh penyesuaian yang cukup rumit.

Ia menggabungkan beberapa komponen untuk traktor remote control, mulai dari merombak remote drone, micro controller dan
beberapa suku cadang robotik. Kabel seling kemudi pun dimodifikasi dengan penambahan besi agar remote control berfungsi.

Untuk menggerakaan kemudi, tentu dibutuhkan aliran listrik. Karenanya, ia melengkapi traktor ini dengan aki.

Ia pun memikirkan bagaimana caranya agar tak perlu bolak-balik mengisi aki. Caranya, aki dialiri listrik dari generator pengisian
traktor.

Tenaga gerak kemudi diletakkan di atas traktor. Ia memanfaatkan boks bekas peluru TNI sehingga rapi dan kuat.

“Remote control untuk traktor masih menggunakan baterai tapi sudah diomodifikasi sehingga bisa tahan seminggu,” katanya,
Senin, 3 Novmeber 2018.

Untuk membuat traktor bisa dikendalikan dari jauh, Wahid menggabungkan beberapa komponen, mulai dari merombak
remot drone, penggabungan mekanik micro controler hingga merangkai beberapa sparepart elektronik lainnya. Setelah
rangkaian dihubungkan satu sama lain, maka traktor siap bermanuver kesana kemari di tengah sawah karena
dikendalikan dengan remot kontrol. "Rangkaian intinya ada baterai, micro controler, power distribution board, dan motor
penggerak. Untuk cara kerjanya yaitu sinyal remot wireless yang bekerja kemudian diterjemahkan oleh micro controler
untuk menghidupkan rangkaian elektronik yang telah dibuat sedemikian rupa dan menggerakkan motor DC,
penggeraknya berupa kopling sebelah kanan dan juga di bagian kiri untuk gas," kata Wahid ketika ditemui detikcom di
persawahan yang tak jauh dari rumahnya, Rabu (27/11/2018).

Untuk rangkaian elektroniknya sendiri, pria yang juga memiliki hobi aero modelling itu mengaku harus memesannya di
toko robotik dan elekronik, bahkan harus impor dari China. Ide pembuatan traktor siluman tersebut berawal karena di
daerahnya sudah langka ditemukan buruh penggarap sawah. Kalaupun ada, tarifnya sangatlah mahal. "Awalnya
karena saya hobi main pesawat remot kontrol, kemudian saya coba terapkan sistem kerjanya dengan traktor untuk
membajak sawah dan akhirnya berhasil. Di sini sudah jarang tukang garap sawah, makanya saya ciptakan traktor
siluman ini biar lebih efektif nggarap sawahnya," imbuh Wahid.

Pria kelahiran 2 Agustus 1984 ini menambahkan, untuk merangkai traktor siluman yang ia ciptakan sebulan lalu
tersebut, setidaknya dibutuhkan dana antara 3 hingga 3,5 juta rupiah. Selain menyewakan traktor miliknya, ia pun juga
menerima pesanan rangkaian untuk traktor siluman jika ada masyarakat yang membutuhkan.

"Sewanya hanya seribu rupiah per ubin garapan, kalau ada yang pesen rangkaiannya sementara saya jual dengan
harga Rp 3,5 juta. Ini juga sudah ada yang pesan dari Aceh 20 buah rangkaian, kalau traktornya ya beli sendiri,"
lanjutnya.

Traktor siluman ini bisa dikendalikan dari jarak sekitar 1.000 meter. Meski masih perlu disempurnakan, namun
setidaknya inovasi ini kedepan bakal sangat berguna bagi para petani agar lebih efektif dan efisien dalam membajak
sawah.

"Lebih efektif dan efisien jika menggarap sawah dengan traktor siluman ini. Sehari kira-kira bisa nggarap 600 ubin,
kalau manual ya bisa berhari-hari. Yang jelas tidak capek, bisa berteduh nggak harus panas-panasan, anggap aja main
game kan asyik, bisa sambil ngopi juga," tutupnya.

Anda mungkin juga menyukai