Dosen Pembimbing :
Puri Ratna Kartini, S.KM., M.Epid.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................
BAB II PEMBAHASAN ........ ....................................................................
2.1 Pengertian Komunikasi ............................................................
2.2 Tujuan dan Fungsi Komunikasi ...............................................
2.3 Jenis, Unsur dan Bentuk Komunikasi ......................................
2.4 Prinsip Dasar Komunikasi .......................................................
BAB III PENUTUP . ......................................................................................
3.1 Kesimpulan ..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………. ................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk sosial dan memerlukan hubungan dengan orang lain.
Dengan cara komunikasilah manusia bisa berhubungan dengan orang lain.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis. Komunikasi dilakukan baik
secara tradisional maupun modern dengan alat-alatnya pun mulai dari yang paling
sederhana sampai yang mutakhir dan canggih. Unsur-unsur komunikasi terdiri dari
sumber, komunikator, pesan, channel (saluran), komunikan dan efek (hasil).
Dalam proses komunikasi, komunikator dapat menjadi komunikan dan
sebaliknya. Dijelaskan pula faktor-faktor yang harus diperhatikan komunikator. Pesan
mempunyai inti pesan (tema) yang menjadi pengarah dalam mempengaruhi orang
lain dan mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikasi. Perkembangan
komunikasi memberi dampak sosial terhadap masyarakat. Komunikasi
mempengaruhi perubahan prilaku, cara hidup, hidup bermasyarakat, dan nilai-
nilai yang ada. Perubahan ini tampaknya sejalan dengan perkembangan teknologi itu
sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Tujuan komunikasi
Menurut Riant Nugroho (2004:72) tujuan komunikasi adalah
menciptakan pemahaman bersama atau mengubah presepsi, bahkan perilaku.
Sedangkan menurut Katz an Robert Kahn yang merupakan hal utama dari
komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna suatu
system sosial atau organisasi.
Pada umumnya tujuan komunikasi antara lain yaitu :
1. Supaya yang kita sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator kita
harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-
baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengakui apa
yang kita maksud.
2. Memahami orang lain. Kita sebagai komunikator harus mengerti benar
aspirasimasyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya.
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain. Kita berusaha agar gagasan
kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasive bukan
memaksakan kehendak.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakkan
sesuatu itu dapa bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan.
Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang lebih banyak
mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara
baik untuk melakukan (Widjaja,200:66-67).
Fungsi komunikasi
1. Menurut Thomas M. Scheidel
Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan
mendukung identitas-identitas diri, untuk membangun kontak sosial
dengan orang di sekitar kita dan untuk mempengaruhi orang lain untuk
merasa, berfikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
2. Menurut Gordon I. Zimmerman et al
Tujuan komunikasi dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kita
berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi
kebutuhan kita. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan
memupuk hubungan dengan orang lain.
3. Menurut Rudolf F. Verderber
Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial,
yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan
orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi
pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu.
2.3 Jenis, Unsur dan Bentuk Komunikasi
Jenis komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau
meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis
komunikasi terdiri dari :
a. Komunikasi verbal, adalah bentuk komunikasi yang dismapaikan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau lisan.
Contoh: seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon.
b. Komunikasi nonverbal, adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata,
biasanya memalui simbol atau gerakan. Yang merupakan komunikasi
nonverbal adalah ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, postur tubuh
dan gerak isyarat.
Unsur-unsur komunikasi
Agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak satu dengan pihak yang
lain, antara kelompok satu dengan yang lain, atau seseorang dengan orang
lain, diperlukan keterlibatan beberapa unsur komunikasi, yakni : komunikator,
komunikan, pesan, dan saluran atau media.
a. Komunikator (source), adalah orang atau sumber yang menyampaikan
atau mengeluarkan stimulus antara lain dalam bentuk informasi-
informasi atau pesan (message) yang harus disampaikan kepada pihak
atau orang lain dan diharapkan orang atau pihak lain tersebut
memberikan respon atau jawaban. Apabila orang lain atau pihak lain
tersebut tidak memberikan respons atau jawaban, berarti tidak terjadi
komunikasi antara kedua variabel tersebut.
b. Komunikan (receiver), adalah pihak yang menerima stimulus dan
memberikan respons terhadap stimulus tersebut. Respons tersebut
dapat bersifat pasif ykni memahami atau mengerti apa yang dimaksud
oleh komunikan, atau dalam bentuk aktif yakni dalam bentuk
ungkapan melalui bahasa lisan atau tulisan (verbal) atau menggunakan
simbol-simbol (nonverbal).
c. Pesan (message), adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh
komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima). Isi stimulus
yang berupa pesan atau informasi ini dikeluarkan oleh komunikan
tidak sekedar diterima atau dimengerti oleh komunikan, tetapi
diharapkan agar direspons secara positif dan aktif berupa perilaku atau
tindakan.
d. Saluran (media), adalah alat sarana yang digunakan oleh komunikan
dalam menyampikan pesan atau informasi kepada komunikan.
Jenisnya sangat bervariasi, mulai dari yang tradisional yakni melalui
mulut (lisan), bunyi-bunyian (kentongan), tulisan (cetakan) sampai
dengan elektronik yang paling modern, yakni televisi, radio dan
internet.
Bentuk-bentuk komunikasi
a. Komunikasi intra personal (personal communication), adalah
komunikasi di dalam diri sendiri, terjadi apabila seseorang
memikirkan masalah yang dihadapi, terjadi apabila seseorang
melakukan pertimbangan-pertimbangan sebelum mengambil suatu
keputusan.
b. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication). Komunikasi
ini adalah komunikasi paling efektif, karena antara komunikan dan
komunikator dapat langsung tatap muka, sehingga stimulus yakni
pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikan, langsung
dapat direspons atau ditanggapi pada saat itu juga. Media yang paling
penting dalam komunikasi antarpribadi adalah bahasa, baik lisan
maupun tulisan.
c. Mass communication (communication through the mass media).
Komunikasi ini menggunakan saluran (media) masaa, atau
berkomunikasi melalui media massa. Komunikasi melalui media
massa kurang efektif bila dibandingkan dengan komunikasi
interpersonal, meskipun mungkin lebih efisien. Media yang digunakan
dalam komunikasi massa adalah media cetak (koran, majalah, dll),
media elektronik (televisi, radio, dll), papan nama (billboard),
sppanduk, umbul-umbul dan lain-lain.
d. Komunikasi organisasi, komunikasi yang terjadi antara organisasi,
institusi atau lembaga. Komunikasi ini juga dapat terjadi di antara unit.
Organisasi itu sendiri misalnya antarbagian, antarsesksi atau
subbagian, antardepartemen dan sebagainya.