PEMBAHASAN
hati-hati.1
1) Buku kerja, berisi daftar pertanyaan mengenai isi bacaan dan daftar kosa
kata dan artinya
2) Buku latihan writing
3) Buku latihan conversation dan
4) Buku extansif reading
Buku pelajaran bahasa arab yang mengadopsi model Michael West ini
banyak juga dibuat dan digunakan secara luas di Mesir dan di negeri-negeri
Arab serta Islam lainnya, termasuk Indonesia.
1
Taufik, Pembelajaran Bahasa Arab MI, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2016), hlm. 36
3
Karakteristik dari metode ini adalah2:
2
Ahmad Fuad Effendy, Op. cit., hlm. 41
3
Ibid., hlm. 42
4
Ibid.
4
1) Pelajar terlatih memahami bacaan dengan analisis,tidak melalui
penerjemahan.
2) Pelajar menguasai kosa kata dengan baik
3) Pelajar memahami penggunaan tata bahasa.
Sedangkan kelemahan dari metode ini yaitu5:
1). Pelajaran lemah dalam terampil dalam menyimak dan berbicara.
4). Karena kosa kata yang dikenalkan hanya yang berkaitan dengan
bacaan,maka pelajar lemah dalam memahami teks yang berbeda.
5
Ibid., hlm. 43
5
Meskipun terdapat beberapa variasi dalam penerapan PK, namun karakteristik
dasarnya tetap sama.
Beberapa karakteristik dalam metode komunikatif6:
1) Tujuaan pengajarannya ialah mengembangkan kompetensi pelajar
berkomunikasi dengan bahasa target dalam konteks komunikatif yang
sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata.tujuan PK tidak
ditekankan pada penguasaan gramatika atau kemampuan membuat kalimat
gramatikal,melainkan pada kemampuan memproduk ujaran yang sesuai
dengan konteks.
2) Salah satu konsep yang mendasar dari PK adalah kebermaknaan dari setiap
bentuk bahasa yang dipelajari dan keterkaitan bentuk,ragam,dan makna bahasa
dengan situasi dan konteks berbahasa itu.
3) dalam proses belajar mengajar,siswa bertindak sebagai komunikator yang
berperan aktif dalam aktivitas komunikatif yang sesungguhnya.sedangkan
pengajar memprakarsai dan merancang berbagai pola interaksi antar siswa,dan
berperan sebagai falisitator.
4) Aktivitas dalam kelas diwarnai secara nyata dan dominan oleh kegiatan-
kegiatan komunikatif,bukan dril-dril manipulatif dan peniruan-peniruan tanpa
makna (tadrib babgha`iy).
5) Materi yang disajikan bervariasi,tidak hanya mengandalkan buku teks,tapi
lebih ditekankan pada bahan-bahan otentik (berita koran, iklan, menu, KTP,
SIM, formulir, dan sejenisnya) dari bahan-bahan otentik tersebut, pemerolehan
bahasa pelajar diharapkan meliputi bentuk, makna, fungsi, dan konteks sosial.
6) Penggunaan bahasa ibu dalam kelas tidak dilarang tapi diminimalkan.
7) Dalam PK, kekhilafan siswa ditoleransi untuk mendorong keberanian siswa
berkomunikasi.
8) Evaluasi dalam PK ditekankan pada kemampuan menggunakan bahasa dalam
kehidupan nyata, bukan pada penguasaan struktur bahasa atau gramatika.
6
Ibid., hlm. 55
6
Brown (1987) memaknai komptensi komunikatif sebagai “kompetensi yang
memungkinkan seseorang untuk meneruskan pesan,menafsirkannya,dan
memberinya makna dalam interaksi antar individu dalam konteks yang
spesifik”.dengan kata lain,seseorang dapat dikatakan memiliki kompetensi
komunikatif hanya apabila ia dapat menggunakan bahasa dengan ragam yang tepat
menurut situasi dan hubungan pembicara-pendengar.
7
Ibid., hlm. 56
8
Ibid., hlm. 57
9
Ibid., hlm. 58
7
Dalam penerapan metode komunikatif, tahapan paling krusial dari
kehadiran sebuah pendekatan atau metode adalah tahap penerapannya.sering
terjadi,meskipun sebuah pendekatan atau metode baru telah ditetapkan
penggunaannya dalam kurikulum,tapi dalam prakteknya pelaksanaan pengajaran
tetap tidak beranjak dari pendekatan atau metode yang lama.10
10
Ibid., hlm. 59
11
Ibid., hlm. 60
8
f. Pelajar melakukan kegiatan menafsirkan dan menyatakan sesuatu maksud
sebagai bagian dari latihan komunikasi yang lebih bebas dan tidak sepenuhnya
berstruktur.
g. Pengajar melakukan evaluasi dengan mengambil sampel dari penampilan
pelajar dalam kegiatan komunikasi bebas.
Adapun kelebihan dari metode ini adalah12:
1) Pelajar termotivasi dalam belajar karena pada hari pertama pelajaran,langsung
dapat berkomunikasi dengan BT (dalan batas fungsi, nosi, kegiatan berbahasa,
dan keterampilan tertentu)
2) Pelajar lancar berkomunikasi, dalam arti menguasai kompetensi gramatikal,
sosiolinguistik, wacana,dan strategis.
3) Suasana kelas hidup dengan aktivitas komunikasi antar pelajar dengan berbagai
model interaksi dan tingkat kebebasan yang cukup tinggi,sehingga tidak
membosankan.
Sedangkan kelemahan dalam metode ini yaitu13:
1) Memerlukan guru yang menguasai keterampilan komunikatif secara memadai
dalam BT.
2) Kemampuan membaca,dalam keterampilan tingkat ambang,tidak mendapatkan
porsi yang cukup.
3) Loncatan langsung ke aktivitas komunikatif bisa menyulitkan siswa pada
tingkat permulaan.
12
Ibid., hlm. 69
13
Ibid.