RABIES
A. PENDAHULUAN
Rabies yang disebut juga penyakit anjinggila yang merupakan suatu penyakit
infeksi akut pada susunan saraf pusat(SPP) yang disebut virus rabies melalui gigitan
hewan menular, anjing,kucing, kera. Penyakit ini bersifat zoonotik yaitu penyakit
dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies. Rabies
sangat berbahaya karena hampir semua diakhiri dengan kematian. Masa inkubasi
umumnya 3-8 minggu, berhubungan dengan jarak yang harus ditempuh oleh virus
sebelum mencapai otak.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit rabies atau anjing gila adalah suatu penyakit yang sangat ditakuti
dan dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini ditularkan dari hewan yang sudah
terkena virus rabies kepada manusia yang disebut dengan zoonosis. Penyakit rabies
ini bersifat akut dan dapat menularkan dengan secara cepat kepada satu penderita
dengan penderita lain melalui saliva (air liur) penderita yang sudah terkena virus
rabies. Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies dan penularannya kepada
manusia dapat terjadi melalui gigitan hewan penular rabies (HPR) terutama anjing,
kucing dan kera. Timbulnya penyakit ini pada manusia dapat dicegah dengan
pemberian vaksinasi anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) setelah digigit
hewan yang menderita rabies (Soeharsono, 2002) Seperti kita ketahui bersama
bahwa kebiasaan memelihara anjing, kucing ataupun monyet yang sebenarnya
memiliki suatu resiko yang cukup besar bagi kehidupan terutama dalam bidang
kesehatan yakni berkaitan dengan penularan penyakit rabies. Kasus klinis rabies
pada hewan maupun manusia selalu berakhir dengan kematian. Penyakit Rabies
menimbulkan dampak psikologis seperti kepanikan, kegelisahan, kekhawatiran,
kesakitan dan ketidaknyamanan pada orang-orang yang terpapar. Kerugian ekonomi
yang ditimbulkan pada daerah tertular terjadi karena biaya penyidikan, pengendalian
yang tinggi, serta tingginya biaya postexposure treatment. Disamping itu, kerugian
akibat pembatalan kunjungan wisatawan, terutama di daerah yang menjadi tujuan
wisata penting di dunia, seperti Bali, dapat saja terjadi jika tingkat kejadian rabies
sangat tinggi.
D. TATA NILAI
1. Solidaritas
Rasa kepedulian yang tinggi dalam memberikan pelayanan
2. Empati
Memahami perasaan dan pikiran orang lain
3. Nyaman
Memberikan rasa nyaman dalam pelayanan
4. Yakin
Percaya diri dan kompeten dalam memberikan pelayanan
5. Unggul
Memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional
6. Mudah diakses
Akses yang mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
G. SASARAN
Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Air Lais
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan di sesuaikan
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan dengan pelaporan hasil - hasil yang dicapai pada bulan tersebut
K. SUMBER DANA
Sumber dana kegiatan Program Rabies berasal dari Anggaran Dana Alokasi Khusus
(DAK) BOK Puskesmas Air Lais