Anda di halaman 1dari 2

SIMULASI CODE BLUE

Hari/Tanggal : Jum’at 02 Maret 2018 (15.15-15.45 wib)


Lokasi : Selasar depan pendaftaran gedungURJT lantai 1
Anggota Simulasi :
1. Dedi Isbandi : Sekuriti 1 bertugas memberikan kompresi dada
2. Iskandar Fachri : Sekuriti 2 bertugas memberikan kompresi dada
3. dr. Kadek Yogi : TMRC Pusat
4. dr.Roqoyyah : TMRC Wilayah
5. dr.Rolly Catur W : PIC Simulasi
6. dr.Ulfa Zora : PIC Simulasi
7. dr.Louisa : Time Keeper
8. dr.Sri Agustina : Dokumentasi Simulasi

Skenario:
Pasien laki-laki, 58 tahun, ditemukan pingsan di selasar. Pasien tersebut merupakan keluarga
pasien yang sedang menunggu antrian obat. Pasien mempunyai riwayat hipertensi. Saat ingin
melakukan pendaftaran untuk keluarganya tiba-tiba pasien pingsan. Keadaan umum : lemah,
kesadaran : koma (GCS: E:1,M:1,V:1)
Respons:
- 1 orang sekuriti langsung datang menghampiri pasien. Kemudian sekuriti 1 menilai respon
pasien, respon negative (-) nadi karotis negative (-), kemudian sekuriti 1 memanggil
bantuan lokal. Setelah memanggil bantuan lokal sekuriti 1 melakukan BHD. Sekuriti 2
datang membawa kursi roda, dan segera aktivasi Code Blue ke 8000 dengan indikasi
pingsan dalam waktu 1menit 30 detik dari penemuan pasien, format pelaporan lengkap
namun tidak berurutan.
- Sekuriti 1 bergantian melakukan BHD dengan sekuriti 2, dalam pelaksanaan BHD sekuriti
1 melakukan RJP lebih baik dengan frekuensi dan kedalaman yang cukup bik walaupun
tidak mengetahui sampai berapa lama rjp sampai evaluasi. Sekuriti 2 dalam melakukan
BHD belum memenuhi high quality CPR, frekuensi terlalu cepat dan kedalaman kurang.
Sekuriti 1 melakukan pencatatan saat sekuriti 2 melakukan BHD. Dan bergantian ketika
sekuriti 1 melakukan BHD.
- Menit keempat setelah aktivasi code blue, TMRC pusat dan wilayah tiba di lokasi code
blue dengan membawa tas emergensi. TMRC pusat mengambil alih sebagai leader dan
membagi tugas masing-masing penolong. TMRC pusat mengambil posisi di bagian tata
laksana airway pasien. TMRC wilayah melakukan pemasangan jalur intravena.saturasi tak
terbaca.
- TMRC Pusat melakukan edukasi dan informed consent untuk dilakukan tindakan resusitasi
dan intubasi ETT. TMRC Pusat melakukan intubasi ETT sambil dilakukan kompresi.
Epinefrin diberikan kepada pasien secara IV. Sekuriti 1 dan 2 bergantian melakukan
kompresi. Setelah 2 menit pertama dilakukan evaluasi dan didapatkan nadi tidak teraba.
RJP dilanjutkan dan diberkan injeksi epinefrin 2. Setelah 2 menit ke 2 dilakukan evaluasi
dan didapatkan nadi pasien teraba :60x/menit. Pasien dinyatakan ROSC dan dipersiapkan
untuk di transpor ke IGD. TMRC pusat melakukan edukasi kepada keluarga pasien bahwa
pasien akan di transport ke IGD. TMRC wilayah mengambil darah untuk diperiksa AGD
kemudian TMRC Pusat berkoordinasi dengan IGD untuk transpor pasien intra hospital
dengan membawa tas emergensi. Persiapan transport pasien yang dilakukan oleh sekuriti
adalah tabung oksigen transpor dan brankar pasien. Kemudian pasien ditranspor ke IGD.
Code blue dinyatakan selesai. Pukul 15.45
-
Hasil Evaluasi :
Secara keseluruhan simulasi berjalan baik, respon aktif dari TMRC unit yaitu dari non medis
(sekuriti).. Namun masih terdapat beberapa area penyempurnaan pada simulasi ini, antara lain :
 Kualitas RJP masih kurang
 Urutan 10 langkah SRC masih belum bisa melakukan dengan urutan yang benar.
 Penolong pasien hanya 2 orang
 Sekuriti tidak memanggil bantuan lagi.
 Aktivasi code blue dengan format yang kurang berurutan.
 Tidak terlihat adanya close loop communication di antara tim

Anda mungkin juga menyukai