Anda di halaman 1dari 13

No.

Dokumen : LAP PEND-


SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 10
Dari : 35

BAB III

RENCANA KERJA SUPERVISI

3.1 METODOLOGI
Tujuan pelayanan jasa konsultan adalah untuk memberikan dukungan
kepada Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo beserta jajarannya
untuk pencapaian mutu sesuai dengan spesifikasi dan KAK yang telah ditetapkan,
kendali biaya sesuai dengan anggaran dan kendali waktu sesuai jadwal yang
direncanakan.
Metodologi pelaksanaan “Supervisi Konstruksi PEMBANGUNGAN WADUK
BENDO” ini dibagi atas 6 (enam) tahap, yaitu:
a) Tahap Pra Pelaksanaan Pekerjaan Fisik / Konstruksi.
b) Tahap Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Fisik / Konstruksi.
c) Tahap Penyelesaian Pekerjaan.
d) Tahap Pelaporan.
e) Tahap Alih Pengetahuan.
f) Tahap Diskusi dan Presentasi.

3.2 PROGRAM KERJA


3.2.1 Tahap Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan Fisik / Konstruksi
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan
dijaga sebaik-baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan
cepat, sehingga kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan
biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-
kecilnya. Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan
memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 11
Dari : 35

A. Persiapan Format Pekerjaan


Konsultan menyiapkan blanko standar dan membuat format laporan
yang akan digunakan selama tahap supervisi konstruksi, termasuk laporan
inspektor, laporan pengetesan bahan-bahan, blanko pengukuran volume
pekerjaan, blanko persetujuan atas permohonan pelaksanaan pekerjaan,
surat menyurat antar instansi terkait. Disamping itu konsultan juga
menyiapkan setiap tambahan-tambahan, catatan-catatan tambahan atau
sejenisnya yang mungkin diperlukan setelah proses pengkajian ulang
secara terinci dan studi atas data yang sudah ada.

B. Melaksanakan Kontrol Sistematik


Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga
fungsi control manajemen proyek supervisi konstruksi. Sebelum
memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu persiapan kerjanya.
Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara
perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak
memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol
yang sistematik. Pengawas lapangan perlu menerapkan sistem kontrol
yang baik di lapangan.
Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3 tujuan
yaitu
 Meninjau secara secara periodic hasil dan kemajuan pekerjaan
pada beberapa bidang kegiatan pokok. Bilamana terdapat
kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran jangka
pendek dan program kerja untuk mengantisipasinya.
 Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar
sehingga peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi
sesuatu kesalahan.

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 12
Dari : 35

 Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek


tidak dilampaui bila tidak terjadi perubahan kontrak.

Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada


waktu peninjauan di lapangan yaitu :
 Pencapaian target kemajuan fisik.
 Pencapaian target keuangan
 Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan
 Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas
dan efisiensi kerja lapangan
 Pemantapan kerjasama pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi

Tiap bidang tersebut di atas ditinjau apakah situasinya mantap,


kurang memadai atau menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka
langkahlangkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan
efektif.

C. Kunjungan Lapangan (Site Visit)


Frekuensi kunjungan ke lapangan oleh Supervisor tergantung dari
pentingnya keadaan lapangan. Sifatnya dapat secara harian atau
mingguan. Frekuensi kunjungan juga dapat tergantung pada tahapan dari
PPK PEMBANGUNGAN BENDUNGAN yang mengelolanya beserta para
Timnya sesuai urgensinya. Akan tetapi secara prinsip keberadaan sub
professional staff (teknisi) adalah di lapangan demikian pula Engineer
lainnya, terutama Ahli Bangunan Air.

D. Evaluasi Rencana

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 13
Dari : 35

Konsultan pengawas melakukan evaluasi atas rencana proyek yang


akan dilaksanakan serta menyarankan perubahan / penyempurnaan /
penyesuaian rencana (review disain) yang perlu dilakukan (bila ada) guna
menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-baiknya.

E. Verifikasi Hasil Pekerjaan Kontraktor


Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban
menyatakan bahwa hasil pekerjaan kontraktor telah memenuhi segala
persyaratan untuk proses selanjutnya yaitu persetujuan pemberi tugas.

F. Pengontrolan Proyek
Merencanakan dan membangun adalah suatu aktivitas yang
dinamis, dan yang dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor. Karena itu
network / S-curve chart yang telah disetujui sebagai pegangan untuk
pelaksanaan harus secara periodik atau sesuai dengan kondisi diperiksa
kembali:
 Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati,
 Akan ditepati dalam jangka panjang atau segera dan / atau,
 Nantinya akan ditepati

Bila perlu akan diadakan perubahan baru untuk mengendalikan


jalannya proyek seperti yang dikehendaki.
a) Jarak Waktu Kontrol
Jarak waktu kontrol yaitu :
 Supervisi setiap hari
 Inspeksi setiap hari

b) Cara Mengontrol

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 14
Dari : 35

Dibedakan 4 cara mengontrol, sebagai berikut :


 Untuk sebuah aktivitas yang akan dimulai
 Untuk sebuah aktivitas yang sedang berjalan
 Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai
 Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai

Untuk monitoring dan pengontrolan proyek ini akan digunakan


sistem informasi pengendalian proyek yang dilaksanakan dengan suatu
aplikasi berbasis komputer. Monitoring dan pengendalian proyek dilakukan
pada aspek-aspek berikut :
 Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi quantity, duration,
dates, network planning atau precedence diagram method.
 Progress Performance
 Schedule Control
 Project cost control yang meliputi pelaporan status nilai kontrak vs
aktual perhitungan pembayaran progress pekerjaan

Unsur-unsur tersebut merupakan informasi dasar untuk monitoring,


pengendalian, analisis dan manajemen proyek.
Pekerjaan pengendalian proyek ini diawali dengan pemasukan
data-data proyek (project data entry) yang akan menjadi acuan (baseline)
dalam monitoring dan pengendalian pelaksanaan proyek selanjutnya.
Data-data tersebut disimpan di dalam database di kantor proyek, dan
selalu di-update untuk keperluan pelaporan dan analisa secara periodik.
Berdasarkan target pengendalian yang ditentukan sebelumnya maka dapat
dilakukan analisa terhadap permasalahan yang timbul dalam aspek
schedule, progress dan pembiayaan proyek. Dari analisa masalah tersebut

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 15
Dari : 35

dilakukan upaya perbaikan untuk membawa program proyek kembali ke


rencana semula.
Informasi yang diperoleh dari pelaporan tersebut dapat dianalisa
dan dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan manajemen proyek.
Pelaporan proyek dibuat dengan format dan prosedur yang standar untuk
memperoleh peningkatan efisiensi, efektivitas dan optimalisasi sinergi
kerja, sehingga mencapai performa dan kualitas akhir manajemen
pembangunan proyek yang lebih baik.
Manfaat utama lainnya dari sistem ini antara lain adalah :
 SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bengawan Solo, khususnya
PPK PEMBANGUNGAN BENDUNGAN dapat mengawasi dan
mengendalikan proyek secara terintegrasi.
 Memberikan tambahan kapasitas kepada PPK PEMBANGUNGAN
BENDUNGAN, SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bengawan
Solo untuk meningkatkan konservasi sumber daya air melalui
penyelesaian pembangunan supervisi sesuai jadwal dan alokasi biaya.

3.2.2 SISTEM INFORMASI PROYEK


Sistem informasi manajemen proyek pada hakekatnya adalah suatu
sistem untuk mendukung Kepala Satker dalam memantau dan
mengendalikan proyek. Tujuan sistem ini untuk digunakan pihak Pemilik
dalam mendapatkan informasi proyek setiap saat atau secara berkala,
cepat dan akurat. Sistem ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan studi
dan evaluasi situasi dan kondisi yang dihadapi di lapangan serta
mengintegrasikan keinginan-keinginan dari pihak Kepala Satker yang
mewakili pihak Pemilik Proyek tentang apa-apa yang mau dimonitor dan
dikendalikan.
Di lokasi proyek setiap saat hasil pekerjaan fisik berkembang
bertambah banyak dan supaya perkembangannya terjadi menurut

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 16
Dari : 35

rencana, dimana rencana tersebut dijabarkan dalam besaran uang dan


besaran waktu. Khususnya untuk mengontrol mutu pekerjaan, peranan
sistem informasi manajemen Proyek hanya sebagai penerus informasi
saja. Kontrol mutu pekerjaan dilakukan oleh petugas khusus dan harus
dilaksanakan di lapangan, tidak dapat dilaksanakan di kantor. Tolok ukur
pengukuran mutu pekerjaan adalah dokumen tender (Spesifikasi
Pekerjaan).
Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh
perkembangan datanya atau dimonitor dimana perkembangan suatu
proyek selalu diikuti oleh perkembangan data proyeknya. Volume data kian
hari kian membengkak sesuai dengan perkembangan pekerjaan secara
fisik.
Data proyek sesungguhnya belum dapat memberikan informasi
kepada Pemberi Tugas, karena masih belum diolah, jadi masih mentah.
Data proyek yang telah dikumpulkan secara periodik kemudian diolah /
diproses untuk dijadikan informasi proyek (laporan proyek). Artinya dari
laporan proyek dapat diketahui perkembangan pekerjaan yang nyata
terjadi (prestasi aktual). Dari laporan proyek ini PPK PEMBANGUNGAN
BENDUNGAN, baru dapat mengevaluasi tentang perkembangan
proyeknya, pertumbuhan dari tiap-tiap pekerjaan di lapangan dengan
diperbandingkan terhadap rencana.

PPK PEMBANGUNGAN BENDUNGAN mengendalikan proyeknya


dengan keputusan-keputusan yang dibuat dan diimplementasikan ke
project site. Hasil dari implementasinya menciptakan data proyek baru dan
dengan demikian siklus project management control system berulang
kembali. Siklus ini baru berhenti apabila proyek telah selesai.
3.2.3 PENGENDALIAN MUTU

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 17
Dari : 35

Selama periode konstruksi konsultan akan senantiasa memberikan


pengawasan, arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada
kontraktor guna menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan
baik dan tepat kualitas.
Pada prinsipnya setiap pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor
harus mengacu kepada petunjuk teknis (Inspection Guide) sehingga
menghasilkan hasil yang memenuhi spesifikasi teknis yang tercantum
didalam kontrak.

Gambar 3.3 Diagram Petunjuk Teknis (Inspection Guide)

Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam


pelaksanaan konstruksi antara lain sebagai berikut di bawah ini namun
tidak terbatas pada :
a) Peralatan Laboratorium dan Personil

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 18
Dari : 35

Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan untuk pekerjaan


utama (mayor work). kalau tidak ditentukan lain adalah sebagai
berikut :
 Test Beton, slump, kuat tekan.
 Dan lain-lain seperti disebutkan dalam spesifikasi.

b) Penyimpanan Bahan / Material


 Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian
rupa untuk menjamin pengendalian kualitas.
 Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa
yang mudah dapat diperiksa oleh konsultan.
 Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan dan
puing, harus mempunyai drainase yang lancar.
Bahan-bahan yang diletakkan langsung di atas tanah tidak
boleh digunakan dalam pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah
dipersiapkan dan diberi lapisan atas dengan suatu lapisan pasir atau
kerikil setebal 10 cm. Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang
sedemikian rupa untuk mencegah bercampur dengan material lain yang
tidak sesuai.

c) Cara Pengangkutan Material


 Konsultan dapat menggunakan pembatasan bobot pengangkutan
untuk perlindungan terhadap setiap penggunaan jalan inspeksi atau
struktur yang ada disekitar proyek.
 Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan,
konsultan akan mempunyai wewenang untuk memerintahkan
kontraktor dan untuk menentukan urutan pekerjaan yang diperlukan
guna mempercepat penyelesaian seluruh proyek.

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 19
Dari : 35

d) Pengujian Material Yang Akan Digunakan


 Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksi oleh
konsultan. Setiap saat konsultan akan menginspeksikan material
yang akan digunakan berdasarkan atas jadual kerja kontraktor.
 Walaupun bahan yang disimpan telah disetujui sebelum
penyimpanan, namun dapat diperiksa ulang dan di test kembali oleh
konsultan.
 Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk
mendapat persetujuan dari konsultan, jenis dan jumlah test seperti
yang disebutkan dalam spesifikasi.
Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk
mendapat persetujuan dari konsultan, jenis dan jumlah test seperti
yang disebutkan dalam spesifikasi.

e) Job Mix Formula


Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi
persyaratan spesifikasi, sebelum pekerjaan dimulai perlu dibuatkan
dahulu suatu Job Mix Formula yang disetujui konsultan, antara lain
untuk pekerjaan : Beton.

Prosedur Pembuatan Job Mix Formula dapat dilihat pada Gambar 3.4

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 20
Dari : 35

Gambar 3.4 Bagan Alir Rancangan Beton

f) Pengujian Rutin Laboratorium


Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi,
bahanbahan atau campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin
selama pekerjaan berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan
persyaratan. Jenis dan frekuensi / jumlah test rutin ini seperti yang
disebutkan dalam spesifikasi.
g) Test Lapangan

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 21
Dari : 35

Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut perlu


diadakan pengujian / test lapangan seperti apa yang disebutlan dalam
persyaratan pengujian.

Bagan alir Prosedur Pengendalian Mutu dapat dilihat pada Gambar 3.5

Gambar 3.5 Pengendalian Mutu Bahan

h) Pengendalian Kuantitas

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1
No. Dokumen : LAP PEND-
SPV_BD/01/IX/2013
BAB I I I RENCANA KERJA
SUPERVISI
Halaman : 22
Dari : 35

Pengawasan kuantitas akan mengecek bahan-bahan/campuran


yang ditempatkan atau yang dipindahkan oleh kontraktor atau yang
terpasang. Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran
berdasarkan atas :
 Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
 Metode perhitungan.
 Jenis pekerjaan.A
 Tanggal diselesaikannya pekerjaan.

Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas


maupun elevasi dan persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas
dapat dilakukan agar volume pekerjaan dengan teliti / akurat yang
disetujui oleh konsultan sehingga kuantitas dalam kontrak adalah benar
diukur dan dibayar oleh konsultan dan mendapat persetujuan pemberi
tugas.

REVISI EDISI KE CATATAN PARAF PEMRAKARSA

0 1

Anda mungkin juga menyukai