KELOMPOK 4 :
S1 KEPERAWATAN III A
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, kami
berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan kepercayan terhadap kami untuk
menyusun makalah ini, dan juga kepada teman teman yang telah membantu dalam
mengerjakan makalah tentang “Gangguan Hematologi pada Kehamilan”, Adapun
tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami mengenai asuhan keperawatan pada
pasien “Gangguan Hematologi pada Kehamilan”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, mengingat pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki masih
sangat terbatas. Oleh karena itu, kami juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun semangat, agar kedepan kami bias membuat makalah dengan lebih baik.
Dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami, khususnya pembaca dan
pihak yang memerlukan pada umumnya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Rahmat serta karunianNya kepada
semua pihak yang telah turut membantu penyusunan makalah ini.
KELOMPOK 4
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Tujuan
1. Pengertian
2. Anatomi dan fisiologi
3. Etiologi
4. Klasifikasi
5. Manisfestasi klinis
6. Komplikasi
7. Patofisiologi
8. WOC
9. Pemeriksaan diagnostik
10. Penatalaksanaan medis dan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Darah adalah suatu cairan yang diciptakan untuk memberi kita kehidupan.
Pada saat beredar didalam tubuh, darah menghangatkan, mendinginkan,
memberi makan dan melindungi tubuh dari zat-zat beracun. Selain itu, darah
segera memperbaiki kerusakan apapun pada dinding pembuluh darah
sehingga sistem tersebut kembali seperti semula. Rata-rata terdapat 1,32
galon(5 liter) darah dalam tubuh manusia mempunyai berat 132 pon (60 kg).
Jantung mampu mengedarkan seluruh jumlah ini didalam tubuh dengan mudah
dalam sesaat. Bahkan, saat berlari atau bahkan berolahraga, tingkat peredaran
darah meningkat hingga lima kali lipat lebih cepat. Pembuluh darah diciptakan
dengan bentuk yang sempurna sehingga tidak ada penyumbatan ataupun
endapan yang terbentuk.
Kelainan hematologi yang sering terjadi adalah adanya penurunan jumlah
sel darah merah yaitu anemia. Terjadi akibat produksi darah merah dari
sumsum tulang berkurang yang diakibatkan oleh kekurangan faktor untuk
eritropoesis, seperti asam folat, vitamin B12, dan besi.(Brunner & Suddarth.
2002)
Pada ibu hamil juga sering terjadi anemia. Dapat terjadi apablila kondisi ibu
hamil dengan kadar hemogbin (Hb) dalam darahnya dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).
Sedangkan anemia pada kehamilan yaitu dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah ibu hamil kurang dari 12gr% (Wiknjosastro,2002)
B. TUJUAN
TINJAUAN TEORITIS
A.
B. ANATOMI FISIOLOGI
1. ANATOMI DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata
hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti
darah. Darah memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen
dan karbon dioksida di dalamnya. Adanya oksigen dalam darah diambil
dengan jalan bernafas, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa
pembakaran/metabolisme di dalam tubuh.
2. KARAKTERISTIK DARAH
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen
pembentuknya) tertahan dan berada dalam matriks cairan (plasma). Darah
lebih berat dan lebih kental dari pada air yaitu memiliki berat jenis
1,041-1,067 dengan temperatur 380C dan PH 7,37-7,45. Warna darah
bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, tergantung pada
kadar oksigen yang di bawa sel darah merah. Darah pada tubuh manusia
mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah
padat). Jumlah darah pada tubuh orang dewasa sebanyak kira-kira 1/13 dari
berat badan atau sekitar 4-5 liter. Jumlah darah tersebut pada setiap orang
berbeda-beda. Tergantung kepada umur, ukuran tubuh, dan berbanding
terbalik dengan jumlah jaringan adiposa pada tubuh.
3. KOMPONEN DARAH
Plasma 55 % dari volume darah
Sel darah 45 % dari volume darah
a. PLASMA DARAH
1) Air (90-92 %) : sebagai pelarut, absorbsi dan pelepasan panas
2) Protein ( 3%) :
Albumin : dihasilkan di hati berfungsi mempertahankan tekanan
osmotik agar normal (25 mmHg)
Globulin : berfungsi untuk respon imun. Berisi serum darah
(Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen). Protein
dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap
adanya benda asing (Antigen). Zat antibodi adalah senyawa
Gama Þ Globulin. Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap
antigen dan reaksinya bermacam-macam.
Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen Þ Presipitin.
Antibodi yang dapat menguraikan antigen Þ Lisin.
Antibodi yang dapat menawarkan racun Þ Antitoksin.
Fibrinogen ; berfungsi untuk pembekuan darah.
3) Mineral 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam
fosfat, magnesium, kalsium dan zat besi)
4) Bahan Organik 0,1% (glukosa, lemak, asam urat, kreatinin, kolesterol,
gliserin dan asam amino)
b. SEL DARAH
1) Eritrosit
Merupakan bagian utama dari sel darah. Berupa cakram kecil
bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping
nampak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang.
Berdiameter 8 mikron, dan mempunyai ukuran ketebalan sebagai berikut:
pada bagian yang paling tebal, tebalnya 2 mikron, sedangkan pada bagian
tengah tebalnya 1 mikron atau kurang. Volume rata-rata sel darah merah
adalah sebesar 83 mikron kubik. Dalam setiap millimeter kubik darah
terdapat 5.000.000 sel darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar
atau stroma, berisi massa hemoglobin.
Hemoglobin merupakan protein kompleks terdiri atas protein, globin
dan pigmen hem (mengandung besi). Jadi besi penting untuk Hb.
Kebutuhan besi pria dan wanita berbeda karena pria hanya kehilangan 1
mg besi/hari sedangkan wanita kehilangan sampai 20 mg besi selama
menstruasi normal. Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen
Bilirubin (pigmen empedu).
Konsentrasi sel-sel darah merah di dalam darah pada pria normal
jumlah rata-rata sel-sel darah merah per millimeter kubik adalah 5.200.000
dan pada wanita normal jumlahnya 4.700.000 . Jumlah sel-sel darah merah
ini bervariasi pada kedua jenis kelamin, perbedaan umur, ketinggian
tempat seseorang.
Fungsi sel darah merah antara lain :
Sel darah merah berfungsi mengedarkan O2 ke seluruh
tubuh. Sel darah merah akan mengikat oksigen dari
paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan
mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan
karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah
bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin
(Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari
seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah
tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen,
dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon
dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb +
karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon
dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
Berfungsi dalam penentuan golongan darah.
Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Ketika sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen
atau bakteri, maka hemoglobin di dalam sel darah merah
akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan
dinding dan membran sel patogen, serta membunuhnya.
Eritrosit juga melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat
hemoglobin terdeoksigenasi, yang juga berfungsi untuk
melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah
supaya darah menuju ke daerah tubuh yang kekurangan
oksigen.
2) Leukosit
Rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel
darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Jumlah sel pada orang dewasa
berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Jumlah sel tersebut bergantung
dari bibit penyakit/benda asing yang masuk tubuh. Peningkatan jumlah
leukosit merupakan petunjuk adanya infeksi. Lekopeni (berkurangnya
jumlah leukosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah), Lekositosis
(Bertambahnya jumlah leukosit melebihi normal di atas 9000 sel/cc
darah).
Fungsi sel darah putih antara lain :
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera
Menangkap organisme hidup dan menghancurkannya
Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan kayu,
benang jahitan (catgut), dll dengan cara yang sama.
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat
dihentikan sama sekali. Bila kegiatannya tidak dapat berhasil dengan
sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi ―jenazah‖ dari
kawan dan lawan. Fagosit yang terbunuh dalam perjuangannya melawan
kuman yang menyerbu masuk disebut sel nanah.
Jenis Leukosit
3) Trombosit
Trombosit merupakan keping darah, asalnya dari sel megakariosit
dalam sumsum tulang merah. Jumlah normalnya berkisar antara 200.000 –
350.000 per mm3 darah. Fungsinya yaitu memegang peranan penting
dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka
apabila terdapat luka dan darah tidak segera membeku sehingga timbul
pendarahan yang terus menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut
trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut
trombositopenia. Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut
membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan
fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka.
Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku
(Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Þ
Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak mengandung faktor
tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili. Pada penyakit demam
berdarah, jumlahnya sangat menurun (dikatakan trombositopeni) dan
pasien cenderung berdarah dibawah kulit (purpura) atau di selaput lendir.
4. FUNGSI DARAH
a. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
b. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
c. Fungsi transportasi
o Mengangkut oksigen dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh
jaringan tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari jaringan
untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
o Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan
dibagikan ke seluruh jaringan atau alat tubuh.
o Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin
o Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi
tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
d. Fungsi pertahanan tubuh
Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun
dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibody atau zat–zat anti
racun.
e. Menutup luka.
Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri
kedalam tubuh yang dilengkapi dengan cairan berupa lendir dan zat-zat
kimia. Jika kulit rusak,misalnya luka atau lecet, kemungkinan bakteri
dapat masuk. Sel darah putih keluar dari kapiler untuk melawan bakteri
yang masuk. Kalau sel darah putih tidak dapat bertahan maka sel darah
putih akan mati bersama dengan jaringan yang berada di sekitarnya dan
menimbulkan bengkak serta membentuk nanah.
C. ETIOLOGI
Penyebab dari gangguan hematologi pada kehamilan adalah:
1. Anemia
Anemia disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah karena
kekurangan zat yang dibutuhkan seperti zat besi, asam folat, vitamin B12
dan masalah produksi di sumsum tulang. Peningkatan kehilangan sel darah
merah seperti pendarahan selama persalinan, menstruasi, trauma.
Peningkatan dekstruksi SDM seperti anemia sel sabit, sindrom HELLP,
sferositosis heredifer. Donor darah atau kehilangan darah dalam jumlah
besar anemia yang disebabkan ketidakadekuatan absorpsi zat besi karena
diet yang rendah zat besi, malabsorpsi, bedah lambung, infeksi malaria yang
mengakibatkan rendahnya penggunaan zat besi dalam diet.
2. Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia Defisiensi Zat Besi disebabkan oleh peningkatan kebutuhan zat
besi, pertumbuhan, menstruasi, kehilangan darah/donor darah, kehamilan
gangguan hemolitik, obat yang menyebabkan hemolisis (mis :
antiretrovirus), infeksi saluran kemih kelamin , infeksi cacing tambang ,
Gangguan pola makan dan/atau diet. kondisi malabsorpsi. diet yang buruk
seperti makanan cepat saji, penyalahgunaan zat . menstruasi yang banyak
sebelumnya. hal yang berhubungan dengan kelahiran seperti multiparitas,
kehamilan saat ini, kehamilan kembar, hiperemesis. Obat anti epilepsi
meningkatkan risiko defisiensi folat.
3. Anemia Megaloblastik
Disebabkan oleh defisiensi asam folat atau Vitamin B12 dalam diet,
konsumsi alkohol secara berlebihan, peningkatan penggantian sel karena
kehamilan, kondisi inflamasi kronis, kehilangan fungsi ginjal (gagal ginjal,
dialysis), gangguan malabsorpsi mis : eteropati diinduksi gluten (penyakit
seliak), yang jarang terjadi yaitu karena obat-obatan (natrium valproat untuk
epilepsi), faktor lain yaitu seperti genetic, diabetes prakonsepsi,
hiperglikemia di trimester pertama kehamilan, peningkatan kebutuhan
dalam kehamilan, biasanya didapatkan pada wanita yang tidak
mengkonsumsi sayuran segar, buah-buahan, kacang-kacangan, dan protein
hewani, pada sebagian kasus konsumsi alkohol yang berlebihan menjadi
penyebab atau ikut berperan dalam timbulnya anemia ini.
4. Anemia Sel Sabit
Disebabkan oleh infeksi, pireksia, hipoksia, dingin/panas (perubahan
temperature secara tiba-tiba), dehidrasi, asidosis, cedera ,anestesi dan stress
psikologis
5. Anemia Tromboembolisme
Disebabkan oleh kehamilan kembar, infeksi berat, preeklamsia, imobilitas
(termasuk tiah baring), prosedur pembedahan selama kehamilan, dehidrasi,
hiperemesis, dan kehilangan darah dalam jumlah besar.
D. KLASIFIKASI
Klasifikasi dari gangguan hematologi pada kehamilan adalah:
Anemia
Anemia defisiensi besi
Anemia megaloblastik
Penyakit sel sabit
Talasemia
Tromboembolik
Trombositopenia
1. Talasemia
a. a-talasemia
a-talesemia intermedia
b. c-Talasemia
β-talasemia minor
β-talesemia intermedia
β-talesemia mayor
a. Trombositopenia gestasional
Trombositopenia gestasional juga dikenal sebagai trombositopenia
isendental dalam kehamilan trombositopenia gestasional hanya terjadi
pada kehamilan,pada trisemester kedua atau ketiga.penurunan jumlah
trombosit dihubungkan dengan hemodulusi,peningkatan “penjebakan”
trombosit,dan penghancuran trombosit didalam plasenta.Biasanya
asimtomatik,diagnosis sering kali ditegakkan dari pemeriksaan FBC rutin
dimasa antenatal atau dapat bersifat retrospektif setelah kelahiran.kadar
trombosit turun secara bertahap sehingga mencapai 50-150x/l saat
aterm.Trombositopenia gestasional dianggap sebagai gangguan yang
jinak.Jumlah trombosit biasanya kembali normal dalam enam minggu
pasca partum.
E. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala secara umum
Palpitasi
Keletihan
Iritabilitas
Depresi
Sesak nafas
Ingatan buruk
Nyeri otot
Nafsu makan buruk
Gagal jantung
Kerentanan meningkat jika terjadi kehilangan darah dalam jumlah kecil
F. KOMPLIKASI
1. Komplikasi anemia defisiensi besi
Keletihan
Sakit kepala
Sesak nafas
Nyeri dada
Takikardia
Penurunan daya tahan terhadap infeksi
Gangguan fungsi otot
Peningkatan kehilangan darah selama pelahiran sebagai akibat
sekunder dari terganggu nya fungsi otot uterus
Toleransi yang rendah terhadap kehilangan darah
2. Komplikasi krisis sel sabit
Sindrom dada akut(acute chest syndrome)adalah komplikasi yang
serius dan sering fatal karena pembentukan sel sabit dengan vasooklusi di
paru.sindrom dada akut mempersulit 7-20% kehamilan(serjeant,et
al.,2004).gejala sindrom dada akut,meliputi demam,batuk ,nyeri dada,dan
sesak napas dengan ronki yang terdengar jelas.
Kemungkinan komplikasi lain dari krisis vaso-oklusi
Gangguan fungsi limpah
Nekrosis avaskular pada kapur femur
Kerusakan ginjal
Pembesaran hati
Pembesaran ventrikel dan hipertensi pulmonal
Cedera serevaskular
Ulkus tungkai
Kerentanan terhadap infeksi dan sepsis
3. Komplikasi anemia megaloblastik
Konsekuensi anemia megaloblastik yang nyata terdiri:
Pucat dan ikterik
Anemia semakin berat
Gagal jantung
Pansitopenia (kadar sel darah putih dan trombosit rendah)
Komplikasi lain
Peningkatan 1:1,apneustik,respirasi
limfe(3-4) parasoksial
Hidrasi(3-5) tepat.
Kelesuan(3-4) kelelahan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehamilan memicu perubahan fisiologis yang sering mengaburkan
diagnosis sejumlah kelainan hematologis serta pengkajian pengobatannya.hal
ini terutama berlaku pada anemia.salah satu perubahan paling bermakna
adalah ekpansi volume darah dengan peningkatan volume plasma yang tidak
sepadan sehingga hematokrit biasanya menurun.
Wanita hamil rentan terhadap berbagai kelainan darah yang mungkin
mengenai setiap wanita usia subur.kelainan-kelainan tersebut mencakup
penyakit yang didiagnosis sebelum hamil,misalnya penyakit anemia
herediter,trombositopenia immunologis,dan bahkan keganasan seperti
leukimia dan limfoma.
Pada kasus-kasus ini ,kelainan timbul selama kehamilan akibat perubahan
kebutuhan,misalnya penyakit anemia defesiensi besi dan anemia
megaloblastik pada defisiensi asam folat.sebagian kasus lain lagi,kehamilan
mungkin menyamarkan kelainan hematologis,contohnya anemia
hemolitikaterkonpensasi akibat hemoglobinati atau defek sel darah
merah.penyakit-penyakit tertentu dapat timbul pertama kali saat kehamilan
seperti anemia aplastik atau anemia hemolitik autoimun.
B. SARAN
Makalah sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami sebagai
kelompok mengharapkan kritikan dan saran dari dosen pembimbing dan
teman-teman sesama mahasiswa. Selain itu gangguan hematologi pada
kehamilan ini sangat berbahaya dan kita sebagai host harus bisa menerapkan
pola hidup sehat agar kesehatan kita tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA