Pengaruh Isolasi Wilayah Terhadap Desa
Pengaruh Isolasi Wilayah Terhadap Desa
Matias Siagian
Abstract
The issue studied in this research is how region isolation influence rural community
dynamics. This issue is studied to know deeply rural community condition. The
qualitative data analysis found a conclusion that the rural community has low income,
low quality job, low education and knowledge, and low agriculture productivity.
These facts is caused by rural area isolated, and can be understood to pass study about
long distance of rural position, simple and bad road condition, hampered
communication, and instrument instruction and information shortage. The quantitative
data analysis used product moment analysis found a conclusion that there is strong
influence between region isolation and rural community dynamics.
Matias Siagian adalah Dosen Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU
157
Jurnal Pemberdayaan Komunitas, September 2004, Volume 3, Nomor 3, Halaman 157-162
kesempatan yang sangat luas, sehingga bahwa penyebab dari perubahan sosial antara
membawa kecenderungan melupakan potensi lain adalah lingkungan alam, perubahan
pedesaan (sektor tradisional). Oleh karena itu penduduk, isolasi desa, dan kontak sosial,
pembangunan pedesaan merupakan suatu struktur suatu budaya (Daldjoeni 1989: 3).
strategi yang dirancang guna memperbaiki Berbicara mengenai perkembangan desa,
kehidupan sosial ekonomi golongan miskin dapat kita lihat bahwa faktor-faktor yang
masyarakat pedesaan (Bappeda TK I Sumut mempengaruhi tingkat dan arah perkembangan
1994;5) desa adalah faktor lokasi atau letak desa
Dalam rangka pemerataan pembangunan terhadap pusat-pusat fasilitas dan jalan
ke seluruh tanah air, dalam propenas ditekankan perhubungan (lancar atau tidak lancar). Lokasi
perlunya perhatian khusus diberikan pada mengandung arti jarak suatu tempat (desa)
pedesaan serta peningkatan kemampuan dengan tempat lain yang berfungsi sebagai pusat
penduduk untuk memanfaatkan sumber-sumber dan dipengaruhi oleh kondisi prasarana
daya alam dalam menanggulangi masalah- perhubungan yang akan memberi pengaruh
masalah yang mendesak. Dalam hubungan ini terhadap lancar atau tidaknya komunikasi
perlu secara khusus pula diberikan perhatian sehingga mempengaruhi tingkat perkembangan
kepada masyarakat pedesaan khususnya desa. Menurutnya jarak desa terhadap ibukota
masalah-masalah yang menghambat proses propinsi, kota kabupaten, kota kecamatan;
pergerakan dan perubahan masyarakat pedesaan kondisi jalan (perhubungan); kelas jalan,
sehingga mereka dapat ikut serta dalam frekuensi jalan (kecepatan perhubungan)
Pembangunan Nasional (Pagiling 1986: 1) merupakan faktor-faktor penyebab adanya desa
Timbulnya perubahan-perubahan atau terisolir/desa terpencil (Sayogyo 1986: 156-159)
variasi-variasi pendekatan terhadap .
pembangunan pedesaan, sebagai usaha untuk Desa yang terpencil dalam arti kehilangan
menyentuh dan memperbaiki taraf hidup hubungan terhadap perubahan-perubahan dari
kelompok masyarakat miskin disebabkan oleh luar dapat menyebabkan kurangnya bahkan
kompleksnya dan sukarnya mengatasi lambatnya proses perkembangan masyarakat
keterbelakangan pedesaan. Kesukaran- juga desa. Perubahan-perubahan yang terjadi
kesukaran tersebut tidak hanya bersumber dari dalam masyarakat desa sangat lambat, misalnya
faktor-faktor yang sifatnya ekonomis mikro, pendapatan yang kecil, pendidikan yang rendah
seperti kekurangan modal, teknologi yang juga status pekerjaan yang rendah. Hal ini dapat
kurang memadai, sarana dan prasarana yang disebabkan masih rendahnya sarana transportasi,
minim, tetapi juga hambatan-hambatan yang misalnya jalan yang masih berbatu-batu, alat
bersumber dari dimensi struktur masyarakat angkutan yang masih sedikit, media komunikasi
pedesaan, seperti susunan kekuasaan dan pola- yang masih minim.
pola kelembagaan tradisional (Pagiling, 1986; Sehubungan dengan hal di atas dapat kita
3). lihat bahwa desa miskin dapat disebabkan oleh
Terhambatnya dinamika masyarakat desa terisolirnya tempat tersebut dari pusat-pusat
antara lain disebabkan oleh keterisoliran wilayah kegiatan yang menyebabkan desa tersebut
desa tersebut. Desa yang terisolasi atau desa tertutup dari informasi dan inovasi yang
yang tertutup dalam arti tertutup akan sumber- berkembang. Keterisoliran ini berhubungan
sumber yang dapat memperbaiki kondisi fisik dengan kesediaan sarana dan prasarana
maupun non fisik desa akan sulit mengalami perhubungan yang menghubungkan desa dan
perubahan-perubahan, baik terhadap desa pusat-pusat keramaian (Leibo 1994: 27).
maupun terhadap masyarakat itu sendiri. Dalam perkembangan setiap desa untuk
Dalam hal ini daerah desa yang terpencil sampai pada klasifikasi tingkat perkembangan
(isolasi), jauh, dari jangkauan akan hal-hal yang desa, diukur atau dinilai berdasarkan indikator-
dapat memberi perubahan sangat kecil indikator tertentu yang ada pada setiap desa
kemungkinan untuk mengalami kemajuan, tersebut. Indikator tersebut antara lain
sehingga pergerakan yang terjadi dalam keseimbangan kekuatan unsur-unsur dari dalam
masyarakat desa tersebut juga akan menjadi desa itu sendiri serta intensitas pengaruh unsur
terhambat. Dalam kondisi demikian, para luar, yang ditentukan oleh posisi desa terhadap
sosiolog dalam menganalisis perubahan- pusat unit wilayah yang lebih besar dan pusat
perubahan dalam masyarakat mengemukakan fasilitas (Sagyogo dalam Leibo 1994: 27).
158
Siagian, Pengaruh Isolasi Wilayah...
Berdasarkan uraian di atas dapat kita lihat "Adakah pengaruh isolasi wilayah terhadap
bahwa lambatnya gerak masyarakat desa ke arah dinamika masyarakat pedesaan?"
yang lebih baik disebabkan oleh faktor letak Dengan rumusan di atas, maka yang
atau posisi desa yang sangat terpencil, yang jauh menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk
dari jangkauan pengaruh dari luar. Faktor letak mengetahui secara mendalam kondisi
desa yang terpencil ini mengakibatkan masyarakat desa, dan mengetahui pengaruh
minimnya pembangunan sarana dan prasarana isolasi wilayah terhadap dinamika masyarakat
perhubungan, kurang luasnya jangkauan sarana pedesaan.
dan prasarana komunikasi. Kekurangan sarana Adapun hipotesis dalam penelitian ini
dan prasarana di atas pada akhirnya dirumuskan sebagai berikut.
mengakibatkan laju perkembangan masyarakat
desa berjalan lambat. Ini terlihat dari pendidikan -H1: Terdapat pengaruh isolasi wilayah
yang rendah, jumlah pendapatan yang minim, terhadap dinamika masyarakat desa.
dan pekerjaan yang rendah, yaitu hanya pada -HO: Tidak terdapat pengaruh isolasi wilayah
posisi sebagai petani. terhadap dinamika masyarakat desa.
Data yang diperoleh dari BPS tahun 1999
diketahui bahwa di Provinsi Sumatera Utara Maka batasan konsep yang disusun adalah:
masih terdapat 1.364 desa yang tergolong
miskin atau tertinggal, dengan jumlah penduduk 1. Isolasi adalah keadaan terpencilnya suatu
seluruhnya 1.010.738 orang. Khusus di wilayah karena jauh dari hubungan lalu
Kabupaten Dairi terdapat sebanyak 55 desa lintas sehingga menyebabkan minimnya
tertinggal dengan jumlah penduduk sebanyak hubungan sosial dengan pihak lain.
2.454 Kepala Keluarga (Bappeda TK I Sumut, 2. Wilayah adalah lingkungan suatu daerah yang
1994;36). didiami oleh suatu komunitas.
Desa Banjar Toba termasuk salah satu 3. Dinamika adalah gerak atau kekuatan yang
desa tertinggal dari 55 desa tertinggal yang ada dimiliki sekumpulan orang di masyarakat
di Kabupaten Dairi. Letak daerahnya terpencil, yang bersifat kontinu, yang dapat
jauh dari jangkauan sarana perhubungan dan menimbulkan perubahan taraf hidup
media komunikasi. Apabila kita hendak ke desa masyarakat desa.
ini, kita memakai alat transportasi umum dengan 4. Menurut Tonnies, masyarakat desa adalah
jalan aspal sekitar 5 km dari ibukota kecamatan masyarakat paguyuban, persekutuan dan
ke desa Berampu. Dari simpang kita berjalan kerukunan (Suryaningrat 1991: 19).
kaki dengan kondisi jalan berbatu dan jalan
tanah serta melewati sebuah jembatan darurat. Dalam penelitian ini indikator-indikator yang
Desa Banjar Toba dikelilingi sawah dan diuraikan adalah:
gunung. Sepanjang jalan menuju desa tersebut,
dipenuhi oleh persawahan dan di sebelah 1. Isolasi Wilayah, meliputi:
Selatan terdapat hutan negara. Terpencilnya Letak geografis desa, dengan indikator
Desa Banjar Toba juga mengakibatkan sarana jarak desa ke ibukota kecamatan,
penerangan yang belum memadai. Masyarakat kondisi jalan, jarak tempuh, frekuensi
desa sangat jarang mendapatkan informasi, baik jalan, alat transportasi, pengadaan
dari media elektronik maupun media cetak. sarana penerangan dengan indikator:
Informasi yang berguna jarang diperoleh orang tersedianya media elektronik, jenis
desa sehingga dinamika masyarakat desa siaran yang diperoleh, frekuensi
bergerak lambat yang digambarkan melalui menonton, tempat menonton, radio,
tingkat pendidikan yang rendah, status pekerjaan tape, tersedianya media cetak: koran,
yang rendah dan jumlah pendapatan keluarga majalah.
yang rendah. Hal ini mengakibatkan mayoritas 2. Dinamika Masyarakat Desa meliputi:
penduduk desa diselimuti oleh kemiskinan dan Pendapatan, penghasilan total keluarga,
berada pada status yang homogen serta bersifat jenis pekerjaan tetap dan utama,
statis. pekerjaan sampingan, pendidikan,
Berdasarkan uraian di atas maka dengan indikator: pendidikan formal,
dirumuskan masalah untuk dapat memberi yaitu pendidikan yang diperoleh melalui
landasan bagi penelaahan selanjutnya, yaitu: pendidikan di sekolah secara teratur,
159
Jurnal Pemberdayaan Komunitas, September 2004, Volume 3, Nomor 3, Halaman 157-162
160
Siagian, Pengaruh Isolasi Wilayah...
161
Jurnal Pemberdayaan Komunitas, September 2004, Volume 3, Nomor 3, Halaman 157-162
162