DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SOASIO
Jln. Nuku No.3 Tlp. (0921) 3161035
KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN LOKAKARYA MINI/MINILOKAKARYA
BULANAN
I. PENDAHULUAN
Proses manejemen perencanaan belum terlaksana dengan baik apabila tidak
dilanjutkan dengan pemantauan dan perencanaan ulang.Tindak lanjut bertujuan
untuk menilai sampai seberapa jauh pencapaian dan hambatan-hambatan yang
dijumpai oleh pelaksananya pada bulan lalu, sekaligus melakukan pemantauan
rencana kegiatan puskesmas, sehinga dapat dibuat perencanaan ulang yang lebih
baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
puskesmas memerlukam pengorganisasian dan keterpaduan baik lintas program
maupun lintas sektor, artinya keterpaduan internal puskesmas yang bertujuan agar
seluruh petugas mempunyai rasa memiliki dan meningkatkan motivasi dalam
melaksanakan seluruh kegiatan yang diselengarakan oleh puskesmas. Pertemuan
minilokakarya yang dilaksanakan ini seperti yang tertuang dalam visi misi dan
tata nilai yang ada di puskesmas.
KEPALA PUSKESMAS
KASUBAG TU
UKP
Pelaksana dan
Penanggung Jawab
Pelayanan Dalam Gedug
IV. TUJUAN:
A. Tujuan Umum: Terselengarannya minilokakrya bulanan intern puskesmas
dalam rangka pemantauan hasil kerja puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari kelurahan binaan dengan targetnya
serta tersunsunya rencana kerja bulan berikutnya.
B. Tujuan Khusus :
1. Untuk mengetahui hasil kegiatan puskesmas bulan lalu.
2. Untuk mengetahui hambatan dan masalah dalam pelaksanaan kegiatan
bulan lalu.
3. Merumuskan pemecahan masalah.
4. Tersusunya kegiatan pada bulan depan.
5. Mensosialisakan kegiatan baru.
6. Menyampaiakan hasil rapat dari kota, Lintas sektor dan berbagai kebijakan
serta program.
b.1. Masukan
b.2. Proses
b.3. Keluaran
NO KEGIATAN 2016
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1 Minilokakarya X
bulanan
pertama
2 Minilokakarya X X X X X X X X X X X
bulanan rutin
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN LOKAKARYA MINILOKAKARYA
TRIBULANAN (LINTAS SEKTOR)
I. PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat memerlukan dukungan dan peranan
lintas sektoral .Proses manejemen perencanaan belum terlaksana dengan baik
apabila tidak dilanjutkan dengan pemantauan dan perencanaan ulang.Tindak
lanjut bertujuan untuk menilai sampai seberapa jauh pencapaian dan hambatan-
hambatan yang dijumpai oleh pelaksananya pada bulan lalu, sekaligus melakukan
pemantauan rencana kegiatan puskesmas, sehinga dapat dibuat perencanaan ulang
yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.Keberhasilan
pelaksanaan kegiatan puskesmas memerlukam pengorganisasian dan keterpaduan
baik lintas program maupun lintas sektor, artinya keterpaduan internal puskesmas
yang bertujuan agar seluruh petugas mempunyai rasa memiliki dan meningkatkan
motivasi dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang diselengarakan oleh
puskesmas.
Setelah melaksanakan penggalanagan/peningkatan kerjasama lintas sektororal
sebagai tindak lanjut semangat kerjasama tim yang telah ditimbulkan dalam
lingkungan sektor-sektor yang bersangkutan,
Pembangun kesehatan memerlukan dukungan dan peranan lintas sektoral untuk
menyelesaikan semua persoalanan kesehatan yang ditimbulkan yang mana
menjadi cita-cita puskesmas yang tertuang dalam visi puskesmas “ Meningkatkan
derajat kesehatan kecamatan tidore yang mandiri dan berkeadilan”
II. LATAR BELAKANG
Sesuai yang tersebut dalam sistem kesehatan nasional (SKN – 2004) bahwa
puskesmas merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan tingkat pertama,
dengan fugsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Dalam melaksanakan kegiatan puskesmas mengacu pada 4 azas
penyelengaraan yaitu wilayah kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan
rujukan.Manajemen puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sinergik yang meliputi perencanaan,pelaksanaan serta pengendalian,
pengawasan dan penilaian.
Penerapan manajemen pengerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan
yang dikenal dengan lokakarya mini tribulanan atau yang biasa di sebut
pertemuan lintas sektor
KASUBAG TU
UKP
Pelaksana dan
Penanggung Jawab
Pelayanan Dalam Gedug
B. TATA HUBUNGAN KERJA DAN ALUR PELAPORAN
1. Tata Hubungan Kerja:
Kepala puskesmas melakukan koordinasi dengan kepala kecamatan terkait
dengan waktu pelaksanaan pertemuan minilokakarya tribulanan/ lintas
sektoral. Kepala kecamatan menyiapkan surat pertemuan minilokakarya
tribulan/lintas sektoral.Kasubag KTU melakukan koordinasi dengan ketua-
ketua pokja terkait dengan data maupun informasi apa yang
disampaiakan.Ketua-ketua pokja berkoordinasi dengan coordinator
program untuk menyiapkan data yang akan disampaiakan pada pertemuan
minilokakarya tribulanan/Lintas Sektoral. Data yang sudah disiapkan
disampaikan kepada Kasubag TU untuk di rangkum menjadi untuk data-
data yang disampaikan pada pertemuan minilokakarya tribulanan/lintas
sektoral.
2. Pelaporan
Kasubag TU melaporkan hasil kegiatan minilokarya tribulaan/lintas
sektoral kepada bendaharan BOK. Bendahara BOK melaporkan hasil
kegiatan ke Dinas kesehatan.
C. TUJUAN:
1. Tujuan Umum: Terselengarannya minilokakrya tribulanan lintas sektoral
dalam rangka mengkaji hasil kegiatan kerja sama lintas sektoral dan
tersusunnya rencana kerja.
2. Tujuan Khusus :
a. Membahas dan memecahkan secara bersama lintas sektoral masalah
dan hambatan yang dihadapi.
b. Merumuskan mekanisme/rencana kerja dan peranan lintas sektoral .
B. JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN 2016
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1 Minilokakarya X X X X
tribulanan
KERANGKA ACUAN
PENGOBATAN KUSTA
6. PENDAHULUAN
Penyakit kusta merupakan penyakit infeksi kronis pada manusia yang menyerang
syaraf dan kulit.Berdasrkan laporan WHO Expert Committe on leprosy dari beberapa
negara tercatat bahwa rata-rata setelah selesai pengobatan kusta terdapat 75%
penderita kusta degan kecacatan,sedang 25% penderita kusta tidak mengalami
kecacatan.
Di indonesia proporsi cacat penderita kusta sebesar 10,4%. Indonesia menempati urut
ke 3 setelah India dan Brazil dalam hal penyumbang jumlah penderita kusta di
dunia.sesuai target yang di cantumkan oleh WHO yaitu tercapainya penurunann
prevalensikusta sebesar 1 per 10.000 penduduk.
Pengobatan dengan MDT dapat menurunka angka prevalensi penyakit kusta dari 5,4
juta kasusu menjadi 0,75 juta kasus di tahun 2000.sehingga pengobatan penyakit
kusta ini wjib dilaksanakan,dimonitor,dievaluasi,dan ditindaklanjuti di seluruh jajaran
puskesmas soasio,kepala puskesmas, penangungug jawab program,dan seluruh
kariawan.
Oleh karena itu perlu di susun program pengobatan kusta dalam ranggka menurunkan
angka penyakit kusta di tahun 2015
7. LATAR BELAKANG
A. Penyakit Morbus Hansen saat ini masi ditakuti masyarakat, keluarga termasuk
sebagian petugas kesehatan.Hal ini disebabkan masi kurangnya pengetahuan,
kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkannya.Satu
pernyataan bahwa sebagian besar penderita Morbus Hansen dari golongan
ekonomi rendah dan penderita yg tidak mengikuti pendidikan formal terdapat 65%
sedangkan yg menyelesaikan pendidikan formal 5%.
B. Di tahun 2014 di puskesmas Soasio penderita kusta sebayak 32 orang, yg suadah
di obati sebayak,.......Di tahun 2015 penderita sebayak,,,,,, yg di obati
sebayak........
C. Berdasarkan data diatas , maka prioritas pengobatan kusta di puskesmas soasio
adalah:
a. Survei Kontak
b. PMO (pemantauan minum obat)
8. PENGORGANIOSASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA
3. PENGORGANISASIAN
KEPALA PUSKESMAS
PENANGUNGJAWAB
UKM
PEMEGANAG PROGRAM
PELAKSANA
4. TATA HUBUNGAN KERJA DAN ALUR PELAPORAN
5. Tata Hubungan Kerja:
Pemegang program bertugas melakukan koordinasi melalui dari
perencanaan,sampai degan monitoring kegiatan pengobatan kusta
di puskesmas soasio.penangungungjawab tiap-tiap pokja
melakukan koordinasi prlaksanaan dan monitoringpengobatan
kusta pada pokja yang menjadi tangungjawabnya.pemeganag
program bertangugjawab terhadap ketua UKM dalam pelaksanaan
kegiatan pengobatan kusta.ketua UKM bersama Pemeganag
program mengadakan rapat koordinasi tiap 3 bulan untuk monitor
kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan dan mengatasi masalah.
6. Pelaporan
Tiap pokja melaporkan kegiatan setiap bulan kepada pemegang
program dalam bentuk laporan bulanan.pemegang program
melaporkan kegiatan pengobatan kusta kepada kepala puskesmas
degan tebusan kepada ketua UKM TIAP BULAN.
9. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan umum
Masyarakat diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit kusta
yaitu pengertian, gejala, penularan, pengobatan dan pencegahannya.
B. Tujuan khusus
1. Masyarakat diharapkan mampu mengidentifikasikan penyakit kusta
2. Agar masyarakat dapat mengetahui cara penularan dan gejala-gejala penyakit
kusta
3. Degan adanya pengobatan penyakit kusta ny di harapakan masyarakat dapat
mengetahui cara-cara pencegahan penyakit kusta,
NO KEGIATAN 2016
jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des
1. Survei kontak x x x
x x x
2. Pemantaun minum obat
KERANGKA ACUAN
I. PENDAHULUAN
Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0 – 28 hari. Kehidupan pada masa
neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fiologik agar
bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya.Hal ini dapat dilihat dari
tingginya angka kesakitan dn kematian neonatus.Diperkirakan 2/3 kematian bayi
di bawah umur satu tahun terjadi pada masa neonatus.Peralihan dari kehidupan
intrauterin ke ekstrauterin memerlukan berbagai perubahan biokimia dan
faali.Degan terpisanya bayi dari ibu, maka terjadilah awal proses fisiologik.
Kepala
puskesmas
Penangungjawab
UKM
Pemegang
program
Pelaksanan
IV. TUJUAN
A. Tujuan umum : kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih menigkatkan
pemantaun bayi resiko tinggi, menilai dan menigkatka kemampuan ibu dan
kelurga dalam merawat bayi degan resiko tinggi sehingga bayi mendapatkan
perawatan degan optimal
B. Tuhuan khusus
1. Menurunkan angka kematian bayi dan balita
2. Ibu dan keluarga menjadi trampil dalam merwat bayi.
A.
NO KEGIATAN 2016
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1.
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
KERANGKA ACUAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
I. PENDAHULUAN
Pengertian pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pengorganisasian
masyarakat yang dimulai dari mengindentifikasi masalah yang dihadapi di
masyarakat, kemudian menyusun urutan prioritas masalah.Setalah prioritas
masalah yang diperoleh, lalu masyarakat mengupayakan untuk mencari sumber
daya baik yang ada di masyarakat itu sendiri maupaun di luiar lingkungan
masyarakat yang bersangkutan.Jadi pada dasarnya pemberdayaan masyarakat
adalah suatu proses kegiatan masyarakat yang bersifat setempat yang ditunjukan
untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian pengalaman
belajar dan secara bertahap dikembangkan pendekatan yang bersifat partisipatif
dalam bentuk pendelegasian wewenang dan pemberian peran yang semakin besar
kepada masyarakat.untuk menigkatkan dan mewujudkan kesahatan masyarakat
yang optimal maka di dalam memberikan pelayanan harus di wajibkan
menetapkan tata nilai yaitu SOASIO, S : Senyum salam sapa, O : Objektif, A :
akuntabel, S: sopan santun I : Inovatif, O : Optimis.
II. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data yang ada di puskesmas soasio di tahun 2015 jumlah posyandu
ada 19,posbindu ada 5, pos ukk ada 2, posyandu usila ada 2, donor darah ada 13
kelurahan, dana sehat 7 kelurahan, desa siaga 13 kelurahan,Wod ada 2,forum desa
ada 13 kelurahan
III. PENGORGANIOSASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA
A. PENGORGANISASIAN
KEPALA PUSKESMA
Lintas Sektor
PENANGUNGJAWAB
UKM
KOORDINATOR
PROGRAM
PELAKSANA
2. Pelaporan
Pelaksana melaporkan hasil kegiatan pemyberdayaan masyarakat
kepada koordinator program. Koordinator program merekap hasil
kegiatan pemberdayaan masyarakat kepada penangungjawab
UKM, Peangungjawab UKM melaporkan hasil kepada puskesmas.
IV. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan umumn
Meningkatnya kemandirian masyarakat dan keluarga dal;am bidang kesehatan
sehingga masyarakat dapat memberikanadil dalam menigkatkan derajat
kesehatannya.
B. Tujuan khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang kesehatan
2. Menigkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharan dan
penigkatkan derajat kesehatannya sendiri.
3. Menigkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat.
4. Terwujudkan pelembagaan upaya kesehatan masyarakat di tingkat
lapangan.
A Pemberdayaan Masyarakat
1. 1. Posyandu 1.Kader 1. Pertemuan tingkat desa/temu
. masyarakt 2.posbinu 2.Tokoh masyarakt toko
7.wod
8.dana sehat
NO KEGIATAN 2016
jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des
posyandu X X X X X X X X X X X X
1.
X X X X X X X X X X X X
2. posbindu
3 posyandu usila
X X X X
3 Pos UKK
X X X X
4 WOD
X X X X
5 Donor Darah
X
X X X X X X X X X X X X
6 Dana Sehat
X X X X X
7 Forum desa