Tata Tertib Kerja
Tata Tertib Kerja
Waktu Kerja
1. Waktu kerja adalah jangka waktu dimana karyawan melakukan pekerjaan ditempat tertentu
yang ditunjuk oleh Perusahaan.
2. Jam kerja karyawan adalah 40 jam seminggu atau 173 jam sebulan
1. Tiap karyawan hadir maksimal 15 menit setelah waktu yang telah ditentukan.
2. Apabila karyawan terlambat waktu hadir diwajibkan untuk memberitahukan kepada atasannya
langsung dan atau ke HRD.
3. Apabila karyawan tidak dapat hadir (sakit/izin) harus memberikan surat keterangan dari
Dokter/ Wali.
4. Apabila pegawai tidak hadir tanpa ada keterangan, lebih dari 3 hari berturut-turut maka
dianggap mengundurkan diri.
5. Apabila ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1), ( 2 ) dan ( 3 ) diatas tidak terpenuhi,
maka karyawan tersebut dianggap telah melakukan pelanggaran, dan dapat dikenakan sanksi
oleh Perusahaan.
Perusahaan menginginkan setiap karyawan dapat mempertahankan standar yang tinggi untuk
perilaku pribadi, bertanggung jawab dan perasaan memiliki dalam melakukan pekerjaan. Oleh
karenanya perlu untuk memelihara adanya disiplin dan tingkah laku yang baik diantara
karyawan untuk dapat menjamin kepentingan perusahaan maupun kepentingan para karyawan.
Disiplin tidak dimaksudkan untuk menjadi alat hukum, tetapi untuk perbaikan.
1. Bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dan peralatan kerja yang dibebankan /
dipercayakan Kepadanya.
3. Membaca, mengikuti, memperhatikan dan mentaati semua peraturan yang berlaku, sejauh
tidak menyimpang dari Peraturan Perusahaan ini.
5. Mentaati setiap perintah dinas yang diberikan atasanya menurut spesifikasi kerja yang
berlaku untuk pekerjaan tersebut.
6. Segera melapor kepada atasan dan atau petugas keamanan apabila mengetahui adanya
kehilangan, kerusakan barang/alat milik perusahaan serta penyimpangan dari ketentuan
yang ada.
9. Peduli terhadap kebersihan, kenyamanan, dan keamanan di lingkungan kerja serta sanggup
memelihara seluruh fasilitas milik perusahaan.
10. Selalu berada ditempat kerja selama jam kerja dan tidak dibenarkan bepergian ke tempat
lain bukan untuk maksud atau kepentingan yang berhubungan dengan tugas dan
pekerjaannya atau atas perintah atasannya.
11. Meminta ijin secara tertulis terlebih dahulu kepada atasanya sesuai dengan prosedur yang
berlaku apabila mempunyai kepentingan untuk meninggalkan tempat kerjanya.
12. Berusaha dan bekerja sama menjaga keamanan, keselamatan dan menciptakan suasana
lingkungan kerja yang tertib, aman dan harmonis.
13. Mencegah usaha gangguan didalam maupun diluar Perusahaan yang dapat menghambat
kelancaran pekerjaan / merugikan Perusahaan.
14. Memberikan alasan tertulis berikut bukti-bukti yang harus dapat dipertanggung jawabkan
kepada Perusahaan apabila adanya suatu hal yang sangat mendesak, sehingga karyawan
harus meninggalkan pekerjaan tanpa dapat meminta ijin / persetujuan terlebih dahulu dari
atasannya.
15. Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan / dipercayakan kepada bawahannya dan
mengambil tindakan tegas atas pelanggaran tata tertib dan disiplin kerja yang dilakukan oleh
bawahannya.
16. Pelanggaran terhadap kewajiban – kewajiban karyawan sebagaimana tersebut diatas dapat
dikenakan sangsi.
Larangan Bagi Karyawan
a. Tidak mengisi waktu tanda hadir atau mengisinya tidak sesuai dengan waktu
kehadirannya.
b. Mengisi kartu tanda hadir karyawan lain dan atau menyuruh / membiarkan kartu tanda
hadirnya dicap/diisi oleh karyawan lain.
c. Hasil kerja yang selalu tidak memuaskan walaupun sudah diberikan kesempatan yang
wajar dengan berjenis-jenis pekerjaan ataupun di tempat-tempat yang berlainan.
d. Menolak kerja lembur pada saat yang diperlukan, kecuali alasan yang dapat diterima
perusahaan.
e. Berpakaian tidak rapi (termasuk tidak mengenakan seragam pada hari – hari yang telah
di tentukan ) dan/atau ke kantor dengan memakai sandal tanpa suatu alasan yang dapat
diterima.
f. Melanggar disiplin kerja pada umumnya, termasuk datang terlambat dan/atau pulang
sebelum jam kerja dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan dan hal ini
berulang – ulang terjadi dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut dan/atau
meninggalkan pekerjaan tanpa seijin atasanya dan sebagainya, maka perusahaan akan
memberikan teguran lisan dan tertulis.
j. Membawa alat-alat kerja atau barang-barang milik Perusahaan ke luar tempat kerja/
halaman Peusahaan, tanpa ijin atasan yang dikuasakan oleh Pimpinan Perusahaan.
k. Malas yang berlebih – lebihan atau sering mangkir/atau hal- hal lain yang merugikan
Perusahaan.
l. Tidak mengenakan kartu tanda pengenal karyawan selama berada dilingkungan kerja.
m. Malas dan tidak ramah dalam melayani kebutuhan pelanggan (Internal maupun
eksternal)
e. Membongkar rahasia Perusahaan atau rahasia rumah tangga Pimpinan dan / atau
Perusahaan.
i. Dengan bersikeras menolak melaksanakan tugas yang wajar yang ditetapkan oleh atau
untuk Perusahaan walaupun telah diperingatkan,Misal menolak tugas mutasi yang
diberikan oleh Perusahaan.
k. Tanpa wewenang yang sah membawa ke lingkungan perusahaan senjata api, petasan
atau bahan peledak lainnya, senjata tajam atau alat untuk perkelahian lainnya yang tidak
ada hubungannya sama sekali dengan tugas pekerjaan atau jabatannya.
1. Perusahaan akan memberikan saknsi-sanksi kepada karyawan yang terbukti tidak mematuhi
kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan sebagaimana tersebut dalam Peraturan ini.
b. Apabila karyawan yang bersangkutan masih tetap melakukan kesalahan dengan kategori
yang sama setelah mendapatkan teguran, kepadanya akan diberikan Surat Peringatan
Pertama (1) dengan masa berlaku 3 (tiga) bulan.
c. Apabila dalam masa berlakunya Surat Peringatan I tersebut, karyawan terbukti lagi
melakukan kesalahan dengan kategori yang sama, kepadanya akan diberikan Surat
Peringatan II dengan masa berlaku 6 (enam) bulan.
d. Apabila dalam masa berlakunya Surat Peringatan II tersebut karyawan terbukti lagi
melakukan kesalahan dengan kategori yang sama, kepadanya akan diberikan Surat
Peringatan III dengan jangka waktu 6 (enam) bulan. Dan apabila masa berlakunya Surat
Peringatan III tersebut karyawan terbukti melakukan kesalahan lagi dengan kategori yang
sama, kepadanya akan dikenakan sanksi berupa skorsing atau pemutusan hubungan kerja
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku (Bab XII Undang-undang Nomor 13
Tahun 2003).
3. a. Terhadap karyawan yang terbukti melakukan kesalahan yang termasuk ke dalam
pelanggaran kategori II (berat) sebagaimana dimaksud di atas, Perusahaan dapat langsung
memberikan sanksi berupa pemutusan hubungan kerja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
Peraturan ini dibuat dengan tujuan meningkatkan kualitas kerja dan kenyamanan lingkungan
kerja Asthaguna Simpan Pinjam.
( Wahyuadi Setyono )