How Does Branding Work? A. THE ROLE OF BRAND 1. Brand’s Role For Consumers Sebuah merek adalah janji antara perusahaan dan konsumen. Ini adalah cara untuk mengatur ekspektasi konsumen dan mengurangi resiko. 2. Brand’s Role For Firms Fungsi merek sangat berharga bagi perusahaan. Menyederhanakan penanganan produk dengan membantu mengatur persediaan dan catatan akutansi. Sebuah merek juga menawarkan perlindungan hukum yang kuat untuk fitur yang unik atau aspek produk. B. THE SCOPE OF BRANDING Branding adalah proses pemberkatan (endowing) produk dan jasa dengan kekuatan merek, ini semua tentang menciptakan perbedaan antar produk. Hal ini dimungkinkan untuk merek baik : fisik, layanan, toko, orang, tempat, sebuah organisasi, atau ide. Contoh: Toyota dan Honda, sama – sama mobil tapi beda brandnya.
Defining Brand Equity
Brand Equity nilai tambah untuk produk dan layanan, bagaimana konsumen berfikir merasa dan bertindak sehubungan dengan merek, serta harga, pangsa pasar, dan prifitabilitas merek bagi perusahaan. Contoh : kalau air mineral pasti orang langsung berfikir Aqua. Customer-Based Brand equity sebuah merek memiliki pelanggan berbasis ekuitas merek positif ketika konsumen bereaksi lebih baik untuk produk dan cara itu dipasarkan ketika merek diidentifikasi bahwa ketika tidak teridenifikasi. Sebuah merek menilai pelanggan berbasis negative ekuitas merek konsumen, bereaksi kurang menguntungkan untuk kegiatan pemasaran untuk merek dalam situasi yang sama. Brand Promise visi pemasar tentang untuk merek seperti apa, dilakukan bagi konsumen. Atau membina kepercayaan pelanggaran, misalnnya ketika anda memilih merek diantara sekian banyak yang beredar di pasar, anda hanya mempercayai beberapa merek tertentu saja. A. BRAND EQUITY MODELS Walaupun pemasar menyetujui prinsip dasar branding, modal ekuitas merek menawarkan prespektif perbedaan. Ada 3 yang didirikan : 1. Brand Asset Valuator - Energized Differentiaton : mengukur sejauh mana merek dilihat berbeda dari orang lain serta kekuatan hargannya. - Relevance : mengukur kesesuaian dan luasnya merek ini. - Esteem : tindakan presepsi kualitas dan loyalitas, atau seberapa merek dianggap dan dihormati. - Knowledge : mengukur seberapa sadar dan konsumen akrab dengan merek dan kedalaman pengalaman mereka. 2. Brandz Keberhasilan merek ada 3 dimensi, tercermin dalam 3 ukuran hasil penting: - Power : produksi pangsa volume merek - Premium : kemampuan merek untuk perintah harga premium relative terhadap rata – rata katagori. - Potential : profitabilitas bahwa merek akan tumbuh nilai saham. 3. Brand Resonance Model Membangun langkah merek dari langkah menaik dari bawah keatas: - Memastikan pelanggan mengidentifikasi merek dan mengaitkan dengan kelas produk tertentu atau kebutuhan. - Tegas menetapkan arti merek pikiran pelanggan oleh strategis menghubungkan sejumlah asosiasi merek berwujud dan tidak berwujud - Memunculkan tanggapan pelanggan yang tepat dalam hasil penilaian merek terkait perusahaan - Megubah tanggapan merek pelanggan intens, loyalitas aktif. Brand salience : seberapa sering dan mudah pelanggan berfikir tentang merek dibawa berbagai situasi pembelian atau konsumsi Brand Performance:seberapa baik produk atau jasa memenuhi kebutuhan fungsional pelanggan Brand Imagery : menggambarkan sifat eustrinsik dari produk atau layanan termasuk cara dimana merek mencoba memenuhi kebutuhan pelanggaan social dan pisikologi. Brand Judgements : focus pada pelanggan memiliki pendapat pribadi dan evaluasi Brand Feelings : pelanggan respon emosional dan reaksi terhadap merek. Brand Resonance : hubungan yang dimiliki pelanggan dengan merek dan sejauh mana mereka merasa sinkron dengan itu.
Building Brand Equity
Ada 3 kumpulan utama penggerak ekuitas merek: 1. Pilihan awal untuk elemen identitas merek yang membentuk merek (url,logo,slogger,iklan) 2. Produk dan jasa serta semua kegiatan pemanasan dan program, pemasaran pendukung 3. Asosiasi lain yang di berikan secara tidak langsung kemerek seperti identitas lain (orang, tempat) A. CHOOSING BRAND ELEMENTS Brand element : perangkat yang di dapat merek dagang yang mengidentifikasi dan membedakan. B. BRAND ELEMENT CHOICE CRITERIA Ada 6 kriteria memilih brand element. 3 pertama untuk bangun merek, 3 terakhir untuk melestarikan ekuitas. - Memorable : merek harus dikenali atau diingat. Contoh : Toyota, honda, Indofood. - Meaningful : harus berarti, jadi harus punya brand yang ada storynya, sehingga ada arti yang jelas. Contoh : Toyota, dari pendiri (mata dunia) - Likeable : seberapa menarik merek dapat disukai dari visual. Contoh : MCD - Transferable : elemen merek yang bersifat mobil dari produk, budaya, dll. Contoh : Batik Kriss. - Adaptable : penyesuaian produk dengan kondisi setempat, lebih kepembuatan produknya. Contohnya: dengan buat yang tidak diterima dengan masyarakat. - Protectable : kasus aman harus disamakan produknya, Contohnya : bank mandiri harus huruf kecil semua. C. DEVELOPING BRAND ELEMENTS Seperti : nama merek, slogan adalah sarana yang yang sangat efisien untuk bangun ekuitas merek. D. DESIGNING HOLISTIC MARKETING ACTIVITIES Brand Contract adalah pengalaman informasi apakah plus atau minus pelanggan atau calon pelanggan memiliki merek, katagori produk atau pasar. E. LEVERAGING SECONDARY ASSOCIATIONS