Anda di halaman 1dari 10

12 Paskawati: PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS...

PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU


PEMBUATAN KERTAS KOMPOSIT ALTERNATIF
Yessica Arini Paskawati1), Susyana1), Antaresti2), Ery Susiany Retnoningtyas2)
E-mail: resti@mail.wima.ac.id

ABSTRAK

Sabut kelapa adalah bagian penting dari buah kelapa dengan porsi 35% dari seluruh berat buah kelapa.
Serat sabut kelapa memiliki kandungan selulose cukup tinggi sehingga serat tersebut dapat digunakan sebagai
bahan pembuatan pulp, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bahan kertas komposit yang
terdiri dari campuran pulp serat sabut kelapa dan pulp pembentuk HVS. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh waktu hidrolisis dan konsentrasi NaOH terhadap kadar alfa seluluse, dan mempelajari
karakteristik kertas komposit.
Pertama, pulp yang dibuat dari serat sabut kelapa dengan variasi waktu hidrolisis dan kosnentrasi
NaOH. Selanjutnya pulp dari serat sabut kelapa yang memiliki tingkat alfa selulose tertinggi dicampur dengan
pulp dari limbah kertas digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas komposit. Kemudian kertas
komposit yang terbentuk diuji karakteristiknya meliputi: kuat tarik, kemampuan menyerap tinta, kemampuan
ditulisi, dan keawetan.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pulp dengan kualitas yang diinginkan yaitu pulp dengan
kandungan alfa selulose 94,24% dicapai dengan kondisi operasi: waktu hidrolisis 4 jam dan konsentrasi NaOH
6%. Selain itu, kertas dengan kualitas yang relatif baik dicapai dengan komposisi campuran pulp serat sabut
kelapa:pulp dari limbah kertas HVS = 20:80. Kertas tersebut memiliki kuat tarik = 65,28x106N/m2 dan kertas
tersebut bisa ditulisi.

Kata kunci: sabut kelapa, kertas bekas, kertas komposit, hidrolisis

PENDAHULUAN makanan yang bersumber dari kelapa yang


Dengan bertambah modernnya jaman, banyak dikonsumsi oleh masyarakat di
kebutuhan akan kertas di Indonesia semakin Indonesia. Hampir di seluruh negara penghasil
meningkat. Hal ini dikarenakan adanya kelapa terbesar telah lama memanfaatkan kulit
perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK). buah kelapa ini menjadi salah satu andalan
Pertumbuhan industri pulp dan kertas di komoditas ekspor dengan memproses sabut
Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. kelapa (coconut fiber) dan memasok kebutuhan
Pada tahun 2003 konsumsi kertas mencapai dunia berkisar 75,7 ribu ton[2]. Supaya sabut
5,31 juta ton, tahun 2004 kebutuhan konsumsi kelapa mempunyai nilai tambah daripada hanya
kertas mencapai 5,40 juta ton. Sedangkan pada sekedar dibuang atau pengganti kayu bakar,
tahun 2005 konsumsi kertas mencapai 5,61 juta maka sabut kelapa dimanfaatkan dalam
ton dan untuk tahun 2009 mencapai 6,45 juta. pembuatan bubur kertas (pulp) untuk bahan
Namun terkait dengan kebutuhan kayu baku pembuatan kertas.
yang semakin menipis akibat digunakan sebagai
bahan baku pulp dan kertas, maka sebagaimana TINJAUAN PUSTAKA
dinyatakan oleh Manurung dan Sukaria Sabut Kelapa
(2008)[1] bahwa Departemen Kehutanan telah Kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah
menetapkan batas waktu penggunaan bahan satu anggota tanaman palma yang paling
baku dari hutan alam untuk industri pulp pada dikenal dan banyak tersebar di daerah tropis.
tahun 2009. Pohon kelapa merupakan jenis tanaman
Untuk itu, maka dicarilah sebuah berumah satu dengan batang tanaman tumbuh
alternatif lain yaitu dengan penggunaan bahan lurus ke atas dan tidak bercabang. Tinggi pohon
baku yang berasal dari bahan non kayu, salah kelapa dapat mencapai 10-14 meter lebih,
satunya adalah sabut kelapa. Limbah dari sabut daunnya berpelepah dengan panjang dapat
kelapa, ternyata bisa dimanfaatkan dalam mencapai 3-4 meter lebih dengan sirip-sirip lidi
pembuatan pulp. Karena sabut kelapa ini yang menopang tiap helaian[3].
merupakan salah satu bahan baku jenis non Dalam taksonomi tumbuh-tumbuhan,
kayu yang memiliki kandungan selulosa yang tanaman kelapa dimasukkan ke dalam
diperlukan dalam pembuatan pulp. klasifikasi sebagai berikut:
Sabut kelapa merupakan limbah padat Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
dari industri minyak kelapa, serta limbah dari
1)
Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Paskawati: PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS...

Divisio : Spermatophyta (tumbuhan kekuatan lebih tinggi daripada proses mekanis


berbiji) dan semikimia, akan tetapi rendemen yang
Sub-divisio : Angiospermae (berbiji tertutup) dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan
Ordo : Palmales kedua proses lainnya, karena komponen yang
Familia : Palmae terdegradasi lebih banyak.
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L Kandungan Pulp
Sabut kelapa disajikan pada Gambar 1 Selulosa adalah senyawa organik
sebagai berikut: penyusun utama dinding sel tumbuhan. Adapun
sifat dari selulosa adalah berbentuk senyawa
berserat, mempunyai tegangan tarik yang
tinggi, tidak larut dalam air, dan pelarut
organik.
Selulosa merupakan hidrokarbon yang
berbentuk polimer dan mempunyai rumus
bangun molekul (C6H10O5)n sebagaimana yang
ditunjukkan pada Gambar 2. Berdasarkan
derajat polimerisasi (DP), maka selulosa dapat
dibedakan atas tiga jenis yaitu[4]:
 Selulosa α (Alpha Cellulose) adalah selulosa
berantai panjang, tidak larut dalam larutan
NaOH 17,5% atau larutan basa kuat dengan
DP (derajat polimerisasi) berkisar 600-1500.
Gambar 1. Sabut Kelapa Selulosa α dipakai sebagai penduga dan atau
penentu tingkat kemurnian selulosa;
Komposisi dari sabut kelapa disajikan pada  Selulosa β (Betha Cellulose) adalah selulosa
Tabel 1 sebagai berikut[3]: berantai pendek, larut dalam larutan NaOH
17,5%, atau basa kuat dengan DP berkisar 15-
Tabel 1. Komposisi Sabut Kelapa 90, dapat mengendap bila dinetralkan;
Parameter Kadar (%)  Selulosa µ (Gamma Cellulose) adalah sama
α Selulosa 26,6 dengan selulosa β, tetapi DP-nya kurang
Hemiselulosa 27,7
daripada 15.
Lignin 29,4
Air 8
Komponen Ekstraktif 4,2
Uronat Anhidrat 3,5
Nitrogen 0,1
Abu 0,5

Pulp
Pulp adalah hasil pemisahan serat dari
bahan baku berserat. Pulp dapat dibuat dari
bahan kayu, non kayu, dan kertas bekas (waste
paper). Pulp merupakan bubur kayu sebagai
bahan dasar dalam pembuatan kertas. Bahan
baku pulp biasanya mengandung tiga
komponen utama yaitu: selulosa, hemiselulosa,
dan lignin.
Secara umum prinsip pembuatan pulp
merupakan proses pemisahan selulosa terhadap
impurities bahan-bahan dari senyawa yang
dikandung oleh kayu di antaranya lignin.
Proses pembuatan pulp di antaranya
dilakukan dengan proses mekanis, kimia, dan
semi kimia. Proses pembuatan pulp dengan
proses kimia dikenal dengan sebutan proses
kraft. Proses tersebut disebut kraft karena pulp
Gambar 2. Rumus Bangun Molekul selulosa
yang dihasilkan dari proses ini memiliki

13
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 1, 2010 (12-21)

Hemiselulosa merupakan senyawa sejenis mekanis. Pulp yang dihasilkan mempunyai


polisakarida yang terdapat pada semua jenis kekuatan rendah;
serat, mudah larut dalam alkali dan mudah b. Proses semi kimia, yaitu proses pembuatan
terhidrolisis oleh asam mineral menjadi gula pulp yang melalui proses kombinasi antara
dan senyawa lain. Hemiselulosa lebih mudah proses mekanis dan proses kimia. Mula-
larut daripada selulosa dan dapat diisolasi dari mula bahan baku dihancurkan dengan
kayu dengan cara ekstraksi. larutan kimia selanjutnya melakukan
Hemiselulosa ini sifatnya mudah pemisahan serat dengan cara mekanik;
mengembang kalau terkena air. Selain itu, c. Proses kimia, yaitu bahan baku berserat
sifatnya yang lain adalah dapat memperkuat ditambah dengan bahan kimia. Berdasarkan
ikatan serat dan memperbesar daya tahan sobek bahan kimia yang digunakan terdapat
kertas. bermacam-macam proses kimia, di
Lignin adalah bagian terbesar dari antaranya sebagai berikut:
selulosa. Peran utama lignin adalah membentuk i. Proses kraft/proses sulfat
lapisan di antara serat yang berfungsi sebagai Bahan kimia yang digunakan adalah
pengikat antar serat selulosa dalam kayu natrium sulfat (Na2SO4), soda api
maupun non kayu. Polimer lignin dalam (NaOH), dan soda abu (Na2CO3).
tumbuhan sukar ditentukan karena strukturnya Bahan dasar yang digunakan adalah
yang acak, sehingga setiap tumbuhan memiliki kayu lunak maupun kayu keras;
struktur lignin yang berbeda-beda. Salah satu
ii. Proses Sulfit
contoh bagian struktur lignin disajikan pada
Bahan kimia yang digunakan adalah
Gambar 3 sebagai berikut:
asam sulfit (H2SO3), asam sulfat
(H2SO4), dan magnesium bisulfit
(Mg(HSO3)2). Bahan dasar yang
digunakan bisa kayu lunak, maupun
kayu keras. Proses ini sangat baik untuk
membuat kertas berkualitas tinggi;
iii. Proses nitrat
Bahan kimia yang digunakan adalah
asam nitrat (HNO3) dan soda api
(NaOH);
iv. Proses soda
Bahan kimia yang digunakan soda api
(NaOH). Bahan dasar yang biasa
digunakan untuk proses ini adalah
jerami, ampas tebu, dan rerumputan
serta bahan non kayu lainnya. Pulp
yang dihasilkan cukup baik untuk
membuat kertas buku, majalah dan lain-
lainnya. Untuk proses pembuatan pulp
Gambar 3. Bagian Struktur Lignin dari bahan non kayu biasanya
menggunakan proses soda.
Dalam proses pembuatan pulp, lignin
merupakan unsur yang tidak diinginkan dan 2. Serat-serat dari kertas bekas (secondary
harus dipisahkan dari selulosa. Lignin yang fiber) didefinisikan sebagai material serat
tersisa dalam pulp dapat menyebabkan kertas yang telah digunakan pada suatu proses
menjadi berwarna coklat. manufaktur yang telah didaur-ulang dan
digunakan kembali sebagai bahan baku
Proses Pembuatan Pulp untuk proses manufaktur produk lainnya.
Ditinjau dari bahan bakunya secara Kertas bekas, atau kertas daur ulang
umum proses pembuatan pulp dapat termasuk serat sekunder.
digolongkan sebagai berikut:
1. Serat-serat langsung dari tumbuhan Penentuan Kualitas Pulp
a. Proses mekanis, yaitu proses pembuatan Secara umum kualitas pulp dapat diukur
pulp yang seluruhnya menggunakan proses dengan penentuan kedua kadar berikut:

14
Paskawati: PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS...

1. Kadar Alfa Selulosa Kertas juga merupakan bahan yang


Kadar alfa selulosa (KAS) merupakan ringan dan mudah digunakan. Umumnya, kertas
parameter yang digunakan untuk menentukan digunakan sebagai media untuk menulis,
banyaknya selulosa yang ada dalam pulp. mencetak, menggambar, membungkus,
Semakin tinggi kadar KAS yang dimiliki oleh mengemas, serta banyak kegunaan lain yang
pulp semakin banyak alfa selulosa yang dapat digunakan dari lembaran-lembaran kertas.
terkandung dalam pulp dan juga kualitas pulp Kertas dibuat dari bubur kertas (pulp) yang
menjadi semakin baik. Kadar alfa selulosa diolah menjadi kertas. Kertas umumnya
dalam pulp dipengaruhi oleh konsentrasi dan berbahan dasar serat kayu atau serat alam.
jenis larutan pemasak, suhu, waktu pemasakan,
dan jenis bahan baku yang digunakan untuk Kertas HVS
membuat pulp. Kertas HVS adalah kertas yang khusus
dibuat dari pulp kimia, dapat mengandung pulp
2. Kadar Lignin
mekanis maksimal 15%, digunakan untuk
Kadar lignin dari pulp menunjukkan sisa
keperluan tulis-menulis[5]. Pada umumnya
lignin yang tertinggal oleh karena proses
bahan baku pulp kertas HVS sebesar 70%-nya
hidrolisis yang tidak sempurna. Kadar lignin
disusun oleh pulp serat pendek (Leaf Bleached
dapat ditentukan dengan mengoksidasi lignin
Kraft Pulp, LBKP). Sisanya sekitar 10%
menggunakan kalium permanganat dalam
merupakan komponen pulp serat panjang
suasana asam. Salah satu metode untuk
(Needle Bleached Kraft Pulp, NBKP) dan 20%
menentukan jumlah lignin yang tersisa dalam
berupa campuran kertas bekas.
pulp adalah bilangan Kappa. Bilangan Kappa
adalah volume (dalam mililiter) dari larutan
Sifat-Sifat Kertas
KMnO4 0,1 N yang dikonsumsi oleh 1 gr pulp
Properti kertas yang perlu diperhatikan
kering. Hubungan bilangan kappa dengan
terutama adalah kuat tarik dan daya serap air.
persentase lignin adalah 0,15  bilangan Kappa
Kekuatan kertas dipengaruhi oleh kekuatan
(K). Penentuan bilangan Kappa dilakukan
individual serat dan panjang rata-rata serat, di
dengan penambahan kalium permanganat
mana hal ini ditentukan oleh bahan baku kertas
berlebih pada pulp, sehingga jumlah kalium
itu sendiri. Sebagai contoh kertas yang terbuat
permanganat yang mengoksidasi lignin dapat
dari bahan kayu (wood) mempunyai kekuatan
ditentukan. Jumlah lignin yang ditunjukkan
lebih besar jika dibandingkan dengan kertas
oleh bilangan Kappa adalah linier, semakin
yang terbuat dari tanaman tahunan (annual
tinggi bilangan Kappa berarti sisa lignin dalam
plant). Kuat tarik merupakan gaya longitudinal
pulp tinggi.
terbesar yang diterima oleh selembar kertas
Definisi Kertas hingga sobek. Tekanan ini dinyatakan sebagai
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata gaya per satuan unit luas penampang dari
yang dihasilkan dengan kompresi serat yang spesimen uji. Daya serap air dinyatakan sebagai
berasal dari pulp. Serat yang digunakan kuantitas air yang dapat diserap oleh kertas
biasanya adalah alami yang mengandung dalam waktu dan kondisi lingkungan.
selulosa dan hemiselulosa. Permukaan yang
kasar justru membuat kertas tampak lebih alami Daur Ulang Kertas
dan artistik. Kertas disajikan pada Gambar 4. Beberapa tahapan dalam daur ulang
kertas yaitu:
1 Repulping
Pulp adalah suspensi dari serat dan air yang
merupakan bahan dasar kertas. Supaya
kertas bekas dapat dicetak kembali menjadi
kertas baru, maka harus dilakukan proses
repulping, yaitu mengubah kertas bekas
menjadi pulp.
2. Deinking
Deinking adalah proses mekanisme
penghilangan tinta. Ikatan antara serat
kertas dengan serat partikel tinta
Gambar 4. Kertas diperlemah dengan adanya penambahan
kaustik soda (NaOH). Ikatan antara serat
kertas dan serat partikel tinta yang sudah

15
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 1, 2010 (12-21)

diperlemah tersebut kemudian dipisahkan perembesan tinta dalam kertas. Sizing agent
dengan adanya mekanisme agitator. yang biasanya digunakan adalah starch.
3. Bleaching Akan tetapi penambahan sizing agent yang
Proses bleaching adalah proses untuk terlalu banyak akan mengurangi penetrasi
memucatkan warna dari pulp. Pulp yang tinta dalam jumlah yang sangat besar,
dihasilkan dari kertas bekas masih berwarna sehingga kertas tidak dapat ditulisi.
kuning kecoklatan, sehingga perlu 3. Aditif Penguat
dilakukan proses bleaching. Bleaching Aditif penguat ini biasanya ditambahkan
agents yang umumnya digunakan adalah pada pulp untuk meningkatkan ikatan antar
hipoklorit dan hidrogen peroksida. serat. Aditif penguat yang digunakan
4. Screening biasanya berupa polietilen dan poliamida.
Screening adalah proses pencetakan kertas.
Alat yang digunakan disebut screen atau Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
cetakan. Pemilihan jenis cetakan hidrolisis
mempengaruhi hasil kertas yang dihasilkan. Hidrolisis adalah terurainya garam dalam
Kehalusan dan kekasaran dari cetakan air yang menghasilkan asam atau basa. Faktor-
ditentukan berdasarkan mesh. faktor yang mempengaruhi proses hidrolisis
5. Drying adalah: konsentrasi larutan pemasak, waktu
Drying adalah salah satu tahapan dalam pemasakan, ukuran bahan, suhu, dan tekanan,
pembuatan kertas. Dalam tahap ini serta kecepatan pengadukan. Faktor-faktor
kelembaban kertas dikurangi hingga tersebut dijelaskan sebagai berikut.
mencapai kelembaban sekitar 5%. Hal ini 1. Konsentrasi larutan pemasak
dilakukan dengan melewatkan lembaran Semakin besar konsentrasi larutan pemasak,
kertas sepanjang rangkaian drum besi yang maka akan semakin besar jumlah larutan
dipanaskan. Drum-drum tersebut selain pemasak (NaOH) yang bereaksi dengan
untuk pengeringan juga digunakan untuk lignin. Tetapi, pemakaian larutan pemasak
menekan permukaan kertas, sehingga yang berlebihan tidak menguntungkan
menjadi lebih halus. karena akan menyebabkan selulosa
terdegradasi. Konsentrasi NaOH dibatasi
Zat-zat adiktif pada kertas maksimum 15%.
Permintaan akan berbagai macam tipe 2. Suhu
dan kualitas kertas yang ada dewasa ini Sebagaimana reaksi kimia lainnya, laju
menyebabkan semakin meningkatnya delignifikasi (penyisihan lignin) akan
kebutuhan akan zat-zat aditif. Zat-zat aditif meningkat sejalan dengan kenaikan suhu.
yang biasa digunakan antara lain: Namun, jika suhu di atas 102oC
1. Filler menyebabkan terjadinya degradasi selulosa.
Filler telah banyak digunakan dalam 3. Waktu pemasakan
pembuatan kertas sejak lama. Zat aditif ini Semakin lama waktu pemasakan akan
ditambahkan untuk lebih menutup menyebabkan reaksi hidrolisis lignin
permukaan kertas tulis, sehingga dapat semakin sempurna. Namun, waktu
lebih baik kemampuan cetaknya pemasakan yang terlalu lama akan
(printability). Selain itu filler dapat menyebabkan selulosa terhidrolisis,
meningkatkan brightness dan opasitas sehingga akan menurunkan kualitas pulp.
kertas. Penambahan filler tidak boleh Pulp belum terbentuk pada waktu
terlalu banyak sebab dapat menghalangi pemasakan sebelum 1 jam. Untuk waktu
ikatan antar serat, sehingga justru dapat pemasakan di atas 5 jam selulosa akan
mengurangi kekuatan kertas. Beberapa jenis terdegradasi.
filler yang biasa digunakan antara lain: 4. Ukuran bahan baku
kaolin, kalsium karbonat, talk, titanium, Ukuran bahan baku yang kecil akan
oksida, dan gipsum. menyebabkan luas kontak antara bahan
2. Sizing Agent baku dengan larutan pemasak lebih luas,
Kertas biasanya mempunyai daya serap sehingga reaksi lebih sempurna, demikian
terhadap cairan yang besar karena serat- pula sebaliknya. Ukuran bahan baku yang
serat penyusunnya bersifat higroskopis dan terlalu kecil akan menyebabkan titik
pori-porinya berukuran kecil. Dalam tangkap terhadap gaya-gaya yang mengenai
pembuatan kertas tulis hal ini harus pulp yang dihasilkan akan semakin kecil,
dikurangi sebab dapat menyebabkan sehingga pulp tidak dapat menahan gaya-

16
Paskawati: PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS...

gaya tersebut dan mengakibatkan kertas Kadar alfa selulosa tertinggi akan diproses lebih
yang dihasilkan akan mudah sobek. lanjut menjadi kertas komposit. Alat untuk
5. Kecepatan pengadukan hidrolisis sabut kelapa disajikan pada Gambar
Pengadukan berfungsi untuk memperbesar 5.
tumbukan antara zat-zat yang bereaksi,
sehingga reaksi dapat berlangsung dengan Keterangan :
baik. 1. Jaket pemanas
Kertas Tulis A (SII.0668-82)[6] 2. Labu leher tiga
Kertas tulis A adalah kertas yang khusus 4 3. Pengaduk merkuri
dibuat dengan proses kimia, dapat mengandung
7 4. Motor pengaduk
pulp mekanis maksimal 15%, digunakan untuk
keperluan tulis menulis. Karakteristik yang 5. Kondensor
penting pada kertas tulis adalah sebagai berikut: 3 Air Pendingin 6. Termometer
Keluar
1. Gramatur adalah massa lembaran kertas 7 7. Statif
dalam gram dibagi dengan satuan luas
kertas dalam meter persegi; 6
5
2. Opasitas adalah perbandingan antara faktor
2
pantul pencahayaan (Ro) dengan faktor Air Pendingin
pantul pencahayaan intrinsik (R~) Masuk
1
dinyatakan dalam persen;
3. Cobb60 adalah jumlah gram air yang diserap
Gambar 5. Alat Hidrolisis Sabut Kelapa
dalam waktu 60 detik;
4. Sifat tulis adalah kemampuan kertas untuk
Tahap pembuatan pulp kertas bekas
ditulisi menggunakan pena tulis;
Terhadap kertas bekas dilakukan proses
5. Ketahanan hapus adalah kemampuan kertas
deinking dengan menggunakan larutan NaOH.
untuk dapat dihapus dengan penghapus,
Proses deinking dimaksudkan untuk
tanpa mempengaruhi sifat tulisnya.
menghilangkan tinta yang terdapat pada kertas.
Spesifikasi kertas tulis A disajikan pada
Tahap pembuatan kertas komposit
Tabel 2 sebagai berikut:
Pulp sabut kelapa (yang memiliki KAS
Tabel 2. Spesifikasi Kertas Tulis A
yang tertinggi) dengan pulp dari kertas bekas
Spesifikasi dicampur dengan perbandingan variasi 80:20,
Mengandung pulp 60:40, 40:60, 20:80, dan 0:100 dilarutkan dalam
Komposisi air kanji, lalu dicetak dengan menggunakan
mekanis maks. 15%
Gramatur 50 – 100 g/m2 kertas saringan kasa, selanjutnya dikeringkan
Opasitas 80% (minimal) dengan cara dijemur. Kertas komposit hasil
Cobb60 30 (maksimal) cetakan kemudian diuji karakteristiknya antara
Sifat tulis Baik lain: kuat tarik, daya serap, sifat tulis, dan
Ketahanan hapus Baik ketahanan hapusnya.

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN


Bahan PEMBAHASAN
Pada penelitian ini bahan baku yang Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh
digunakan dalam pembuatan pulp adalah sabut waktu hidrolisis dan konsentrasi NaOH
kelapa. terhadap pulp sabut kelapa yang dihasilkan.
Analisis yang dilakukan pada pulp meliputi
Prosedur Penelitian analisis kadar alfa selulosa dan bilangan kappa.
Tahap pembuatan pulp sabut kelapa Pulp sabut kelapa yang menghasilkan kadar alfa
Pada tahap pembuatan pulp, mula-mula selulosa tertinggi akan digunakan pada
terhadap bahan baku sabut kelapa dilakukan pembuatan kertas, kemudian dilakukan analisis
proses hidrolisis dengan menggunakan variasi karakteritik dari kertas yang dihasilkan yang
konsentrasi NaOH sebesar 3, 6, dan 9% serta meliputi: kuat tarik, daya serap, sifat tulis, dan
variasi waktu pemasakan sebesar 2, 3, 4, 5, ketahanan hapus.
dan 6 jam pada suhu 100oC. Pulp hasil
hidrolisis kemudian dianalisis kadar alfa
selulosa serta bilangan Kappa. Pulp dengan

17
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 1, 2010 (12-21)

Hasil Analisis Pulp Sabut Kelapa konsentrasi NaOH serta lamanya waktu
Dari penelitian yang telah dilakukan hidrolisis.
didapatkan hasil kadar alfa selulosa dan Namun ada suatu kondisi di mana,
bilangan kappa pada berbagai variasi semakin besar konsentrasi dan lamanya waktu
konsentrasi NaOH dan waktu hidrolisis hidrolisis malah menyebabkan kadar alfa
sebagaimana disajikan pada Gambar 6. selulosa mengalami penurunan. Alfa selulosa
adalah selulosa berantai panjang, tidak larut
dalam larutan NaOH 17,5%, atau larutan basa
NaOH 3 % NaOH 6% NaOH 9 %
kuat dengan DP (derajat polimerisasi) 600-
100 1500.
Pada Gambar 6 terlihat bahwa pada
95
konsentrasi 9% terjadi penurunan kadar alfa
90 selulosa disebabkan selulosa mengalami
% KAS

degradasi. Degradasi selulosa ini terjadi akibat


85 rantai polimerisasinya mengalami pemutusan,
80
hal ini dikarenakan larutan NaOH yang semakin
meningkat dapat merusak selulosa, sehingga
75 terlarut oleh NaOH. Hal ini menyebabkan
0 2 4 6 8 kisaran derajat polimerisasinya lebih rendah
Waktu (Jam) daripada kisaran derajat polimerisasi alfa
selulosa, sehingga ketika dilakukan analisis
Gambar 6. Hubungan Antara Waktu Terhadap dengan larutan NaOH 17,5%, menyebabkan
%KAS Pada Berbagai Konsentrasi NaOH selulosa yang terdiri dari beta dan gamma
tersebut terlarut. Hal ini menyebabkan kadar
Dari Gambar 6 terlihat bahwa kadar alfa alfa selulosa mengalami penurunan.
selulosa akan mengalami peningkatan seiring
dengan meningkatnya persen konsentrasi Analisis Bilangan Kappa
NaOH dan lamanya waktu hidrolisis khususnya Bilangan Kappa menunjukkan kandungan
untuk konsentrasi NaOH 3 dan 6% sebelum 4 lignin yang tersisa dalam pulp. Semakin besar
jam. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi NaOH dan semakin lama waktu
konsentrasi NaOH dan semakin lama waktu hidrolisis, maka lignin yang terdapat pada pulp
hidrolisis, maka semakin banyak lignin yang yang diperoleh semakin menurun. Semakin
terhidrolisis. Lignin mempunyai sifat mengikat besar konsentrasi larutan pemasak, maka akan
selulosa, sehingga semakin banyak lignin yang semakin besar jumlah lignin yang terhidrolisis
terhidrolisis, maka semakin banyak pula oleh jumlah larutan pemasak. Semakin besar
selulosa yang terlepas dari ikatan lignin. Oleh konsentrasi larutan NaOH dan waktu
karena itu kadar alfa selulosa dalam pulp akan pemasakan, maka kadar lignin dalam pulp
meningkat.
Berdasarkan Gambar 6 pada konsentrasi NaOH 3% NaOH 6% NaOH 9 %
NaOH 3% dengan waktu hidrolisis 2 dan 3 jam
didapat kadar alfa selulosa 87,6132 dan 20
88,6971%. Pada konsentrasi NaOH 6% dengan
waktu hidrolisis 2 dan 3 jam didapat kadar alfa 18
selulosa 89,6324 dan 91,9026 %. Hal ini
B ila n g a n K a p p a

dikarenakan konsentrasi NaOH berbanding 16


lurus dengan mol NaOH, semakin besar
konsentrasi, maka semakin besar pula molnya. 14
Semakin meningkat jumlah mol NaOH, maka
natrium ligninat yang diperoleh semakin 12
banyak. Dengan demikian lignin yang
terhidrolisis semakin banyak. Dari jumlah mol 10
yang meningkat, maka dapat dilihat bahwa 0 1 2 3 4 5 6 7
dengan meningkatnya konsentrasi NaOH, maka Waktu (Jam)
semakin besar lignin yang terhidrolisis. Dengan
demikian, maka selulosa akan semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya Gambar 7. Hubungan Antara Waktu Terhadap
Bilangan Kappa Untuk Berbagai Konsentrasi NaOH

18
Paskawati: PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS...

semakin kecil karena lignin yang terkonversi dari kertas yang dianalisis adalah kekuatan
menjadi natrium ligninat pun semakin banyak. tarik, daya serap, sifat tulis, dan ketahanan
Natrium ligninat akan larut pada saat hapus. Hasil berbagai analisis tersebut
pemasakan menggunakan NaOH, oleh karena dijelaskan di bawah ini.
itulah lignin yang tersisa dalam pulp semakin
kecil. Sifat kuat tarik
Berdasarkan Gambar 7 dapat dilihat Banyak faktor yang mempengaruhi
bahwa semakin besar konsentrasi NaOH dan kekuatan kertas yaitu kekuatan individual serat,
juga waktu pemasakan, maka bilangan Kappa ikatan antar serat, dan panjang serat. Pada
yang dihasilkan semakin menurun. Hal ini penelitian ini dilakukan perbandingan massa
sesuai dengan pendapat Fengel dan Wegener antara pulp sabut kelapa dan pulp kertas HVS
(1995)[7] yang menyatakan bahwa semakin lama bekas dengan berbagai variasi yaitu 80:20,
waktu pemasakan akan menyebabkan reaksi 60:40, 40:60, 20:80, dan 0:100. Untuk
hidrolisis lignin makin sempurna. Oleh Ullman perbandingan pulp sabut kelapa:pulp HVS
(1991)[8] juga dinyatakan bahwa semakin besar bekas yaitu 100:0 menghasilkan kertas tidak
konsentrasi, maka semakin banyak pula dapat dicetak.
kandungan lignin yang terhidrolisis. Hal ini Pulp sabut kelapa tidak bisa berikatan
disebabkan karena reaksi antara lignin dengan dengan baik antara satu dengan yang lainnya,
NaOH bersifat searah. Oleh karena itu, jika diakibatkan pulp sabut kelapa tidak secara
konsentrasi NaOH diperbesar, maka Lignin sempurna mengalami penggilingan. Hal ini
yang terhidrolisis juga semakin besar. menyebabkan ikatan antar serat tidak dapat
Konsentrasi lignin yang semakin besar ini tidak terbentuk dengan baik, sehingga tidak dapat
akan menggeser kesetimbangan ke arah reaktan dicetak. Penggilingan tersebut berfungsi untuk
karena reaksi bersifat searah[9]. meningkatkan ikatan antar serat. Tingkat ikatan
serat sangat bergantung pada fleksibilitas dan
Hasil Analisis Kertas Komposit kompresibilitas serat secara individual. Proses
Pulp sabut kelapa dengan kadar alfa penggilingan mempengaruhi kualitas ikatan
selulosa yang tinggi akan digunakan sebagai antar serat, namun pada penelitian ini proses
kertas komposit dengan mencampurkannya penggilingan sangat sederhana dibandingkan
dengan pulp HVS bekas. Waktu hidrolisis yang dengan proses yang dilakukan dalam industri.
menghasilkan pulp dengan kadar alfa selulosa Penggilingan yang baik semestinya diikuti
tertinggi dicapai pada waktu hidrolisis 4 jam. dengan proses penekanan atau proses pressing
Sebagaimana disajikan pada Gambar 8 sehingga menyebabkan serat akan terfibrilasi
bahwa pada waktu pemasakan 4 jam yang sehingga meningkatkan ikatan antar serat.
menghasilkan kadar alfa selulosa yang tertinggi Hubungan antara komposisi pulp
adalah konsentrasi 6%. Untuk itu pada terhadap kuat tarik dari kertas komposit
pembuatan kertas digunakan pulp yang disajikan pada Gambar 9.
menghasilkan kadar alfa selulosa tertinggi yaitu
konsentrasi 6% selama 4 jam sebesar 94,24%.

Gambar 9. Hubungan Antara Komposisi Pulp


Gambar 8. Hubungan Antara Konsentrasi NaOH Dengan Kuat Tarik
Terhadap Kadar Alfa Selulosa Untuk Berbagai
Konsentrasi NaOH Pada Gambar 9 terlihat bahwa komposisi
kertas yang memberikan kuat tarik paling besar
Pulp sabut kelapa hasil hidrolisis pada adalah pulp sabut kelapa:pulp HVS = 20:80.
larutan NaOH 6% selama 4 jam yang Pulp sabut kelapa merupakan jenis non kayu, di
mengandung kadar alfa selulosa tertinggi mana serat dari bahan non kayu termasuk
dicampur dengan pulp HVS bekas. Sifat-sifat

19
WIDYA TEKNIK Vol. 9, No. 1, 2010 (12-21)

golongan serat pendek. Pada pulp kertas bekas kelapa:HVS = 20:80, dan 0:100, sedangkan
yang berasal dari serat kayu tersusun atas 70% pada komposisi 80:20, 60:40, dan 40:60 tidak
serat pendek dan 10% serat panjang. Hal ini memenuhi syarat karena Cobb60 yang didapat
yang menyebabkan kekuatan tarik pada kertas lebih besar daripada yang dipersyaratkan dalam
yang dihasilkan paling tinggi, yang dikarenakan Standar Nasional Indonesia.
perbandingan dari pulp kertas bekas
memberikan distribusi cukup besar. Serat pulp Sifat Tulis dan Ketahanan Hapus
yang berasal dari kayu akan memiliki kekuatan Uji sifat tulis dilakukan dengan menulisi
lebih tinggi, sedangkan yang berasal dari non kertas kemudian melihat hasil penulisannya,
kayu mempunyai kekuatan yang lebih rendah sedangkan uji ketahanan hapus dilakukan
karena seratnya pendek dan berdinding tipis. dengan menghapus tulisan pada kertas. Sifat
Kekuatan tarik pada kertas dipengaruhi tulis dinilai baik apabila tinta yang digunakan
oleh panjang serat yang dimilikinya. Ukuran untuk menulis tidak menyebar, sedangkan
serat yang dimiliki oleh sabut kelapa lebih ketahanan hapus dinilai baik apabila kertas
pendek daripada ukuran serat HVS. tidak hancur ketika dihapus. Dari sampel kertas
Pencampuran dengan pulp kertas HVS bekas yang diuji terlihat bahwa kertas yang
akan menghasilkan kuat tarik yang lebih besar. memberikan sifat tulis, dan ketahanan hapus
Oleh karena itu seiring dengan yang paling baik adalah kertas dengan
meningkatnya jumlah HVS, maka kekuatan komposisi pulp sabut kelapa:pulp HVS = 20:80.
tarik kertas semakin meningkat. Serat yang
panjang memberikan ikatan serat yang kuat KESIMPULAN
karena banyaknya serat yang saling berikatan. Dari hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sifat Daya Serap Air 1. Kadar alfa selulosa meningkat seiring
Terlihat pada Gambar 10 bahwa dengan dengan meningkatnya konsentrasi NaOH
komposisi pulp sabut kelapa yang semakin dan waktu hidrolisis, di mana kadar alfa
besar, maka semakin besar daya serap air pada selulosa tertinggi sebesar 94,24% dicapai
pada kondisi konsentrasi NaOH 6% dan
waktu hidrolisis 4 jam;
2. Bilangan Kappa yang dihasilkan menurun
seiring dengan meningkatnya konsentrasi
NaOH dan waktu hidrolisis, di mana
bilangan Kappa terendah sebesar 12,36
dicapai pada konsentrasi NaOH 9% dan
waktu hidrolisis 4 jam;
3. Karakteristik kertas yang terbaik dicapai
pada komposisi pulp sabut kelapa:pulp HVS
bekas yaitu 20:80. Hasil uji yang diperoleh
yaitu kuat tarik = 65,28x106 N/m2, daya
serap (bilangan Cobb) = 29,61 dan kertas
Gambar 10. Hubungan Antara Komposisi Pulp memiliki sifat tulis serta ketahanan hapus
Dengan Daya Serap Air yang baik.

kertas. Hal ini dikarenakan daya serap air DAFTAR PUSTAKA


dipengaruhi oleh panjang serat. Pada sabut [1] Manurung, E. T. G., Sukaria, H. H., Berita
kelapa, panjang serat yang dimiliki lebih Departemen Kehutanan, http://www.
pendek dibandingkan dengan panjang serat dari kabarindonesia.com/berita.pp, Diakses 29
kertas HVS bekas. Semakin pendek ukuran Oktober 2008
serat, maka semakin luas permukaan daerah [2] Suhardiyono, L., Tanaman Kelapa,
serapnya, sehingga semakin besar daya serap Budidaya dan Pemanfaatannya, Hlm. 153-
airnya. 156, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1998
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) [3] Wardhani, I.S. dan Kawan-kawan,
daya serap air pada kertas yang dinyatakan Distribution of Chemical Compounds of
dengan bilangan Cobb60 untuk kertas tulis Coconut Wood (Cocos nucifera L.), Jurnal
adalah maksimal 30. Dari hasil penelitian, yang Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, Vol.2,
memenuhi standar bilangan Cobb60 untuk kertas No.1, 2004
tulis adalah kertas dengan komposisi sabut

20
Paskawati: PEMANFAATAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERTAS...

[4] Kirk, R.E. dan Othmer, D. F., [7] Fengel, D dan Wegener, G, Kayu: Kimia
Encyclopedia of Chemical Technology Ultrasuktur, Reaksi-reaksi, Hlm. 504-510,
Edisi Ketiga, Vol. 3, Hlm. 938, VCH Edisi Kesatu, Gadjah Mada University
Verlogsgesselscraft MGH, Weinheim Press, Yogyakarta, 1995
(Germany), 1978 [8] Ullmann, Ullman Encyclopedia of
[5] Calkin,L.B., dan Witham, G.S., Modern Industrial Chemistry, Edisi Kelima, Vol 18,
Pulp and Paper Making, Edisi Ketiga, Hlm. Hlm. 557, VCH Publisher, New York, 1991
9-16, 121-124, Reinhold Publishing [9] Britt, K.W., Pulp and Paper
Company, New York, 1957 Technology, Edisi Kedua, Hlm. 151-152,
[6] Standar Industri Indonesia(SII) 0668-82, Van Nostrand, Reinhold Company, New
Cara Uji Daya Serap Air (Metode Cobb), York, 1970
Standar Industri Indonesia, Jakarta, 2006

21

Anda mungkin juga menyukai