Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PPRAKTIKUM AMAMI II

PENETAPAN KADAR ASAM LAKTAT


METODE ALKALIMETRI

OLEH :
NAMA : ANGGIT JULIANINGSIH PISU
NIM : 173145453070
KELAS : 17 B
KELOMPOK : I (SATU)

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN
INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGA REZKY
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Penetapan Kadar Asam Laktat Metode Alkalimetri


Nama Praktikan : Anggit Julianingsih Pisu
NIM : 173145453070
Angkatan/Kelas : 2017/17B
Kelompok : I (Satu)
Rekan Kerja : 1. Ahmad Asraruddin
2. Alfmitha Enjellya Batangi
3. Madya Astuti
4. Minarti Laami
5. Zainab Kharie
6. Nur Farah Lusti
Dinyatakan telah menyelesaikan laporan individu sebagai syarat untuk
mengikuti praktikum selanjutnya.
Makassar, 03 Juli 2019
Dosen Penanggung Jawab Praktikan

(Sulfiani,S.Si,M.Pd) (Anggit Julianingsih Pisu)


A. JUDUL PERCOBAAN
Penetapan kadar asam laktat metode alkalimetri
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara standarisasi larutan NaOH
2. Mahasiswa dapat melakukan analisis kadar asam laktat menggunakan
metode alkalimetri
C. PRINSIP PERCOBAAN
Terjadinya reaksi penetralan antara asam dengan basa atau sebaliknya.
Menghitung kadar asam dan bilangan asam dari volume basa yang digunakan
pada titrasi asam sampai terjadi perubahan warna larutan (titik akhir titrasi).
Dimana ion H dari asam akan bereaksi dengan ion OH dari basa yang akan
membentuk molekul air yang netral (PH=7). Terjadi reaksi penetralan antara
zat pentiter (titran) dan zat yang dititrasi (titrat).
D. LANDASAN TEORI
Asam laktat merupakan asam organik multifungsi yang potensial
diproduksi dalam skala besar. Pertama kali diproduksi secara komersial oleh
Charles E. Avery di Littleton, Massachusset, USA pada tahun 1881
(Pramuditio Derry, et al., 2013).
Asam laktat memiliki banyak pemanfaatan yaitu sebagai pelarut, pemanis,
pengatur pH, campuran dalam kosmetik, pembersih dan bahan baku
thermoplastic (Pramuditio Derry, et al., 2013).
Asam laktat dalam bentuk ester (stearoyl-2-lactylates,glyceryllactostearate,
glyceryl lactopalmitate) digunakan sebagai bahan pengemulsi makanan yang
dipanggang pada industri roti dan biskuit untuk mendapatkan tekstur yang
lembut. Bahan pengemulsi tersebut membutuhkan bahan baku asam laktat
yang stabil terhadap panas (Narayanan, 2004).
Asam laktat sebagian besar digunakan sebagai bahan tambah makanan.
Asam laktat digunakan sebagai bahan perisa asam makanan, memiliki rasa
asam yang sederhana, bau dan rasanya tidak tajam. Kombinasi asam laktat
dengan asam propionat atau asam asetat digunakan sebagai bahan pengawet.
Harga asam laktat lebih mahal dibandingkan perisa asam makanan yang lain
seperti asam sitrat, asam asetat, asam fosfat, dan asam propionate, namun
asam laktat dipilih karena tidak mempengaruhi rasa asli dari makanan. Asam
laktat digunakan pada pengolahan bahan pangan yang diasinkan, keju, cake,
saus salad, minuman ringan, salami, selai dan jelly (Vickroy, 1985).
Titrasi asam basa adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH)
suatu larutan asam/basa berdasarkan reaksi asam basa. Kadar larutan asam
dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui
kadarnya, dan sebaliknya kadar larutan basa dapat ditentukan dengan
menggunakan larutan asam yang sudah diketahui kadarnya. Titrasi yang
menyandarkan pada jumlah volum larutan disebut titrasi volumetri.
Pengukuran volum diusahakan setepat mungkin dengan menggunakan alat-
alat, seperti buret dan pipet volumetri. Larutan yang akan dicari kadarnya
dimasukkan ke dalam labu erlemeyer, sementara larutan yang sudah diketahui
kadarnya dimasukkan ke dalam buret. Sebelum memulai titrasi, larutan yang
akan dititrasi ditetesi larutan indikator. Jenis indikator yang digunakan
disesuaikan dengan titrasi yang dilakukan, misalnya Fenolftalein untuk titrasi
asam kuat oleh basa kuat.
E. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan yaitu buret, statif, klem, corong gelas, Erlenmeyer,
gelas kimia, labu takar, neraca analitik, pipet ukur, pipet tetes dan bulp.
2. Bahan
Bahan yang digunakan yaitu Larutan Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1
N, aquades, larutan Asam Oksalat (H2C2O4.2H2O) 0,1 N, indikator
phenolphthalein (PP) 0,5%, sampel yang digunakan yaitu Yakult.
F. PROSEDUR KERJA
1) Pembuatan Reagen

a. Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N 1000 mL


 Ditimbang 4,000 gram NaOH dengan menggunakan gelas kimia di
neraca analitik.
 NaOH dilarutkan dengan sedikit aquades dalam gelas kimia
 Setelah larut, dipindahkan ke labu takar 1000 mL
 Dicukupkan dengan aquades sampai tanda batas labu takar tersebut.

b. Pembuatan Larutan Asam Oksalat 0,1 N 100 ml
 Ditimbang 0,63 gram asam oksalat dengan menggunakan gelas
kimia di neraca analitik.
 Asam oksalat dilarutkan dengan sedikit aquades dalam gelas kimia
 Setelah larut, dipindahkan ke labu takar 100 mL
 Dicukupkan dengan aquades sampai tanda batas labu takar
tersebut.
 Dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 N ke dalam elenmeyer hingga
berwarna merah muda

c. Pembuatan indikator PP 0,5%


 Ditmbang 0,5 g serbuk PP
 Dilarutkan sedikit dengan alkohol 96%
 Setelah larut, dimasukkan ke labu takar 100 mL
 Dicukupkan dengan alkohol sampai tanda batas labu takar

2) Standarisasi Larutan NaOH 0,1 N


 Disiapkan alat dan bahan
 Dimasukkan larutan NaOH 0,1 N ke dalam buret
 Dipipet 10 mL larutan asam oksalat 0,1 N ke dalam Erlenmeyer
 Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1%
 Larutan asam oksalat ditirasi dengan larutan NaOH sampai tercapai
titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna dari tidak berwarna
menjadi merah muda)
 Dicatat volume titran
 Diulangi prosedur diatas minimal duplo
 Menghitung Normalitas NaOH
Vas . oks x N as . oks
N NaOH =
Vtitran

3) Penetapan kadar asam laktat

 Sebanyak 10 gram sampel susu bubuk/kental ditimbang


menggunakan gelas kimia.

 Dilarutkan sedikit dengan aquades


 Setelah larut, dipindahkan ke dalam labu takar 100 mL

 Setelah diencerkan dipipet 10 mL larutan sampel ke dalam


Erlenmeyer

 Ditambahkan 3 tetes indikator PP

 Larutan sampel dititrasi sampai tercapai titik akhir titrasi (terjadi


perubahan warna)

 Dicatat volume titran

 Diulangi prosedur diatas minimal duplo

V titran x N NaOH x BE asamlaktat x fp


Kadar asam laktat = x 100
mg sampel

G. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
a. Standarisasi NaOH
No. Titrasi Hasil
1. 10,5 mL Bening  Merah muda
2. 10,2 mL Bening  Merah muda
Rata
titran 10,35 mL
b. Penetapan kadar asam laktat
No. Titrasi Hasil
1. 16,8 mL Putih  Merah muda
2. 17,1 mL Putih  Merah muda
Rata
titran 16,95 mL

2. Perhitungan
a. Standarisasi
V asam oksalat x N asam oksalat
N NaOH =
V titran
10 mL x 0,1 N
=
10,35 mL
= 0,096 N
b. Kadar asam laktat
V titran x N NaOH x BE asamlaktat x fp
Kadar asam laktat = x 100
mg sampel
16,95 mL x 0,096 N x 90 x 2
= 0,025 L
x 100

= 1,17 %
H. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan uji penetapan kadar asam laktat metode
alkalimetri. Sampel yang digunakan adalah Yakult. Adapun prinsip dari uji ini
yaitu terjadinya reaksi penetralan antara asam dengan basa atau sebaliknya.
Menghitung kadar asam dan bilangan asam dari volume basa yang digunakan
pada titrasi asam sampai terjadi perubahan warna larutan (titik akhir titrasi).
Dimana ion H dari asam akan bereaksi dengan ion OH dari basa yang akan
membentuk molekul air yang netral (PH=7). Terjadi reaksi penetralan antara
zat pentiter (titran) dan zat yang dititrasi (titrat).
Uji penetapan kadar asam laktat ini menggunakan metode titrasi dengan
langkah pertama menstandarisasi larutan NaOH untuk diketahui
konsentrasinya. Dari hasil standarisasi didapatkan NaOH 0,096 N. Kemudian,
dilakukan penentuan kadar dengan cara mengisi buret dengan NaOH 0,1 N
perlahan-perlahan sehingga tidak ada gelembung udara didalamnya. Sampel
diencerkan dengan cara mengambil sampel sebanyak 25 mL kemudian
dihimpitkan dengan aquadest pada labu ukur hal ini dapat kita ketahui faktor
pengencer nya yaitu 2, kemudian sampel yang telah diencerkan dimasukkan
ke dalam erlenmeyer sebanyak 50 mL, kemudian ditambahkan 3 tetes
indikator PP, setelah itu dilakukan titrasi dengan NaOH 0,1 N sambil dikocok
sampai terbentuk warna merah muda yang stabil. Pemakaian titer dicatat dan
asiditas sampel dihitung sebagai persen asam laktat.
Pada penentuan uji kadar pada sampel susu Yakult didapatkan hasil kadar
asam laktat sebesar 1,17% dan kadar asam laktat yoghurt menurut SNI yaitu
0,5-2,0%. Hal ini, dapat kita ketahui bahwa kadar asam laktat Yakult masih
dalam keadaan ambang batas aman.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa kadar asam laktat pada
Yakult sebesar 1,17%. Hal ini masih dalam batas aman dimana menurut SNI
kadar asam laktat pada susu 0,5-2,0%.
DAFTAR PUSTAKA

Narayanan, Niju.; Roychoudhury, Pradip K.; Srivastava, Aradhana. 2004. L (+)


lactic acid fermentation and its product polymerization. Electronic
Journal of Biotechnology ISSN: 0717-3458, Pontificia Universidad
Católica de Valparaíso – Chile
Pramuditio, Derry,. et al. 2013. Studi awal pembuatan asam laktat dari buah
kersen (muntingia calabura). Jurnal teknik pomits. Vi. 2, No. 1. Issn :
23337-3539
VickRoy, T.B. 1985. Lactic Acid. In: Comprehensive Biotechnology. vol. 3. M.
MooYoung (Ed.). Pergamon Press. New York. USA pp. 761–776

Anda mungkin juga menyukai