Anda di halaman 1dari 24

4.a.

IDENTIFIKASI PENCEMARAN UDARA

Industri selalu dikaitkan sebagai sumber pencemar karena aktivitas industri merupakan
kegiatan yang sangat tampak dalam pembebasan berbagai senyawa kimia ke lingkungan.
Teman-teman sering melihat asap tebal membubung keluar dari cerobong pabrik? Ya, asap
tebal tersebut merupakan limbah gas yang dikeluarkan pabrik ke lingkungan.
Bagaimanakah teknologi pengolahan limbah gas tersebut sebelum akhirnya dibuang ke
lingkungan bebas?
Sebagian jenis gas dapat dipandang sebagai pencemar udara terutama apabila konsentrasi
gas tersebut melebihi tingkat konsentrasi normal dan dapat berasal dari sumber alami
(seperti gunung api) serta juga gas yang berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic
sources). Senyawa pencemar udara itu sendiri digolongkan menjadi (a) senyawa pencemar
primer, dan (b) senyawa pencemar sekunder.
Senyawa pencemar primer adalah senyawa pencemar yang langsung dibebaskan dari
sumber sedangkan senyawa pencemar sekunder ialah senyawa pencemar yang baru
terbentuk akibat antar-aksi dua atau lebih senyawa primer selama berada di atmosfer. Dari
sekian banyak senyawa pencemar yang ada, lima senyawa yang paling sering dikaitkan
dengan pencemaran udara ialah: karbonmonoksida (CO), oksida nitrogen (NOx), oksida
sulfur (SOx), hidrokarbon (HC), dan partikulat (debu).
Definisi dari pencemaran udara itu sendiri ialah peristiwa pemasukan dan/atau penambahan
senyawa, bahan, atau energi ke dalam lingkungan udara akibar kegiatan alam dan manusia
sehingga temperatur dan karakteristik udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan
yang paling baik. Atau dengan singkat dapat dikatakan bahwa nilai lingkungan udara
tersebut telah menurun.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat ditimbulkan dari 6 (enam)
sumber utama, yaitu:
1. pengangkutan dan transportasi
2. kegiatan rumah tangga
3. pembangkitan daya yang menggunakan bahan bakar fosil
4. pembakaran sampah
5. pembakaran sisa pertanian dan kebakaran hutan
6. pembakaran bahan bakar dan emisi proses
Suatu penelitian dari Ross [1972] menyatakan bahwa pengangkutan merupakan sumber
yang memberikan iuran terbesar dalam emisi pencemar per tahun dan hal ini terus
meningkat karena adanya penambahan kendaraan dalam lalu lintas di jalan raya pada lima
tahun terakhir. Di Amerika Serikat, industri memberikan bagian yang relatif kecil pada

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 1


pencemaran atmosferik jika dibandingkan dengan pengangkutan. Namun, karena kegiatan
industri merupakan aktivitas yang mudah diamati dan merupakan golongan sumber
pencemaran titik (point source of pollution), masyarakat pada umumnya lebih menganggap
industri sebagai sumber utama polutan yang menyebabkan udara tercemar. Belum lagi
dengan limbah padat dan limbah cair industri yang semakin memperparah image negatif
industri di masyarakat.
Pengendalian Pencemaran
Pengendalian pencemaran akan membawa dampak positif bagi lingkungan karena hal
tersebut akan menyebabkan kesehatan masyarakat yang lebih baik, kenyamanan hidup
lingkungan sekitar yang lebih tinggi, resiko yang lebih rendah, kerusakan materi yang
rendah, dan yang paling penting ialah kerusakan lingkungan yang rendah. Faktor utama
yang harus diperhatikan dalam pengendalian pencemaran ialah karakteristik dari pencemar
dan hal tersebut bergantung pada jenis dan konsentrasi senyawa yang dibebaskan ke
lingkungan, kondisi geografik sumber pencemar, dan kondisi meteorologis lingkungan.
Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengendalian
pada sumber pencemar dan pengenceran limbah gas. Pengendalian pada sumber
pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal tersebut dapat mengurangi
keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan yang pada akhirnya dibuang ke
lingkungan. Di dalam sebuah pabrik kimia, pengendalian pencemaran udara terdiri dari dua
bagian yaitu penanggulangan emisi debu dan penanggulangan emisi senyawa pencemar.
Alat-alat pemisah debu bertujuan untuk memisahkan debu dari alirah gas buang. Debu
dapat ditemui dalam berbagai ukuran, bentuk, komposisi kimia, densitas, daya kohesi, dan
sifat higroskopik yang berbeda. Maka dari itu, pemilihan alat pemisah debu yang tepat
berkaitan dengan tujuan akhir pengolahan dan juga aspek ekonomis. Secara umum alat
pemisah debu dapat diklasifikasikan menurut prinsip kerjanya:
 Pemisah Brown
Alat pemisah debu yang bekerja dengan prinsip ini menerapkan prinsip gerak partikel
menurut Brown. Alat ini dapat memisahkan debu dengan rentang ukuran 0,01 – 0,05
mikron. Alat yang dipatenkan dibentuk oleh susunan filamen gelas denga jarak antar
filamen yang lebih kecil dari lintasan bebas rata-rata partikel.
 Penapisan
Deretan penapis atau filter bag akan dapat menghilangkan debu hingga 0,1 mikron.
Susunan penapis ini dapat digunakan untuk gas buang yang mengandung minyak
atau debu higroskopik.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 2


Electrostatic Precipitator
 Pengendap elektrostatik
Alat ini mengalirkan tegangan yang tinggi dan dikenakan pada aliran gas yang
berkecepatan rendah. Debu yang telah menempel dapat dihilangkan secara
beraturan dengan cara getaran. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan
pengendap elektrostatik ini ialah didapatkannya debu yang kering dengan ukuran
rentang 0,2 – 0,5 mikron. Secara teoritik seharusnya partikel yang terkumpulkan
tidak memiliki batas minimum.
 Pengumpul sentrifugal
Pemisahan debu dari aliran gas didasarkan pada gaya sentrifugal yang dibangkitkan
oleh bentuk saluran masuk alat. Gaya ini melemparkan partikel ke dinding dan gas
berputar (vortex) sehingga debu akan menempel di dinding serta terkumpul pada
dasar alat. Alat yang menggunakan prinsip ini digunakan untuk pemisahan partikel
dengan rentang ukuran diameter hingga 10 mikron lebih.
 Pemisah inersia
Pemisah ini bekerja atas gaya inersia yang dimiliki oleh partikel dalam aliran gas.
Pemisah ini menggunakan susunan penyekat sehingga partikel akan bertumbukan
dengan penyekat dan akan dipisahkan dari aliran fasa gas. Alat yang bekerja
berdasarkan prinsip inersia ini bekerja dengan baik untuk partikel yang berukuran
hingga 5 mikron.
 Pengendapan dengan gravitasi
Alat yang bekerja dengan prinsip ini memanfaatkan perbedaan gaya gravitasi dan
kecepatan yang dialami oleh partikel. Alat ini akan bekerja dengan baik untuk partikel
dengan ukuran yang lebih besar dari 40 mikron dan tidak digunakan sebagi pemisah
debu tingkat akhir.
Di industri, terdapat juga beberapa alat yang dapat memisahkan debu dan gas secara
bersamaan (simultan). Alat-alat tersebut memanfaatkan sifat-sifat fisik debu sekaligus sifat
gas yang dapat terlarut dalam cairan. Beberapa metoda umum yang dapat digunakan untuk
pemisahan secara simultan ialah:

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 3


Irrigated Cyclone Scrubber
 Menara percik
Prinsip kerja menara percik ialah mengkontakkan aliran gas yang berkecepatan
rendah dengan aliran air yang bertekanan tinggi dalam bentuk butiran. Alat ini
merupakan alat yang relatif sederhana dengan kemampuan penghilangan sedang
(moderate). Menara percik mampu mengurangi kandungan debu dengan rentang
ukuran diameter 10-20 mikron dan gas yang larut dalam air.
 Siklon basah
Modifikasi dari siklon ini dapat menangani gas yang berputar lewat percikan air.
Butiran air yang mendandung partikel dan gas yang terlarut akan dipisahkan dengan
aliran gas utama atas dasar gaya sentrifugal. Slurry dikumpulkan di bagian bawah
siklon. Siklon jenis ini lebih baik daripada menara percik. Rentang ukuran debu yang
dapat dipisahkan ialah antara 3 – 5 mikron.
 Pemisah venturi
Metode pemisahan venturi didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi pada bagian
yang disempitkan dan kemudan gas akan bersentuhan dengan butir air yang
dimasukkan di daerah sempit tersebut. Alat ini dapat memisahakan partikel hingga
ukuran 0,1 mikron dan gas yang larut di dalam air.
 Tumbukan orifice plate
Alat ini disusun oleh piringan yang berlubang dan gas yang lewat orifis ini
membentur lapisan air hingga membentuk percikan air. Percikan ini akan
bertumbukkan dengan penyekat dan air akan menyerap gas serta mengikat debu.
Ukuran partikel paling kecil yang dapat diserap ialah 1 mikron.
 Menara dengan packing
Prinsip penyerapan gas dilakukan dengan cara mengkontakkan cairan dan gas di
antara packing. Aliran gas dan cairan dapat mengalir secara co-current, counter-

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 4


current, ataupun cross-current. Ukuran debu yang dapat diserap ialah debu yang
berdiameter lebih dari 10 mikron.
 Pencuci dengan pengintian
Prinsip yang diterapkan adalah pertumbuhan inti dengan kondensasi dan partikel
yang dapat ditangani ialah partikel yang berdiameter hingga 0,01 mikron serta
dikumpulkan pada permnukaan filamen.
 Pembentur turbulen
Pembentur turben pada dasarnya ialah penyerapan partikel dengan cara
mengalirkan aliran gas lewat cairan yang berisi bola-bola pejal. Partikel dapat
dipisahan dari aliran gas karena bertumbukkan dengan bola-bola tersebut. Efisiensi
penyerapan gas bergantung pada jumlah tahap yang digunakan.
Pemilihan Teknologi
Teknologi pengendalian harus dikaji secara seksama agar penggunaan alat tidak berlebihan
dan kinerja yang diajukan oleh pembuat alat dapat dicapai dan memenuhi persyaratan
perlindungan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan teknologi
pengendalian dan rancangan sistemnya ialah:
1. watak gas buang atau efluen
2. tingkat pengurangan limbah yang dibutuhkan
3. teknologi komponen alat pengendalian pencemaran
4. kemungkinan perolehan senyawa pencemar yang bernilai ekonomi

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 5


4.b. IDENTIFIKASI PENCEMARAN TANAH

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup
dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar
dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban
kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi
ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun
akibat kegiatan manusia juga.
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya.
Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di
kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-
gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan
unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak
yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang
yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan
pembangunan Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya
menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang
dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya
kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain.
Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi,
serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya
bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara
terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.

A.PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 6


Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak
lagi.
2. Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu
yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak

B. PENGERTIAN PENCEMARAN TANAH

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan
sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan
tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan
teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat
fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.”
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam
PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah
berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat
mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 7


C. SUMBER PENCEMARAN TANAH

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan
mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber
pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber
pencemar tanah.
Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi
bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,
logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa
pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun
tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan
pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari,
sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus /
kendaraan bermotor dan limbah industri.

D.KOMPONEN-KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH

1. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1.1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan
oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh
hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan
tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian.
Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak
dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral
yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan
berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan
untuk berkembang.
1.2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 8


2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. .
2.1 Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan
pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2.2 Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya
sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal,
perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan
logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi
mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau
tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang
menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu
karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan
hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal
kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan
pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut

E. DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT PENCEMARAN TANAH

Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:


1. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida
dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan
ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan
siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan
gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 9


macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang
besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi
tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang
dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini
terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya
cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah
dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

F. PENANGANAN PENCEMARAN TANAH


Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah
1. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua
jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-
site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke
daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 10


2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).

G. PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAH

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran


dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu
ditanggulangi.
Pada umumnya langkah pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran, misalnyamengurangi terjadinya bahan pencemar, langkah pencegahan itu
antara lain:
1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu
tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel
kecil, kemudian dikubur.
3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan
proses pemurnian.
4) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai
dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
5) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
6) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki
dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat
yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan
yang sangat dalam.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 11


H. PENANGGULANGAN KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap
pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan
pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang
bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang
dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan
tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:
1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup
banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau
dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan
anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton
didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur
ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal)
yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara
berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak
menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring.
Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali
sebagai air bersih.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka
tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
4) Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang
yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang
kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk
sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti
dengan penggunaan pupuk kompos.
Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah)
berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan
pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah
disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri
anugerah-Nya.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 12


I.TANAH TERCEMAR DAN TIDAK TERCEMAR

Tanah tercemar
Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah
tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya.
Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang
diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang
kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam
berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
3. Berbau busuk
4. Kering
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
Tanah tidak tercemar
Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai
tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar
bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah
tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat
kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan
keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanahnya subur
2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
3. Tidak berbau busuk
4. tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
5. Tidak Mengandung logam berat
6. Tidak mengandung sampah anorganik

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 13


sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).
Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan
remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran
tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 14


4.c. IDENTIFIKASI PENCEMARAN AIR

Setiap hari, kita selalu membutuhkan air. Untuk makan, minum, memasak, mencuci, dll.
Karena itu yang kita konsumsi harus mempunyai standart 3B (tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak beracun).
Akan tetapi, terkadang atau mungkin sering menemukan air yang keruh, berbabu, dan
terkadang pula tercampur dengan bahan-bahan berlogam, plastik, zat kimia, ataupun
organik. Dan setiap kali akhir muara air selalu berakhir ke sungai. Dan inilah yang membuat
air tercemar.
Kenapa? Karena orang-orang pedesaan, atau pinggiran kota, menggunakan air sungai
karena hemat air. Dan karena air sungai tercemar, sehingga timbulah penyakit dimana-
dimana. Hampir semua makhluk hidup di darat terkena akibatnya, tapi bagi makhluk hidup di
air, bisa mati.
Ini semua dinamakan Polusi Air.

Sebuah organisasi PBB, WHO (World Health Organization) menyatakan pada judul The
Best of All Things is Water (Semua Yang Terbaik Adalah Air) menunjukkan bahwa air
sangatlah penting bagi seluruh kehidupan dan selalu dipandang sebagai barang yang
sangat berharga bagi seluruh makhluk hidup di bumi, sehingga perlu dijaga, dilindungi, dan
dilertarikan. Karena itu, kualitas air yang kita gunakan sangat penting untuk diperhatikan.
Dan karena itu semua, air memiliki standart kesehatan.
Selain itu, kuantitas unsur-unsur (Ca, Cl, Hg, Cn, Cr, dll) yang terkandung dalam air
sangatlah perlu diperhatikan, misal: air untuk minum. Maka unsur-unsur yang terkandung
dalam air, harus diperhatikan standart-nya. Tapi, apabila melebihi/kurang dari standar. Maka
bisa merugikan kesehatan.

1. Pengertian Tentang Polusi Air


Kita hidup dizaman seba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi,
dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yangmana merupakan
peristiwa masuknya zat, nergi, unsur, atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari
akibat aktivitas manusia atau prose salami. Serta menyebabkan polusi yang disebut polutan
yang mana bila:
 Kadar melebihi/kurang dari batas normal
 Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-
zat hadil dari makhluk hidup, dsb. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat
seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 15


Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya didalam air
sehingga kualitas air terganggu yangmana dapt ditandai dengan adanya perubahan bau,
rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Namun, menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup
No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah
masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam
air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi dengan peruntukannya.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka
bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air
juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat
mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran air.
Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup yangmana
dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.

2. Ciri-Ciri Air Berpolusi


Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan
jenis air dan polutan yang terkandung didalamnya. Karena itu, dibutuhkan suatu pengujian
untuk menentukan sifat-sifat air sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari
batasan polusi air.
Perhatikan 2 tabel berikut:
Tabel 1. Kandungan Maksimal logam yang diperbolehkan dalam air (dalam ukuran mg/L)
No Nama Logam Kandungan Maksimal Dalam Air
1 Kalsium (Ca) 200
2 Magnesium (Mg) 150
3 Barium (Ba) 0,05
4 Mangan (Mn) 1
5 Tembaga (Cu) 1
6 Seng (Zn) 15
7 Krom Heksavalen (Cr6+) 0,05
8 Kadimum (Cd) 0,01
9 Raksa (Hg) 0,001
10 Timbal (Pb) 0,1

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 16


11 Arsen (As) 0,05
12 Selenium (Se) 0,01

Logam berat seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr),
Seng (Zn), dan Nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering
meninbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya
pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang
terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.

Tabel 2 Jenis-jenis industri permbuangan limbah yang mengandung logam berat:


No Limbah Logam Berat
1 Kertas Cr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni
2 Petro-chemical Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
3 Pengelantang Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
4 Pupuk Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni
5 Kilang Minyak Cr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu
6 Baja Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn
7 Logam Bukan Besi Cr, Hg, Pb, Zn, Cu
8 Kendaraan Bermotor, Pesawat Terbang Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn
9 Gelas, Semen, Keramik Cr
10 Tekstil Cr
11 Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cr, Zn

3. Sifat-Sifat Polusi Air

Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan


antara lain :
1. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas
pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
2. Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga
sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di
ukuran 0o celcius.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 17


3. Warna, bau dan rasa
o Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan
bening).
o Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia,
tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan
busuk).
o Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut.
4. 4. Jumlah padatan
5. 5. Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand)/COD (Chemical Oxygen Demand)
6. 6. Pencemaran mikroorganisme patogen
7. 7. Kandungan minyak
8. 8. Kandungan logam berat
9. 9. Kandungan bahan radio aktif

4. Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan

Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:


 Limbah industri
 Pertanian
 Rumah rangga
Ada beberapa tipe polutan yangmana dapat merusak perairan, yaitu:
 Mengandung bibit penyakit
 Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O 2 saat
proses penguraian)
 Bahan-bahan kimia organik dari industri
 Limbah pupuk pertanian
 Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)
 Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas
Sesungguhnya air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan
meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat karena polutan,
timbulah banjir.
Musibah banjir dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan akibat polusi air, antara lain:

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 18


1. Banjir bandang (banjir besar), yaitu: terjadi dari akibat meluap dari jalur-jalur aliran
(sungai) dengan volume air yang sangat besar.
2. Banjir genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena akibat dari
tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut yangmana saluran
air (arainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga air bisa
masuk/menggenangi lingkungan serta dalam rumah kita.
Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani
untuk memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan
dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman. Sehingga
terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemaran.
Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang
karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Serta pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain
mencemari air, pada musim hujan akan timbul bencana banjir.

5. Jenis-Jenis Air Yang Tercemar

a. Padatan
Kelarutan padatan :
1. Padatan terendam (sedimen)
2. Padatan tersuspensi dan koloid (keruh)
3. Padatan terlarut
4. Minyak dan lemak
b. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (Oxigen demanding wastes)
Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut menurun di bawah
batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahan-bahan yang mudah dibusukkanatau
pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen terlarut.
c. Mikroorganisme
Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman hidup atau
mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau hewan, bahan organik lainnya
dan sebagainya.
Faktor-faktor jumlah dan jenis mikroorganisme :
1. Sumber air
2. Komponen nutrien dalam air
3. Komponen beracun
4. Faktor fisik
5. Logam berat dalam air

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 19


Logam-logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama adalah
merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadium (Cd), kromium (Cr), dan nikel (Ni). Bahan
pencemar lain :
1. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.
2. Nitrat dan nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan
proses pembusukan materi organik.
3. Poliklorin bifenil ( PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
4. Residu pestisida organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh
seranagga.
5. Minyak dan hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak.
6. Radio nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan limbah
radioaktif.
7. Logam-logam berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
8. Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan
ternak.
9. Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

6. Penyebab Dari Timbulnya Polusi Air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
 Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
 Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
 Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 20


termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
 Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

7. Bahaya Yang Ditimbulkan

Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan bahan
radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan
banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi perubahan
warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna
sehingga timbulah polusi pada air.
Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat.
Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil rumahan. Ini
bisa menimbulkan penyakit.
Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke
teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi
menderita cacat atau hingga meninggal.
Kebanyakan kandungan-kandungan yang terkandung dalam polutan berasal dari bahan-
bahan kimia yangmana dapat merusak organ tubuh manusia hingga kanker, antara lain:
arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon, dll.
Apalagi setiap manusia yang mengomsumsi air yang tercemar secara langsung/tak
langsung, maka organ tubuhnya akan berbahaya.
Bahan logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gr/cm 3 dan yang bersifat tahan urai
inilah yang menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi didalam perairan. Apabila bahan
ini masuk kedalam air yang selanjutnya akan masuk kedalam tubuh manusia, baik secara
langsung maupun tidak langsung maka akan menimbulkan bahaya pada kesehatan.
Maksud dari secara langsung dan tidak langsung adalah. Bila secara langsung, misalnya air
tersebut diminum. Tapi, bila tak langsung seperti barang yangmana sebelumnya sudah
terkontaminasi dengan air berpolusi sebelum dibuat dan dikonsumsi, air didalam pembuatan
kue, dll.
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh logam berat didalam tubuh, antara lain:
1. Barium (Ba) : berbentuk serbuk, mudah terbakar. Beracun bila terhidup dari udara
dan dapat menyebabkan tekanan darah naik dan gangguan sistem saraf.
2. Cadmium (Cd) : dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari
udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracu.
Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat
menyebabkan hipertensi.

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 21


3. Kromium (Cr) : kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan
tubuh. Jangka panjang, peningkatan dan kerusakan pada ginjal
4. Timbal (Pb) : beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap, jangka
panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, kelainan pada kelahiran.
5. Raksa (Hg) : sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka
panjang,beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada
kelahiran.
6. Perak (Ag) : beracun, Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit,
matadan membran mukosa (mucus).

8. Akibat Polusi Air


Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
(O2)
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
6. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
7. Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung
8. Mutasi sel, kanker, dan leukimia
Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:
 Dapat menyebabkan banjir
 Erosi
 Kekurangan sumber air
 Kekurangan sumber air
 Dapat membuat sumber penyakit
 Tanah longsor
 Dapat merusak ekosistem sungai

9. Usaha-Usaha Guna Mengatasi Dan Mencegah


Pada musim hujan, biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin langkah-
langkah dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain:
1. Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun
swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya
penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 22


rongga-rongga resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah
penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan
pembuatan jalan tersebut.
2. Apabila di halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang
terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur
resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat
sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti
berikut:
o Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan
banyak.
o Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan
yang rendah atau meninggikan lantai rumah.
o Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat
dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah atau
mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan
sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air
tanah.
o Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50 cm, satu-
satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang
permukaan air banjir.
o Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini
sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana
secara mendetail.
Banyak sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain:
1. Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap
atau mengapung)
1. Penyaringan
2. Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan
tersuspensi) dan pemisahan
3. Pemindahan endapan
2. Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara
biologi)
1. Penyaringan trikel
2. Lumpur aktif
3. Proses penanganan tersier
o Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut)

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 23


o Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada
konsentrasi air semula, sebelum digunakan)
o Osmosis berlawanan
o Khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab penyakit)

 Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi unsur atau komponen lain ke dalam
lingkungan akibat aktifitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang
menyebabkan polusi disebut polutan.
 Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainya ke
dalam air sehingga kualitas air terganggu. Sumber polusi air antara lain limbah
industri, pertanian, dan rumah tangga. Polusi air juga dapat menimbulkan bencana
diantaranya banjir.
 Elektrofikasi adalah penimbunan mineral yang menyebabkan peledakan alga secara
serentak menutupi pencemaran air. Bahan atau logam berbahaya seperti arsenat,
benzon, timah dan lain-lain dapat merusak organ tubuh manusia dan menyebabkan
kanker.
 Akibat yang ditimbulkan polusi air dalam zangua pasang adalah kanker dan
kelahiran bayi cacat. Melakukan intensifikasi pertanian. Banjir genangan dapat
diatasi dengan membersihkan saluran air dari penyumbatan

Bogor, Juli 2015

Guru Mata Pelajaran,

(Sulistiowati)

Identifikasi Pencemaran (Udara, Tanah dan Air)-Kiling/Sulis Page 24

Anda mungkin juga menyukai