Anda di halaman 1dari 8

Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun .........................................

Fauzy Eka Ferianto

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KALKUN


(Meleagris gallopavo) JANTAN DAN BETINA DEWASA

IDENTIFICATION OF QUANTITATIVE TRAITS OF ADULT MALE AND


FEMALE TURKEYS (Meleagris gallopavo)

Fauzy Eka Ferianto*, Iwan Setiawan**, Wiwin Tanwiriah**


Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
*Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2015
**Staf Pengajar Fakultas Peternakan Unpad
e-mail: ferryfauzy92@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 20-28 Februari 2015 di Peternakan Kalkun
Mitra Alam yang berlokasi di Desa Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten
Pringsewu, Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat-sifat
kuantitatif pada kalkun (Meleagris gallopavo) jantan dan betina dewasa yang dipelihara di
Peternakan Kalkun Mitra Alam. Penelitian dilakukan secara deskriptif menggunakan kalkun
dewasa yang telah berumur di atas 7 bulan sebanyak 7 ekor jantan dan 24 ekor betina. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kalkun jantan dewasa mempunyai rataan bobot badan sebesar
5,70±0,41 kg, panjang paruh 2,36±0,14 cm, lebar paruh 1,71±0,15 cm, lebar kepala
4,86±0,66 cm, panjang leher 27,37±2,41 cm, panjang snood 7,00±2,20 cm, panjang
punggung 28,78±3,47 cm, panjang dada 19,14±5,06 cm, lebar dada 21,93±1,07 cm, panjang
paha 22,81±1,22 cm, panjang shank 15,23±0,34 cm, dan lingkar shank 5,70±0,39 cm. Pada
kalkun betina dewasa rataan bobot badan 3,14±0,49 kg, panjang paruh 2,14±0,12 cm, lebar
paruh 1,51±0,22 cm, lebar kepala 3,68±0,26 cm, panjang leher 19,91±2,37 cm, panjang
snood 1,47±0,96 cm, panjang punggung 24,49±2,37 cm, panjang dada 14,11±1,52 cm, lebar
dada 18,74±1,14 cm, panjang paha 17,25±0,91 cm, panjang shank 12,30±0,97 cm, lingkar
shank 4,68±0,25 cm, dan jarak tulang pubis 4,22±1,18 cm.

Kata Kunci : Kalkun, Sifat Kuantitatif.

ABSTRACT
This research was conducted on February 20-28th, 2015 at Mitra Alam Turkey Farm,
Sukoharjo 1, Pringsewu, Lampung. The aimed of this research was to identifies the
quantitative traits of adult male and female turkeys at Mitra Alam Turkey Farm. This
research used descriptive method. The object of this research was 7 males and 24 females
turkeys above 7 month old. The result showed that average weight of adult male turkeys are
5,70±0,41 kg, beak length 2,36±0,14 cm, beak width 1,71±0,15 cm, head width 4,86±0,66 cm,
neck length 27,37±2,41 cm, snood length 7,00±2,20 cm, vertebrae length 28,78±3,47 cm,
breast length 19,14±5,06 cm, breast width 21,93±1,07 cm, femur length 22,81±1,22 cm,
shank length 15,23±0,34 cm, and shank diameter 5,70±0,39 cm. Average weight of female
turkeys are 3,14±0,49 kg, beak length 2,14±0,12 cm, beak width 1,51±0,22 cm, head width
3,68 ±0,26 cm, neck length 19,91±2,37 cm, snood length 1,47±0,96 cm, vertebrae length
24,49±2,37 cm, breast length 14,11±1,52 cm, breast width 18,74±1,14 cm, femur length
17,25±0,91 cm, shank length 12,30±0,97 cm, shank diameter 4,68±0,25 cm, and pubis bone
distance 4,22±1,18 cm.

Keywords : Turkey, Quantitative traits.


Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun .........................................Fauzy Eka Ferianto

PENDAHULUAN
Kalkun merupakan salah satu jenis aneka ternak unggas yang mulai dikembangkan
sebagai sumber protein hewani karena mempunyai keunggulan disamping dagingnya yang
lezat juga berprotein tinggi, kandungan lemak, dan kolesterolnya sangat rendah jika
dibandingkan dengan daging ayam kampung dan daging ternak lainnya. Namun masyarakat
Indonesia pada umunya belum banyak mengenal budidaya kalkun. Hal ini disebabkan oleh
populasi kalkun yang masih relatif sedikit, kurangnya sosialisasi untuk mengkonsumsi daging
kalkun serta keterbatasan bibit kalkun yang baik menjadi salah satu alasan kalkun belum
berkembang (Rasyaf dan Amrullah, 1983).
Salah satu kegiatan yang ditujukkan untuk menghasilkan bibit dalam pengembangan
populasi kalkun dan mendapatkan Day Old Turkey (DOT) yang baik adalah dengan
penetasan. Untuk mendapatkan DOT yang baik tersebut, maka telur yang digunakan untuk
penetasan harus berasal dari induk kalkun dan pejantan kalkun yang baik dan terseleksi.
Seleksi merupakan upaya untuk meningkatkan mutu genetik ternak yang sekaligus
menjaga kemurniannya. Program seleksi ini akan efektif jika telah diketahui parameter-
parameter sifat kualitatif dan kuantitatif yang bernilai ekonomis. Parameter ini menunjukkan
kriteria seleksi yang akan digunakan sehingga diperoleh ternak yang mempunyai keunggulan
genetis dan adaptif sehingga memberikan manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia.
Sifat kuantitatif adalah sifat yang dapat diukur dimana sifat ini dikendalikan oleh
banyak gen dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Hadjosubroto,1994). Ukuran-ukuran
tubuh dapat memberikan gambaran eksterior seekor ternak dan dapat dijadikan pedoman
dasar seleksi dalam pemuliaan (Warwick, 1995). Ukuran-ukuran tubuh juga merupakan
faktor yang dapat digunakan untuk mengetahui besarnya produksi yang dihasilkan individu
ternak (Mansjoer,1985). Langkah awal yang perlu dilakukan dalam upaya mempertahankan,
menggali dan mengembangkan potensi sumberdaya kalkun, antara lain dengan menghimpun
informasi dan karakterisasi yang berkaitan dengan sejumlah sifat ekonomis penting seperti
bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh.
Informasi mengenai karakteristik ternak kalkun sampai saat ini belum terdokumentasi
dengan baik di Indonesia, sehingga masyarakat masih ada yang kurang mengenal tentang
potensi dari ternak kalkun. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai identifikasi sifat-sifat kuantitatif pada kalkun jantan dan
betina dewasa.
Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun .........................................Fauzy Eka Ferianto

OBJEK DAN METODE PENELITIAN


Objek dan Perlengkapan Penelitian
Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalkun jantan dewasa umur 12-24
bulan dan betina dewasa umur 7-11 bulan yang memiliki berbagai warna bulu. Jumlah
sampel yang diambil dalam penelitian ini 50 % dari populasi kalkun jantan dan betina dewasa
yang ada di Peternakan Kalkun Mitra Alam berlokasi di Desa Sukoharjo 1, Kecamatan
Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, yaitu sebanyak 7 ekor jantan dan 24
ekor betina. Perlengkapan penelitian yang digunakan meliputi timbangan, pita ukur, jangka
sorong, kamera foto digital, format pengumpulan data, alat tulis, dan pita warna.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan secara deskriptif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil
pengamatan dengan cara mengukur bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh kalkun masing-
masing sebanyak 3 kali untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran. Data yang diperoleh
dituangkan kedalam format yang telah disediakan dan diolah menggunakan statistika
deskriptif sehingga didapat gambaran sifat kuantitatif pada kalkun jantan dan betina dewasa.
Sifat kuantitatif yang diamati terdiri atas bobot badan, panjang paruh, lebar paruh,
panjang leher, panjang snood, panjang punggung, panjang dada, lebar dada, panjang paha,
panjang shank, lingkar shank, dan jarak tulang pubis. Data kuantitatif selanjutnya dianalisis
menggunakan statistik deskriptif meliputi; rata-rata, maksimum dan minimum, ragam,
simpangan baku, dan koefisiensi variasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Keadaan Umum Perusahaan
Peternakan unggas kalkun di Provinsi Lampung dikembangkan oleh Pusat Pelatihan
Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Mitra Alam bertempat di Desa Sukoharjo I, Kecamatan
Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Daerah Kabupaten Pringsewu
marupakan daerah tropis dengan rata-rata curah hujan berksar antara 161,8 mm/bulan dan
rata-rata temperatur antara 22,90C - 32,40C dengan rata-rata kelembaban relatifnya adalah
56,8 % - 93,1 %.
Jenis kalkun yang dkembangkan antara lain, jenis Naragansett, Black Spanish, Bronze,
Royal Palm, White Holland dan Bourbound Red. Dalam sekali panen, Peternakan Kalkun
Mitra Alam dapat menghasilkan rata-rata 300 ekor/bulan dengan umur panen sekitar 5-7
bulan.
Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun .........................................Fauzy Eka Ferianto

Manajemen Pemeliharaan
Pemeliharaan kalkun dewasa menggunakan kandang sistem panggung yang
dilengkapi dengan ranch disetiap petaknya. Setiap petak diisi oleh jantan 1 ekor dan betina
3-4 ekor. Kalkun mulai dikawinkan pada umur 7 bulan untuk betina dan jantan dapat
mengawini pada umur sekitar 7-8 bulan.
Frekuensi pemberian pakan/ransum dalam sehari yaitu 2 kali konsentrat dan 1 kali
hijauan. Pada pagi dan sore hari kalkun diberi konsentrat sebanyak 100-125 gram/ekor,
dengan kandungan protein kasar sebesar 14 % dan energi metabolis sebesar 2900 kkal/kg.
Sedangkan hijauan hanya diberikan satu kali yaitu pada siang hari saja berupa daun singkong,
daun pisang, dan daun sambiloto yang telah dipotong-potong dan dicampur dengan vitamin-
vitamin.

Bobot Badan dan Ukuran-Ukuran Tubuh Pada Kalkun Jantan Dewasa


Hasil analisis statistik bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh pada kalkun jantan
dewasa di Peternakan Kalkun Mitra Alam disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Bobot Badan dan Ukuran-Ukuran Tubuh Kalkun Jantan Dewasa.


Ukuran-ukuran Rataan Minimal Maksimal Ragam Simpangan Koefisiensi
Tubuh Baku Variasi (%)
Bobot Badan (kg) 5,70 5,30 6,33 0,17 0,41 7,17
Panjang Paruh (cm) 2,36 2,14 2,59 0,02 0,14 5,76
Lebar Paruh (cm) 1,71 1,44 1,92 0,02 0,15 9,01
Lebar Kepala (cm) 4,86 4,48 6,33 0,43 0,66 13,58
Panjang Leher (cm) 27,37 22,10 29,13 5,82 2,41 8,81
Panjang Snood (cm) 7,00 4,24 10,12 4,84 2,20 31,46
Panjang Punggung (cm) 28,78 21,93 33,10 12,02 3,47 12,05
Panjang Dada (cm) 19,14 17,63 20,23 0,94 0,97 5,06
Lebar Dada (cm) 21,98 20,50 23,57 1,15 1,07 4,89
Panjang Paha (cm) 22,81 21,10 25,03 1,48 1,22 5,34
panjang Shank (cm) 15,23 14,70 15,73 0,12 0,34 2,25
Lingkar Shank (cm) 5,70 5,40 6,53 0,15 0,39 6,79

Berdasarkan hasil analisis statistik pada Tabel 1, bobot badan pada kalkun jantan
dewasa sebesar 5,70±0,41 kg, dengan kisaran 5,30-6,33 kg. Nilai koefisiensi variasi dari
bobot badan kalkun jantan dewasa sebesar 7,17 %. Menurut Nasoetion (1992) populasi
dianggap seragam apabila memiliki nilai koefisien variasi tidak lebih dari 15 %, hal ini
menunjukkan bahwa hasil penelitian rata-rata bobot badan kalkun jantan dewasa di
Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun .........................................Fauzy Eka Ferianto

Peternakan Kalkun Mitra Alam dikatagorikan seragam. Bobot badan pada Peternakan
Kalkun Mitra Alam masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan hasil penelitian Djebbi,
dkk., (2014) di Tunisia yang melaporkan bahwa bobot badan kalkun jantan dewasa dapat
mencapai 6,44±0,68 kg.
Rata-rata panjang dan lebar paruh pada kalkun jantan dewasa masing-masing sebesar
2,36±0,14 cm dan 1,71±0,15 cm. koefisiensi variasi panjang dan lebar paruh masing-masing
hasilnya dibawah 15% yang berarti panjang dan lebar paruh kalkun jantan dewasa di
Peternakan Kalkun Mitra Alam seragam. Hasil tersebut terbilang jauh lebih kecil dari hasil
penelitian Horvath (2009) yang melaporkan panjang paruh kalkun jantan dewasa sebesar
5,77±0,52 cm. Rata-rata lebar kepala pada kalkun jantan dewasa sebesar 4,86±0,66 cm
dengan koefisiensi variasi dibawah 15% yang berarti lebar kepala kalkun jantan di
Peternakan Kalkun Mitra Alam seragam. Hasil tersebut mendekati hasil penelitian Horvath
(2009) yang melaporkan lebar kepala pada kalkun jantan dewasa sebesar 4,35±0,23 cm.
Rata-rata panjang leher pada kalkun jantan dewasa sebesar 27,37±2,41 cm.
Koefisiensi variasinya dibawah 15% yang berarti panjang leher kalkun jantan di Peternakan
Kalkun Mitra Alam seragam. Sedangkan rata-rata panjang snood kalkun jantan dewasa
sebesar 7,00±2,20 cm dengan koefisiensi variasi lebih dari 15 % yang berarti panjang snood
kalkun jantan dewasa di Peternakan Kalkun Mitra Alam bervariasi. Rata-rata panjang
punggung pada kalkun jantan dewasa sebesar 28,78±3,47 cm. Koefisiensi variasi dibawah
15 % yang berarti panjang punggung pada kalkun jantan di Peternakan Kalkun Mitra Alam
seragam. Hasil tersebut mendekati hasil penelitian Horvath (2009) yang melaporkan bahwa
panjang punggung pada kalkun jantan dewasa sebesar 28,75±2,45 cm.
Rata-rata panjang dan lebar dada pada kalkun jantan dewasa masing-masing sebesar
19,14±0,97 cm dan 21,98±1,07 cm dengan koefisiensi varasinya tidak melebihi 15%, artinya
panjang dan lebar dada kalkun jantan dewasa di Peternakan Kalkun Mitra Alam seragam.
Panjang dada hasil pengamatan tersebut lebih tinggi dari hasil Horvath (2009) yang
melaporkan bahwa panjang dada pada jantan dewasa sebesar 16,65±1,56 cm. Panjang paha,
panjang shank, dan lingkar shank pada kalkun jantan dewasa masing-masing sebesar
22,81±1,22 cm, 15,23±0,34 cm, dan 5,70±0,39 cm. Koefisiensi variasi dari panjang paha,
panjang shank, dan lingkar shank masing-masing tidak melebihi 15 % yang berarti seragam.
Panjang paha dan panjang shank hasil pengamatan tersebut mendekati hasil pengamatan
Horvath (2009) yang melaporkan bahwa panjang paha dan panjang shank masing-masing
mencapai 21,10±1,71 cm dan 15,77±1,27 cm.
Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun .........................................Fauzy Eka Ferianto

Hasil analisis statistik bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh pada kalkun betina
dewasa di Peternakan Kalkun Mitra Alama disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Bobot Badan dan Ukuran-Ukuran Tubuh Kalkun Betina Dewasa.


Ukuran-ukuran Rataan Minimal Maksimal Ragam Simpangan Koefisiensi
Tubuh Baku Variasi (%)
Bobot Badan (kg) 3,14 2,28 3,87 0,24 0,49 15,74
Panjang Paruh (cm) 2,14 1,92 2,34 0,01 0,12 5,41
Lebar Paruh (cm) 1,51 1,07 1,95 0,05 0,22 14,46
Lebar Kepala (cm) 3,68 3,23 4,21 0,07 0,26 7,16
Panjang Leher (cm) 19,91 16,73 26,93 5,64 2,37 11,92
Panjang Snood (cm) 1,47 0,35 2,42 0,92 0,96 65,27
Panjang Punggung (cm) 24,49 17,90 28,00 5,69 2,38 9,74
Panjang Dada (cm) 14,11 12,33 17,97 2,30 1,52 10,75
Lebar Dada (cm) 18,74 17,13 21,10 1,30 1,14 6,09
Panjang Paha (cm) 17,25 15,43 19,10 0,84 0,91 5,30
panjang Shank (cm) 12,30 10,43 13,90 0,94 0,97 7,89
Lingkar Shank (cm) 4,68 4,40 5,50 0,06 0,25 5,43
Jarak Tulang Pubis (cm) 4,22 2,23 5,80 1,38 1,18 27,87

Berdasarkan hasil analisis statistik pada Tabel 2, bobot badan kalkun betina dewasa
sebesar 3,14±0,49 kg, dengan kisaran 2,28-3,87 kg. Nilai koefisiensi variasi dari bobot badan
kalkun betina dewasa sebesar 15,74 % yang berarti bobot badan kalkun betina dewasa di
Peternakan Kalkun Mitra Alam beragam karena melebihi 15 %. Hasil tersebut lebih kecil
dari hasil penelitian Djebbi, dkk., (2004), yang melaporkan bahwa rataan bobot badan kalkun
betina dewasa sebesar 3,59±0,27 kg. Rata-rata panjang dan lebar paruh pada kalkun betina
dewasa masing-masing sebesar 2,14±0,12 cm dan 1,51±0,22 cm. Koefisiensi variasi dari
panjang dan lebar paruh masing-masing tidak melebihi 15 %,, yang berarti panjang dan lebar
paruh kalkun betina di Peternakan Kalkun Mitra Alam seragam. Panjang paruh hasil
pengamatan tersebut terbilang kecil jika dibandingkan dengan hasil penelitian Horvath (2009)
yang melaporkan bahwa panjang paruh pada kalkun betina dewasa sebesar 4,58±0,38 cm.
Rata-rata lebar kepala pada kalkun betina dewasa sebesar 3,88±0,26 cm. Koefisiensi
variasinya tidak melebihi 15 % yang berarti lebar kepala kalkun betina dewasa di Peternakan
Kalkun Mitra Alam seragam. Hasil pengamatan tersebut mendekati hasl penelitian Horvath
(2009) yang melaporkan lebar kepala pada kalkun betina dewasa sebesar 3,68±0,11 cm. Rata-
rata panjang leher pada kalkun betina dewasa sebesar 19,91±2,37 cm. Koefisiensi variasinya
tidak melebihi 15 % yang berarti panjang leher kalkun betina dewasa di Peternakan Kalkun
Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun .........................................Fauzy Eka Ferianto

Mitra Alam seragam. Rata-rata panjang snood pada kalkun betina dewasa sebesar 1,47±0,96
cm dengan koefisiensi variasi yang tinggi dan melebihi 15 % yaitu sebesar 65,27 %. Hal ini
menunjukkan bahwa panjang snood pada kalkun betina dewasa di Peternakan Kalkun Mitra
Alam sangat bervariasi.
Rata-rata panjang punggung pada kalkun betina dewasa sebesar 24,49±2,38 cm.
koefisiensi variasinya tidak melebihi 15 % yang berarti panjang punggung kalkun betina
dewasa di Peternakan Kalkun Mitra Alam seragam. Hasil tersebut mendekati hasil penelitian
Horvath (2009) yang melaporkan panjang punggung pada kalkun betina dewasa sebesar
23,71±1,95 cm. Rata-rata panjang dan lebar dada pada kalkun betina dewasa masing-masing
sebesar 14,11±1,52 cm dan 18,74±1,14 cm. Koefisiensi variasi dari panjang dan lebar dada
masing-masing tidak melebihi 15% yang berarti panjang dan lebar dada kalkun betina dewasa
di Peternakan Kalkun Mitra Alam seragam. Hasil pengamatan panjang dada tersebut lebih
tinggi dari hasil penelitian Horvath (2009) yang melaporkan bahwa panjang dada pada kalkun
betina dewasa sebesar 11,95±1,51 cm. Rata-rata panjang paha, panjang shank dan lingkar
shank pada kalkun betina dewasa masing-masing sebesar 17,25±0,91cm, 12,30±0,97 cm, dan
4,68±0,25 cm. Koefisiensi variasi dari panjang paha, panjang shank dan lingkar shank
masing-masing tidak melebihi 15 % yang berarti panjang paha, panjang shank dan lingkar
shank pada kalkun betina dewasa di Peternakan Kalkun Mitra Alam seragam. Hasil
pengamatan ini mendekati hasil penelitian Horvath (2009) yang melaporkan bahwa panjang
paha dan panjang shank kalkun betina dewasa masing-masing sebesar 17,78±0,97 cm dan
12,13±0,60 cm.
Rata-rata jarak tulang pubis pada kalkun betina dewasa sebesar 4,22±1,18 cm dengan
koefisiensi variasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 27,87% yang berarti jarak tulang pubis
pada kalkun betina dewasa di Peternakan Kalkun Mitra Alam bervariasi. Pada kalkun betina
dewasa usia 7 bulan yang masih belajar bertelur jarak tulang pubisnya sebesar 2,23-2,73 cm
dan pada kalkun umur 11 bulan yang sedang bertelur jarak tulang pubisnya sebesar 4,20-5,58
cm. Hal ini menunjukkan bahwa kalkun yang sedang bertelur jarak tulang pubisnya lebih
besar hampir 2 kali lipat dari jarak tulang pubis kalkun yang masih belajar bertelur.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Ukuran-ukuran tubuh pada kalkun jantan dewasa meliputi bobot badan 5,70±0,41 kg,
panjang paruh 2,36±0,14 cm, lebar paruh 1,71±0,15 cm, lebar kepala 4,86±0,66 cm, panjang
Identifikasi Sifat-Sifat Kuantitatf Pada Kalkun .........................................Fauzy Eka Ferianto

leher 27,37±2,41 cm, panjang snood 7,00±2,20 cm, panjang punggung 28,78±3,47 cm,
panjang dada 19,14±5,06 cm, lebar dada 21,93±1,07 cm, panjang paha 22,81±1,22 cm,
panjang shank 15,23±0,34 cm, dan lingkar shank 5,70±0,39 cm.
Ukuran-ukuran tubuh pada betina dewasa meliputi bobot badan 3,14±0,49 kg,
panjang paruh 2,14±0,12 cm, lebar paruh 1,51±0,22 cm, lebar kepala 3,68±0,26 cm, panjang
leher 19,91±2,37 cm, panjang snood 1,47±0,96 cm, panjang punggung 24,49±2,37 cm,
panjang dada 14,11±1,52 cm, lebar dada 18,74±1,14 cm, panjang paha 17,25±0,91 cm,
panjang shank 12,30±0,97 cm, lingkar shank 4,68±0,25 cm, dan jarak tulang pubis 4,22±1,18
cm.

Saran
Perlu dilakukan penelitian sifat-sifat kuantitatif pada berbagai periode pemeliharaan
starter, grower, dan finisher guna melengkapi data karakteristik kuantitatif kalkun yang ada
di Indonesia.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih disampikan kepada pimpinan Peternakan Kalkun Mitra Alam
Bapak Ir. Bambang Cahyo Murad yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Djebbi, A., N. M’hamdi, I. Haddad, and A. Chriki. 2014. Phenotypic Characterization Of
The Indigenous Turkey (Meleagris gallopavo) In The North West Regions Of Tunisia.
Scientia Agriculturae. 51-56.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Grasindo,
Anggota IKAPI. Jakarta.
Horvath, S., A. Grgas. A. Ostovic, and A. E. Kabalin. 2009. Morphological Characteristics
Of Dalmatian Turkey. Macedonian Journal Animal Science. Vol.2, No. 3 : 277-280
Mansjoer, S. S. 1985. Pengkajian sifat-sifat produksi ayam Kampung serta persilangannya
dengan Rhode Island Red. Disertasi. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Nasoetion, A. H. 1992. Panduan Berfikir Dan Meneliti Secara Ilmiah Bagi Remaja.
Gramedia. Jakarta.
Rasyaf, M. dan I. K. Amrullah. 1983. Beternak Kalkun. Penebar Swadaya. Jakarta.
Warwick, E. J., J. M. Astuti, dan W. Hardjosubroto. 1995. Pemuliaan Ternak. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai