Anda di halaman 1dari 2

Pernahkan ibu-ibu mengalami biduran/ruam setelah minum antibiotik golongan penisilin atau

ngantuk setelah minum obat alergi seperti CTM?. Kalau ya, berarti merasakan munculnya efek
samping penggunaan obat. Efek samping obat bisa muncul tanpa kita sadari sehingga
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya kecelakaan lalu lintas setelah kita
mengkonsumsi obat flu yang didalamnya ada anti histamin seperti CTM. Walaupun tidak semua
efek samping obat merugikan akan tetapi perlu upaya untuk mencegah hal-hal yang berbahaya
akibat penggunaan obat. Untuk itu kita perlu memahami dan mewaspadai efek samping obat.

Pengertian efek samping obat adalah semua efek yang tidak dikehendaki yang membahayakan
atau merugikan pasien (adverse reactions ) akibat penggunaan obat. Masalah efek samping obat
tidak bisa dikesampingkan karena dapat menimbulkan berbagai dampak dalam penggunaan obat
baik dari sisi ekonomik, psikologik dan keberhasilan terapi. Dampak ekonomik seperti
meningkatnya biaya pengobatan dan dampak psikologik pada kepatuhan penderita dalam minum
obat akan berakibat kegagalan terapi.

Efek samping obat dikelompokkan dalam 2 katagori yaitu efek samping obat yang dapat
diperkirakan dan efek samping yang tidak dapat diperkirakan seperti reaksi alergi dan
idiosikratik. Efek samping yang dapat diperkirakan dapat timbul karena aksi farmakologi yang
berlebihan misalnya penggunaan obat antidiabetik oral menyebabkan efek samping hipoglikemia
dan hipotensi pada pasien stroke yang menerima obat hipertensi dosis tinggi. Gejala penghentian
obat dapat menimbulkan munculnya kembali gejala penyakit semula atau menimbulkan reaksi
pembalikan terhadap efek farmakologi obat sehingga pasien memerlukan dosis yang makin lama
makin besar respon karena penghentian obat, misalnya hipertensi berat karena penghentian
klonidin. Efek samping yang tidak berupa efek utama obat juga sering terjadi. Pada sebagian
besar obat munculnya efek samping ini sudah dapat diperkirakan sehingga tenaga kesehatan
sudah mewaspadai munculnya efek samping ini. Sebagai contoh adalah adanya keluhan
pedih,mual, muntah akibat penggunaan obat-obat penghilang nyeri dan radang serta rasa ngantuk
setelah minum obat anti alergi atau obat mabuk perjalanan.

Pada kasus efek samping yang tidak diperkirakan seperti alergi sulit diperkirakan sebelumnya
karena sering tidak tergantung dosis dan terjadi pada sebagian kecil populasi. Reaksi yang
muncul juga bermacam-macam mulai yang ringan seperti kulit kemerahan sampai yang berat dan
fatal seperti syok anafilaksis. Untuk mencegah dan mewaspadai munculnya reaksi alergi perlu
diperhatikan sifat-sifat khasnya, yaitu: keluhan dan gejala ditandai reaksi imunologi seperti ruam
kulit, gatal-gatal dan sesak nafas; reaksi dapat terjadi pada kontak ulangan, seringkali ada
tenggang waktu antara minum obat dengan munculnya efek samping, dan reaksi hilang bila obat
dihentikan. Pada kasus efek samping karena variasi genetik sulit dikenali secara spesifik, karena
kelainan genetik hanya diketahui dengan pemeriksaan spesifik contohnya pasien dengan yang
kekurangan enzim glukosa-6fosfat dehidrogenase mempunyai potensi menderita anemia karena
penggunaan obat malaria seperti primakuin, antibakteri golongan sulfonamid dan obat jantung
seperti kinidin.

Faktor penyebab terjadinya efek samping obat dapat berasal dari faktor pasien dan faktor obat.
Faktor pasien meliputi umur, genetik dan penyakit yang diderita. Pada pasien anak-anak
(khususnya bayi) sistem metabolism belum sempurna sehingga kemungkinan terjadinya efek
samping dapat lebih besar, begitu juga pada pasien geriatrik (lansia) yang kondisi tubuhnya
sudah menurun. Pada pasien dengan penyakit tertentu seperti gangguan hati dan ginjal
penggunaan obat perlu perhatian khusus karena dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Faktor obat yaitu sifat dan potensi obat untuk menimbulkan efek samping seperti pemilihan obat,
jangka waktu penggunaan obat, dan adanya interaksi antar obat. Masing masing obat memiliki
mekanisme dan tempat kerja yang berbeda-beda sehingga dapat menimbulkan efek samping
yang berbeda.

Bagaimana mencegah munculnya efek samping obat?

1. 1.Baca dosis dan aturan pakai penggunaan obat sesuai dengan yang tertera di
leafleat atau yang diresepkan dokter.
2. 2.Pergunakan obat sesuai indikasi yang jelas dan tepat sesuai yang tertera di
leafleat atau yang diresep dokter.
3. 3.Berikan perhatian khusus terhadap penggunaan dan dosis obat pada bayi,
pasien usia lanjut dan pasien dengan penyakit hati atau ginjal.
4. 4.Perhatikan dan catat riwayat alergi akibat penggunaan obat
5. 5.Beritahukan ke dokter apabila anda sedang hamil, menyusui, alergi obat
tertentu, memiliki penyakit diabetes, penyakit ginjal atau liver, sedang meminum
obat lain atau suplemen herbal
6. 6.Hindari penggunaan berbagai jenis obat dan kombinasi sekaligus
7. 7.Mintalah dokter mengevaluasi penggunaan obat dalam jangka panjang

Dari uraian di atas ternyata banyak hal yang mempengaruhi munculnya efek samping obat.
Sebagai pasien perlu kiranya kita mengetahui macam-macam efek samping obat, faktor
penyebabnya agar muncul kewaspadaan bagi diri kita untuk mencegah munculnya efek samping
samping obat.

http://uad.ac.id/waspada-efek-samping-obat

Anda mungkin juga menyukai