Anda di halaman 1dari 5

REACTION PAPER

STRATEGIC COST MANAGEMENT

KELOMPOK 10 :

PUTRI AMALIA 1710536035

CINDY AMALIANNISA 1710536046

TIKA HALIFA 1710536053

NIKEN AYU FAJRIANI 1710536060

S1 INTAKE AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2019
REACTION PAPER

STRATEGIC COST MANAGEMENT

Perencanaan dan pengambilan keputusan strategik membutuhkan seperangkat


informasi biaya yang jauh lebih luas dibandingkan yang diberikan oleh biaya produk
tradisional. Analisis strategik membutuhkan informasi non biaya seperti data mengenai
pelanggan, pesaing, dan peraturan pemerintah. Elemen strategik yang paling penting bagi
perusahaan adalah pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan. Hal tersebut membutuhkan
suatu manajemen strategik yang mengelola bagaimana pengambilan keputusan terhadap
biaya.

Manajemen biaya strategik adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan


dan mengidentifikasi strategi yang unggul yang akan menghasilkan keunggulan bersaing
yang berkelanjutan. Kami mepertanyakan keunggulan bersaing yang bagaimanakah yang
seharusnya dimiliki perusahaan yang sifatnya berkelanjutan? Keunggulan bersaing yang
berkesinambungan mempunyai dua strategi umum, yakni (1) Strategi biaya rendah, dan (2)
strategi diferensiasi.

Pada strategi biaya rendah, perusahaan akan memberikan nilai yang sama atau lebih
baik kepada pelanggan dengan biaya yang lebih rendah, sedangkan strategi diferensiasi
yakni meningkatkan apa yang diterima pelanggan, memberikan sesuatu kepada pelanggan
yang tidak diberikan pesaing. Pada dasarnya. jika nilai pelanggan didefinisikan sebagai
perbedaan antara realisasi dan pengorbanan, strategi biaya rendah meningkatkan nilai
pelanggan dengan meminimalisasi pengorbanan pelanggan. Menurut kami, jika perusahaan
menerapkan startegi diferensiasi dan kepemimpinan biaya, maka si manajer tentu harus
memahami kegiatan yang memberikan kontribusi pada pencapaian kerja mereka. Mereka
juga harus memahami tentang rantai nilai industri. Perusahaan harus memahami seluruh
rantai nilai dan tidak hanya bagian mereka beroperasi.

Ada dua jenis hubungan yang harus dianalisis dan dipahami, yakni hubungan
internal dan hubungan eksternal. Pada hubungan internal, yakni hubungan yang ada di
dalam kegiatan bagian rantai nilai perusahaan, sedangkan hubungan eksternal yakni
hubungan kegiatan rantai nilai perusahaan dengan pemasok dan pelanggan. Menurut kami,
kedua jenis hubungan ini tentulah harus seimbang, karena baik internal maupun eksternal
sama-sama memberikan kontribusi dan pengaruh bagi perusahaan.
Dengan adanya dua jenis hubungan tersebut, si perusahaan harus dapat
mengidentifikasi kegiatannya dan memilih kegiatan mana yang dapat digunakannya untuk
menghasilkan atau mempertahankan keunggulan bersaing. Sehingga akan diperlukan
pengetahuan mengenai biaya dan nilai tiap kegiatan. Kegiatan sendiri diklasifikasikan atas
kegiatan organisasi dan kegiatan operasional, dan biaya dari kegiatan ini ditentukan oleh
pendorong biaya organisasi dan operasional.

Kegiatan organisasi adalah kegiatan yang membentuk struktur organisasi dan


proses bisnis. Pendorong biaya organisasi adalah faktor struktural dan prosedural yang
menetukan struktur biaya jangka panjang dari suatu perusahaan. Pendorong biaya
organisasi ini memegang peranan penting pada strategi pengurangan biaya manapun.
Kegiatan operasionl adalah kegiatan hari ke hari yang dilakukan sebagai hasil dari struktur
dan proses yang dipilih oleh organisasi. Pendorong biaya operasional (pendorong kegiatan)
adalah faktor-faktor yang mendorong biaya operasional kegitan. Seperti yang seharusnya,
kegiatan dan pendorong operasional merupakan fokus dari perhitungan biaya berdasarkan
kegiatan-kegiatan operasional yang dimungkinkan dan pendorongnya.

Manajemen strategi biaya lainnya yakni meningkatkan nilai pelanggan (customer


value). Customer value adalah perbedaan antara apa yang diterima pelanggan (realisasi
pelanggan) dan apa yang pelanggan berikan (pengorbanan pelanggan), dimana apa yang
pelanggan terima lebih daripada sekedar tingkatan dasar kinerja yang diberikan produk.
Apa yang diterima dinamakan total produk. Total produk itu sendiri merupakan rentang
yang lengakap dari manfaat berwujud dan tidak berwujud yang diterima pelanggan dari
produk yang dibeli. Karenanya, realisasi pelanggan mencakup karakteristik dasar dan
spesial dari produk, pelayanan, mutu, instruksi pengguna, reputasi, merek, dan factor-
faktor lain yang dianggap penting bagi pelanggan. Pengorbanan mencakup biaya
pembelian produk, waktu dan usaha yang dicurahkan untuk memperoleh dan mempelajari
penggunaan produk tersebut, dan biaya purna jual yaitu biaya penggunaan,
mempertahankan dan membuang produk tersebut.

Ada 3 strategi yang akan mempengaruhi nilai pelanggan yaitu 1) cost leadership;
dapat dikatakan sebagai tujuan organisasi. Perusahaan dapat mendesain ulang produk yang
dibuat sebelumnya sehingga dapat meningkatkan nilai pelanggan dan meminimalkan
pengorbanan pelanggan. 2) differentiation; menyediakan produk pada pelanggan yang
tidak disediakan oleh pesaing dimana produk tersebut dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan. 3) focusing; menekankan segmen pasar atau pelanggan untuk bersaing dimana
tidak semua pesaing kapabilitas terhadap segmen tersebut. Digambarkan dari 3 strategi
untuk meningkatkan nilai pelanggan, apakah kenyataannya perusahaan menggunakan
semua strategi tersebut atau hanya memilih salah satu tergantung minat pelanggan ?
Bagaimana contoh implikasinya jika perusahaan menerapkan masing-masing strategi
tersebut ?

Definisi strategi menurut pendekatan diatas adalah memilih segmen pasar dan
pelanggan yang ingin dilayani oleh unit bisnis, mengidentifikasi proses bisnis internal
penting yang harus dikuasai oleh unit untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan
di segmen pasar yang ditargetkan, dan memilih kemampuan individu dan organisasi yang
diperlukan untuk internal, tujuan pelanggan, dan keuangan. Peran dari manajemen biaya
akan memperkuat posisi strategis karena keunggulan kompetitif terkait dengan biaya.

Manajemen biaya daur hidup juga berkaitan dengan analisis biaya stratejik, yang
berhubungan dengan tindakan yang diambil yang menyebabkan produk didesain,
dikembangkan, diproduksi, dipasarkan, dioperasikan, dipelihara, dan dibuang sehingga
akan dapat memaksimalkan laba perusahaan. Ada perbedaan antara sudut pandang
pemasaran, konsumen, dan produksi. Sudut pandang pemasaran menggambarkan pola
penjualan umum dari suatu produk saat produk tersebut melalui tahapan daur hidup yang
berbeda. Tahapan ini terdiri dari: tahap pengenalan, pertumbuhan, mapan, dan penurunan.
Sudut pandang produksi daur hidup produk mendefinisikan tahapan daur hidup
berdasarkan perubahan dalam jenis kegiatan yang dilakukan. Sudut pandang produksi
menekankan biaya daur hidup, dimana sudut pandang pasar menekankan pada perilaku
pendapatan penjualan. Seperti daur hidup produksi, tahapan daur hidup konsumsi
berhubungan dengan kegiatan. Kegiatan ini membentuk empat tahap : pembelian,
pengoperasian, pemeliharaan, dan pembuangan. Sudut pandang daur hidup yang dapat
dikonsumsi menekankan pada kinerja produk pada harga tertentu.

Manajemen biaya strategik harus didukung oleh keseriusan manajemen puncak


sebagai penentu efektivitas program pengurangan biaya karena pada dasarnya manajemen
biaya strategik merupakan stategi manajemen puncak. Perubahan strategi tentunya
menimbulkan resistance di perusahaan, dan perubahan strategi memerlukan aktivitas yang
berbeda sehingga menimbulkan biaya yang berbeda. Menurut kami, hal tersebut tentu
terjadi, selama perusahaan komitmen untuk terus melakukan perbaikan berkelanjutan dan
didukung oleh semua elemen dapat membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing.
Pengurangan biaya sendiri pun dapat dicapai dengan meminimalkan sumber daya yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai