Penaskes
Penaskes
“KEBAKARAN”
DISUSUN
OLEH
MTSN 1 INHIL
KEC. MANDAH
KAB. INDRAGIRIHILIR
PROV. RIAU
THN 2018/2019
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjat kan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah ini.
Berkat limpahan rahmat dan anugerah Tuhan Yang Maha pemurah, kami dapat menerbitkan
makalah ini.
Dalam membuat sebuah penyusunan kata untuk merangkai sebuah kata hanya ini yang
kami bisa. Kami menyadari bahwa usaha makalah kami ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan dan kami memerlukan parti sipasi dari pembaca
Kami menyadari bahwa penulisan ataupun pembahas karya tulis ini jauh lebih dari kata
sempurna, sehingga akan menjadi suatu kehormatan bagi kami apabila mendapat kritikan dan
saran yang membangun sehigga selanjutnya akan lebih baik dan sempurna.
Penulis
i
Daftar Isi
A. Latar Belakang
Kebakaran adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat tidak terkendalinya sumber
energi. Siklus ini berisi rangkain demi rangkain panjang peristiwa (evert – dynamic) yang
dimulai dari prakejadian, kejadian dan siklusnya serta konsekuensi yang mengiringinya.
Kejadian tersebut akan tercipta apabila kondisi dan beberapa syarat pencetusnya terpenuhi,
utamanya pada saat prakejadian.
Untuk menganti sipasi terjadinya kecelakaan akibat kebakaran, pemerintah
mengeluarkan Undang – Undang (UU) NO 1 tahun 1970 “ dengan perundangan
ditetapkan persyaratan keselamatan kerja untuk mencegah, mengurangi, dan memadamkan
kebakaran.” Yang dikuatkan dengan keputusan menteri tenaga kerja RI NO 189 / men /
1999 / tentang unit penanggulangan kebakaran ditempat kerja disebut dalam pasal ayat 1
“pengurus atau perusahaan wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran,
menyelenggarakan latihan penganggulangan kebakaran ditempat kerja.
Kebakaran merupakan salah satu fenomea yang mengganggung aktivitas manusia baik
dari segi ekonomi, sosial, budaya, dan lain – lain. Hanya saja wawasan masyarakat akan
pentingnya pengetahuan penyebab, dampak, proses, pencegahan, dan penanggulangan
dinilai masih cukup kurang bahkan tidak ada rasa kepedulian sama sekali. Bahaya kebakaran
harus dipahami oleh setiap orang karena kebakaran bisa terjadi dimana – mana, selain
merugikan diri sendiri juga orang lain yang berada disekitar area kebakaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kebakaran …?
2. Apa saja klasifikasi kebakaran …?
3. Apa penyebab terjadinya kebakaran …?
4. Bagaimana cara pemadaman kebakaran …?
5. Bagaiman pembentukkan penyebaran asap …?
6. Apa yang dimaksud dengan racun api …?
7. Bagaimana cara pencegahan agar tidak terjadi kebakaran …?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui difinisi kebakaran
2. Untuk mengetahui klasifikasi kebakaran
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran
4. Untuk mengetahui cara pemadaman kebakaran
5. Untuk mengetahui pembentukan dan penyebaran asap
6. Untuk mengetahui maksud dari racun api
7. Untuk mengetahui cara mencegah agar tidak terjadi kebakaran
Fitriatunnisa’ Al-fajri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Difinisi Kebakaran
Dalam kamus, kebakaran itu dinyatakan dengan keterangan kemusnahan oleh api dan
menyebabkan kerugian. Api dinyatakan dengan keterangan : gas bercahaya yang
diakibatkan oleh terjadinya reaksi kimia pembentukan atau pengurain persenyawaan. Secara
sederhana dapat dikatakan kebakaran adalah pembakaran atau suatu reaksi antara bahan
yang dapat terbakar dengan oksigen, dalam keadaan sedemikian rupa sehingga timbul panas
dan api yang menyebabkan kerugian.
B. Klasifikasi Kebakaran
1. Kebakaran Kelas A
Krbakaran ini disebaabkan oleh bahan-bahan yang bersifatnya mudaha terbakar
seperti kayu, kerta, kain, dan sejenisnya. Alat pemadam api yang digunakan untuk tipe
kebakaran ini dapat menggunakan fire extinguisher tipe CO2, pemakain air dapat
memadamkan ini juga dan dinilai efektif. Tipe alat pemadam api dry chemical powder
adalah fire extinguisher yang paling banyak di temui dan paling umum digunakan.
2. Kebakaran Kelas B
Kebakaran ini disebab kan oleh cairan yang mudah terbakar seperti minyak bumi,
gas, lemak, lilin, thinner, pernis, dan sejenisnya. Solusi mengatasi kebakaran tipe ini
adalah dengan membatasi oksigen dari area kebakaran. Jangan memakaiai air untuk
untuk memadamkan kebakaran ini karena akan menyebabkan terjadinya penyebaran api.
Penggunaan alat pemadam api tipe ABC powder atau tipe karbon diksida (CO2)
merupakan solusi pemadaman yang paling baik untuk memadamkan kebakaran. Pada
saat memdamkan kebakaran Kelas B diruang tertutup pastikan supply oksigen pada
pernapasan anda terjamin. Karena kebakarn bukan hanya api saja yang berbahaya namun
asap dari api juga membahayakan lingkungan anda.
3. Kebakaran Kelas C
Disebabkan oleh terjadinya hubungan arus listrik yang biasanya membakar kabel
atau fetting dan area sekitarnya. Bisa juga disebabkan oleh peralatan listrik yang terbakar.
Penggunaan gas cair BCF (Bromo Chioro Fluoromethane) atau alat pemadam api
tipe karbon dioksida (CO2) merupakan pemadam paling efektif untuk memadamkan
kebakaran Kelas C karena alat pemadaam api yang berbasis air dapat menghantarkan
arus listrik.
Perlu diperhatikan juga jika anda menyemprotkan alat pemadam CO2, maka
biasanya udara disekitar area kebakaran akan mengembun dan jika jumlahnya banyak,
dapat berpotensi untuk mengahantarkan arus listrik.
4. Kebakaran Kelas D
Kebakaran jenis ini disebabkan oleh logam tertentu yang mudah terbakar seperti zinc,
magnesium, serbuk aluminium, sadium, titanium, dan lain-lain. Solusi untuk kebakaran
jenis ini adalah pemakain alat pemadam api jenis powder, kebakaran tipe D ini paling
jarang terjadi.
5. Kebakaran Kelas K
Pada kasus kebakaran kelas K yang biasanya terjadi di dapur, akibat minyak goreng
yang dipanaskan terlalu lama, anda dapat menggunakan telur atau bahan-bahan masakan
yang tidak mengandung air untuk segera memadamkannya, menggunakan air akan
menyebabkan minyak panas meletup dan akan barbahaya bagi orang disekitarnya.
Bila suatu bahan terbakar, maka terbebaskanlah energi, jadi hasil pembakaran itu
berada dalam tingkat energi yang lebih rendah. Suatu bahan harus diaktifkan dahulu di
sebabkan oleh “penyebab kebakaran” seperti punting rokok yang belum padam,
pancaran panas dari suatu tunggu, loncatan bunga api, paku sepatu menggesek jalan,
loncatan api listrik, dan lain sebagainya.
Penyebab terjadinya kebakaran antara lain :
1. Bahan yang mudah terbakar : barang padat, cair atau gas (kayu, kertas, textile, bensin,
minyak, acetelin, dll)
2. Panas (suhu) : pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya, (sumber
panas dari sinar matahari, kistrik (kortsluiting), panas energi mekanik (gesekan), reaksi
kimia, kompresi udara).
3. Oksigen (O2) : Zat asam (O2) yang cukup. Kandungan (kadar) O2 ditentukan dengan
presentasi ( % ), makin besar kadar oksigen aka api akan menyala makin hebat,
sedangkan pada kadar oksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api.
Dalam keadaan normal kadar oksigen diudara besar berkisar 21 %, maka udara memiliki
keaktifan pembakaran yang cukup.
Jadi setiap kebakaran yang terjadi dapat dipadamkan dengan 3 cara yaitu :
1. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran
2. Menghilangkan zat asam
3. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakaran
D. Cara Pemadaman Kebakaran
Terdapat 3 cara untuk mengatasi atau memadamkan kebakaran :
1. Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkan atau menjauhkan bahan
atau benda-benda yang dapat terbakar.
2. Cara pendinginan taitu cara memadamkan kebakaran dengan menurunkan panas atau
suhu. Bahan air yang paling dominan digunakan dalam menurunkan panas dengan jalan
menyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
3. Cara isolasi atau lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakaran dengan mengurangiadar
atau presentase O2 pada benda-benda yang terbakar
A. Kesimpilan
Dalam kamus, kebakaran itu dinyatakan dengan keterangan, kemusnahan oleh api dan
menyebabkan kerugian. Klasifikasi kebakran dibedakan menjadi : kelas A (kaya, kertas,
plastik), kelas B (bensin, solar, bensol), kelas C (permesinan, generator, panel listrik), kelas
D (bahan-bahan logam, titaniu, aluminium), kelas K (minyak goreng).
Penyebab terjadinya kebakaran meliputi 3 unsur, yaitu :
1. Bahan yang mudah terbakar
2. Oksigen
3. Suhu
Terdapt 3 cara untuk mengatasi atau memadamkan kebakaran :
1. Cara pengurain
2. Cara pendinginan
3. Cara isolasi atau lokalisasi
B. Saran
Untuk mengurangi korban dan kerugian akibat kebakaran maka kita harus senantiasa
mencegah terjadinya kebakaran serta menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar dan
mudah meledak dari sumber api.