I. Latar Belakang
Pembedahan, baik elektif atau kedaruratan adalah peristiwa kompleks yang
menegangkan (Brunner & Suddarth, 2010).
Bagi kebanyakan orang, operasi adalah tindakan yang mengkhawatirkan,
terlepas dari prosedurnya atau apakah mereka memiliki pengalaman mengenai
operasi sebelumnya. Persiapan pre operasi yang baik dapat memperbaiki
pengalaman pasien dengan meminimalkan kecemasan dan meningkatkan proses
penyembuhan (Artikel Nursing Times, 2012).
Setiap pasien yang akan menjalani pembedahan idealnya perlu dipersiapkan
terlebih dahulu agar resiko pembedahannya berkurang dan penyulit pascabedah
yang dapat timbul di kemudian hari dapat dicegah (Sjamsuhidajat, 2010).
Persiapan preoperasi sangat diperlukan karena kesuksesan suatu tindakan
pembedahan berawal dari kesuksesan persiapan yang dilakukan selama tahap
persiapan. Kesalahan yang dilakukan pada saat tindakan preoperatif apapun
bentuknya dapat berdampak pada tahap-tahap selanjutnya (Qosim, 2013).
Data World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa selama lebih
dari satu abad perawatan bedah telah menjadi komponen penting dari perawatan
kesehatan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun ada 230 juta operasi utama
III. Media
a. Leaflet
b. Poster
IV. Sumber
V. Kegiatan Pembelajaran
VI. Evaluasi
Prosedur : Tanya Jawab
Jenis Test : Lisan
Butir Soal :
1. Apakah tujuan dilakukannya persiapan pre operasi, intra, dan
pasca operasi?
2. Bagaimanakah cara melakukan beberapa teknik saat melakukan
persiapan pre operasi, intra, dan pasca operasi?
VII. Materi
a. Definisi Operasi
Pembedahan merupakan tindakan medis yang penting dalam pelayanan
kesehatan dan salah satu tindakan yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa,
mencegah kecacatan dan komplikasi (Haryanti, 2012).
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang
menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh
yang akan ditangani (Sjamsuhidajat, 2010).
a. Ruang Lingkup
a. Ruang Lingkup
a. Ruang Lingkup
Pada fase ini lingkup aktivitas keperawatan mencakup rentang
aktivitas yang luas selama periode ini. Pada fase ini fokus pengkajian
meliputi efek agen anestesi dan memantau fungsi vital serta mencegah
komplikasi. Aktivitas keperawatan kemudian berfokus pada peningkatan
penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan tindak lanjut
dan rujukan yang penting untuk penyembuhan dan rehabilitasi serta
pemulangan ke rumah (Maryunani, 2014).