Anda di halaman 1dari 3

F.4.2.1.

2/065/A

KAJIAN / TELAAHAN MASALAH

Rumah Sakit Jantung E-REGISTER PASIEN


dan Pembuluh RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DarahHarapan Kita HARAPAN KITA
Kepada Yth : Direktur Medik dan Keperawatan
Jl. S.ParmanKav. 87, Dari :1. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
Slipi Jakarta Barat 2. Kepala Seksi Rawat Inap

LATAR BELAKANG 1. RSJPDHK sebagai pusat rujukan penyakit jantung dan pembuluh
darah mempunyai layanan rawat inap, rawat jalan , dan IGD.
2. Pasie ke RSJPDHK haruslah terdata atau teregister sebagai
pasien masuk maupun pasien keluar ( pulang hidup, rujuk,
meninggal, dll) .

3. Data register pasien dapat berguna sebagai data :


a. Menghitung berapa jumlah pasien dalam periode tertentu
yang masuk / keluar rumah sakit
b. Mengetahui pertumbuhan kinerja tiap unit
c. Memetakan diagnose yang terbesar sampai yang terkecil
yang dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan : perhitungan
kinerja, pemakaian obat, pengeluaran biaya
d. Penghitngan keuangan RS
e. Data penelitian.
4. Kondisi saat ini kegiatan registrasi pasien dilakukan di buku
registrasi yang setiap tahun dicetak untuk dipakai oleh semua
unit rawat inap, rawat jalan juga IGD, namun saat kita akan
menggunakan data tersebut untuk waktu yang sudah berlalu ( 1
bulan atau 3 bulan atau 1 tahun sebelumnya, itu mengalami
kesulitan karena harus dengan membuka satu persatu buku yang
disimpan.
5. Keterbatasan tempat untuk menyimpan buku register (yang
cukup tebal) ditiap unit juga menjadi kendala, karena
keterbatasan lemari dan ruangan.
6. besar harus dikeluarkan rumah sakit untuk mencetak buku
register tiap tahunnya, sehingga pengeluaran rumah sakit tanpa
disadari menjadi sia-sia karena data yg diharapkan sulit utk di
cari, berakibat hal ini tidak efisien.
7. Saat ini sudah masuk era komputerisasi, dimana semua aktifitas
rumah sakit seharusnya dapat memanfaatkannya termasuk
memasukkan data pasien yang akan di register.

8. Banyak keuntungan yang didapat dari proses komputerisasi dari


proses register ini , anatar lain:
a. Tidak memerlukan tempat menyimpan buku register,
sehungga hemat tempat.
b. Data tersipan dengan baik dalam suatu system, sehingga
apapun data yang akan di cari terkait satus pasien dapat di cari
dengan mudah, cepat dan aman ( bebas dari rusak, dapat
dibuka di mana saja,
DASAR KEBIJAKAN 1. Keputusan Kemenkes RI, No 1102/Menkes/SK/IX/2007, tentang
Penetapan RSJPDHK sebagai Pusat Jantung Nasional.
2. Misi RSJPDHK nomor OT.02.02./II/0223/2010:
“Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan pelatihan, serta
penelitian kardiovaskuler secara professional dan ditopang oleh tata
kelola korporasi yang baik. Nilai budaya kerja RSJPDHK:
Kepemimpinan, Kerja sama, kualitas, kepuasan pelanggan,
kenyamanan kerja dan komitmen.
3. Keputusan Direktur Utama BLU RSJPDHK No
OT.02.02/II/83/2016,............. tentang pengarsipan rumah sakit

KAJIAN / ANALISA 1. Masa sekarang adalah masa digitalisasi dalam semua tatanan
MASALAH masyarakat, termasuk tatanan pelayanan di rumah sakit.
2. Dalam memberikan pelayanan bagi semua unsur unit di RS
maka data pasien yang masuk harus tersimpan dengan baik,
aman dan sepanjang waktu mudah dilihat. Saat ini data pasien
yang tercatat di buku register yang cukup tebal masih dilakukan
secara manual
3. Dampak dari pencatatan register pasien secara manual adalah :
a.
USULAN/ 1. Dengan kapasitas tempat tidur hanya 22,4% dari total jumlah
REKOMENDASI tempat tidur RS untuk pediatrik dan BOR yang cukup tinggi di unit
rawat Anak , IW Anak dan ICU Anak, maka sering terjadi stagnasi
pada alur pasien masuk terutama pasien dari IGD maupun dari
CAO, sehingga dapat berdampak pada kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien.
2. Usaha untuk mengurangi hal tersebut di atas maka perlu dibukanya
ruang transit bagi pasien anak/pediatrik (2 sampai 4 TT) di unit
pasca bedah GP II lt 6 sebagai ruangan penempatan sementara
pasien yang akan masuk ke rawat anak atau IW Anak sesuai kriteria
dan SDM yang disepakati bersama, dengan pertimbangan :
a. Unit Pasca Bedah GP II lt 6 berada di satu lantai dengan ruang IW
Anak, sehingga memudahkan untuk pasien di mobilisasikan.
b. Unit Pasca Bedah Dewasa kls 2 dan 3 GP II lt 6 mempunyai BOR
hanya berkisar ± 60 %, sehingga masih dapat dimanfaatkan untuk
pelayanan lainnya.
4. Dengan adanya ruang transit pasien anak/pediatrik ini dapat
berdampak pada :
a. Teratasinya stagnasi pasien pediatrik di IGD dan CAO
b. Memperlancar alur pasien, terutama alur di rawat anak atau IW
Anak
c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien anak/
pediatrik.

Jakarta, 2 januari 2019

Kepala Bidang Keperawatan

(Ns. Tini Suminarti, Skep. MM)

Tanggapan Atasan

( Dr.dr Dicky Fakhri, SpB, SpBTKV(K))

Anda mungkin juga menyukai