SOAL-SOAL :
1. Perencanaan Pelabuhan harus memperhatikan dan memenuhi prosedur (ketentuan) yang
berlaku. Jelaskan dengan ringkas dan rinci hal-hal yang berkaitan dengan prosedur
(ketentuan) sebagai berikut:
a. Persyaratan & Perlengkapan Pelabuhan,
b. Pemilihan Lokasi Pelabuhan
c. Hidro-Oseanografi Terhadap Pelabuhan.
d. Tata Letak Fasilitas Pelabuhan
e. Mulut Pelabuhan
2. Angin, Pasang Surut dan Gelombang Laut adalah Komponen (variabel) penting yang
berpengaruh terhadap Perencanaan Pelabuhan. Uraikan dengan jelas pengaruh Angin,
Pasang Surut dan Gelombang Laut dan bagaimana anda menentukan (menganalisis) Angin,
Pasang Surut dan Gelombang Laut tersebut?
3. Alur Pelayaran merupakan salah satu standar atau parameter dalam Perencanaan Pelabuhan
seperti disebutkan di bawah ini. Jelaskan dengan rinci analisis masing-masing komponen
parameter tersebut?
a. Kedalaman Alur
b. Lebar Alur
c. Layout Alur Pelayaran
d. Kolam Pelabuhan
4. Jelaskan dengan rinci Komponen (variabel) Pemecah Gelombang dalam Perencanaan
Pelabuhan berikut ini:
a. Tipe Pemecah Gelombang
b. Pemecah Gelombang Sisi Miring
c. Pemecah Gelombang Sisi Tegak
d. Pemecah Gelombang Campuran
e. Gaya Gelombang pada Dinding Vertikal
5. Jelaskan dengan rinci Komponen (variabel) Dermaga dalam Perencanaan Pelabuhan berikut
ini:
a. Tipe Dermaga
b. Pemilihan Tipe Dermaga
c. Struktur Dermaga
d. Ukuran Dermaga
e. Gaya-Gaya Yang Bekerja pada Dermaga
f. Perencanaan Dermaga
6. Jelaskan dengan rinci Komponen (variabel) Perencanaan Fender dan Alat Penambat dalam
Perencanaan Pelabuhan?
1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612
Selamat Bekerja
2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612
k. Fasilitas-fasilitas lain untuk keperluan penumpang , anak buah kapal dan muatan kapal
mirip terminal penumpang , ruang tunggu , karantina , bea cukai , imigrasi , dokter
pelabuhan , keamanan ,
B. Pemilihan lokasi pelabuhan
Pemiliah lokasi pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan. Pemilihan lokasi tergantung
beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi, kedalaman dan luas perairan, perlindungan
pelabuhan terhadap gelombang, arus dan sedimentasi, daratan yang cukup luas untuk
menampung barang yang akan di bongkar-muat, jalan-jalan untuk transportasi dan daerah
industri di belakangnya. Pemilihan lokasi dapat ditinjau berdasarkan hal-hal berikut:
1. Tinjauan topografi dan geologi
2. Tinjauan pelayaran
3. Tinjauan sedimentasi
4. Tinjauan gelombang dan arus
5. Tinjauan kedalaman air
C. Hidro-Oseanografi Terhadap Pelabuhan
Kondisi Hodro-oseanografi pelabuhan membahas mengenai kondisi perairan yang terjadi di
tiap-tiap alternatif lokasi pelabuhan. Kondisi Hodro-oseanografi sangat penting dalam menentukan
tata letak suatu pelabuhan. Kondisi hidro-oseanografi meliputi : gelombang, arus, sedimentasi dan
pengaruh terhadap gerak kapal yang masuk ke pelabuhan.
D. Tata Letak Fasilitas Pelabuhan
E. Mulut Pelabuhan
Mulut pelabuhan tidak boleh lebih besar dari yang diperlukan untuk keamanan pelayaran atau
arus berbahaya yang ditimbulkan oleh pasang surut. Lebar mulut pelabuhan tergantung pada
ukuran pelabuhan dan kapal-kapal yang menggunakan pelabuhan. Biasanya untuk pelabuhan
kecil lebar mulut pelabuhan adalah 100 m, pelabuhan sedang antara 100 m dan 160 m, dan
untuk pelabuhan besar adalah 160 m sampai 260 m. apabila mulut berada diantara pemecah
gelombang dengan sisi miring maka lebarnya diukur pada air rendah, yaitu sama dengan lebar
yang diperlukan ditambah dengan lebar karena kemiringan sisi bangunan pada kedalaman
tersebut. Misalnya jika lebar mulut adalah 150 m dan mulut tersebut berada diantara pemecah
gelombang dengan kemiringan 1 : 3, maka untuk pelabuhan dengan kedalaman 10 m, lebar pada
muka air rendah adalah 210 m.
2. Pengaruh angin, pasang surut dan gelombang terhadap pelabuhan
Arah angin menentukan arah dan letak penangkis gelombang dan juga arah dan letak pintu
pelabuhan. Hal ini dikarenakan angin berpengaruh pada pergerakan atau manuver kapal dalam
pelayaran khususnya disekitar pelabuhan terutama pendekatan kapal pada mulut pelabuhan. Dan
untuk menentukan arah angin dapat dilakukan dengan cara mencari windrose untuk mengetahui
presentasi arah angin yang bertiup menurut mata angina dalam 1 tahun.
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu akibat adanya tarik
menarik benda-benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi.
Pengaruh pasang surut di dalam merencanakan pelabuhan, seperti elevasi muka air tertinggi dan
terendah serta perbedaan pasang surut sangat penting merencanakan bangunan-bangunan
pelabuhan. Dan untuk menentukan tipe-tipe pasang surut ada pasang surut harian ganda, pasang
surut harian tunggal dan ada pasang surut campuran condong ke harian, pasang surut campuran
condong ke tunggal.
Gelombang penting karena gelombang akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada
bangunan di pantai dan gelombang berpengaruh pada ketenangan di pelabuhan.
3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612
3. Mmm
4. Mmm
a. Pada pembangunan pelabuhan terdiri dari beberapa bagian salah satunya adalah bangunan
pemecah gelombang. Pemecah gelombang adalah sebuah bangunan yang berfungsi untuk
memecah gelombang air laut sehingga mengurangi energi pada gelombang air laut.
Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian
energinya akan dipantulkan, sebagian diteruskan dan sebagian dihancurkan melalui
pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lain. Berkurangnya energi
gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen pada daerah tersebut.
Ada tiga tipe pemecah gelombang yaitu :
1. Pemecah gelombang sisi miring
2. Pemecah gelombang sisi tegak
3. Pemecah gelombang campuran
Pemecah gelombang tipe ini ditempatkan di laut dengan kedalaman lebih besar dari
tinggi gelombang. Pemecah ini dibuat apabila tanah dasar mempunyai daya dukung besar
dan tahan terhadap erosi. Bisa dibuat dari blok-blok beton massa yang disusun secara
vertikal, kaison beton, turap beton atau baja. Syarat yang harus diperhatikan pada tipe
pemecah gelombang sisi miring adalah:
1. Tinggi gelombang maksimum rencana harus ditentukan dengan baik
2. Tinggi dinding harus cukup untuk memungkinkan
3. Pondasi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi erosi pada kaki bangunan yang
dapat membahayakan stabilitas bangunan
4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612
5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612
2) Dermaga Dolphin
Tempat sandar kapal berupa dolphin di atas tiang pancang. Biasanya dilokasi dengan
pantai yang landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan kedalaman yang dibutuhkan.
Beberapa pertimbangan yang digunakan dalam pembangunan dermaga dolphin:
1. Dermaga dolphin adalah sarana tambat kapal yang fasilitas bongkar muatnya ada di
haluan atau buritan.
2. Jarak kedalaman perairan yang disyaratkan dari pantai relatif cukup panjang.
3. Terdapat konstruksi tambahan berupa jembatan dermaga (trestel), tanggul atau dapat
juga keduanya.
4. Sarana tambat yang akan direncanakan terdiri dari struktur breasting dan mooring yang
dihubungkan dengan catwalk.
5. Posisi breasting berfungsi utama sebagai sarana sandar kapal, tapi juga dapat berfungsi
sebagai sarana tambat kapal jika dipasang bollard, sedangkan mooring dolphin berfungsi
menahan kapal sehingga tetap berada pada posisi sandar.
6. Pasang surut tidak mempengaruhi pada pemilihan tipe struktur tetapi berpengaruh pada
detail dimensi struktur yang dibutuhkan.
6
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612
Struktur Deck On Pile menggunakan tiang pancang sebagai pondasi bagi lantai dermaga.
Seluruh beban di lantai dermaga (termasuk gaya akibat berthing dan mooring diterima sistem
lantai dermaga dan tian pancang tersebut. Di bawah lantai dermaga, kemiringan tanah dibuat
sesuai degnan kemiringan alaminya serta dilapisi dengan perkuatan (revetment) untuk
mencegah tergerusnya tanah akibat gerakan air yang disebabkan oleh manuver kapal. Untuk
menahan gaya lateral yang cukup besar akibat berthing dan mooring kapal, jika diperlukan
dapat dilakukan pemasangan tiagn pancang miring.
Struktur Sheet Pile adalah jenis struktur yang tidak menggunakan kemiringan alami dari
tanah. Dalam hal ini, gaya-gaya akibat perbedaaan elevasi antara lantai dermaga dengan
dasar alur pelayaran ditahan oleh struktur dinding penahan tanah. Tiang pancang miring
masih diperlukan untuk menahan gaya lateral dari kapal yang sedang sandar atau untuk
membantu sheet pile menahan tekanan lateral tanah. Struktur sheet pile ini dapat
direncanakan dengan menggunakan penjangkaran (anchor) ataupun tanpa penjangkaran.
Selain sheet pile, diaphragma wall beton juga dapat berfungsi sebagai penahan tekanan
lateral tanah. Selain itu diaphragma wall juga dapat direncanakan menerimabeban vertikal
dari lantai dermaga, karena dinding ini juga merupakan suatu dinding beton bertulang yang
struktural. Barrette pile dapat digunakan pada struktur ini, yang berfungsi sebagai anchor
bagi diaphragma wall, keduanya dihubungkan oleh sistem tie beam atau tie slab.
8
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612
3) Caisson
Struktur ini merupakan salah satu jenis dari dermaga gravity structure, yang pada prinsipnya
menggunakan berat sendiri dari struktur untuk menahan gaya vertikal dan horizontal,
terutama untuk menahan tekanan tanah. Caisson terdiri dari blok beton bertulang yang dibuat
di darat dan dipasang pada lokasi dermaga dengan cara mengapungkan dan diatur pada posisi
yagn direncanakan, kemudian ditenggelamkan dengan mengisi blok-blok tersebut dengan
pasir laut atau pun batuan.
d. Blom
e. Blom
f. Perencanaan Dermaga
1) Fungsi
Fungsi dermaga berkaitan dengan tujuan akhir penggunaan dermaga,apakah untuk
melayani penumpang, barang atau untuk keperluan khususseperti untuk melayani
transportasi minyak dan gas alam cair.
2) Tingkat kepentingan
Pertimbangan tingkat kepentingan biasanya menyangkut adanya sumber daya yang
bernilai ekonomi tinggi yang memerlukan fasilitaspendistribusian atau menyangkut sistem
pertahanan nasional.
3) Umur (life time)
Pada umumnya umur rencana (life time) ditentukan oleh fungsi, sudutpandang
ekonomi dan sosial untuk itu maka harus dipilih material yangsesuai sehingga konstruksi
dapat berfungsi secara normal sampai umuryang direncanakan.Terlebih lagi untuk
konstruksi yang menggunakandesain kayu atau baja yang cenderung untuk menurun
kemampuanpelayanannya akibat adanya kembang susut ataupun korosi, maka umurrencana
harus ditetapkan guna menjamin keamanan konstruksinya.
4) Kondisi lingkungan
Selain gelombang, gempa, kondisi topografi tanah yang berpengaruh langsung pada desain,
juga harus diperhatikan pengaruh adanya konstruksi terhadap kualitas air, kehidupan hewan
dan tumbuh-tumbuhan serta kondisi atmosfer sekitar.
5) Beban-beban yang bekerja
6) Material yang digunakan
7) Faktor keamanan
Faktor keamanan berlaku sebagai indeks yang mewakili keamanan desain suatu
struktur, bermanfaat untuk mengkompensasikan ketidakpastian dalam desain yang biasanya
terjadi akibat kurangnya ketelitian dan humanerror dalam desain dan pelaksanaan
konstruksi.
8) Periode konstruksi
9) Biaya konstruksi
10) Biaya perawatan
10