Myriam Amanda
150510180197
Agroteknologi
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2019
Judul :
Tipe Gejala Kerusakan Oleh Hama
Pendahuluan :
Hama adalah organisme yang dapat merusak fisik tanaman yang menyebabkan kerugian dari
segi nilai ekonomis dan nilai estetika dalam pengelolaan budidaya tanaman. Dari tingkat
kerusakan hama digolongkan menjadi empat, yaitu hama utama, hama sekunder, incidental
pest dan hama migran. Diperlukan teknologi pengendalian dalam menekan kerusakan yang
disebabkan oleh lingkungan, diantaranya dengan kimiawi dan non kimiawi.
Penyebab kerusakan dapat dikarenakan factor biotik dan abiotic. Serangga merupakan hama
salah satu penyebab kerusakan biotik. Terapat berbagai ordo-ordo serangga diantaranya,
Lepidoptera, Hemimptera, Orthoptera, Coleoptera, Diptera, dan lain-lain. Kerusakan pada
serangga dapat dikategorikan dari tipe alat mulutnya, seperti menggiggit-menguyah ( larva
Lepidoptera, larva dan imago Coleoptera, Orthoptera), menusuk-menghisap (Hemiptera),
meraut-menghisap (Thysanoptera), dan mengkait-menghisap (Diptera). Selain tipe alat
mulut, kerusakan yang diakibatkan pada hama juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe
kerusakan yang disebabkan oleh hama, misalnya penggorok daun, bintil/bisul daun, dan
busuk buah oleh lalat buah. Dengan mendiagnosis berbagai gejala-gejala, kita dapat
mengidentifikasikan hama yang menyerang tanaman tersebut
Hasil analisa yang didapat dari praktikum mengidentifikasi dan mendiagnosis jenis hama
yang menyerang tanaman adalah sebagai berikut :
Lalat buah menyerang tanaman belimbing
Dengan klasifikasi lalat buah :
o Ordo : Diptera
o Famili :Tephritidae
o Genus : Batrocera
o Spesies : Batrocera spp
Gejala serangan yang ditimbulkan yaitu pada kulit buah ditandai dengan adanya noda /
ovopasitor, buah yang terserang menjadi kecil dan menguning.
Lalat buah menyerang tanaman pada saat larva-imago dengan tipe alat mulutnya yaitu
menggigit-mengunyah. Siklus hidup nya terdiri dari telur - larva – pupa – imago dan
tanaman inangnya belimbing, pepaya, jeruk, jambu.
Ulat grayak menyerang tanaman tembakau
o Ordo : Lepidoptera
o Famili : Noctuidae
o Genus :Spodoptera
o Spesies: Spodoptera Litura F
Gejala serangan yaitu dapat dilihat pada daun tembakau diatas merusak daun yang
meninggalkan sisa-sisa epidermis dan tinggal tulang daun saja.
Ulat grayak menyerang pada fase larva-imago dengan tipe alat mulutnya penggigit-
pengunyah. Siklus hidupnya terdiri dari telur – ulat – pra kepompong – kepompong –
ngengat dan tanaman inangnya kubis, cabai, buncis , bawang merah, kentang, kangkung.
Kumbang tanduk menyerang tanaman kelapa sawit
Dengan klasifikasi kumbang tanduk :
o Ordo : Coleoptera
o Famili : Scrabaeidae
o Genus : Oryctes
o Spesies : Oryctes rhinoceros L
Gejala serangan yang ditimbulkan adalah bakal daun menjadi rusak ditandai daun kelapa
menjadi segitiga
Kumbang tanduk menyerang pada fase imago dan larva dengan tipe alat mulut menggigit-
mengunyah. Dengan siklus hidup telur – larva – pre pupa – pupa – imago dan tanaman
inangnya kelapa sawit.
Gejala serangan pada tanaman padi yaitu bulir padi menjadi tidak sempurna dan menyebabkan
hampa.
Walang sangit menyerang pada fase imago dengan tipe alat mulut menusuk-menghisap.
Dengan siklus walang sangit telur – nimfa – serangga dewasa – imago dan tanaman inangnya
padi
Kutu daun menyerang tanaman jeruk
Dengan klasifikasi kutu daun :
o Ordo : Hemimptera
o Family : Aphididae
o Genus : Toxoptera
o Spesies: Toxoptera atrida
Gejala serangan yang ditimbulkan tanaman daun tampak bercak-bercak dan pada serangan
yang berat daun akan mengerut dan tumbuhnya kerdil.
Kutu daun menyerang tanaman pada fase nimfa – imago dengan tipe alat mulut menusuk dan
menghisap.
Dengan siklus hidup telur – nimfa – imago dan tanaman inang jeruk, kakao, kina, kopi, the
Hasil dari kelompok lain juga menunjukkan hal yang sama karena preparat yang digunakan
sama.
Pembahasan
Hasil praktikum menunjukan bahwa setiap hama menyerang pada tanaman yang berbeda-beda
dengan gejala yang berbeda-beda. Kelompok serangga merupakan hama yang dominan pada
praktikum kali ini. Serangga mempunyai ordo-ordo sebagai berikut:
Serangga sebagai salah satu hama yang sangat banyak mengakibatkan kerusakan pada tanaman.
Kerusakan yang ditimbulkan dapat berupa bekas gorokan pada daun, gerekan pada batang dan
akar. Akibat dari kerusakan yang dilakukan adalah kurangnya cairan pada tanaman,
terganggunya fotosintesis, dan juga masuknya penyakit lain karena hama tersebut merupakan
hama vektor. Kerusakan pada tanaman yang disebabkan serangga banyak terjadi pada saat
serangga masih berupa larva.
Kerusakan yang disebabkan serangga ada dua macam yaitu kerusakan primer dan kerusakan
sekunder. Kerusakan primer ini maksudnya adalah kerusakan secara langsung dialami oleh
tanaman karena perilaku serangga tersebut. Seperti pada daun tomat yang didiagnosis mengalami
gorokan daun akibat perilaku ulat. Ulat tersebut menyerang sel epidermis tanaman sehingga
dapat mengganggu proses fotosintesis dan bahkan mengakibatkan tanaman layu. Kerusakan
sekunder adalah kerusakan yang tidak diakibatkan langsung oleh serangga yang menyerang,
tetapi oleh penyakit lain yang masuk pada bekas gigitan serangga tersebut.
Penanggulangan hama dapat dilakukan secara kimawi ataupun kimiawi. Dengan kimiawi dapat
dilakukan dengan memberikan insektisida, larvasida atau bahan-bahan kimia lainnya yang dapat
membantu menurunkan hama pada tanaman, dengan melakukan pengendalian secara kimiawi
dapat meminimalisir risiko kerugian untuk komponen lingkungan sekitar secara keseluruhan.
Secara non-kimiawi dengan menggunakan musuh alaminya atau predatornya.
Daftar Pustaka
Rinesko, Bagas (2014). Morfologi Serangga. Dikutip pada 8 September 2019. Dari
https://www.academia.edu/8845400/Morfologi_serangga.
V. Lampiran