Hand Out Ikatan Kimia
Hand Out Ikatan Kimia
Cl
Cl
4 Cl + C Cl C Cl Cl C Cl
Cl
Cl
Struktur Lewis Rumus struktur
Jumlah elektron pada setiap atom C dan Cl yang dilingkari memenuhi kaidah oktet.
Pembentukkan H2
1 H:1
Dalam satu molekul gas hidrogen (H2 atau H-H) terdapat 2 atom H yang saling
berikatan. Atom H memiliki 1 elektron valensi sehingga untuk membentuk
konfigurasi elektron gas mulia (He) memerlukan 1 atom H lain.
H H
Struktur Lewis Rumus struktur
Jumlah elektron pada setiap atom H yang dilingkari memenuhi kaidah duplet.
O=O
Struktur Lewis Rumus struktur
Jumlah elektron pada setiap atom O yang dilingkari memenuhi kaidah oktet.
N N
Struktur Lewis Rumus struktur
Jumlah elektron pada setiap atom N yang dilingkari memenuhi kaidah oktet.
Ikatan kovalen dapat berupa ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar.
bentuk molekul dari atom-atom yang berikatan akan menentukan sifat kepolaran
molekulnya.
Jika suatu ikatan kovalen terbentuk dari dua buah atom nonlogam yang
tertarik ke arah atom yang memiliki keelektronegatifan lebih besar. Akibatnya, atom
yang lebih elektronegatif cenderung memiliki kelebihan muatan negatif, sedangkan
Adanya dua kutub dengan muatan yang berlawanan dalam molekul tersebut
polar.
Dalam molekul HCl, pasangan elektron yang membentuk ikatan kovalen antara
atom H dan atom Cl lebih tertarik ke arah atom Cl. Ikatan seperti ini disebut ikatan
kovalen polar. Ikatan kovalen polar terbentuk jika atom-atom yang berikatan memiliki
terbentuk kutub bermuatan positif dan kutub bermuatan negatif. Dengan kata lain,
Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen nonpolar, yaitu H2, Cl2, I2, dan Br2.
I2 0 (I=2,6 ; I=2,5)
C. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang
terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-
elektron yang bebas bergerak.
Logam merupakan elektropositif karena logam memiliki kecenderungan untuk
kehilangan elektron valensi agar dapat membentuk ion positif. Di dalam kristal logam, setiap
atom melepaskan elektron valensinya sehingga terbentuk “awan elektron” dan kation, yaitu
kumpulan inti atom yang bermuatan positif dan tersusun rapat dalam awan elektron
tersebut. Ion logam yang bermuatan positif tersebut terdapat pada jarak tertentu satu sama
lain dalam kristalnya. Elektron valensi tidak terikat pada salah satu ion logam atau
pasangan ion logam, melainkan terdelokalisasi terhadap semua ion logam. Oleh karena itu,
elektron valensi tersebut bebas bergerak ke seluruh bagian dari kristal logam, sama halnya
dengan molekul-molekul gas yang dapat bergerak bebas dalam ruangan tertentu.
Kelarutan
Senyawa ion cenderung larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut organik
(seperti aseton, alkohol, dan trikloroetana). Misalnya natrium klorida (garam dapur) larut
dalam air tetapi tidak larut dalam kloroform. Sebaliknya, kebanyakan senyawa kovalen
tidak larut dalam air, tapi lebih mudah larut dalam pelarut organik.
3. Dipol sesaat
Gaya ini merupakan gaya tarik menarik antara molekul-molekul non polar akibat
adanya dipol sesaat yang disebut juga dengan gaya disperse (gaya London).
Walaupun tidak ada perbedaan elektronegativitas pada molekul non polar, tetapi
dapat terjadi dipol sesaat yang disebabkan oleh penyebaran electron yang tidak
merata. Kepadatan electron di suatu tempat pada suatu saat lebih tinggi daripada di
tempat lain mengakibatkan tempat dengan kepadatan electron tinggi akan menjadi
dipol negative dan tempat dengan kepadatan electron rendah akan menjadi dipol
positif.
Kejadian tersebut berubah sangat cepat. Tempat yang awalnya mempunyai kepadatan
electron tinggi bias berubah menjadi normal kembali dan bahkan bias berubah
menjadi tempat berkepadatan electron rendah. Artinya, tempat yang semula kutub
negative dalam sesaat dapat berubah menjadi netral dn bahkan menjadi kutub positif.
Kutub positif pada satu molekul tarik menarik dengan kutub negate dari molekul lain
sehingga terjadi gaya disperse.
2. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen adalah gaya tarik menarik antara dipol-dipol antara atom hidrogen dalam
senyawa yang melibatkan ikatan antara hidrogen dengan atom yang
keelektronegatifannya tinggi misalnya N, O, dan F. Oleh karena unsur F, O, dan N sangat
elektronegatif, maka ikatan F – H, O – H, dan N – H sangat polar, atom H dalam
senyawa-senyawa itu sangat positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul terikat kuat
pada atom unsur yang sangat elektronegatif (F, O, atau N) dari molekul tetangganya
melalui pasangan elektron bebas pada atom unsur berkeelektronegatifan besar itu.
Berikut adalah gambar ikatan hidrogen pada molekul H2O