Kata Pengantar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah
kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akademik Pendidikan Kewarganegaraan.


Adapaun topik yang akan dibahas didalam makalah ini adalah mengenai Hak Asasi Manusia
(HAM). Makalah ini akan memperdalam pengetahuan kita tentang Hak Asasi Manusia.

Hak Asasi Manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir dan merupakan karunia dari
Tuhan Yang Maha Esa yang tidak boleh direbut oleh siapapun. Melanggar Hak Asasi Manusia
seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki
wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM.
Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan sehingga
diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan
keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca..

Kiranya makalah ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua. Sehingga
permasalahan penegakan Hukum dan Hak Asasi dapat terselesaikan. Atas perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.Penegakan HAM yang kuat terjadi
ketika bangsa ini memperjuangkan hak asasinya, yaitu: “kemerdekaan”, yang telah berabad-abad
dirampas oleh penjajah.
Para pendiri negeri ini telah merasakan sendiri bagaimana penderitaan yang dialami
karena hak azasinya diinjak-injak oleh penjajah. Oleh karena itu, tidak mengherankan setelah
berhasil mencapai kemerdekaan, para pendiri negeri ini mencantumkan prinsip-prinsip HAM
dalam Konstitusi RI (Undang-undang Dasar 1945 dan Pembukaannya) sebagai pedoman dan
cita-cita yang harus dilaksanakan dan dicapai. Sejak memasuki era reformasi, Indonesia telah
melakukan upaya pemajuan HAM, termasuk menciptakan hukum positif. Kasus pelanggaran
HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan dan tuntas sehingga
diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik.
Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat
menuju Belanda dari Indonesia. Oleh karena itu sebagai warga negara yang baik kita seharusnya
menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan,
jabatan, dan lain sebagainya. Makalah ini akan memperdalam pengetahuan kita tentang HAM
dan kaitan antara HAM dan Negara Hukum.

Rumusan Masalah

1. Apa itu HAM?


2. Apa saja ruang lingkup HAM?
3. Apa saja dasar-dasar hukum HAM di Indonesia?
4. Bagaimana pelaksanaan penegakan HAM di Indonesia?
5. Apa saja contoh bentuk-bentuk pelanggaran HAM?
6. Bagaimana cara penanggulangan pelanggaran HAM?
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu HAM
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup HAM
3. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar hukum HAM di Indonesia
4. Untuk mengetahui seperti apa pelaksanna penegakan HAM di Indonesia?
5. Untuk mengetahui contoh bentuk-bentuk pelanggaran HAM?
6. Untuk mengetahui bagaimana cara menanggulanhi pelanggaran HAM
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Definisi dan Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU
No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM).
Hak Asasi Manusia menurut John Locke adalah hak-hak yang telah diberikan langsung
oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati, tidak ada kuasa apapun di dunia yang
dapat mencabutnya. Hak ini bersifat sangat mendasar (fundamental) bagi hidup maupun
kehidupan manusia serta merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam
kehidupan manusia.
Setelah memperhatikan beberapa pengertian HAM dapat disimpulkan bahwa HAM
merupakan hak yang melekat pada setiap orang yang merupakan karunia dari Tuhan YME,
bukan pemberian negara, pemerintah maupun orang lain.
Beberapa ciri-ciri HAM :
 HAM tidak perlu diberikan, dibeli maupun diwarisi. HAM merupakan bagian dari
manusia secara otomatis.
 HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
 HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunya hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).

2. Ruang Lingkup HAM


HAM memiliki ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan.
Hal-hal yang menjadi ruang lingkup HAM antara lain:
1) Setiap orang berhak atas perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan
hak miliknya.
2) Setiap orang berhak atas pengakuan didepan hukum sebagai manusia atau pribadi
dimana saja ia berada.
3) Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan.
4) Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan haknya yang berkaitan dengan
kehidupan pribadi didalam tempat kediamannya.
5) Setiap orang berhak atas kemerdekaan.
6) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman dan perlakuan kejam
yang tidak manusiawi dan penghilangan nyawa.
7) Setiap orang tidak boleh ditangkap, disiksa, dikucilkan, diasingkan, dan dibuang
secara sewenang-wenang.
8) Setiap orang berhak atas hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang
damai, aman dan tentram.
3. Dasar Hukum HAM di Indonesia
 UUD 1945
 Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Ketetapan MPR RI yang diharapkan memuat secara adanya HAM itu dapat diwujudkan
dalam masa Orde Reformasi, yaitu selama Sidang Istimewa MPR yang berlangsung dari
tanggal 10 sampai dengan 13 November 1988. Dalam rapat paripurna ke-4 tanggal 13
November 1988, telah diputuskan lahirnya Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1988
tentang Hak Asasi Manusia.
 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Adapun hak-hak yang ada dalam UU No. 39 tersebut antara lain :
 Hak untuk hidup (Pasal 3)
 Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)
 Hak untuk mengembangkan diri (Pasal, 11, 12, 13, 14, 15, 16)
 Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17, 18, 19)
 Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
 Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
 Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
 Hak turut serta dalam pemerintahan (Pasal 43-44)
 Hak wanita (Pasal 45-51)
 Hak anak (pasal 52-66)
4. Pelaksanaan dan Penegakan HAM di Indonesia

Tegaknya HAM selalu mempunyai hubungan korelasional positif dengan tegaknya


negara hukum. Sehingga dengan dibentuknya KOMNAS HAM dan Pengadilan
HAM, regulasi hukum HAM dengan ditetapkannya UU No. 39 Tahun 1999 dan UU No. 26
Tahun 2000 serta dipilihnya para hakim ad hoc, akan lebih menyegarkan iklim penegakkan
hukum yang sehat. Artinya kebenaran hukum dan keadilan harus dapat dinikmati oleh setiap
wZen, M. (2018). Pengertian Pelanggaran HAM Beserta Contoh-contoh Pelanggaran HAM !. [online]
Hamparan. Available at: https://hamparan.net/contoh-pelanggaran-ham/ [Accessed 9 Oct.
2018].arganegara secara egaliter.
Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di indonesia selalu menjadi sorotan
tajam dan bahan perbincangan terus-menerus, baik karena konsep dasarnya yang bersumber
dari UUD 1945 maupun dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai penuh dengan
pelanggaran-pelanggaran. Sebab-sebab pelanggaran HAM antara lain adanya arogansi
kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki seorang pejabat yang berkuasa, yang
mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi pelanggaran terhadap
hak-hak orang lain.
5. Bentuk Bentuk Pelanggaran HAM
Pelanggaran HAM banyak sekali jenisnya. Salah satunya dapat dibedakan
berdasarkan sifatnya, diantaranya :
 Pelanggaran HAM berat. Yakni pelanggaran HAM yang bersifat berbahaya dan
mengancam nyawa manusia, seperti halnya pembunuhan, penganiayaan, perampokan,
perbudakan, penyanderaan dan lain sebagainya.
 Pelanggaran HAM ringan. Yakni pelanggaran HAM yang tidak mengancam nyawa
manusia, namun berbahaya apabila tidak segera diatasi/ditanggulangi. Misal, seperti
kelalaian dalam memberi pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan secara disengaja
oleh masyarakat dan sebagainya.
Pelanggaran HAM berat menurut UU RI No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM dapat diklarifikasi menjadi 2, yakni :
 Kejahatan Genosida. Merupakan setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud
menghancurkan atau memusnahkan seluruh maupun sebagian kelompok bangsa, ras,
maupun agama.
 Kejahatan terhadap kemanusiaan.

6. Upaya Penanggulangan Pelanggaran HAM


a) Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan.
b) Meningkatkan kualitas pelayanan publik
c) Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat melalui lembaga
pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal (kegiatan-kegiatan
keagamaan atau kursus-kursus)
d) Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia. Setiap individu
mempunyai keinginan afar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa jangan
pernah melanggar atau menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan bernegara, HAM diatur dan
dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang
dilakukan seseorang, kelompok maupun instansi atau bahkan suatu negara akan diadili dalam
pelaksanaa peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalu hukum acara
peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

SARAN
Sebagai makhluk sosial, kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan
HAM kita sendiri. disamping itu juga kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM
orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan diinjak-injak oleh orang lain. Jadi, dalam menjaga HAM, kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Faruq, H. (2018). Bentuk Pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia). [online] Habibullah Al Faruq.
Available at: http://www.habibullahurl.com/2015/08/bentuk-pelanggaran-ham.html [Accessed 9 Oct.
2018].

Meilina, A. (2018). Pengertian HAM dan ruang lingkupnya. [online] Anggi Meilina. Available at:
https://anggimeilina.wordpress.com/2013/01/30/pengertian-ham-dan-ruang-lingkupnya/ [Accessed 9
Oct. 2018].

Coretan-berkelas.blogspot.com. (2018). Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi


Manusia | RuangBaca. [online] Available at: http://coretan-berkelas.blogspot.com/2014/10/upaya-
penanganan-kasus-pelanggaran-hak.html [Accessed 9 Oct. 2018].

Veronica, I. and Kahfi, B. (2018). Upaya Upaya Penegakan HAM di Indonesia. [online] Materi
Belajar. Available at: http://materi4belajar.blogspot.com/2017/08/upaya-upaya-penegakan-ham-di-
indonesia.html [Accessed 9 Oct. 2018].

Zen, M. (2018). Pengertian Pelanggaran HAM Beserta Contoh-contoh Pelanggaran HAM !.


[online] Hamparan. Available at: https://hamparan.net/contoh-pelanggaran-ham/ [Accessed 9 Oct.
2018].

Anda mungkin juga menyukai