Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KoordinatorAsisten Asisten
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
A. LatarBelakang
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang
berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai
hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang
kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Hewan ini diduga
sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat
mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan
jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal
di perkotaan.
Hewan coba adalah hewan yang khusus diternakan untuk keperluan
penelitian biologis. Tidak semua hewan coba dapat digunakan dalam suatu
penelitian, harus dipilih mana yang sesuai dan dapat memberikan gambaran
tujuan yang akan dicapai. Hewan sebagai model atau sarana percobaan haruslah
memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, antara lain persyaratan
genetis/keturunan dan lingkungan yang memadai dalam pengelolaannya, di
samping faktor ekonomis, mudah tidaknya diperoleh, serta mampu memberikan
reaksi biologis yang mirip kejadiannya pada manusia.
Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui
proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagai hewan peliharaan.
Dalam memilih hewan uji, kita harus mengetahui bagaimana cara
memperlakukan mencit dengan benar agar mencit yang akan kita gunakan
sebagai sarana percobaan tidak stress sehingga percobaan kita berjalan dengan
lancar, kita juga harus mengetahui sifat-sifat hewan yang akan diujikan, serta
bagaimana cara memberikan obat kepada hewan tersebut. Pada praktikum kali
ini, hewan yang akan dijadikan percobaan adalah mencit (Mus musculus), kita
akan mempraktikkan bagaimana cara pemberian obat yang benar pada mencit
dengan beberapa cara. Oleh karena itu, kita melakukan percobaan ini agar kita
dapat mengetahui bagaimana cara pemberian obat pada hewan uji dengan benar
dan baik.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui cara pemberian obat pada hewan
percobaan (mencit) dengan baik dan benar dengan cara intra muscular, intra
peritoneal dan per oral.
C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang diperoleh dari praktikum pemberian obat pada hewan uji
ini yaitu kita jadi mengetahui cara pemberian obat pada hewan percobaan dengan
baik dan benar, serta kita jadi terampil melakukannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
d. Intra peritoneal
mencit dipegang dengan kepala lebih
rendah dari abdomen. Jarum disuntikkan
dengan sudut sekitar 10̊ dari abdomen pada
daerah yang sedikit menepi dari garis
tengah, agar jarum suntik tidak terkena
kandung kemih dan tidak terlalu tinggi
supaya tidak terkena penyuntikkan pada
hati
e. Intravena
A. Hasil Pengamatan
1. Cara memegang hewan percobaan sehingga siap diberi sediaan uji
B. Pembahasan
1. Cara memegang hewan percobaan sehingga siap diberi sediaan uji
Pada saat praktikum berlangsung yang pertama kali dilakukan adalah
memegang hewan percobaan dengan baik dan benar. Pertama angkat mencit
dengan memegang ekornya menggunakan tangan kiri dari dalam kandang
keatas rang, lalu tarik ekor mencit sehingga mencit tersebut mencengkram
pada rang. Kedua agar mencit tidak stress elus-elus mencit, lalu kulit pada
bagian tengkuk mencit dijepit dengan telunjuk dan ibu jari tangan kiri
sedangkan ekornya tetap dipegang dengan tangan kanan kemudian tubuh
mencit dibalikkan sehingga permukaan perut menghadap kekita dan ekor
dijepit di antara jari manis dan kelingking tangan kiri.
2. Cara memberikan obat pada hewan percobaan
a. Oral
Pemberian secara oral pada mencit dilakukan dengan alat suntik
yang dilengkapi jarum oral atau sonde oral (berujung tumpul). Pertama
elus-elus mencit agar tidak stress lalu pegang mencit seperti cara diatas
dan posisi kepala mencit adalah menengadah dan mulutnya terbuka
sedikit, sehingga sonde oral atau jarum suntik akan masuk secara lurus ke
dalam tubuh mencit. Cairan obat diberikan menggunakan sonde oral,
sonde oral ditempelkan pada langit-langit mulut atas mencit kemudian
masukkan secara perlahan-lahan sampai ke esophagus dan cairan obat
dimasukkan. Setelah pemberian obat elus-elus lagi mencit agar tidak stress
lalu masukkan kedalam kandang.
b. Subkutan
Pertama pegang mencit seperti cara diatas. Penyuntikan dilakukan
di bawah kulit pada daerah tengkuk dicubit diantara jempol dan telunjuk.
Bersihkan area kulit yang akan disuntik dengan alcohol 70%. Maukkan
obat dengan menggunakan alat suntik 1ml secara parallel dari aarh depan
menembus kulit. Diusahakan dilakukan dengan cepat untuk menghindari
pendarahan yang terjadi karena pergerakan kepala mencit. Pemberian obat
ini berhasil jika jarum suntik telah melewati kulit dan pada saat alat suntik
ditekan, cairan yang berbeda didalamnya dengan cepat masuk kedaerah
bawh kulit. Setelah pemberian obat elus-elus lagi mencit agar tidak stress
lalu masukkan kedalam kandang.
c. Intra muscular
Pertama pegang mencit seperti cara diatas. Kemudian obat
disuntikkan pada paha posterior dengan jarum suntik no.24. Diusahakan
dilakukan dengan cepat untuk menghindari pendarahan yang terjadi dan
dilihat baik-baik sebelum menyuntik agar tidak salah suntik. Setelah
pemberian obat elus-elus lagi mencit agar tidak stress lalu masukkan
kedalam kandang.
d. Intra peritoneal
Pertama pegang mencit seperti cara diatas. Pada penyuntikan posisi
kepala lebih rendah dari abdomen. Jarum disuntikkan dengan sudut 10º
dari abdomen pada daerah yang sedikit menepi dari garis tengah, agar
jarum suntik tidak terkena kandung kemih dan tidak terlalu tinggi supaya
tidak terkena penyuntikan pada hati. Setelah pemberian obat elus-elus lagi
mencit agar tidak stress lalu masukkan kedalam kandang.
e. Intra vena
Pertama pegang mencit seperti cara diatas. Ekor mencit dipegang
memanjang, penyuntikan pada vena di ekor mencit. Usahakan agar jarum
suntik selurus dengan ekor mencit agar tidak terjadi kesalahan. Setelah
pemberian obat elus-elus lagi mencit agar tidak stress lalu masukkan
kedalam kandang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat kita tarik
kesimpulan bahwa sebelum melakukan penyuntikan pada hewan percobaan
sebaiknya hewan tersebut diberikan perlakuan terlebih dahulu agar hewan tidak
stress. Dan ada 5 cara pemberian obat pada hewan uji yaitu, oral, subkutan, intra
muscular, intra peritoneal dan intra vena.
B. Saran
Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih berhati hati dan
meguasai semua materi terutama prosedur kerja dan fungsi dari setiap alat dan
bahan sehingga yang diperoleh dapat sesuai dengan teori dan tidak menyakiti
hewan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Umami, Samsul Rizal., Hapizah, Sarifa Siti., Fitri, Rosita., Hakim, Aliefman.
2016. Uji Penurunan Kolesterol Pada Mencit Putih (Mus Musculus) Secara In-
Vivo Menggunakan Ekstrak Metanol Umbi Talas (Colocasia Esculenta L)
Sebagai Upaya Pencegahan Cardiovascular Disease. Jurnal Pijar Mipa. Vol. Xi
No.2: 121