Anda di halaman 1dari 15

1

STRATIGRAFI
(Laporan Praktikum Geologi Dasar)

Oleh
Ikram Maulia
1855051002

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018

1
Judul Praktikum : Stratigrafi

Tanggal Percobaan : 03 Desember 2018

Tempat Percobaan : Laboratorium Geofisika Eksplorasi

Nama : Ikram Maulia

NPM : 1855051002

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofiska

Kelompok : 6 (Enam)

Bandar Lampung, 10 Desember 2018

Mengetahui,

Asisten

Aulia Kurniasih

NPM 1715051002

i
STRATIGRAFI

Oleh

Ikram Maulia

ABSTRAK

Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejjarah, komposisi, umur relatif
dan distribsi lapisan tanah serta perkapisan batuan untuk menjelaskan tentang
sejarah bumi. Dari hasil perbandingan dan korelasi antar lapisan yang berbeda
dapat dikembangkan lebih lanjut studi mengenai litologi, kandungan fosil, dan
umur relatif maupun absolutnya. Dalam stratigrafi juga memiliki prinsip prinsip
dasar, yaitu : super posisi, original horizontality, azas pemotongan, prinsip
kesinambungan lateral, azas suksesi fauna, teori katatrofisme, dan teori
uniformitarianisme. Dari perbedaan anatara ke tujuh prinsip prinsip yang ada kita
dapat menentukan jenis suatu lapisan dan proses terjadinya lapisan lapisan
tersenbut.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ .i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... .iii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... .iv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... .1


B. Tujuan Penelitian ...................................................................................... ..1

BAB II. TEORI DASAR

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan ......................................................................................... ..3

B. Diagram Alir ............................................................................................ ..4

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan ..................................................................................... ..5

B. Pembahasan ............................................................................................. ..5

BAB V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. ............................................................................................................ 3
Gambar 2 ............................................................................................................. 3
Gambar 3 ............................................................................................................. 3
Gambar 4 ............................................................................................................. 4

iv
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

The Present Is The Key to the Past. Pernyataan ini sangat popular di kalangan
geologist, dimana ini berarti kejadian geologi yang terjadi pada masa
sekarang itu sudah terjadi pula pada masa lampau. Sebagai seorang geologist,
inilah yang harus dipelajari untuk dapat terjun dan melakukan penelitian di
lapangan. Permukanan muka bumi kita sebagian terdapat macam – macam
batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf yang
terbentuk akibat proses geologi baik secara endogen maupun eksogen. Batuan
yang terbanyak didapati adalah batuan sedimen. Tujuh puluh persen batuan
yang menutupi permukaan bumi ini terdiri dari batuan sedimen. Yaitu
batupasir, batugamping, lanau, lempung, breksi, konglomerat, dan batuan
sedimen lainnya. Batuan tersebut terbentuk secara proses fisika, kimia, dan
biologi yang terendapkan secara alamiah di berbagai lingkungan
pengendapan dan terus berjalan hingga saat ini. Pembelajaran tentang batuan
sedimen sangat besar kontribusinya terhadap penentuan dan pembelajaran
batuan batuan sedimen purba atau yang berumur tua dalam skala waktu
geologi. Banyak batuan sedimen purba yang diperkirakan sistem dan
lingkungan pengendapannya dianalogikan dengan proses proses sedimentasi
yang terjadi pada saat ini. Proses proses sedimentasi (fisika, kimia, biologi)
sangat berhubungan erat dengan kompaksi, sementasi, rekristalisasi Dalam
hal ini batuan sedimen terbentuk akibat factor kimia, fisika dan biologi dan
yang terpenting pada batuan ini ialah berhubungan erat dengan keberadaan
energi fosil serta minyak dan gas bumi

B. Tujuan Praktikm

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Praktikan dapat menentukan jenis-jenis perlapisan dan proses tejadinya
perlapisan tersebut
2

II. TEORI DASAR

Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan, dan
kejadian (genesis) macam-macam batuan di alam dalam ruangdan waktu.(Soetoto,
2013)

Satuan stratigrafi yaitu kelompok bersistem batuan yang dikelompok kan menurut
berbagai cara untuk mempermudah pemberian, aturan dan hubungan batuan yang
satu terhadap lainnya (Soetoto 2013)

Pada periode pra modern, Hutton merubah konsep Neptunian menjadi Putonian.
Batuan beku yang menurut Werner merupakan hasil presipitasi kimia di laut dan
ternyata menurut Hutton merupakan hasil pembekuan dari material yang
terpanaskan di dalam bumi. Hutton juga mendapatkan kenyataan bahwa sedimen-
sedimen yang terendapkan pada masa ini. Hal ini menghasilkan konsep
uniformitarianisme dan menurunkan ungkapan terkenal yaitu “the present is the
key to the past”. Hutton juga menjumpai bahwa lapisan sedimen yang terbentuk
pertama kali akan tertutup oleh lapisan-lapisan berikutnya. Konsep ini dikenal
sebagai konsep superposisi.Pada periode modern kolom stratigrafi disusun
berdasarkan berbagai aspek batuan, baik fisik, biologi, dan kimiawi. Sebagai
contoh aspek kimiawi batuan berupa pendeteksi umur batuan berdasarkan waktu
peluruhan material radioaktif yang terkandung dalam batuan. Teknik ini disebut
sebagai pertanggalan absolute. (Rahardjo, 2004)

Stratigrafi terdiri dari beberapa elemen penyusun yaitu elemen batuan dan unsure
perlapisan. Elemen Batuan, pada stratigrafi batuan yang lebih diperdalam untuk
dipelajari adalah batuan sedimen, karena batuan ini memiliki perlapisan,
terkadang batuan beku dan batuan metamorf juga dipelajari tetapi dalam kapasitas
yang sedikit. Unsur Perlapisan (waktu), merupakan salah satu sifat batuan
sedimen yang disebab kan oleh proses pengendapan sehingga menghasilkan
bidang batas antara lapisan satu dengan yang merepresentasikan perbedaan waktu
atau periode pengendapan. (Suharno 2008 )
3

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. AlatdanBahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut.

Gambar 1.AlatTulis

Gambar 2.LembarKerja

Gambar 3.SempelgambarPerlapisan
4

B. Diagram Alir

Adapun diagram alir dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Mulai

Mempersiap kan sempel gambar


perlapisan

Mengamati perlapisan yang


meliputi urutan terjadinya
perlapisan dan jenis lapisan yang
terjadi

Mencari tahu proses terjadinya


perlapisan tersebut

Mencatat hasil pengamatan

Selesai

Gambar 4.Diagram Alir


5

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. HasilPengamatan

Adapun data hasil pengamatan pada praktikum kali ini yaitu terdapat pada
lampiran.

B. Pembahasan

Praktikum kali ini akan membahas tentang stratigrafi. Praktikum ini bertujuan
agar praktikan dapat menentukan jenis-jenis perlapisandan proses terjadinya
perlapisan. Pada praktikum kali ini dimulai dengan sesi tanyajawab. Sebelum
memulai praktikum, praktikan menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
Alat dan bahan yang disiapkan adalah alat tulis ,lembar kerja dan sempel
gambar perlapisan. Setelah semua alat dan bahan siap, praktikan memulai
percobaan. Kemudian catat hasil pengamatan di lembar kerja.Kontak lapisan
ketidakselarasan atau disebut unconformity yaitu suatu bidang
ketidakselarasan antarlapisan. Terdapat empat macam ketidakselarasan yaitu.

Pertama, Angular Unconformity adalah fenomena dimana beberapa lapisan


sedimen memiliki perbedaan sudut yang tajam dengan lapisan di atas nya
disebut juga ketidakselarasan sudut, merupakan ketidakselarasan yang
kenampakan nya menunjukan suatu lapisan yang telah terlipat kan dan
tererosi, kemudian di atas lapisan tersebut diendapkan lapisan lain. Yang
kedua, Disconformity adalah hubungan antara lapisan batuan sedimen yang
dipisah kan oleh bidangerosi.ini merupakan salah satu jenis ketidakselarasan
yang hubungan antara lapisan batuan (sekelompok batuan) dengan lapisan
batuan lainnya (kelompok batuan lainnya) dibatasi oleh satu rumpang waktu
tertentu .Ketiga, Paraconformity adalah hubungan antara dua lapisan sedimen
yang bidang ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Pada
kasus ini sangat sulit sekali melihat batas ketidakselarasan nya karena tidak
ada batas bidang erosi. Terakhir, Non conformity adalah fenomena adanya
lapisan batuan beku/metamorf yang dibawah lapisan sedimen.Dan merupakan
6

salah satu jenis ketidakselarasan yang hubungan antara lapisan batuan


(sekelompok lapisan batuan) dengan satuan batuan beku atau metamorf.

Prinsip-Prinsip Dasar Stratigrafi

Teori Katastrofisme (Catastrophism) Teori ini dicetuskan oleh Cuvier,


seorang kebangsaan Perancis pada tahun 1830. Ia berpendapat bahwa flora
dan fauna dari setiap zaman itu berjalan tidak berubah, dan sewaktu
terjadinya revolusi maka hewan-hewan ini musnah. Sesudah malapetaka itu
terjadi, maka akan muncul hewan dan tumbuhan baru, sehingga teori ini lebih
umum disebut dengan teori Malapetaka.

Teori Uniformitarianisme (Uniformitarianism), Teori ini dicetuskan oleh


James Hutton, teori ini berbunyi “The Present is The Key to The Past “, yang
berarti kejadian yang berlangsung sekarang adalah cerminan atau hasil dari
kejadian pada zaman dahulu, sehingga segala kejadian alam yang ada
sekarang ini, terjadi dengan jalan yang lambat dan proses yang
berkesinambungan seragam dengan proses-proses yang kini sedang berlaku.
Hal ini menjelaskan bahwa rangkaian pegunungan-pegunungan besar, lembah
serta tebing curam tidak terjadi oleh suatu malapetaka yang tiba-tiba, akan
tetapi melalui proses alam yang berjalan dengan sangat lambat Catatanbuat
:Kesimpulan dari teori Uniformitarianisme adalah Proses-proses alam
berlangsung secara berkesinambungan. Proses-proses alam yang terjadi
sekarang ini, terjadi pula pada masa lampau namun dengan intensitas yang
berbeda.

Cross Cutting Relationship (Azas Pemotongan), Hukum ini menyatakan


bahwa “Batuan yang terpotong mempunyai umur geologi yang lebih tua
daripada yang memotong.”Prinsip-prinsip Cross-cutting Relationship :Cross-
cutting Relationship Stratigrafi, terjadi jika erosi permukaan atau
ketidakseragaman memotong batuan yang lebih tua, struktur geologi atau
bentuk-bentuk geologi yang lain.Cross-cutting Relationship Struktural,
dimana suatu retakan yang memotong batuan yang lebih tua. Cross-cutting
Relationship Sedimentasi, terjadi jika suatu aliran telah mengerosi endapan
yang lebih tua pada suatu tempat. Sebagai contoh suatu terusan atau saluran
yang terisi oleh pasir.Cross-cutting Relationship Paleontologi, terjadi jika
adanya aktivitas hewan dan tumbuhan yang tumbuh. Sebagai contoh ketika
jejak hewan yang terbentuk atau terendapkan pada endapan berlebih.Cross-
cutting Relationship Geomorfologi, terjadi pada daerah yang berliku atau
bergelombang (sungai, dan aliran di sepanjang lembah).

Super posisi dalam keadaan yang tidak terganggu, lapisan paling tua akan
berada dibawah lapisan yang lebih muda. Hal ini secara logis dapat dijelaskan
bahwa proses pengendapan mulai dari terbentuknya lapisan awal yang
7

terletak di dasar cekungan, selanjutnya ditutup oleh lapisan yang terendapkan


kemudian, yang tentu lebih muda dariditutupinya.

Original Horizontality Sedimen yang baru terbentuk cenderung mengikuti


bentuk dasarnya dan cenderung untuk menghorizontal. Hal ini karena
pengaruh sedimen di control oleh hokum gravitasi dan hidrolika cairan.
Kecuali pada keadaan tertentu (lingkungan delta, pantai, batugamping,
terumbu, dll) dapat terjadi pengendapan miring yang disebut KemiringanA sli
(Original Dip) dan disebut Clinoform.

Lateral Continuity (Prinsip Kesinambungan Lateral), Pengendapan lapisan


batuan sedimen akan menyebar secara mendatar, sampai menipis atau
menghilang pada batas cekungan dimana gradien endapan. Lapisan yang
diendapakan oleh air terbentuk terus-menerus secara lateral dan hanya
membajiri pada tepian pengendapan pada masa cekungan itu terbentuk.Dalam
keadaan normal suatu lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara lateral
dengan tiba-tiba, kecuali oleh beberapa sebab yang menyebabkan terhentinya
kesinambungan lateral, yaitu Pembajian, menipis nya suatu lapisan batuan
pada tepi cekungan sedimentasinya.

Faunal Succesion (Azas Suksesi Fauna),Fosil (fauna akan berbeda pada setiap
perbedaan umurgeologi, fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda
denganfosil di lapisan atasnya. Fosil-fosil yang dijumpai pada perlapisan
batuan secara perlahan mengalami perubahan kenampakan fisiknya (ekibat
evolusi) dalam cara yang teratur mengikuti waktu geologi.
8

V.KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang telah di dapatkan adalah sebagai berikut :

1. Dalam stratigrafi memiliki prinsip prinsip dasar yang mempunya karakter


masing masing.
2. Dalam stratigrafi juga mempunyai beberapa ketidakselarasan yang
berbeda beda.
3. Stratigrafi adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui lapisan lapisan
tanah untuk menjelaskan sejarah dari bumi.
4. Terdapat tiga penyebab terhentinya kesinambungan lateral, yaitu
ketidakselarasan dan dislokasi sesar.
9

DAFTAR PUSTAKA

Magestari, Noer Aziz. dkk. 1989. Geologi Fisik. Bandung: ITB

S.U., Soetoto. 2013. GeologiDasar. Yogyakartan:Ombak

Suharno, 2008. Panduan Praktikum Geologi Dasar. Universitas Lampung.


Lampung
10

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai