Anda di halaman 1dari 9

Sistem Geothermal

DISUSUN OLEH :

Ganda Kusuma
Npm.163610236

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2019
BAB1 I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Geothermal adalah sebuah sumber daya energi yang berasal dari perut
bumi yang termasuk sumber energi baru saat ini. Nama geothermal sendiri
diambil dari sebuah nama dari bahasa yunani. Geo dalam bahasa yunani artinya
panas, sedangkan thermal yang berarti bumi. Jadi secara umum pengertian dari
geothermal adalah energi panas yang dihasilkan dari geothermal.
Di indonesia sendiri sebagai negara yang memiliki iklim tropis, sangat
banyak sumber energi geothermal, dan saat ini tercatat sudah puluhan perusahaan
menggunakan geothermal sebagai pembangkit tenaga listrik untuk kebutuhan
produksi. Secara garis besar apabila di indonesia bisa memanfaatkan energi
geothermal ini, kemungkinan pembangkit listrik tenaga air dan tenaga diesel akan
banyak beralih ke geothermal, selain hasil geothermal ini ramah lingkungan, juga
bisa di ambil langsung dari sumber daya yang ada di indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem geothermal?


2. Apa yang dimaksud dengan sistem petroleum?
3. Apakah perbedaan sistem geothermal dan sistem petroleum?
4. Apakah yang dimaksud dengan batuan alterasi?
5. Hubungan batuan alterasi dengan sistem geothermal?
1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan yang dapat kita tarik dari rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut:

1. Agar dapat mengetahui apa itu sistem geothermal?


2. Agar dapat mengetahui apa itu sistem petroleum?
3. Untuk mengetahui perbedaan sistem geothermal dan sistem petroleum?
4. Agar dapat mengetahui apa itu batuan alterasi?
5. Untuk mengetahui hubungan batuan alterasi dengan sistem geothermal?
BAB1 II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Geothermal


2.1.1 Pengertian Geothermal
Kata geothermal menurut bahasa terbentuk dari dua kata yaitu geo yang
artinya bumi dan thermal yang artinya panas, jika digabungkan geothermal artinya
geothermal. Geothermal dapat dimaknai sebagai energi panas yang terbentuk
secara alami dibawah permukaan bumi. Secara umum, pembentukan energi
geothermal berkaitan dengan kegiatan vulkanisme dan mekanisme pembentukan
magma. Sistem geothermal pada suhu tinggi umumnya terletak disepanjang zona
vulkanik punggungan pemekaran benua, di atas zona subduksi, dan anomali
pelelehan di dalam lempeng.

2.1.2 Pengertian Sistem Geothermal


Berikut merupakan pengertian sistem geothermal menurut ahli dan
Undand-undang.
1. Hochstein dan Browne (2000),mendeskripsikan geothermal sebagai proses
perpindahan panas dari suatu tempat ke tempat tertentu dalam kerak bumi,
dimana panas (heat) dipindahkan dari sumber panas (heat source) menuju
ke suatu tempat pengeluaran panas di permukaan (heat sink).
2. UU Geothermal No 21 Tahun 2014, menyebutkan bahwa geothermal
didefinisikan sebagai sumber energi panas yang terkandung di dalam air
panas, uap air, serta batuan, bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang
secara genetik tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem geothermal.

Persyaratan utama pembentukan sistem geothermal (hidrotermal) adalah


sebagai berikut:
1. Adanya Sumber panas (heat source)
Sumber panas dalam sistem geothermal umumnya berasal dari magma.
Pembentukan awal magma dapat terjadi sebagai hasil pelelehan mantel
(partial melting) atau karena pelelehan sebagian kerak bumi pada proses
penebalan lempeng benua, seperti yang terjadi pada tumbukan antar
lempeng benua (collision).
2. Adanya Reservoir untuk mengakumulasi panas
Reservoir geothermal yang produktif umumnya memiliki suhu yang
tinggi, geometri yang cukup besar, porositas dan permeabilitas yang baik
serta kandungan fluida yang cukup. Porositas dan permeabilitas
merupakan salah satu aspek yang diperhitungkan dalam penentuan daerah
prospek geothermal. Umumnya, permeabilitas memiliki keterkaitan unsur-
unsur struktur seperti sesar, kekar, dan rekahan. Keberadaan batuan
penudung (caprock) yang bersifat impermeable sangat diperlukan untuk
mencegah jalan keluar akumulasi fluida panas dalam reservoir.
3. Adanya Lapisan penudung (caprock) sebagai tempat terakumulasinya
panas
Proses pembentukan sistem geothermal diibaratkan seperti memasak air
dalam ceret di atas kompor. Aktivitas magma di dalam bumi diilustrasikan
sebagai kompor yang berperan sebagai sumber panas. Sedangkan batuan
dasar serta batuan penutup di atasnya yang memerangkap uap panas
dimisalkan sebagai ceretnya. Seiring dengan meningkatnya tekanan dan
temperatur dalam wadah tersebut maka air akan mengalami perubahan
fasa membentuk uap air.

Gambar 1.1 Sistem Geothermal


2.2 Sistem Petroleum

Sistem Petroleum / Petroleum system merupakan sebuah sistem yang


menjadi panduan utama dalam eksplorasi hidrokarbon. Sistem ini digunakan
untuk mengetahui keadaan geologi dimana minyak dan gas bumi terakumulasi.
(Koesoemadinata,1980). Sistem yang digunakan sebagai dasar pencarian minyak
dan gas bumi disebut dengan basic petroleum system diamana sistem ini yang
menjadikan suatu syarat mutlak untuk mengetahui adanya keberadaan
hidrokarbon yang terdapat dibawah permukaan.
Komponen-komponen yang harus dimiliki untuk sistem petroleum yaitu
sebagai berikut:
1. Batuan Sumber
2. Migrasi
3. Batuan Reservoar
4. Lapisan penutup
5. Perangkap

Gambar 1.2 Komponen-komponen sistem petroleum


1. Batuan Sumber
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon.
biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya
akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang-cangkang
fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur
utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.
2. Migrasi
Migrasi adalah perpindahan hidrokarbon dari batuan sumber melewati
rekahan dan pori-pori batuan waduk menuju tempat yang lebih tinggi. Beberapa
jenis sumber penggerak perpindahan hidrokarbon ini diantaranya adalah
kompaksi, tegangan permukaan, gaya pelampungan, tekanan hidrostatik, tekanan
gas dan gradien hidrodinamik (Koesoemadinata,1980).

3. Batuan Reservoar
Batuan reservoar merupakan batuan berpori atau retak-retak, yang dapat
menyimpan dan melewatkan fluida. Di alam batuan reservoar umumnya berupa
batupasir atau batuan karbonat. Faktor-faktor yang menyangkut kemampuan
batuan reservoar ini adalah tingkat porositas dan permeabilitas, yang sangat
dipengaruhi oleh tekstur batuan sedimen yang secara langsung dipengaruhi
sejarah sedimentasi dan lingkungan pengendapannya.
4. Lapisan penutup
Lapisan penutup merupakan lapisan pelindung yang bersifat tak permeabel
yang dapat berupa lapisan lempung, shale yang tak retak, batugamping pejal atau
lapisan tebal dari batuan garam. Lapisan ini bersifat melindungi minyak dan gas
bumi yang telah terperangkap agar tidak keluar dari sarang perangkapnya.
5. Perangkap
Secara geologi perangkap yang merupakan tempat terjebaknya minyak dan
gasbumi dapat dikelompokan dalam tiga jenis perangkap, yaitu perangkap
struktur, perangkap stratigrafi dan perangkap kombinasi dari keduanya.
2.3 Perbedaan Sistem Geothermal dan Sistem Petroleum

Perbedaan dari kedua sistem ini dapat dilihat dari komponennya dan
lingkungan pembentuknya, untuk Sistem Geothermal ini sendiri memiliki Heat
Source yang merupakan salah satu komponen penting yaitu sebagai penggerak
dan pemanas fluida pada lapisan reservoir melalui sebuah gaya buoyancy dan
komponen ini tidak terdapat pada sistem petroleum. Ini disebabkan oleh
lingkungan pembentuknya yang berbeda. Sistem geothermal hanya terdapat pada
jalur api atau volcanic arc, sehingga selalu mendapat heat source dari sumber
magma yang mengintrusi. Sedangkan sistem petroleum hanya terdapat pada back
arc basin .

2.4 Batuan Alterasi dengan Sistem Geothermal

2.4.1 Pengertian Batuan Alterasi

Alterasi merupakan perubahan komposisi mineralogi batuan (dalam


keadaan padat) karena adanya pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi dan tidak
dalam kondisi isokimia menghasilkan mineral lempung, kuarsa, oksida atau
sulfida logam. Proses alterasi merupakan peristiwa sekunder, berbeda dengan
metamorfisme yang merupakan peristiwa primer.
Alterasi Hidrotermal adalah suatu proses yang sangat kompleks yang
melibatkan perubahan mineralogi, kimiawi, dan tekstur yang disebabkan oleh
interaksi fluida panas dengan batuan yang dilaluinya (wall rock), di bawah kondisi
evolusi fisio-kimia.

2.4.2 Hubungan Alterasi dengan Sistem Geothermal

Dengan adanya sistem geothermal batuan yang terkena kontak oleh fluida
panas dan tekanan dari gaya berat bumi menyebabkan beberapa batuan dapat
mengalami perubahan secara kimi. Sehingga hasil perubahan itu juga
menyebabkan fluida membawa mineral mineral yang dimiliki batuan yang
dilaluinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://rezkygeo14.blogspot.com/2015/11/alterasi.html

https://www.geomacorner.com/2018/01/jenis-jenis-alterasi-batuan-dan-macam-
macam-reaksi-kimia-pada-alterasi-hidrotermal.html

http://petroleum-learning.blogspot.com/2015/12/pengertian-petroleum-system-
petroleum.html

https://mahasisaminyak.blogspot.com/2017/01/petroleum-system.html

Anda mungkin juga menyukai