Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber: (Triyanto,2014)
5
6
2. Kurang olahraga
Orang yang kurang aktif melakkukan olahraga pada umumnya
cenderung mengalami kegemukan dan akan menaikan tekanan darah.
Dengan olahraga kita dapat meningkatkan kerja jantung. Sehingga
darah bisa dipompadengan baik keseluruh tubuh.
3. Konsumsi garam berlebihan
Sebagian masyarakat kita sering menghubungkan antara konsumsi
garam berlebihan dengan kemungkinan mengidap hipertensi. Garam
merupakan hal yang penting dalam mekanisme timbulnya hipertensi.
Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi adalah melalui
peningkatan volume plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah.
Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan ekresi (pengeluaran)
kelebihan garam sehingga kembali pada kondisi keadaan sistem
hemodinamik (pendarahan) yang normal. Pada hipertensi primer
(esensial) mekanisme tersebut terganggu, disamping kemungkinan ada
faktor lain yang berpengaruh.
a.) Tetapi banyak orang yang mengatakan bahwa mereka tidak
mengonsumsi garam, tetapi masih menderita hipertensi. Ternyata
setelah ditelusuri, banyak orang yang mengartikan konsumsi garam
adalah garam meja atau garam yang ditambahkan dalam makanan
saja. Pendapat ini sebenarnya kurang tepat karena hampir disemua
makanan mengandung garam natrium termasuk didalam bahan-
bahan pengawet makanan yang digunakan.
b.) Natrium dan klorida adalah ion utama cairan ekstraseluler.
Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsetrasi natrium
didalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menormalkannya
kembali, cairan intreseluler harus ditarik keluar sehingga volume
cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan
ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah,
sehingga berdampak pada timbulnya hipertensi.
8
2. Jenis kelamin
Pada umumnya pria lebih terserang hipertensi dibandingkan dengan
wanita. Hal ini disebabkan pria banyak mempunyai faktor yang mendorong
terjadinya hipertensi seperti kelelahan, perasaan kurang nyaman, terhadap
pekerjaan, pengangguran dan makan tidak terkontrol. Biasanya wanita akan
mengalami peningkatan resiko hipertensi setelah masa menopause.
3. Umur
Dengan semakin bertambahannya usia, kemungkinan seseorang
menderita hipertensi juga semakin besar. Penyakit hipertensi merupakan
penyakit yang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko
terhadap timbulnya hipertensi. Hanya elastisitas jaringan yang
erterosklerosis serta pelebaran pembulu darah adalah faktor penyebab
hipertensi pada usia tua. Pada umumnya hipertensi pada pria terjadi di atas
usia 31 tahun sedangkan pada wanita terjadi setelah berumur 45 tahun.
2.1.4 Patofisiologi
Menurut (Triyanto,2014) Meningkatnya tekanan darah didalam arteri bisa
rerjadi melalui beberapa cara yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga
mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya arteri besar kehilangan
kelenturanya dan menjadi kaku sehingga mereka tidak dapat mengembang pada
saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Darah di setiap denyutan
jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana
dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis. Dengan cara
yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu
jika arter kecil (arteriola) untuk sementara waktu untuk mengarut karena
perangsangan saraf atau hormon didalam darah. Bertambahnya darah dalam
sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika
terhadap kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam
dan air dari dalam tubuh meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung berkurang arteri mengalami
pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan menurun.
10
2.1.8 Penatalaksanaan
Menurut (junaedi,Sufrida,&Gusti,2013) dalam penatalaksanaan hipertensi
berdasarkan sifat terapi terbagi menjadi 3 bagian, sebagai berikut:
a. Terapi non-farmakologi
Penatalaksanaan non farmakologi merupakan pengobatan tanpa obat-
obatan yang diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan
darah diupayakan melalui pencegahan dengan menjalani perilaku hidup sehat
seperti :
1. Pembatasan asupan garam dan natrium
2. Menurunkan berat badan sampai batas ideal
3. Olahraga secara teratur
4. Mengurangi / tidak minum-minuman beralkohol
5. Mengurangi/ tidak merokok
6. menghindari stres
7. menghindari obesitas
g. Daging tanpa lemak, unggas dan ikan sebanyak kurang dari 6 porsi/hari
sebagai sumber protein, vitamin B, zat besi, dan zinc.
h. Lemak dan minyak sebanyak 2-3 orsi/hari atau sekitar 25-27% dari
kebutuhan kalori sehari. Adapun ukuran 1 porsi sekitar 1 sendok teh.
Pembagian penggunaan jenis lemak yang diperbolehkan diantaranya
adalah :
1. Minyak jenuh dan lemak trans dibatasi sekitar 6-7% dari kalori total
karena jenis lemak/minyak ini akan meningkatkan kolesterol darah,
sehingga meningkatkan risiko penyakit koroner. Maka dari itu, batasi
konsumsi minyak jenuh yang terdapat pada daging merah, kuning
telur, butter, keju, susu full cream, krim dalammakanan/minuma,
minyak kelapa sawit/goreng ataupun minyak kelapa. Sama halnya juga
dengan lemak trans yang banyak terdapat pada makanan yang
digoreng, dipanggang, atau dirposes seperti krekers, dan sebagainya.
2. Lemak/minyak tak jenuh (omega 3,6,9) dianjurkan sebagai pengganti
leamk jenuh/trans, dianjurkan untuk omega 3 dan 6 sebanyak kurang
dari 10% demikian juga untuk omega 9 sebanyak kurang dari 10%
total kalori. Minyak omega 3 banyak ditemukan pada minyak canola,
zaitun, flaxseed, ikan laut dalam. Minyak omega 6 banyak terdapat
pada biji bunga matahari dan kacang-kacangan, sedangkan omega 9
terdapat pada alpukat, dark coklat, zaitun, dan sebagainya.
3. Atasi penggunaan natrium/sodium sebanyak 23.. mg/hari atau setara
dengan 5 gram/hari aatu 1 sendok teh peres garam/hari. Garam banyak
ditemukan pada makanan yang diawetkan atau makanan kaleng, serta
MSG.
4. Alkohol hanya diijinkan sebanyak 1-2 gelas/hari, sedangkan kafein
tidak dianjurkan dalam diet DASH karena dapat meningkatkan tekanan
darah meskipun hanya sesaat.
Selain denga mengontrol pola makan yang sehat harus diseimbangi
dengan memperbanyak aktivitas fisik agar target penurunan tekanan darah
dapat cepat tercapai. Sedangkan menurut triyanto (2011) pola makan yang
baik bagi penderita hipertensi adalah mengatur tentang makanan sehat
18
darah terutama kolesterol LDL dan akan tertimbun dalam tubuh. Timbunan lemak
yang disebabkan oleh koleste rol akan menempel pada pembuluh darah yang
lama - kelaman akan terbentuk plaque. Terbentuknya plaque dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah atau aterosklerosis. Pembuluh darah
yang terkena aterosklerosis akan berkurang elastisitasnya dan aliran darah ke
seluruh tubuh akan terganggu serta dapat memicu meningkatnya volume darah
dan tekanan darah. Meningkatnya tekanan darah tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya hipertensi (Rita,2013)
2.3 Ketidakpatuhan
2.3.1 Ketidakpatuhan
Ktidakpatuhan adalah kegagalan atau penolakan untik mengurangi dan
menyesuaikan tindakan seseorang untuk aturan atau keharusan. Ketidakpatuhan
adalah tidak menaati perintah atau suatu bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh profesi kesehatan (Nurbidadari 2015).
Ketidakpatuhan adalah perilaku individu atau pemberi asuhan yang tidak sesuai
dengan rencana promosi kesehatan atau terapeutik yang ditetapkan oleh individu
atau keluarga atau kelompok serta profesional pelayanan kesehatan. Perilaku
pemberi asuhan atau individu yang tidak mematuhi ketepatan, rencana promosi
kesehatan atau terapeutik secara keseluruhan atau sebagai dapat menyebabkan
hasil akhir yang tidak efektif atau sebagian tidak efektif secara klinis (Nanda,
2015).