BAB III Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian
3. METODE PENELITIAN
# K e c.
Y
B ir in g ka n a ya
6 . P a n t a i U n t ia
5°5'00"
5°5'00"
#
Y
K e c.
T a m a la n r e a
Î
o
all
# K e c. U ju n g t a n a h
.T
Y
S
#
Y K e c. T a llo
5°7'30"
5°7'30"
1 . P a n t a i L o s a ri # K e c. W a jo
Y
Î
# K e c. B o n to a l a
Y
4 #
K e c. P a n a kk u ka n g
Y
K e c. U ju n g p a n d a n g
P a n t a i d i K a w a s a n T a n ju n g B u n g a : 1 #
Y
2 . A k a re n a Y#
K e c. M a k a ss a r
3 . Ta n jun g B un ga
4 . Ta n jun g B a y a m #
Y
K e c.
M a n g g a la
2 # K e c. M a r is o
Y
5°10'00"
5°10'00"
#
Y
K e c. R a p p o c in i
# K e c. M a m a ja n g
Y
3
#
Y K e c. T a m a la t e
5 . P a n ta i B a r om b o ng
4
S. Jen ebera ng
5
Kab. G ow a
5°12'30"
5°12'30"
5 . P a n ta i B a r om b o ng
Sungai Bone
W E
Perairan D angk al
Pangk ajene
Program Studi SPL
S Kaw asan Pelabuhan Maros
Sekolah Pascasarjana
Maka ssa r Ins titut Pertanian Bogor
Sinjai
Gowa Su m be r Pe ta :
Ta kalar Bulukumba 1. Pe ta R BI B akosu rtan al
Bantae ng Skal a 1:5 0.00 0
1 0 1
Km
Jeneponto 2. C itra L an dsat 20 05
3. Su rvei L ap an gan
Data kondisi tutupan karang hidup yang dipeoleh dari persamaan diatas
kemudiakan dikategorikan berdasarkan Kriteria Baku Kerusakan Terumbu
Karang menurut Kepmen LH No.04 Tahun 2004, yaitu :
0 – 24,9% = Rusak
25 – 49,9% = Sedang
50 – 74,9% = Baik
75 – 100% = Sangat Baik
Keterangan :
IKW = Indeks kesesuaian wisata
Ni = Nilai parameter ke-i (bobot x skor)
Nmaks = Nilai maksimum dari suatu kategori wisata
TotalSkorMax TotalSkorMin
RKβ =
JumlahKelas
Keterangan:
RKβ = Rentang/interval kelas dalam kegiatan wisata bahari β
Total skor max β = Total skor tertinggi dalam kegiatan wisata bahari β
Total skor min β = Total skor terendah dalam kegiatan wisata bahari β
Jumlah kelas β = Banyaknya kelas kesesuaian dalam wisata bahari β
Dalam penelitian ini, kelas kesesuaian dibagi ke dalam tiga kelas kesesuaian
yang didefinisikan sebagai berikut:
Kelas S1 = Sangat sesuai (highly suitable). Daerah ini tidak mempunyai pembatas
yang serius untuk menerapkan perlakuan yang diberikan atau hanya
mempunyai pembatas yang tidak berarti atau tidak berpengaruh
secara nyata terhadap penggunaannya dan tidak akan menaikkan
masukan/tingkatan perlakuan yang diberikan.
Kelas S2 = Sesuai (moderately suitable). Daerah ini mempunyai pembatas yang
agak serius untuk mempertahankan tingkat perlakuan yang harus
diterapkan. Pembatas ini akan meningkatkan tingkatan perlakuan
yang diperlukan.
Kelas N = Tidak Sesuai (not suitable). Daerah ini mempunyai pembatas-
pembatas, sehingga mencegah segala kemungkinan perlakuan pada
daerah tersebut.
Keterangan:
Nilai maksimum = 84
S1 = Sangat sesuai, dengan IKW 83 – 100 %
S2 = Sesuai, dengan IKW 50 - < 83 %
TS= Tidak sesuai, dengan IKW < 50 %
59
Keterangan:
Nilai maksimum = 39
S1 = Sangat bersyarat, dengan IKW 83 – 100 %
S2 = Sesuai, dengan IKW 50 - < 83 %
TS= Tidak bersyarat , dengan IKW <50%
tutupan komunitas karang, jenis ikan karang, kecepatan arus, kedalaman terumbu
karang, dan jenis life form. Adapun parameter yang digunakan untuk
mempertimbangkn kesesuaian wisata snorkling yaitu: kecerahan perairan, tutupan
komunitas karang, jenis ikan karang, kecepatan arus, kedalaman terumbu karang,
dan jenis life form.
Tabel 5. Potensi ekologis pengunjung (K) dan luas area kegiatan (Lt).
Jenis K Unit Area Keterangan
Kegiatan (∑ (Lt)
Pengunjung)
Selam 2 2000 m2 Setiap 2 orang, 200 m x 10 m
2
Snorkling 1 500 m Setiap 1 orang 100 m x 5 m
Wisata 1 50 m2 Di hitung panjang track, setiap
Mangrove 1 orang sepanjang 50 m
Rekreasi 1 50 m2 1 orang, 50 m panjang pantai
Pantai
Sumber: Yulianda (2007)
Keterangan:
K = Jumlah pengunjung
Lt = Unit area untuk kategori wisata bahari tertentu