Anda di halaman 1dari 7

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1. Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

“Mengetahui basis sub-sektor pertanian dan bagaimana strategi pengembangannya


terhadap pembangunan perekonomian Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya”

3.2.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :

1. Secara teoritis, kontribusi pembuatan laporan penelitian ini terhadap ilmu pengetahuan
khususnya ekonomi, terkait dengan analisis basis sub-sektor pertanian dan penerapan
strategi pengembangan (SWOT).

2. Secara praktisi, sebagai masukan bagi pengambil kebijakan (pemerintah) dalam


melakukan implementasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Dalam aspek sosial, masyarakat dapat mengetahui sub-sector pertanian apa saja yang
berpotensi dan tidak di daerahnya, sehingga masyarakat dapat melakukan peningkatan
dan mempertahankan produksi pada sector yang berpotensi dan menerapkan strategi
pengembangannya
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Metode Pengumpulan Data


Teknik/metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono (2013:224).
Metode Pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui
angket, wawancara, pengamatan, tes, dokoumentasi dan sebagainya.

4.1.1. Pengumpulan Data Primer


Survey primer merupakan metode pencarian data dan informasi yang dilakukan secara
langsung melalui responden di lapangan. Metode ini dapat berupa observasi, wawancara dan
hasil kuisioner.

1. Observasi

Merupakan pengumpulan data dan informasi melalui pengamatan guna


mendapatkan data obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Observasi (langsung ke
lapangan) meliputi survey keadaan fisik, mencakup semua penelitian-penelitian
(disertai peta-peta) dan mencakup topografi, iklim, sumber air, keadaan tanah dan
sebagainya.

2. Wawancara

Wawancara, dilakukan dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan dengan


cara menanyakan langsung kepada narasumber yang ada di Kecamatan Jekan Raya,
Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Wawancara dilakukan kepada
tokoh-tokoh masyarakat Kecamatan Jekan Raya, Instasnsi, dan masyarakat Kecamatan
Jekan Raya itu sendiri.

3. Kuisioner

Kuisioner, yaitu metode pencarian data yang dilakukan dengan menyebarkan


angket pertanyaan yang berisikan permasalahan- permasalahan yang terdapat di
Kecamatan Jekan Raya. Pada saat penyebaran kuisioner, perlu dipertimbangkan
beberapa hal antara lain :
1) Waktu, yaitu menyangkut hari dan pelaksanaan kuisioner. Waktu
penyebaran kuisioner ini kami lakukan pada saat Studio Kota yang
dilaksananakan kurang lebih selama 14 hari.
2) Lokasi, tempat penyebaran kuisioner kami lakukan pada rumah- rumah
penduduk di Kecamatan Jekan Raya yang terbagi atas 4 kelurahan, yaitu
Kelurahan Menteng, Kelurahan Palangka, Kelurahan Bukit Tunggal dan
Kelurahan Petuk Katimpun.

4.1.2. Pengumpulan Data Sekunder


Survei sekunder merupakan metode pengumpulan data dari instansi pemerintah
maupun instansi terkait. Hasil yang diharapkan dari data sekunder ini adalah berupa uraian,
data angka, atau peta mengenai keadaan wilayah studi. Survey Sekunder dilakukan dengan
mengumpulkan literatur yang bersangutan dengan dokumen sectoral dalam hal perekonomian
di Instansi terkait. Teknik survey sekunder dengan cara:

 Melihat Buku Profil Kelurahan, ataupun bisa dengan melihat buku Kecamtan Dalam
Angka.
 Meminta data ke kantor BPS, Kelurahan/Kecamatan atau Instansi yang terkait perihal
data ekonomi.

4.2. Metode Analisa


Menurut beberapa ahli, seperti (Bogdan dan taylor), mereka menjelaskan bahwa
analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis
data adalah telah berhubungan terhadap data-data yang sudah diperoleh kemudian
membandingkannya dengan teori-teori yang ada.

4.2.1. Analisa Perekonomian

Menurut Abraham Maslow (1960), Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang
mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan
segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu
sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien. Analisa perekonomian ini terkait dengan
pengembangan rencana ekonomi tertentu atau kebijakan, dimana digunakan untuk benar-benar
memahami kondisi perekonomian dan status perekonomiannya. Analisa perekonomian sangat
berpengaruh besar terhadap suatu perencanaan untuk mengetahui komoditi unggulan yang
dapat memacu pertumbuhan daerah tersebut.Dalam melakukan analisa perekonomian yang ada
di Kecamatan Jekan Raya, adapun metode yang digunakan dalam melakukan analisa yaitu
analisa Location Quotient dan Shift-Share.
4.2.1.1. Analisa Location Quotient
Analisis location quotient (LQ) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang
memanfaatkan sektor basis atau leading sektor. Location quotient menghitung perbandingan
share output sektor i di kota atau kabupaten dan share out sektor i di provinsi. Sektor unggulan
disini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila dieksploitasi oleh pemerintah
wilayah. Menurut Hood (1998 dalam Hendayana 2003), menyatakan bahwa location quotient
adalah suatu alat pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan segala kelebihan dan
keterbatasannya.
Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam model
ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemicu
pertumbuhan. LQ mengukur konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi kegiatan ekonomi
melalui pendekatan perbandingan. Teknik LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi
perekonomian, mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau mengukur
konsentrasi relatif kegiatan ekonomi untuk mendapatkan gambaran dalam penetapan sektor
unggulan sebagai leading sektor suatu kegiatan ekonomi industri. Dasar pembahasannya
sering difokuskan pada aspek tenaga kerja dan pendapatan.
Teknik LQ belum bisa memberikan kesimpulan akhir dari sektor-sektor yang
teridentifikasi sebagai sektor strategis. Namun untuk tahap pertama sudah cukup memberi
gambaran akan kemampuan suatu wilayah dalam sektor yang teridentifikasi. Rumus
matematika yang digunakan untuk membandingkan kemampuan sektor-sektor dari wilayah
tersebut adalah (Daryanto dan Hafizrianda, 2010:21):

Li / Lt Vi / Vt
LQ = LQ =
Ni / Nt Yi / Yt
Setiap metode analisis memiliki kelebihan dan keterbatasan, demikian halnya dengan metode
LQ.
Kelebihan metode LQ dalam mengidentifikasi komoditas unggulan antara lain:
1. LQ merupakan suatu alat analisis yang digunakan dengan mudah dan sederhana, serta cepat
penggunaannya.
2. LQ dapat digunakan sebagai analisis awal untuk suatu wilayah, kemudian dapat dilanjutkan
dengan alat analisis lainnya.
3. Perubahan tingkat spesialisasi dari setiap sektor dapat pula diketahui dengan membandingkan
LQ dari tahun ke tahun.
4. Penerapannya tidak memerlukan program pengolahan data yang rumit. Penyelesaian analisis
cukup dengan spread sheet dari Excel atau program Lotus jika datanya tidak terlalu banyak.
Dari segi keterbatasannya, metode LQ terbatas dalam:
1. Karena kesederhanaan pendekatan LQ ini, maka yang dituntut adalah akurasi data. Sebaik
apapun hasil olahan LQ tidak akan banyak manfaatnya jika data yang digunakan tidak valid.
2. Pengumpulan data yang sangat valid sangat sulit dilakukan di lapangan sehingga mempersulit
pengumpulan data.
3. Deliniasi wilayah kajian. Untuk menetapkan batasan wilayah yang dikaji dan ruang lingkup
aktivitas, acuannya sering tidak jelas. Akibatnya hasil hitungan LQ terkadang aneh, tidak sama
dengan apa yang kita duga.
4. Perlu diketahui bahwa nilai LQ dipengaruhi oleh berbagai faktor. Nilai hasil perhitungannya
bias, karena tingkat disagregasi peubah spesialisasi, pemilihan peubah acuan, pemilihan entity
yang diperbandingkan, pemilihan tahun dan kualitas data.
Komoditas yang menghasilkan nilai LQ > 1 merupakan standar normatif untuk
ditetapkan sebagai komoditas unggulan. Namun demikian ketika banyak komoditas di suatu
wilayah yang menghasilkan LQ > 1, sementara yang dicari hanya satu, maka yang harus
dipilih adalah komoditas yang mendapatkan LQ paling tinggi. Karena nilai LQ yang semakin
tinggi di suatu wilayah menunjukkan semakin tinggi pula potensi keunggulan komoditas
tersebut. Dengan demikian, metode analisis LQ atau location quotient dapat digunakan secara
mudah dan efisien jika ingin menghitung sektor unggulan suatu tempat. Kekurangan-
kekurangan yang ditemui di lapangan dapat dikurangi dengan teliti dan rajin dalam
mengumpulkan data. Hasil yang didapatkan kemudian adalah akurasi dan sektor unggulan
yang dapat diberdayakan dan dikembangkan oleh seluruh masyarakat wilayah tertentu.
4.2.1.2. Analisa SWOT (Strenght-Weaknees Opportunity-Threat)

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi.


Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness)
dan ancaman (threats). Keputusan strategis perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup
kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang dan ancaman. Oleh
karena itu perlu adanya pertimbangan- pertimbangan penting untuk analisis SWOT.
Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul, maka sangat diperlukan
penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan
tepat dalam mengatasi masalah yang timbul. Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam mengambil keputusan antara lain :
1. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan seperti halnya keunggulan dalam
produk yang dapat diandalkan, memiliki keterampilan dan berbeda dengan produk lain.,
sehingga dapat membuat lebih kuat dari para pesaingnya. Kekuatan adalah sumber daya,
keterampilan, atau keunggulan- keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar
yang dilayani atau ingin dilayani.Kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan
keunggulan komparatif di pasar. Kekuatan terdapat pada sumber daya, keuangan, citra,
kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok, dan faktor- faktor lain.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya yang ada baik
itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi penghalang bagi kinerja organisasi.
Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara
serius menghambat kinerja efektif. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen,
keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.
3. Peluang (opportunity)
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan, serta kecenderungan-
kecenderungan yang merupakan salah satu sumber peluang.
4. Ancaman (Treats)
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan dalam jika tidak
diatasi maka akan menjadi hambatan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi.
Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-
menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan tekhnologi, serta peraturan baru atau yang
direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan.

Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang peluang dan
ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan yang
bersangkutan. Jika dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu
strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang
sehingga berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh
perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matrik SWOT sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi
yaitu SO, WO, ST dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum
dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut :

IFAS (internal strategic factory analysis summary) dengan kata lain faktor-faktor
strategis internal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal dalam
kerangka strength and weakness. Sedangkan EFAS (eksternal strategic factory analysis
summary) dengan kata lain faktor- faktor strategis eksternal suatu perusahaan disusun untuk
merumuskan faktor- faktor eksternal dalam kerangka opportunities and threaths.

Anda mungkin juga menyukai