Anda di halaman 1dari 12

Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.

1/Januari/2016

PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN DAN ORIENTASI PASAR


TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DAN KINERJA

Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2)


1
Prodi Manajemen STIE Harapan Medan
(windaardiani.chan@gmail.com)
2
Prodi Manajemen STIE Harapan Medan
(zuwinamiraza@gmail.com)

Abstrak

Small and Medium Enterprises (SMEs) is a people’s economic activities small-scale in


which the type of business field is heterogeneous and need to be protected by the government to
prevent unfair competition. The role of SMEs in the city of Medan is considered very important
especially in the field of SMEs are labor-intensive, for which SME activities should be promoted
and given the easiness both licensing issues and other issues so that the products dihasil able to
compete with the result of creativity that is unique, rare and good quality especially in this era of
globalization. Previous research has shown that the entrepreneurial characteristics is positive and
significant impact on business competence (Darya, 2012), market orientation positively affects the
performance of marketing (Nerver and Sleter, 1990), while Li (2000) managed to find the positive
influence of a competitive advantage with performance which is measured by volume of sales.
Based on the test results it can be concluded that the entrepreneurial characteristics directly
influence the performance of marketing and market orientation affect the performance marketing
through competitive advantage as intervening.

Kata kunci : Karakteristik Kewirausahaan, Orientasi Pasar, Keunggulan Bersaing,


Kinerja Pemasaran

I. PENDAHULUAN perusahan kecil, kemampuan menciptakan


Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kesempatan kerja cukup banyak atau
merupakan kegiatan ekonomi rakyat berskala penyerapan terhadap tenaga kerja, fleksibilitas
kecil dimana tipe bidang usahanya bersifat dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap
heterogen serta perlu dilindungi oleh kondisi pasar yang berubah dengan cepat
pemerintah untuk mencegah persaingan yang dibanding dengan perusahaan skala besar
tidak sehat. Kriteria UKM menurut UU No.9 yang pada umumnya birokratis dan
tahun 1995, diantaranya memiliki kekayaan terdapatnya dinamisme managerial dan
bersih paling banyak 200 juta rupiah belum peranan kewirausahaan.
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, Kemampuan UKM dalam
memiliki hasil penjualan tahunan paling menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar
banyak senilai 1 milyar rupiah, dan dimiliki disebut dengan orientasi pasar. Orientasi pasar
oleh warga negara Indonesia merupakan istilah yang populer digunakan
(www.pupuk.or.id). Beberapa oleh para praktisi pemasaran sebagai
kekarakteristikan atau keunggulan UKM implementasi dari konsep pemasaran. Konsep
dalam menjalankan usaha yaitu: inovasi pemasaran menyatakan bahwa untuk mencapai
dalam teknologi yang telah dengan mudah tujuan organisasi seperti market share dan
terjadi dalam pengembangan produk, profitabilitas tergantung pada kemampuan
hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan dalam menentukan kebutuhan dan

31
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

keinginan pasar sasaran dan memuaskannya banyak perusahaan kehilangan pandangan


dengan lebih efektif dan efisien dibandingkan akan keunggulan bersaing, dalam perjuangan
dengan pesaingnya (Agarwal et al., 2003). untuk berkembang dan mengejar
Beberapa tahun terakhir orientasi pasar diversifikasi (Porter, 2004). Menurut
mengalami peningkatan dan dipandang Bharadwaj et al. (1993) keunggulan bersaing
sebagai kunci untuk mencapai kinerja merupakan hasil dari implementasi strategi
perusahaan (Han, et al.,1998). Orientasi pasar yang memanfaatkan berbagai sumberdaya
sangat penting dalam manajemen pemasaran yang dimiliki perusahaan. Keahlian dan asset
modern (Narver dan Slater, 1990). yang unik dipandang sebagai sumber dari
Banyak penelitian membuktikan keunggulan bersaing. Beberapa indikator yang
pengaruh orientasi pasar dalam menghasilkan digunakan untuk mengukur keunggulan
kinerja yang unggul (Kara,2005). Hasil bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai,
penelitian membuktikan adanya hubungan tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti dan
yang kuat antara orientasi pasar dengan harga bersaing (Bharadwaj et al, 1993).
kinerja (Matsuno et al., 1994; Greenley, 1995; Keunikan produk adalah keunikan produk
Ghosh et al., 1994; Speed and Smith, 1993). perusahaan yang memadukan nilai seni dengan
Perusahaan yang memiliki tingkat orientasi selera pelanggan. Harga bersaing adalah
pasar yang tinggi akan memiliki kinerja kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan
pemasaran yang tinggi. Hal ini karena harga produknya dengan harga umum di
perusahaan yang memiliki derajat orientasi pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti
pasar yang tinggi akan memiliki keunggulan keberadaannya langka dalam persaingan yang
kompetitif dalam hal: kualitas produk, kualitas saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti
pelayanan, inovasi produk dan biaya dapat ditiru dengan tidak sempurna. Sulit
(Sittimalakorn dan Hart, 2004). digantikan berarti tidak memiliki pengganti
Peranan UKM di Kota Medan dinilai yang sama.
sangat penting karena membantu penyerapan
tenaga kerja, untuk itulah kegiatan UKM perlu 2.2 Kinerja Pemasaran
di dorong serta diberikan kemudahan- Kinerja merupakan salah satu indikator
kemudahan sehingga mampu menghasilkan keberhasilan kerja sesungguhnya yang dicapai
produk bermutu tinggi dan dapat bersaing seseorang atau organisasi karena
dengan produk sejenis yang dihasilkan dari melaksanakan tugasnya. Kinerja pemasaran
dalam dan luar negeri. Hal ini sulit tercapai selalu di pandang sebagai hasil dari
karena hampir seluruh UKM yang dijumpai di dijalankannya sebuah peran strategik tertentu.
lapangan menghadapi masalah permodalan dan Ferdinand (2000) menyatakan bahwa kinerja
pemasaran. Sehingga banyak UKM yang pemasaran merupakan faktor yang sering kali
menurun kinerjanya. Bertitik tolak pada digunakan untuk mengukur dampak dari
uraian sebelumnya, timbul ketertarikan strategi yang diterapkan oleh perusahaan.
peneliti untuk mengetahui dan menganalisis: 1) Strategi perusahaan selalu diarahkan untuk
Pengaruh karakteristik kewirausahaan dan menghasilkan kinerja pemasaran yang baik dan
orientasi pasar terhadap keunggulan bersaing juga kinerja keuangan yang baik. Selanjutnya
dan 2) Pengaruh karakteristik kewirausahaan Ferdinand juga menyatakan bahwa kinerja
dan orientasi pasar terhadap kinerja melalui pemasaran yang baik dinyatakan dalam tiga
keunggulan bersaing sebagai intervening. besaran utama nilai yaitu: nilai penjualan,
pertumbuhan penjualan dan porsi pasar.
II. LANDASAN TEORITIS Beberapa indikator yang digunakan dalam
2.1 Keunggulan Bersaing menilai kinerja pemasaran adalah omset
Keunggulan bersaing adalah jantung penjualan, sales return, jangkauan wilayah
kinerja perusahaan di dalam pasar yang pemasaran dan peningkatan penjualan,
bersaing, namun setelah beberapa dasawarsa (Ferdinand, 2000). Omset penjualan adalah
perluasan dan kemakmuran yang hebat, jumlah penjualan dari produk perusahaan.

32
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

Sales return adalah jumlah penjualan produk budaya organisasi yang paling efektif dalam
return (dikembalikan). Jangkauan wilayah menciptakan perilaku penting untuk
pemasaran adalah luas wilayah pemasaran penciptaan nilai unggul bagi pembeli serta
produk. Peningkatan penjualan adalah jumlah kinerja dalam bisnis. Bharadwaj et al., (1993)
jualan yang meningkat dari periode menyatakan bahwa budaya perusahaan yang
sebelumnya. menekankan pada pentingnya perusahaan
unruk memperhatikan pasar (berorientasi
2.3 Karakteristik Kewirausahaan pasar) akan mengarah pada penguatan
Dalam lampiran Keputusan Menteri keunggulan bersaing perusahaan tersebut.
Koperasi dan Pembinaan Pengusahaan Kecil Menurut Uncles (2000) orientasi pasar sebagai
Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan suatu proses dan aktivitas yang berhubungan
bahwa: Wirausaha adalah orang yang dengan penciptaan dan pemuasan pelanggan
mempunyai semangat, sikap, perilaku dan dengan cara terus menilai kebutuhan dan
kemampuan kewirausahaan. Sedangkan keinginan pelanggan.
kewirausahaan adalah semangat, sikap, Narver dan Slater (1990) membuat
perilaku dan kemampuan seseorang dalam ukuran atau dimensi tentang orientasi pasar,
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah bahwa orientasi pasar terdiri dari tiga
pada upaya mencari, menciptakan serta komponen yang sangat berhubungan dengan
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk bisnis yaitu: orientasi konsumen, orientasi
baru dengan meningkatkan efisiensi dalam pesaing dan koordinasi interfungsional.
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik Orientasi pelanggan dan orientasi pesaing
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih termasuk semua aktivitasnya dilibatkan dalam
besar. memperoleh informasi tentang pembeli dan
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, pesaing pada pasar yang dituju dan
2001) kewirausahaan adalah suatu disiplin, menyebarkan melalui bisnis, sedangkan
proses sistematis penerapan kreatifitas dan koordinasi interfungsional didasarkan pada
keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan informasi pelanggan serta pesaing dan terdiri
peluang di pasar. Kreatifitas menurut Zimmerer dari usaha binis yang terkoordinasi.
diartikan sebagai kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan untuk 2.5 Hipotesis Penelitian
menemukan cara-cara baru dalam memecahkan Hasil penelitian Setyawati, dkk (2013)
persoalan dalam menghadapi peluang. yang berjudul Karakteristik Kewirausahaan
Sedangkan keinovasian diartikan sebagai dan Lingkungan Bisnis Sebagai Faktor
kemampuan untuk menerapkan kreatifitas Penentu Pertumbuhan Usaha (Studi IKM di
dalam rangka memecahkan persoalan- Sentra Kerajinan Rotan Amuntai Kab. Hulu
persoalan peluang untuk mempertinggi taraf Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan)
hidup. Jadi dapat disimpulkan bahwa mengemukakan bahwa karakteristik
kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang kewirausahaan yang dimiliki pelaku industri
sistematis untuk menerapkan sokap kreatif dan mebel adalah sikap keorisinilan dalam inovasi
inovasi dalam mengembangkan ide-ide baru produk, pengambilan resiko untuk melakukan
guna menghadapi persaingan bisnis. diversifikasi produk.
Karakteristik kewirausahaan menurut Meredith Darya (2012) dalam penelitiannya
(2000) adalah percaya diri, berorientasikan mengenai pengaruh ketidakpastian lingkungan
tugas dan hasil, pengambilan risiko, dan karakteristik kewirausahaan terhadap
kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke kompetensi usaha dan kinerja usaha mikro
masa depan, jujur dan tekun. kecil di Kota Balikpapan, membuktikan bahwa
karakteristik kewirausahaan berpengaruh
2.4 Orientasi Pasar positif dan signifikan terhadap kompetensi
Narver dan Slater (1990) usaha. Hal ini mengindikasikan bahwa jika
mendefinisikan orientasi pasar sebagai pelaku usaha memiliki karakteristik

33
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

kewirausahaan yang baik, maka akan III. METODE PENELITIAN


menghasilkan keunggulan bersaing yang baik Penelitian ini menggunakan
pula bagi usaha yang dijalani. pendekatan deskriptif kuantitatif dan dilakukan
Menurut Nerver dan Slater (1990) di kota Medan – Sumatera Utara dengan
mengemukakan temuan bahwa orientasi pasar responden pemilik usaha kecil dan menengah
berpengaruh positif terhadap kinerja yang memiliki izin untuk mendirikan usaha di
pemasaran, sedangkan Morgan et al (2009) kota Medan dan terdaftar pada Dinas Koperasi
menyatakan bahwa orientasi pasar tidak Pemerintahan Kota Medan. Jumlah pelaku
memiliki hubungan kinerja sedangkan usaha yang diambil sebagai sampel adalah 150
hubungan orientasi pasar tidak secara langsung responden melalaui teknik probability
berhubungan dengan kinerja, namun melalui sampling.
keunggulan bersaing. Hasil penelitian Irina
Akimova (2000) mengemukakan adanya 3.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran
pengaruh antara perusahaan-perusahaan yang Variabel
menerapkan orientasi pasar dengan Variabel endogen dalam penelitian ini
keunggulan bersaing perusahaan tersebut. adalah keunggulan bersaing dan kinerja
pemasaran sedangkan variabel eksogennya
H1: Karakteristik kewirausahaan dan orientasi adalah karakteristik kewirausahaan dan
pasar berpengaruh signifikan terhadap orientasi pasar. Kinerja pemasaran merupakan
keunggulan bersaing ukuran presetasi yang diperoleh dari aktifitas
proses pemasaran secara menyeluruh,
Hasil penelitian Li (2000) yang indikator yang digunakan dalam menilai
berjudul An Analysis of Sources of kinerja pemasaran adalah omset penjualan,
Competitiveness and Performance of Chinese sales return, jangkauan wilayah pemasaran dan
Manufacturers berhasil menemukan adanya peningkatan penjualan. Beberapa indikator
pengaruh positif antara keunggulan bersaing yang digunakan untuk mengukur keunggulan
dengan kinerja yang di ukur melalui volume bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai,
penjualan, tingkat keuntungan, pangsa pasar tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti dan
dan return on investment. Keunggulan harga bersaing. Karakteristik kewirausahaan
bersaing dapat diperoleh dari kemampuan dicerminkan melalui sikap percaya diri,
perusahaan untuk mengelolah dan berorientasikan tugas dan hasil, pengambilan
memanfaatkan sumber daya dan modal yang resiko, kepemimpinan, keorisinilan,
dimilikinya. Perusahaan yang mampu berorientasi ke masa depan, jujur dan tekun.
menciptakan keunggulan bersaing akan Indikator dari orientasi pasar adalah orientasi
memiliki kekuatan untuk bersaing dengan konsumen, orientasi pesaing dan koordinasi
perusahaan lainnya karena produknya akan interfungsional.
tetap memiliki kekuatan untuk bersaing dengan
perusahaan lainnya karena produknya akan 3.2 Pengujian Hipotesis
tetap diminati pelanggan. Dengan demikian Teknik pengumpulan data melalui
keunggulan bersaing memiliki pengaruh kuesioner merupakan teknik yang paling
positif terhadap peningkatan kinerja efisien karena peneliti memahami dengan pasti
pemasaran. variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
bisa diharapkan dari responden. Analisis data
H2: Keunggulan bersaing berpengaruh yang dilakukan meliputi statistik deskriptif, uji
terhadap kinerja pemasaran validitas, uji reliabilitas, uji asumsi atas model
H3: Karakteristik kewirausahaan dan orientasi penelitian dan pengujian hipotesis dengan
pasar berpengaruh terhadap kinerja menggunakan metode analisis analisis regresi
pemasaran melalui keunggulan bersaing berganda.
Dalam menguji dan menyimpulkan
hipotesis digunakan analisis regresi linier

34
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

berganda. Uji statistik F dan uji t menunjukkan Orientasi Pasar terhadap Kinerja
seberapa besar pengaruh variabel eksogen Pemasaran Melalui Keunggulan
terhadap variabel endogen. Pengujian ini Bersaing Sebagai Intervening
dilakukan dengan menggunakan derajat
signifikansi 5% (α = 5%). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Persamaan dari hipotesis yang akan 4.1 Karakteristik Sampel
diuji dapat dilihat pada tabel 1 serta Penelitian ini menggunakan sampel
keterkaitan antar variabel penelitian dapat para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
dilihat pada gambar 1. di kota medan, khususnya di bidang dagang
makanan. Tabel 2 memperlihatkan karakteristik
Tabel 1 Hipotesis dan Model Persamaan responden berdasarkan jenis kelamin mayoritas
No. H Persamaa wanita sebesar 58%, selanjutnya usia responden
i n mayoritas > 45 tahun sebanyak 41, 33%.
H1 Karakteristik p Struktural
KB = a + b1KK + Kemudian responden yang belum menikah
o b2OP + e
kewirausahaan dan
t sebanyak 19,33%. Karakteristik responden
orientasi pasar e berdasarkan pendidikan terakhir mayoritas S1
berpengaruh terhadap s
H2 Keunggulan bersaing
keunggulan bersaing KP = a + b1KB + e sebanyak 52,67%.
i
berpengaruh s Tabel 2 Karakterisrik Responden
H3 terhadap kinerja
Karakteristik KP = a + b1KK.KB + Karakteristik Jumlah Persentase
pemasaran b2OP.KB + e Responden
kewirausahaan dan
orientasi pasar 1. Jenis Kelamin
berpengaruh terhadap a. Pria 63 Orang 42,00 %
kinerja pemasaran melalui b. Wanita 87 Orang 58,00 %
keunggulan bersaing 2. Usia
a. < 25 tahun 14 Orang 9,33 %
b. 26 – 35 31 Orang 20,67 %
Sumber: data diolah, 2015 tahun 43 Orang 28,67 %
c. 36 – 45 62 Orang 41,33 %
Keterangan: tahun
d. > 45 tahun 121 Orang 80,67 %
- KP : Kinerja Pemasaran
3. Status 29 Orang 19,33 %
- KB : K e u n ggu l a n Bersaing a. Menikah
- KK : Karakteristik Kewirausahaan b. Belum --- Orang 0%
- OP : Orientasi Pasar Menikah --- Orang 0%
- e : eror (kesalahan pengukuran) 4. Pendidikan 17 Orang 11,33 %
Terakhir 43 Orang 28,67 %
- b : Besarnya pengaruh
a. SD 79 Orang 52,67 %
b. SLTP 11 Orang 7,33%
c. SLTA
K d. D3
p e. S1
K f. S2
p Sumber: Data diolah, 2015

r K p K 4.2 Statistik Deskriptif


B P Hasil statistik deskriptif dapat dilihat
p pada tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa
p secara rata-rata pelaku usaha kecil dan
O menengah yang terdapat di kota Medan marasa
sudah memiliki karakteristik kewirausahaan
P dilihat dari nilai rata-rata 76,48 dengan nilai
Gambar 1 . Model Analisis Pengaruh maksimum 96, dan sudah berorientasi pada
Karakteristik Kewirausahaan dan pasar dalam melaksanakan kegiatan usahanya

35
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

dilihat dari nilai rata-rata 33,41 dengan nilai Q1 149.8 526.4


8 867 50
maksimum 48,00. Pada tabel 5.1 dapat dilihat Q1 149.8 527.9
nilai rata-rata keunggulan bersaing adalah 9 733 91
Q2 149.6 524.5
54,53 dengan nilai maksimum 68,00 dan nilai 0 867 12
rata-rata 44,53 dangan nilai tertinggi 60,00. Hal Q2 149.8 525.0
1 667 56
ini mengindikasikan bahwa pelaku usaha kecil Q2 149.7 524.0
dan menengah di Kota Medan berasumsi sudah 2 200 96
Q2 149.7 523.6
memiliki keunggulan bersaing dan memiliki 3 400 97
kinerja pemasaran yang cukup tinggi. Q2 149.7 524.4
4 933 87
K 149.9 523.2
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif K 600 60
N Minimum Maximum Mean 149.8 522.7
067 61
Statistic Statistic Statistic Statistic 150.0 526.8
KK 150 48,00 96,00 76,4800 133 86
OP 150 19,00 48,00 33,4133 149.6 524.3
867 91
KB 150 30,00 68,00 54,5333 149.5 521.0
KP 150 26,00 60,00 44,5333 333 83
76.48 136.8
Valid N (listwise) 150 00 42
Sumber: Data diolah, 2015 Orientasi .751 Q1 63.10 125.4 .450 .736
Pasar Q2 00 19 .477 .734
Q3 62.96 124.8 .521 .730
4.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Q4 67 91 .609 .726
Instrumen Penelitian Q5 63.06 123.3 .512 .730
Q6 67 91 .581 .728
Sebelum melakukan pengujian regresi, Q7 63.06 122.6 .655 .722
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan Q8 67 40 .608 .724
Q9 63.08 123.3 .551 .729
reliabilitas dengan melihat nilai cronbach alpha O 67 95 1.000 .791
dan corrected item total correlation. Hasil uji P 63.08 123.4
67 62
validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 63.03 121.6
4. 33 70
63.13 121.7
33 27
Tabel 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 63.14 123.6
Variabel Cronb Ite Scale Scale Correc Cronb 67 03
ach's m Mea Vari ted ach's 33.39 34.37
Alpha n if ance Item- Alpha 33 4
Item if Total if Item Keunggu .741 Q1 105.4 309.7 .431 .736
Delet Item Correl Delete lan Q2 533 53 .567 .733
ed Delet ation d Bersaing Q3 105.1 309.2 .493 .734
ed Q4 667 94 .511 .734
Karakteri .753 Q1 149.6 531.7 .383 .747 Q5 105.3 309.0 .514 .732
stik Q2 867 74 .628 .744 Q6 867 84 .517 .733
Kewirau Q3 149.6 526.2 .535 .745 Q7 105.3 309.9 .569 .732
sahaan Q4 467 57 .523 .745 Q8 600 23 .549 .732
Q5 149.7 528.7 .576 .744 Q9 105.4 306.8 .626 .730
Q6 933 15 .731 .742 Q1 533 80 .647 .730
Q7 150.0 528.8 .733 .741 0 105.4 308.5 .540 .733
Q8 600 08 .673 .743 Q1 333 02 .530 .733
Q9 149.9 527.8 .544 .744 1 105.3 307.2 .583 .731
Q1 400 42 .657 .742 Q1 600 52 .469 .735
0 149.4 522.7 .593 .743 2 105.3 307.1 .610 .730
Q1 867 62 .651 .742 Q1 600 45 1.000 .859
1 149.5 522.1 .532 .744 3 105.3 306.2
Q1 267 44 .487 .745 Q1 533 17
2 149.6 525.3 .666 .743 4 105.2 306.0
Q1 733 49 .574 .743 Q1 067 71
3 149.8 526.2 .681 .742 5 105.4 308.6
Q1 533 07 .596 .742 K 000 85
4 149.7 522.3 .596 .743 B 105.4 308.5
Q1 067 16 .612 .742 467 31
5 149.8 524.3 .609 .742 105.3 306.4
Q1 267 05 .517 .744 867 00
6 149.7 523.2 .589 .743 105.6 309.5
Q1 933 39 .729 .741 867 59
7 1.000 .930

36
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

105.4 306.0 terendah pada Q3 = 0.360 lebih besar dari


333 59
54.51 82.19 0.1603, berarti semua item pertanyaan
33 8 dinyatakan sudah valid.
Kinerja .749 Q1 85.16 226.3 .486 .735
Pemasar Q2 00 37 .525 .733
an Q3 85.14 225.2 .360 .740 4.4 Pengujian Asumsi Klasik
Q4 00 62 .536 .731
Q5 85.31 228.8 .553 .730 Pengujian asumsi klasik yang
Q6 33 21 .551 .730 diperlukan yaitu uji normalitas,
Q7 85.28 223.5 .608 .728
Q8 00 99 .661 .727 multikolinieritas dan heteroskedastisitas.
Q9 85.26 222.9 .617 .727 Normalitas dilihat dengan menggunakan uji
Q1 67 89 .553 .731
0 85.34 222.6 .561 .730 kolmogrov smirnov (tabel 5), multikolinieritas
Q1 67 44 .561 .729 data dilihat melalui nilai tolerance dan VIF
1 85.16 221.8 1.000 .833
Q1 00 13 (tabel 6), sedangkan heteroskedastisitas dilihat
2 85.09 221.5 dengan menggunakan uji glejser (tabel 7).
K 33 62
P 85.28 221.1
67 32 Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
85.26 223.5 Hipote Model Matematik Nilai Nilai Ket
00 49 sis Signifikans K-S
85.45 223.0 i K-S Test
33 68 H1 KB = b1 KK + b2 0,200 0,04 Normal
85.28 221.7 OP 2
00 20 H2 KP = b1 KB 0,200 0,06 Normal
44.48 60.64 3
00 1 H3 KP = b1 KK + b2 0,200 0,05 Normal
KB + b3 OP 4
Sumber: Data diolah, 2015
Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan hasil pengujian, nilai Uji kolmogrov-sumirnov menghasilkan


cronbach alpha untuk variabel karakteristik nilai signifikansi diatas 0,05 dengan nilai
kewirausahaan dan orientasi pemasaran Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,2 untuk ketiga
masing-masing 0,753 dan 0,751. Nilai model, artinya bahwa data berdistribusi normal.
cronbach alpha untuk variabel keunggulan
bersaing dan kinerja pemasaran 0,747 dan
0,749. Sehingga disimpulkan bahwa item-item Tabel 6 Hasil Uji Multikolinieritas
Statistik
pertanyaan pada kuesioner sudah reliabel. Hipo
Model
Vari Kolinieritas Keterang
Matem
Pengujian validitas dilakukan dengan tesis
atik
abel Tolera
VIF
an
membandingkan r hitung dengan r tabel, untuk nce
KK 0,318 3,14 (-)
degree of freedom (df) = n – 2. Jika r hitung> r tabel KB = 7 multikoli
dan nilai positif maka pernyataan itu valid b1 KK nieritas
H1
+ b2 OP 0,318 3,14 (-)
(Ghozali, 2013). Pada penelitian ini jumlah OP 7 multikoli
sampel (n) = 150 dan besaran df dapat dihitung nieritas
KK 0,180 5,56 (-)
150 – 2 = 148 dan alpha = 0,05 didapat r tabel = 3 multikoli
0,1603. KP = nieritas
b1 KK KB 0,289 3,46 (-)
Mengacu pada tabel 4, corrected item H3 + b2 1 multikoli
total correlation untuk variabel karakteristik KB + nieritas
b3 OP OP 0,194 5,16 (-)
kewirausahaan terendah yaitu untuk Q1 = 0.383 8 multikoli
lebih besar dari 0.1603, sehingga semua item nieritas
pertanyaan dinyatakan valid. Variabel orientasi Sumber: Data diolah, 2015
pasar memiliki nilai terendah pada Q1 = 0.450 Variabel karakteristik kewirausahaan
lebih besar dari 0.1603, berarti semua item dan orientasi pasar pada model pertama
pertanyaan dinyatakan valid. Variabel memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan
keunggulan bersaing memiliki nilai terendah nilai VIF dibawah 10 sehingga tidak terdapat
pada Q1 = 0.431 lebih besar dari 0.1603, berarti gejala multikolinieritas. Demikian juga dengan
semua item pertanyaan dinyatakan valid. hipotesis ketiga, nilai tolerance dari masing-
Variabel kinerja pemasaran memiliki nilai masing KK, KB dan OP adalah 0,180; 0,289

37
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

dan 0,194 maka tidak ada gejala Std. Error


multikolinieritas.Nilai VIF untuk masing- Mode R Adjusted R of the
l R Square Square Estimate
masing KK, KB dan OP adalah 5,563; 3,461
1 .898a .806 .804 3.99943
dan 5,168 yang artinya tidak terdapat gejala
multikolonieritas. a. Predictors: (Constant), OP, KK
Sumber: Data diolah, 2015
Tabel 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hipot Model Var α Keterangan
Tabel Uji T memperlihatkan pengaruh
esis Matem iabe (Alpha) variabel eksogen terhadap endogen secara
atik l parsial. Untuk melihat besarnya pengaruh,
KK 0,527 (-) digunakan angka Beta atau Standardized
KB = Heteroskedasti coefficient. Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa
b1 KK sitas
H1
+ b2
kedua variabel karakteristik dan orientasi pasar
OP 0,260 (-)
OP Heteroskedasti memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05.
sitas Karenanya kedua variabel tersebut berpengaruh
KK 0,333 (-) secara parsial terhadap keunggulan bersaing,
Heteroskedasti dengan besarnya pengaruh per variabel adalah
KP = sitas 0,624 dan 0,246. Hal ini sejalan dengan
b1 KK KB 0,938 (-)
H3 + b2 Heteroskedasti penelitian yang dilakukan oleh Setyawati dkk
KB + sitas (2013) dan Darya (2012) yang menyimpulkan
b3 OP OP 0,750 (-) bahwa karakteristik kewirausahaan
Heteroskedasti berpengaruh signifikan terhadap keunggulan
sitas bersaing, serta Akimova (2000) yang
Sumber: Data diolah, 2015
menyatakan orientasi pasar berpengaruh pada
keunggulan bersaing.
Untuk model matematik pertama pada
uji glejser, nilai signifikansi KK 0.527 dan OP
Tabel 9. Hasil Uji T Hipotesis 1
0.260, menunjukkan bahwa tidak terdapat Coefficientsa
gejala heteroskedastisitas. Pada model Unstanda Standardi
rdized zed
matematik kedua nilai signifikansi KK 0.333, Coefficie Coefficie
KB 0.938, OP 0.750, menunjukkan tidak nts nts
Std.
terdapat gejala heteroskedastisitas. Dengan Err
demikian model matematik pertama, kedua dan Model B or Beta t Sig.
ketiga layak diuji dengan metode regresi linier 1 (Consta 1.5 2.1 .7
.468
nt) 80 72 27
berganda. KK 10
.52 .05
.684 .6 .000
8 0
24
4.5 Pengujian Hipotesis 1 OP 3.
.37 .09
Hasil pengujian regresi dapat dilihat 7 8
.246 82 .000
8
pada tabel 8. Berdasarkan hasil pengujian, a. Dependent Variable: KB
diketahui besarnya nilai R square adalah 0.806 Sumber: Data diolah, 2015
mengindikasikan pengaruh karakteristik
kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap Nilai standardized coefficient beta
keunggulan bersaing secara gabungan adalah untuk pengaruh karakteristik kewirausahaan
80.6%, sedangkan sisanya sebesar 19.94% terhadap keunggulan bersaing adalah 0,684
dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh ini yang berarti bahwa karakteristik kewirausahaan
dibuktikan dengan nilai Anova 0.000 < 0.05. berkontribusi sebesar 68,4% terhadap
keunggulan bersaing UKM. Sementara nilai
Tabel 8. Model Summary Regresi Linier koefisien jalur orientasi pemasaran terhadap
Hipotesis 1 keunggulan bersaing adalah 0,246 yang berarti
bahwa orientasi pasar memberikan kontribusi
sebesar 24,6% terhadap keunggulan bersaing

38
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

UKM. Karakteristik kewirausahaan lebih Tabel 11 Hasil Uji T Hipotesis 2


berkontribusi terhadap peningkatan keunggulan Coefficientsa
bersaing dibandingkan dengan orientasi pasar. Standar
dized
Namun orientasi pasar sangat diperlukan agar
Unstandardized Coeffici
pelaku usaha mampu memahami pelanggan, Coefficients ents
pesaing, dan lingkungan bisnisnya. Std.
Dilihat dari nilai means pada statistik Model B Error Beta t Sig.
deskriptif diketahui bahwa secara rata-rata 1 (Cons
5.304 2.080
2.55
.012
UKM di Kota Medan sudah memiliki tant) 0
keunggulan bersaing, namun berdasarkan hasil KB 19.1
.719 .038 .844 .000
15
survey ditemukan bahwa satu diantara lima a. Dependent Variable: KP
Usaha Kecil belum memiliki produk yang Sumber: Data diolah, 2015
memiliki ciri bernilai, langka, tidak mudah
ditiru, dan sulit untuk digantikan. Berbeda Jika UKM mampu menghasilkan
halnya dengan Usaha Menengah, dimana yang keunggulan bersaing berkelanjutan maka akan
memiliki keunggulan bersaing dan tidak mampu untuk menciptakan penjualan dan
perbandingannya adalah satu berbanding mempertahankan pangsa pasarnya, sehingga
sepuluh. kinerja pemasarannya meningkat. Pengaruh ini
dikuatkan dengan nilai signifikansi 0,000
4.6 Pengujian Hipotesis 2 dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,844.
Berdasarkan hasil pengujian seperti Artinya jika keunggulan bersaing berubah akan
terlihat pada tabel 10, diketahui nilai R Square diikuti dengan perubahan pada kinerja
untuk hipotesis kedua adalah 0,712. Hal ini pemasaran sebesar 0,844 kali.
berarti variasi perubahan kinerja dapat
dijelaskan melalui variabel keunggulan 4.7 Pengujian Hipotesis 3
bersaing sebesar 71,2%, sisanya sebesar Hipotesis ketiga menyebutkan bahwa
28,88% dijelaskan oleh faktor lain diluar model karakteristik kewirausahaan, orientasi pasar,
ini. Pengaruh ini dibuktikan dengan nilai Anova dan keunggulan bersaing berpengaruh
0.000 < 0.05. signifikan terhadap kinerja pemasaran.
Berdasarkan hasil pengujian seperti terlihat
Tabel 10. Model Summary Regresi Linier pada tabel 12 nilai R Square 0,790, dimana
Hipotesis 2 variabilitas perubahan kinerja pemasaran dapat
Mode R Adjusted R Std. Error of diterangkan oleh karakteristik kewirausahaan
l R Square Square the Estimate dan orientasi pasar sebesar 79,0%. Sisanya
1 .844a .712 .710 4.14848 sebesar 21% diterangkan oleh faktor lain diluar
a. Predictors: (Constant), KB model.
Sumber: Data diolah, 2015

Tabel 12. Model Summary Regresi Linier


Hasil regresi yang mengaitkan
Hipotesis 3
keunggulan bersaing terhadap kinerja terlihat Std. Error
pada tabel 11. Dari tabel tersebut terlihat bahwa Mod R Adjusted R of the
nilai signifikansi pengaruhnya adalah 0,000 el R Square Square Estimate
sehingga keunggulan bersaing memiliki 1 .889a .790 .785 3.56792
pengaruh signifikan terhadap kinerja a. Predictors: (Constant), KB,OP,KK
pemasaran. Jika UKM mampu menghasilkan
keunggulan bersaing berkelanjutan maka akan Pengaruh karakteristik kewirausahaan,
mampu untuk menciptakan penjualan dan orientasi pasar dan keunggulan bersaing
mempertahankan pangsa pasarnya, sehingga terhadap kinerja dilihat dari nilai signifikansi
kinerja pemasarannya meningkat. uji T pada tabel 13. Meskipun secara bersama-
sama ketiga variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pemasaran, secara

39
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

parsial orientasi pemasaran tidak berpengaruh 4.8 Korelasi Antar Variabel Eksogen
langsung terhadap kinerja pemasaran. Hal ini Hasil perhitungan korelasi antara
terlihat dari nilai signifikansinya sebesar 0,222 karakteristik kewirausahaan, orientasi pasar
> 0,05. Variabel yang lain yaitu karakteristik dan keunggulan bersaing dapat dilihat pada
kewirausahaan dan keunggulan bersaing tabel 14. Untuk menafsir angka tersebut
memberikan pengaruh signifikan terhadap digunakan kriteria:
kinerja dengan nilai signifikansi 0,000 dan - 0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah
0,001. - 0,25 – 0,5 : Korelasi Cukup
- 0,5 – 0,75 : Korelasi Kuat
Tabel 13 Hasil Uji T Hipotesis 3 - 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardized Coeffici
Tabel 14. Hasil Pengujian Korelasi
Coefficients ents Hipotesis 1
Std. Correlations
Model B Error Beta t Sig. KK OP KB
1 (Cons KK Pearson
-.231 1.941 -.119 .906 1 .826** .887**
tant) Correlation
KK 6.18 Sig. (2-tailed) .000 .000
.364 .059 .553 .000 N 150 150 150
2
OP 1.22 OP Pearson .826*
.113 .092 .087 .222 * 1 .811**
6 Correlation
KB 3.27 Sig. (2-tailed) .000 .000
.241 .074 .282 .001
3 N 150 150 150
a. Dependent Variable: KP KB Pearson .887*
* .811** 1
Sumber: Data diolah, 2015 Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000
Nilai koefisien jalur untuk pengaruh N 150 150 150
karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja **. Correlation is significant
at the 0.01 level (2-tailed).
pemasaran adalah 0,553 yang berarti bahwa Sumber: Data diolah, 2015
karakteristik kewirausahaan berkontribusi
sebesar 55,3% terhadap kinerja pemasaran Berdasarkan hasil perhitungan
UKM. Sementara nilai koefisien jalur untuk diperoleh angka korelasi karakteristik
pengaruh keunggulan bersaing terhadap kinerja kewirausahaan dan orientasi pasar sebesar
pemasaran adalah 0,282 yang berarti bahwa 0,826. Hal ini berarti karakteristik
keunggulan bersaing memberikan kontribusi kewirausahaan dan orientasi pasar memiliki
sebesar 28,2% terhadap kinerja pemasaran hubungan yang sangat kuat dan searah. Seorang
UKM. pelaku usaha yang memiliki karakteristik
Secara rata-rata UKM di Kota Medan kewirausahaan cenderung berorientasi pasar
sudah mengalami peningkatan dalam hal dan adaptif terhadap dinamika yang terjadi di
kinerja pemasarannya. Hal ini terlihat dari nilai pasar.
rata-rata untuk variabel kinerja pemasaran Nilai korelasi antara karakteristik
mendekati nilai maksimum. Meskipun masih kewirausahaan dan keunggulan bersaing
ada beberapa perusahaan yang memberikan sebesar 0,887 serta nilai korelasi antara
skor dibawah rata-rata untuk kinerja orientasi pasar dan keunggulan bersaing
pemasarannya.UKM mulai mampu sebesar 0,811. Kedua korelasi tersebut dapat
menciptakan kinerja pemasaran yang baik dan dikategorikan korelasi yang sangat kuat.
berkelangsungan. Ada peningkatan baik laba, Seorang pelaku usaha yang memiliki
omzet penjualan, maupun permintaan terhadap karakteristik keirausahaan dan berorientasi
produk jika dibandingkan dengan tahun-tahun pada pasar cenderung mampu unggul melebihi
sebelumnya. pesaingnya, karena didukung dengan sikap

40
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

yang mengedepankan orisinalitas, tekun, serta keunggulan bersaing sudah dilakukan


berorientasi pada konsumen dan pesaing dalam sebelumnya, sehingga tidak diperlukan
menghasilkan dan memasarkan produknya. pengujian ulang. Pengujian ulang diperlukan
untuk pengaruh variabel karakteristik
4.9 Analisis Jalur Model Trimming kewirausahaan dan keunggulan bersaing
Hasil olah data memperlihatkan bahwa terhadap kinerja pemasaran (persamaan 2t).
variabel X2 yaitu orientasi pasar tidak Setelah dipastikan bahwa model tersebut bebas
berpengaruh signifikan terhadap kinerja dari gejala multikolinieritas, heteroskedastisitas
pemasaran. Karenanya model tersebut perlu dan normalitas maka dapat dilakukan pengujian
diperbaiki dengan metode trimming yaitu regresi linier. Hasil pengujian dapat dilihat pada
dengan cara mengeluarkan variabel yang tabel 15
koefisien jalurnya tidak signifikan (Ridwan dan
Kuncoro, 2008). Tabel 15. Hasil Uji Persamaan 2t
Setelah dilakukan metode trimming, Coefficientsa
maka model analisis jalur akan berubah seperti Standa
rdized
terlihat pada gambar 2.
Unstandardize Coeffic
d Coefficients ients
Std.
K Model B Error Beta t Sig.
1 (Con P -
K P stant)
-.119 1.942
.061
.951
0.684 KK 7.23
.393 .054 .597 .000
9
0.826 K KB
.268 .070 .314
3.81
.000
2
P a. Dependent Variable: KP
Sumber: Data diolah, 2015
K
B Besarnya pengaruh karakteristik
0.246 kewirausahaan dan keunggulan bersaing
O terhadap kinerja pemasaran adalah 0,597 dan
P 0,314. Kedua variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pemasaran dengan
Gambar 2. Model Diagram Jalur Pengaruh nilai signifikansi 0.000. Seorang pelaku usaha
Karakteristik Kewirausahaan dan yang memiliki karakteristik kewirausahaan
Orientasi Pasar terhadap seperti sikap percaya diri, berorientasikan pada
Keunggulan Bersaing dan Kinerja tugas dan hasil, berani mengambil risiko,
berjiwa pemimpin, mengutamakan orisinilitas,
Berdasarkan pada pengujian yang telah berorientasi ke masa depan, jujur dan tekun,
dilakukan, diketahui bahwa variabel maka akan mampu menghasilkan produk
karakteristik kewirausahaan dan orientasi pasar bermutu tinggi dan mampu memasarkannya
memberikan pengaruh terhadap keunggulan dengan baik, sehingga akan menghasilkan
bersaing dengan koefisien jalur 0,684 dan kinerja pemasaran yang tinggi terlihat dari
0,246. Dengan demikian dihasilkan persamaan omset penjualan dan pangsa pasar yang tinggi.
jalur yang baru yaitu: Tidak hanya itu, menghasilkan keunggulan
bersaing yang berkelanjutan juga merupakan
KB = b1 KK + b2 OP + e1.............. (1t) hal yang penting bagi peningkatan kinerja.
KP = b1 KK + b2 KB + e2.............. (2t) Usaha yang memiliki keunggulan bersaing
adalah usaha yang unik, jarang dijumpai, tidak
Pengujian model pengaruh karakteristik mudah ditiru dan tidak mudah digantikan. Jika
kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap usaha memiliki keunggulan bersaing, maka

41
Winda Ardiani 1); Zuwina Miraza 2) J. Informatika AMIK-LB Vol.4 No.1/Januari/2016

pembeli dan pembeli potensial akan melakukan Kompetensi Usaha dan Kinerja Usaha
pembelian berulang karena tidak dapat Mikro Kecil di Kota Balikpapan. Jurnal
menjumpai produk sejenis di pasar sehingga Inovasi dan Kewirausahaan. Vol. 1.
berdampak pada kinerja pemasaran perusahaan. No.1. hal. 65-78.
Meredith, G.G. Kewirausahaan: Teori dan
V. KESIMPULAN Praktek. Jakarta: Pustaka Binaman
Berdasarkan pada penelitian yang Pressindo.
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Morgan, Nile A., Vorhies, Douglas W., Mason,
keunggulan bersaing UKM di Medan Charlotte H. 2009. Market Orientation,
bergantung pada karakteristik kewirausahaan Marketing Capabilities, and Firm
yang dimiliki oleh pelaku usaha, selain itu Performance. Strategic Management
berorientasi terhadap perubahan-perubahan Journal. Vol 30. No.8. p909-920.
pasar juga sangat penting. Karakteristik Narver, J.C., and Slater S.F. 1990. The
kewirausahaan berpengaruh langsung terhadap Effect of a Market Orientation on a
keunggulan bersaing dengan koefisien korelasi Business Profitability. Journal of
0.684 dan orientasi pasar berpengaruh langsung Marketing. Vol. 54. No.4. October.
terhadap keunggulan bersaing dengan koefisien pp22-35.
korelasi 0.246. Porter, E Michael. 2004. Keunggulan Bersaing
Karakteristik kewirausahaan (Menciptakan dan Mempertahankan
berpengaruh langsung maupun tak langsung Kinerja Unggul). Jakarta: Binarupa
terhadap kinerja pemasaran. Besarnya Aksara.
pengaruh langsung yaitu 0.597 sedangkan Setyawati, CN Edwin., Hari Susanta
pengaruh tak langsung dimediasi oleh Nugraha dan Ilham Ainuddin. 2013.
keunggulan bersaing yaitu 0.215 (0.684 x Karakteristik Kewirausahaan dan
0.314). Dengan demikian total pengaruh Lingkungan Bisnis Sebagai Faktor
karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja Penentu Pertumbuhan Usaha (Studi
adalah 0.812 IKM di Sentra Kerajinan Rotan
Amuntai Kab. Hulu Sungai Utara,
DAFTAR PUSTAKA Provinsi Kalimantan Selatan). Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol.2. No.1. hal.
Agarwal, S., Erramill, M. and Dev, C. 2003. 20-31. Semarang: Universitas
Market orientation and performance in Diponegoro.
service firms: role of innovation. Sittimalakorn, W., & Hart, S. 2004. Market
Journal of Services Marketing. Vol 17. orientation versus quality orientation:
No 1. p 68-82. sources of superior business
Akimova, Irina. 2000. Development of performance. Journal of Strategic
Market Orientation and Marketing. Vol 12. No 4. pp 243-253.
Competitiveness of Ukrainian Firm. Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta:
European Journal of Marketing. Vol Salemba Empat.
34. No. 9/10. pp. Uncles, Mark. 2000. Market Orientation.
1128-1146. Australian Journal of
Bharadwaj, S.G., P.R. Varadarajan and J. Fahi. Management.Vol.25. No.2.
1993. Suatinable Competitive www.pupuk.or.id/index.php/component/k
Advantage in Service Industries: A 2/item/11-kriteria-dan-
Conseptual Model and Research karakteristik- usaha-kecil-
Propositions. Journal of Marketing. menengah-ukm.
Vol 57. October, pp. 84-99.
Darya, I Gusti Putu. 2012. Pengaruh
Ketidakpastian Lingkungan dan
Karakteristik Kewirausahaan terhadap

42

Anda mungkin juga menyukai