PENDAHULUAN
KETENTUAN UMUM
1. Daerah adalah Kota Metro
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai Unsur
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
3. Kepala Daerah adalah Walikota Metro
4. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
daerah tersebut.
5. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan,pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan.
6. Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksnakan
sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi SKPD.
7. Pejabat pelaksana teknis kegiatan yang selanjutnya disebut PPTK adalah pejabat
pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu
program sesuai dengan bidang tugasnya.
8. Bendahara penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang
pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
9. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksnaan APBD pada SKPD.
10. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang –undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan
11. Dokumen pelaksanaan anggaran SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan,
belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksnaan anggaran oleh
pengguna anggaran.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
TATA LAKSANA KEUANGAN
A. PENERIMAAN KEUANGAN
1. Prosedur penatausahaan penerimaan pendapatan
2. Disetor tunai melalui bendahara penerimaan
Proses pencatatan pada bendahara penerimaan dimulai pada saat pembayaran tunai
dari wajib pajak atau wajib retribusi diterima.
Uraian prosedur:
a. Surat ketetapan pajak daerah yang ditetapkan oleh kuasa BUD khusus
penerimaan dan surat ketetapan retribusi daerah yang telah ditetapkan oleh
pengguna anggaran.
b. Berdasarkan SKP-D/ SKR-D yang diterima dan atau dokumen lain yang
dipersamakan dengan SKP-D/ SKR-D, wajib pajak daerah/wajib retribusi daerah
menyetorkan uang ke bendahara penerimaan.
c. Bendahara penerimaan menerima pembayaran uang dari wajib retribusi daerah
serta memverifikasinya kesesuaian jumlahnya dengan SKP-D/ SKR-D
d. Bendahara penerimaan membut tanda bukti pembayaran/bukti lain yang sah
e. Bendahara penerimaan kemudian mencatat penerimaan ini ke dalam buku
penerimaan dan penyetoran pada bagian penerimaan.
f. Kemudian bendahara penerimaan membuat surat tanda setoran (STS) yang berisi
rincian pendapatan serta jumlah total pendapatan.
g. Bendahara penerimaan menyetorkan uang ke bank selambatnya 1 hari kerja
berikutnya dengan menggunakan STS
h. Bank menerima penyetoran uang, memvalidasi STS serta membuat nota kredit
i. Berdasarkan STS yang telah divalidasi bank, bendahara penerimaan kemudian
membukukan penyetoran ini dalam buku penerimaan dan penyetoran pada
bagian penyetoran dan membukukan STS tersebut pada register STS.
3. Prosedur pertanggungjawaban bendahara penerimaan diuraikan sebagai berikut:
Berdasarkan data dan bukti penerimaan dan pencatatan yang ada bendahara
penerimaan secara periodic membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) penerimaan
administrative dan fungsional kepada pengguna anggaran yang disampaikan yang
disampaikan melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan pertanggungjawaban (LPJ) tersebut dilampiri dengan
a. Buku penerimaan dan penyetoran yang telah ditutup pada akhir bulan berkenaan
b. Register STS
c. Bukti penerimaan yang sah dan lengkap
d. Pertanggungjawaban bendahara penerimaan pembantu
4. Bendahara penerimaan menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) peneimaan
kepada pengguna anggaran melalui PPK-SKPD paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
5. PPK SKPD akan melakukan verifikasi atas kebenaran LPJ yang disampaikan oleh
bendahara penerimaan.
6. Bendahara dapat menyempurnakan laporannya apabila terdapat masukan dari PPK
SKPD ketika melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban administrative.
4
7. Apabila disetujui maka PPK SKPD membubuhkan paraf dan pengguna anggaran
menandatangani LPJ sebagai bentuk pengesahan.
8. Berdasarkan LPJ yang disahkan pengguna anggaran bendahara penerimaan
menyerahkan satu berkas laporan pertanggungjawaban kepada PPKD sebagai bentuk
pertanggungjawaban fungsional paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
9. PPKD cq. Fungsi akuntansi dan verifikasi kemudian melakukan verifikasi evaluasi
dan analisis dalam rangka rekonsilisasi pendapatan
10. Laporan pertanggungjawaban penerimaan administrasi dan fungsional pada bulan
terakhir tahun anggaran disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut
C. PERTANGGUNGJAWABAN
5
Prosedur dalam membuat dan menyampaikan SPJ bendahara PPKD adalah sebagai
berikut:
1. Beradasarkan buku kas umum dan buku pembantu lainnya, bendahara pengeluaran
PPKD membuat SPJ atas opengelolaan keuangan yang menjadi tanggungjawabanya
yang dituangkan ke dalam laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran
pembantu.
2. Dokumen SPJ berserta Buku kas umum dan kelengkapannya kemudian diberikan ke
PPK SKPD untuk dilakukan verifikasi
3. Setelah mendapatkan verifikasi dokumen SPJ bendahara pengeluaran PPKD dan
kelengkapannya tersebut kemudian disampaikan ke PPKD untuk kemudian
mendapatkan pengesahan.
4. Apabila disetujui, PPKD selaku pengguna anggaran mendandatangani dokumen SPJ
tersebut sebagai bentuk pengesahan dan kemudian menyerahkan kembali kepada
bendahara pengeluaran PPKD.
BAB IV
DOKUMENTASI
A. DOKUMEN PERENCANAAN
A.1. RUK
A.2. RPK
B. BENDAHARA PENERIMAAN
B.1. Surat Ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah)
B.2. Surat ketetapan Retribusi daerah (SKR-Daerah)
B.3. Tanda Bukti Pembayaran (TBP)
6
B.4. Surat Tanda Setoran (STS)
B.5. Buku Penerimaan dan penyetoran bendahara penerimaan
B.6. Register STS
B.7. Laporan pertanggungjawaban administrative bendahara penerimaan
B.8. Laporan Pertanggungjawaban fungsional bendahara penerimaan
D. PEMBUKUAN
D.1. Laporan Pertanggungjawaban uang persediaan bendahara pengeluaran pembantu
D.2. Laporan Pertanggung jawaban tambahan uang persediaan bendahara pengeluaran
pembantu
D.3. Laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran pembantu (SPJ belanja
administratif)
7
BAB V
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Pembukuan Anggaran UPTD Puskesmas Biji Nangka ini disusun
untuk menjadi acuan yang diperlukan bagi pelaksanaan penggunaan dana BOK maupun dana
BPJS Kesehatan. Dengan adanya nggaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan akses dan
pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat, dalam upaya melaksanakan SPM.
UPTD Puskesmas Biji Nangka dan jaringannya diharapkan lebih mampu melaksanakan
fungsinya menangani berbagai masalah kesehatan dengan menyusun perencanaan Puskesmas
di seluruh wilayah kerjanya secara komprehensif serta mengutamakan upaya promotif dan
preventif, termasuk bagi masyarakat miskin, dalam kendali manajemen Dinas Kesehatan
Kabupaten Sinjai.
Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada Petunjuk Pembukuan ini,
maka akan dilakukan penyempurnaan pada penyusunan Petunjuk Pembukuan selanjutnya.