Identifikasi Amina Dan Asam Karboksilat
Identifikasi Amina Dan Asam Karboksilat
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Amina
Amina adalah senyawa organic yang mengandung atom nitrogen trivalent
yang mengandung atom nitrogen trivalen yang berkaitan dengan satu atau dua
atau tiga atom karbon, dimana amina juga merupakan suatu senyawa yang
mengandung gugusan amino (-NH2, - NHR, atau – NH 2). Gugusan amino
mengandung nitrogen terikat, kepada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan
gugusan karbonil). Apabila salah satu karbon yang terikat pada atom nitrogen
adalah karbonil, senyawanya adalah amida, bukan amina.
(Farhan, 2013)
Amina juga
dapat diartikan
sebagai senyawa
organik dan gugus
fungsional yang isinya
terdiri dari senyawa
nitrogen atom dengan
pasangan sendiri.
Amino merupakan
derivatif amoniak.
Biasanya dipanggil
amida dan memiliki
berbagai kimia yang
berbeda. Yang
termasuk amino ialah
asam amino, amino
biogenik,
trimetilamina, dan
anilina.
Yang berbau dari amoniak, ialah ikan tua, air kencing, rotting daging, dan mani
merupakan semua terdiri dari zat amino.
(Anonim, 2015)
Penamaan senyawa amina sama dengan Alkohol, rangkaian terpanjang suatu
alkil merupakan rangkaian utama. Akhiran-na dalam alkane diganti dengan –
amina, nomor amina menunjukkan letak darui gugus aminanya. Awalan N-
dipakai sebagai sebustituen yang terikat pada atom N. (Riwiyanto, 2008)
Contohnya :
1 2 NH 3 3 4
H 3 C−C−CH 2−CH 3
H
2-butanamina
II.1.1.1 Pembuatan Amina
a. Cara reaksi Reduksi
(Domas, 2013)
Amina dapat diturunkan dari NH3 yang satu H-nya atau lebih diganti dengan
radikal atau radikal-radikal.
Pembagian :
a. Amina Primer : R ─ NH2 (gugus ─ NH2 : amino)
Untuk pembuatan amina primer, reaksi terjadi dalam dua tahapan. Pada
tahapan pertama, terbentuk sebuah garam – dalam hal ini, etilamonuim bromida.
Garam ini sangat mirip dengan amonium bromida, kecuali bahwa salah satu atom
hidrogen dalam ion amonium telah diganti oleh sebuah gugus etil.
Dengan demikian, ada kemungkinan untuk terjadinya reaksi reversibel
(dapat balik) antara garam ini dengan amonia berlebih dalam campuran. Amonia
mengambil sebuah atom hidrogen dari ion etilamonium sehingga menjadikannya
amina primer, yakni etilamina.
Semakin banyak amonia yang terdapat dalam campuran, semakin besar
kemungkinan terjadi reaksi selanjutnya.
(Domas, 2013)
Suatu molekul amina dengan tiga gugus berlainan yang terikat pada
nitrogen akan bersifat kiral;namin,enantiomer dari sebagian besar senyawa amina
tidak dapat diisolasi karena terjadinya inverse yang cepat antara bayangan-
bayangan cermin pada temperature kamar. Inversi itu berlangsung lewat keadaan-
transisi datar (nitrogen sp2).Akibatnya ialah piramida nitrogen itu menjentik
sehingga dinding dalam menjadi dinding luar, mirip payung yang terhembus angin
kencang.Energi yang diperlukan untuk inverse ini sekitar 6 kkal/mol, kira-kira dua
kali energi untuk rotasi mengelilingi ikatan sigma karbon-karbon
(Fessenden, 1986)
II.1.1.3 Ciri Khas Amina
Di antara sejumlah golongan senyawa organic yang memiliki sifat basa,
yang terpenting adalah amina. Di samping itu sejumlah amina memiliki keaktifan
faali (fisiologis), misalnya efedrina berkhasiat sebagai peluruh dahak, meskalina
yang dapat mengakibatkan seseorang berhalusinasi, dan amfetamina yang
mempunyai efek stimulant. Kelompok senyawa alkaloid yang berasal dari
tumbuhan secara kimia juga meripakan bagian dari golongan basa organic amina
(Farhan, 2013)
(Ralph, 1997)
H +¿
CHO Larutan→KMnO 4 COO -
→ COOH
¿
Sikloheksanakarbaldehid Asam sikloheksana karboksilat
(Ralph, 1997)
II. Sifat dan Fungsi Bahan
(Anonim,2014)
b. KOH
(Anonim, 2015)
c. H2SO4
(Anonim, 2014)
d. Sodium Nitrat
(Anonim,2015)
e. Etanol
1. Rumus Molekul : C2H5OH
2. Massa Molar : 46,07 g/mol
3. Densitas : 0,789 g/cm3
4. Bahaya : Mudah terbakar
5. Fungsi : Sebagai pelarut
(Anonim, 2015)
f. Aquadest
1. Rumus Molekul : H2O
2. Massa molar : 18.0153 g/mol
3. Densitas : 0.998 g/cm³
4. Bahaya : Menyebabkan Banjir
5. Fungsi : sebagai Pelarut
(Anonim, 2014)
g. Asam Acetat
1. Rumus Molekul : CH3COOH
h. Asam Formiat
(Anonim, 2015)
i. Sodium Bicarbonat
(Anonim, 2015)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Identifikasi Amina
3. H2SO4
4. Sodium Nitrat
5. Etanol
6. Aquadest
1. Asam Acetat
2. Asam Formiat
3. Etanol
4. Sodium Bicarbonat
5. Aquadest
III.2 Alat yang digunakan
1. Gelasukur 11. Kawat kasa dan kaki tiga
2. Pipettetes 12. Kaca Arloji
3. Corong
4. Beaker glass
5. Spatula
6. Erlenmeyer
7. Tabung Reaksi
8. Labu Ukur
9. Neraca Analitik
10. Bunsen
c. N-N-dimethyl Aniline
B. Asam Karboksilat
- pH dari Larutan :
Apabila campuran tersebut dapat larut dalam
air, siapkan larutan dan kemudian amati pHnya dengan menggunakan
kertas pH. Jika campuran tersebut bersifat asam maka harga pHnya kecil.
Jika campuran tersebut tidak dapat larut dalam air, maka dapat dilarutkan
terlebih dahulu didalam ethanol (atau methanol) dan air. Pertama-tama
tambahkan campuran tersebut kedalam alkohol dan kemudian tambahkan
aquadest hingga larutan menjadi keruh. Selanjutnya tambahkan kedalam
larutan tersebut setetes demi setetes alkohol dan amati pHnya dengan
menggunakan kertas pH