Disusun oleh :
Kelompok : 4
A. DEFINISI ASMA
Asma sendiri berasal dari kata asthma. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yang
memiliki arti sulit bernafas. Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak nafas,
batuk, dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas. Atau dengan kata
lain asma merupakan peradangan atau pembengkakan saluran nafas yang reversibel
sehingga menyebabkan diproduksinya cairan kental yang berlebih (Prasetyo, 2010).
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh reaksi
hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes
terhadap stimuli tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, whizzing, dan batuk akibat
obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel dan terjadi secara episodik berulang
(Brunner & Suddarth, 2001).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulakan bahwa asma adalah penyakit
inflamasi kronis pada saluran napas yang dapat menimbulkan gejala episodic berulang
berupa mengi, batuk, sesak napas, dan rasa berat di dada terutama pada malam hari
atau dini hari. Asma pada anak mempunyai berbagai aspek khusus yang umumnya
berkaitan dengan proses tumbuh dan kembang seorang anak, baik pada masa bayi,
balita, maupun anak besar.
Faktor pencetus
- Allergen -Stress
- Virus, bakteri, jamur -Cuaca
Mempermudah Proliterasi
Hipoventilasi Hiperventilasi
Hiperkapnea Ketidakefektifan
bersihan jalan
Konsentrasi O2 Konsentrasi O2 napas
dalam alveolus ↓ dalam alveolus ↑
Gangguan difusi
Gangguan
pertukaran gas
Penyempitan jalan
pernapasan
C. ANALISA DATA
No DATA Masalah Etiologi
1 DS:
- Orang tua klien Ketidakefektifan Infeksi pada saluran
mengatakan bersihan jalan pernafasan
bahwa anaknya nafas
pertahanan tubuh
mengeluh batuk
mengeluarkan mucus
DO:
(sekret) yang berlebih
- Klien kesulitan
untuk berbicara Menyumbat jalan nafas
- Gelisah
- Suara napas
tambahan
(wheezing)
2. DS: gangguan Takikardi, napas cuping
Orang tua klien pertukaran gas hidung
mengatakan bahwa Obstruksi jalan nafas
anaknya mengeluh sulit gangguan pertukaran gas
bernafas/sesak
DO:
- Takikardi
Napas cuping hidung
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan mucus
(sekret) disaluran nafas ditandai klien mengeluarkan batuh berdahak serta sesak
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang
ditandai dengan napas cuping hidung dan takikardi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai dengan
kebutuhan oksigen ditandai dengan klien lemas, SaO2 < 90%
E. INTERVENSI
No. Dx Keperawatan NOC NIC
1 Ketidakefektifan NOC : NIC :
bersihan jalan nafas a. Respiratory status
Airway suction
berhubungan dengan : Ventilation a. Pastikan kebutuhan oral /
penumpukan mukus b. Respiratory status tracheal suctioning
disaluran nafas : Airway patency b. Auskultasi suara nafas
ditandai klien c. Aspiration sebelum dan sesudah
mengeluarkan batuh Control suctioning.
berdahak serta sesak c. Informasikan pada klien
Kriteria Hasil : dan keluarga tentang
a. Mendemonstrasikan suctioning
batuk efektif dan d. Minta klien nafas dalam
suara nafas yang sebelum suction
bersih, tidak ada dilakukan.
sianosis dan e. Berikan O2 dengan
dyspneu (mampu menggunakan nasal untuk
mengeluarkan memfasilitasi suksion
sputum, mampu nasotrakeal
bernafas dengan f. Gunakan alat yang steril
mudah, tidak ada sitiap melakukan tindakan
pursed lips) g. Anjurkan pasien untuk
b. Menunjukkan jalan istirahat dan napas dalam
nafas yang paten setelah kateter
(klien tidak merasa dikeluarkan dari
tercekik, irama nasotrakeal
nafas, frekuensi h. Monitor status oksigen
pernafasan dalam pasien
rentang normal, i. Ajarkan keluarga
tidak ada suara bagaimana cara
nafas abnormal) melakukan suksion
c. Mampu j. Hentikan suksion dan
mengidentifikasikan berikan oksigen apabila
dan mencegah pasien menunjukkan
factor yang dapat bradikardi, peningkatan
menghambat jalan saturasi O2, dll.
nafas
Airway Management
a. Buka jalan nafas,
guanakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu
b. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
c. Identifikasi pasien
perlunya pemasangan alat
jalan nafas buatan
d. Pasang mayo bila perlu
e. Lakukan fisioterapi dada
jika perlu
f. Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
g. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
h. Lakukan suction pada
mayo
i. Berikan bronkodilator
bila perlu
j. Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl
Lembab
k. Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
l. Monitor respirasi dan
status O2
2. Gangguan NOC: 3320 Terapi Oksigen
pertukaran gas Status Pernafasan 1. Pertahankan kepatenan
berhubungan (0410) : Pertukaran jalan nafas
dengan obstruksi Gas 2. Monitor aliran oksigen
jalan nafas yang 1. Tidak ada 3350 Monitor Pernafasan
ditandai dengan gangguan pada 1. Monitor kecepatan, irama,
napas cuping keseimbangan kedalaman dan kesulitan
hidung dan ventilasi dan bernafas
takikardi perfusi 2. Monitor suara nafas
2. Tidak ada tanda- tambahan seperti ngorok
tanda distress atau mengi
3. Tidak ada dispnea 3. Monitor pola nafas
saat istirahat dan 4. Auskultasi suara nafas
aktivitas ringan setelah tindakan
4. Tidak ada sianosis 5. Monitor kemampuan
batuk efektif pasien
6. Monitor keluhan sesak
nafas pasien
7. Berikan bantuan terapi
nafas jika diperlukan
3. Intoleransi NOC NIC
aktivitas Status respirasi : Hindari lingkungan
berhubungan pertukaran gas dan dengan konsentrasi
dengan ketidak ventilasi adekuat oksigen yang rendah
seimbangan suplai Mampu berpindah Inimalkan kecemasan dan
dengan kebutuhan dengan atau tanpa stres
oksigen ditandai bantuan Beri periode istirahat
dengan klien Status yang adekuat
lemas, SaO2 < kardiopulmonari Rencanakan asuhan untuk
90% adekuat bayi atau anak-anak guna
Mampu meminimalkan kebutuhan
melaksanakan tubuh terhadap oksigen
aktifitas sehari hari Ajarkan pada pasien dan
secara mandiri orang tua tentang teknik
perawatan diri yang akan
meminimalkan konsumsi
oksigen
Antisipasi kebutuhan
terhadap makanan, air,
rasa nyaman, gendongan
dan stimulasi untuk
mencegah tangisan yang
tidak perlu
KESIMPULAN
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran napas mengalami penyempitan karena
hiperaktifitas terhadap rangsangan tertentu,yang menyebabkan peradangan dan
penyempitan yang bersifat sementara
Asma memiliki ciri khusus : Sesak napas pada asma khas disertai suara mengi
akibat kesulitan ekspirasi, pada auskultasi terdengar wheezing dan ekspirasi
memanjang, keadaan sesak hebat yang di tandai dengan giatnya otot-otot bantu
pernapasan dan sianosis dikenal dengan status asmatikus yang dapat berakibat fatal,
dipsnue dipagi hari dan sepanjang malam,sesudah latihan fisik(terutama saat cuaca
dingin),berhubungan dengan paparan terhadap alergi seperti bulu binatang.
Dan ada beberapa hal yang merupakan faktor penyebab timbulnya serangan asma
bronkhial yaitu : faktor predisposisi(genetic), faktor presipitasi(alergen, perubahan
cuaca, stress, lingkungan kerja, olahraga/ aktifitas jasmani yang berat). Pencegahan
serangan asma dapat dilakukan dengan :
1) Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi
2) Menghindari kelelahan
3) Menghindari stress psikis
4) Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
5) Olahraga renang, senam asma
DAFTAR PUSTAKA