Anda di halaman 1dari 21

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah

tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki

banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan

berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga

terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian

paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan

dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan

dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau

menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan

dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati

yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur.

Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam

pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah

menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

1
A. Sosial

dari segi sosial kacang hijau banyak peminat nya salah satu nya ibu rumah

tangga dan home industry, kacang hijau juga sangat di gemari masyarakat

Indonesia karena rasanya yang enak dan manfaat nya yang sangat baik untuk

kesehatan.

B. Ekonomi

Segi Ekonomi kacang hijau memiliki daya minat yang tinggi hingga

pemasaran terbilang mudah

C. Teknis

Teknis budidaya kacang hijau menguntungkan apabila di lakukan sesuai

prosedur dan lahan yang tepat.

B. Tujuan

 Mendapatkan keuntungan

 Meningkatkan kemandirian

 Untuk meningkatkan jiwa kewirausahan

C. Manfaat

Mendorong siswa untuk berusaha mengembangkan ilmu dan pengetahuan serta

keterampilan siswa dalam berwirausaha khusus nya dalam budidaya ,Melatih diri

agar mampu melaksanakan suatu usaha yang dapat menciptakan lapangan

kerja,Siswa mendapat bekal dan pengetahuan serta kemampuan kerja yang nyata,

2
Siswa mendapatkan pengalaman tentang wirausaha dalam bidayng budidaya

,Siswa dapat mengetahui permasalahan yang ada dan dapat mencari solusi

pemecahan masalah-masalah tersebut,Melatih kedisiplinan serta hidup mandiri

pada siswa

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

Pelaksanaan Praktik Kerja Agribisnis ( PKA ) dilaksanakan pada tanggal

14 Agustus sampai 17 Oktober 2017 , yang bertepatan di lahan praktek smk-pp

negeri Banjarbaru, Kabupaten Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan.

B. KEGIATAN - KEGIATAN
1. Pengolahan lahan

Kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh didaerah tropis, ketinggian

tanah yang cocok untuk tanaman ini yaitu 500 m dpl. Suhu yang dibutuhkan

untuk budidaya kacang hijau ini suhu yang panas. Pada musim hujan,

pertumbuhan vegetative sangat cepat sehingga mudah rebah.Tanah yang

cocok untuk budidaya kacang hijau adalah yang memiliki pH 5,8. Jika pH

kurang dari 5, tanah sebaiknya di beri kapur terlebih dahulu.

dengan waktu 2-4 minggu sebelum penanaman.

3
Kacang hijau menyukai tanah gembur dengan saluran pembuangan air yang

baik. Tanah sawah bekas padi bisa digunakan untuk lahan penanaman kacang

hijau, dan sisa-sisa tumbuhan padi seperti jerami bisa langsung dibenamkan.

Pengolahan kering dilakukan dengan cara mencangkul atau dibajak supaya

dapat diratakan. Dan setiap 5-6 m dibuat saluran pengairan. Pada lahan

kering, kacang hijau ditananam pada akhir musim hujan. Dan tanaman ini bisa

ditanam secara tumpang sari dengan tanaman jagung atau umbi kayu.

1. Lubang tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara menggunakan alat tugal

bermata tiga. Fungsi dari tugal bermata tiga yaitu lubang pertama untuk

menanam bibit kacang hijau, dan lubang yang kedua dan ketiga untuk lubang

pupuk. Lubang tanaman memiliki kedalaman 4 cm dan lubang pupuk sedalam

7-10 cm. jarak antara lubang tanam dan lubang pupuk 7-10 cm.

2. penanaman

Setelah tanah sudah dilubangi, kemudian masukan benih pada lubang

pertama, setiap lubang diisi dengan 2-3 butir benih dan diikuti dengan

memasukan pupuk pada lubang dua dan tiga dan metupnya dengan tanah.

Sedangkan jarak yang umum dipakai yaitu panjang 20-20 cm dan lebar 10-20

cm. jika ditanam pada musim penghujan biasanya jaraknya 45 x 15 cm.

sedang jika ditanam pada musim kemarau 25 x 25 cm atau 30 x 20 cm

3. cara pemeliharaan tanaman dan pengairan

Pengairan pada kacang hijau diperlukan terutama pada lahan sawah irigasi,

terutama pada saat tanaman mengalami masa pertumbuhan vegetative. Jika

4
ditanam pada sawah tadah tidak perlu diberi air. Sebab tanah masih lembap

bila ditanam pada saat masih hujan. Kacang hijau pada masa generative

sedikit memerlukan air.

4. Penyulaman dan penyiangan

Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 17 hari setelah

penanaman dilakukan. Penyulaman dilakukan dengan cara menyediakan

tanaman cadangan yang ditanam di luar area tanaman. Penyulaman dilakukan

jika 5% lubang tanaman tidak di tumbuhi tanaman kacang hijau.

Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Pertama ketika tanaman sudah

berumur 2 minggu dan kedua pada waktu berumur satu bulan. Penyiangan

dilakukan untuk membersihkan tanaman pengganggu atau gulma.

5. pemupukan

Pemupukan dilakukan dua kali, pertama diberikan pada saat tanam dengan

menggunakan pupuk kandang dengan cara di tabur di sekitar lubang tanam,

dan yang kedua diberikan menjelang tanaman berbunga atau pada saat

tanaman umur satu bulan dengan mengunakan pupuk majemuk contoh NPK

mutiara.

Dalam budidaya kacang hijau ini pupuk hantu juga di gunakan sebagai

hormon atau ZPT untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.

5
6. Pengendalian Hama dan Penyakit

a) Hama

Lalat kacang : ciri-cirinya tubuh kecil berukuran 1,5 mm, warna hitam

mengkilap, siang hari bersembunyi di dalam rumput, dan kepongpongnya

atau pupa berwarna coklat.

Dampak pada tanaman, terdapat bercak-bercak pada daun pertama, polong

yang diserang gugur, daun mulai layu dan kekuning-kuningan, tanaman

akan mati saat berumur 3-4 minggu.

Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, benih masukan kedalam

lubang dengan insektisida butiran seperti furadan 3G, dan penyemprotan

dengan insektisida seperti Thiodin 35 EC mulai umur tiga hari.

Ulat Jengkal : ciri-cirinya, tubuhnya berwarna hijau, ukurannya 2-3 cm,

dan jalannya menyungkal. Dampak pada tanaman, menyerang tanaman

yang sudah tua, dan menyerang daun hingga tulang daun

Pengendaliannya, musnahkan telur dan larvanya, tanam gilir, tanam

serempak, dan penyemprotan pestisida, seperti Dekametrin, azodrin 15

WSG, atau Dursbori 20 EC.

Penggerek Polong : ciri-cirinya, larva berwarna merah kebiruan pada

waktu kecil, dan setelah besar berwarna hijau, dan bentuk larva gemuk

licin. Dampak pada tanaman, membuat lubang pada polong, memakan biji,

gejala bercak hitam, adanya lubang bulat pada polong, dan biji pada polong

habis dimakan.

6
Pengendalian, tanam serempak, tanam gilir, pengaturan waktu yang tepat,

menghentikan penanaman selama 2 tahun jika hama banyak, dan

penyemprotan dengan pestisida, seperti azodrin 15 WSC atau Sihalotrin.

Ulat penggulung daun : ciri-cirinya, ulat berwarna hijau terang, dan kupu-

kupu kecil berwarna coklat muda. Dampak pada tanaman, daun

menggulung ke dalam/keriting karenasel-sel bagian atasnya mengerut dan

menurunkan hasil, karena proses fotosintesis terganggu.

Pengendaliannya, membuang daun yang menggulung, mematikan ulatnya,

dan menyemprot pada saat berumur 3 minggu denga Fungisida Benlate 50

WP sebanyak 1 gram/liter air, dan setiap 10 hari pada umur 30-50

disemprot dengan ½ gram per liter air.

b) Jenis-jenis Penyakit

Bercak daun, pengendaliannya memotong daun dan lakukan

penyemprotan dengan Benlate 50 WP sebanyak 0,5 gram/liter pada usia 30

dan 40 hari.

Karat daun, pengendaliannya menaman varietas tahan penyakit, dan

lakukan penyemprotan dengan fungisida setiap 10 hari mulai 25 hari

sampai 45 hari dengan Bayleton 2 gram/2 cc/liter air.

Kudis, pengendaliannya penanamn varietas tahan penyakit, tanaman

dicabut dan dibakar, dan penyemprotan pestisida secara teratur dengan

Bavistin, Topsin M 70 WP pada umur 20 hari, 30 hari, dan 50 hari.

7
Embun tepung, penngendaliannya dengan menanam varietas yang tahan

penyakit, dan menyemprotkan fungisida seperti Benlate 50 WP 1 gram/liter

air saat tanaman usia 3 minggu.

Mozaik kacang hijau, penanggulangannya dengan menanam varietas

tahan penyakit, tanam gilir, mencabut dan membakar tanaman yang

terserang, dan memberantas vector dengan insektisida.

7. Panen dan Pascapanen

Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat dilakukan

ketika sebagian besar polong telah kering dan mudah pecah, panen dilakukan

dengan dipetik dan dilakukan pada pagi hari.

Setelah itu kacang di bersihkan dari kulit dengan cara di jemur dan di pecah

setelah itu, di bersihkan dengan cara meayak dari kulit nya

Setelah di timbang kacang hijau siap di pasarkan

8
III. ANALISI USAHA

a. Input

Benih 2 bungkus @20000 = Rp. 30.000

Pupuk kandang 5 karung @7000 = Rp. 35.000

Pupuk majemuk @20000 = Rp. 20.000

Pupuk hantu 1 botol @ 60.000 = Rp. 60.000

Rp. 145.000

b. Output

Penjualan kacang hijau

8,5 kilo @ 20.000

Jadi total output = Rp. 170.000

c. O/I rasio

= output/ input

= Rp. 170.000/ RP.145.000

= Rp. 1,17

9
d. BEP

BEP harga

= input/volume

= Rp. 145.000 / 8,5 kg

= Rp. 17.058

BEP volume

= input / harga

= Rp. 145.000 / Rp. 20.000

= 7,25 kg

10
IV. MASALAH DAN PENYELESAIAN

A. Masalah

1. kurang nya sarana untuk mengambil air, sehingga membutuh banyak

waktu dan tenaga untuk melakukan penyiraman.

2. adanya hama yang cukup sulit di tanggulangi, hingga tanaman terganggu

pertumbuhan nya.

3. kurangnya pengawasan dan perawatan saat hari libur.

B. Penyelesaian

1. Membuat jadwal menyiram harian agar tanaman tidak kekurangan air.

2. Menanggulangi dengan cara fisik yaitu dengan mengenali apa hama dan

penyakit yang menyerang lalu di lakukan penangan yang tepat.

3. Membuat jadwal perawatan dengan rotasi tiap minggu hingga tanaman

dapat tumbuh dengan baik.

11
V. PENUTUP

A. Kesimpulan :

Setelah melakukan Praktek Kerja Agrisbisnis ( PKA ) selama 3 bulan di SMK- PPN

BANJARBARU dapat di simpulkan :

1. Budidaya tanaman kacang hijau yang baik meliputi :

pengolahan lahan, penanaman, penyiraman, pemupukan, pembumbunan,

penangan opt, dan pasca panen.

2. beradasarkan hasil analisis usaha budidaya dan perawatan tanaman kacang

hijau dengan luas lahan 20 x 10 m dengan biaya produksi keseluruhan (input)

Rp. 145,000 dan memproleh hasil (output) Rp.170.000- sedangkan O/I rasio,

tiap pengorbaanan Rp.1,- menghasilan RP 1,17, dengan keuntungannya

sebesar 0,17 yang menandakan usaha budidaya tanaman kacang hijau tidak

bisa di budidayakan di lahan yang sempit.

3. kekompakan kelompok dan pengetahuan dalam budidaya kacang hijau sangat

di perlukan untuk mencapai hasil yang maksimal.

12
B. Saran :

1. teknik budidaya tanaman kacang hijau harus di lakukan dengan tepat agar

hasil yang di dapatkan maksimal.

2. dalam membudidayakan tanaman kacang hijau sebaiknya dihitung analisis

usaha nya agar menghindari kerugian .

13
Daftar Pustaka

www.faunadanflora.com/cara-budidaya-kacang-hijau-yang-benar-agar-hasil-panen-
melimpah/

https://seputarpertanianoke.blogspot.co.id/2015/09/cara-budidaya-kacang-hijau-agar-
panen.html

http://www.infoagribisnis.com/2014/12/cara-menanam-kacang-hijau/

14
LAMPIRAN

15
a. Jadwal kegiatan

Tanggal Kegiatan
14 agustus 2017 Pengolahan lahan

15 agustus 2017 Pemupukan

21 agustus 2017 Pemupukan

24 – 27 agustus 2017 Penanaman


13 september 2017 Penyulaman
28 september 2017 Pemberian pupuk susulan

17 oktober 2017 Panen

Catatan *Pembunan di lakukan setiap sabtu mulai


dari dua minggu setelah tumbuh
* penyiraman di lakukan setiap hari
kecuali hari hujan
* pemberian hormon pupuk hantu di
berikan berkala
*pemberian insektisida di lakukan jika
perlu

16
b. Doukumentasi

Gambar 1.1

17
Gambar 1.3 Gambar 1.4

18
Gambar 1.5 Gambar 1.6

19
Gambar 1.7 Gambar 1.8

20
Gambar 1.9

Gambar 1.10

21

Anda mungkin juga menyukai