Dosen Pembimbing:
Drs.Zul Asri,M,Hum
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia adalah akibat meletusnya perang
delapan puluh tahun antara Belanda dan Spanyol (1568-1648). Pada awalnya, perang
antara Belanda dan Spanyol bersifat agama karena Belanda mayoritas beragama kristen
protestan sedangkan orang Spanyol beragama kristen katolik. Perang tersebut kemudian
menjadi perang ekonomi dan politik. Raja Philip II dari Spanyol memerintahkan kota
Lisabon tertutup bagi kapal Belanda pada tahun 1585 selain karena faktor tesebut juga
karena adanya petunjuk jalan ke Indonesia dari Jan Huygen Van Lischoten, mantan pelaut
Belanda yang bekerja pada Portugis dan pernah sampai di Indonesia.
Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk berdagang rempah-rempah. Setelah
berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah dan keuntungan yang besar,
Belanda berusaha untuk mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah dan
menjajah. Untuk melancarkan usahanya, Belanda menempuh beberapa cara seperti
pembentukan VOC dan pembentukan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda.
Pada awal abad XIX Jawa Setelah pemerintahan Inggris berakhir, yaitu pada tahun 1816,
Indonesia kembali dikuasai oleh Pemerintahan Hindia-Belanda. Pada masa ”kedua”
penjajahan ini, yang sangat terkenal adalah sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Van
den Bosch. Pelaksanaannya pun dimulai pada tahun 1830. Terdapat ketentuan-ketentuan
dalam pelaksanaan sistem tanam paksa tersebut. Namun pada akhirnya, dalam praktek
sesungguhnya terdapat banyak penyimpangan-penyimpangan.
Terdapat perbedaan antara penerapan sistem sewa tanah yang dilaksanakan oleh Raffles
serta sistem tanam paksa yang dilaksanakan oleh Van den Bosch. Keduanya membawa
dampak yang tidak sedikit bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan sampai dengan paruh pertama abad ke-19, kebijakan selain bidang
perekonomian, dalam bidang pendidikan juga tidak diabaikan oleh pemerintah Hindia-
Belanda, tetapi itu hanya masih berupa rencana dari pada tindakan nyata. Dalam periode
itu pemerintah harus melakukan penghematan anggaran, biaya untuk menumpas Perang
Dipenogoro (1825-1830), dan untuk pelaksanaan Culturstelsel.
Dalam rangka usahanya menguasai Indonesia, Belanda secara licik menjalankan politik
pecah belah, sehingga kerajaan-kerajaan yang saling bertentangan itu menjadi lemah.
Kesempatan inilah digunakan oleh Belanda untuk menjajah Indonesia.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana sejarah kedatangan bangsa asing di nusantara?
2.Bagaimana sejarah kedatangan VOC?
3.Apa saja kegiatan VOC di Indonesia?
4.Mengapa VOC dibubarkan?
5.Bagaimana sejarah lahirnya pemerintahan Hindia-Belanda di Indonesia?
6.Bagaimana sistem pemerintahan Hindia-Belanda di Indonesia?
7.Apa saja Perlawanan Rakyat terhadap pemerintahan Hindia-Belanda?
8.Apa penyebab berakhirnya sistem pemerintahan Hindia-Belanda di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596-1811, dan yang kedua
kalinya pada tahun 1814-1904. Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia adalah untuk
memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Dan untuk melancarkan
usahanya, Belanda menempuh beberapa cara yaitu membentuk VOC pada tahun 1902
dan membentuk pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Setelah masa penjajahan itu
usai, Belanda meninggalkan kebudayaan dan kebijakan-kebijakan yang sebagian masih
di pakai oleh Indonesia.
Indonesia pada masa pemerintahan Hindia-Belanda abad XIX sudah mengalami
berbagai pergantian Gubernur Jenderal tetapi yang paling menyengsarakan rakyat yaitu
pada masa Gubjen, Rafles, Daendels, Van den Bosch, dan van Hogendrop. Yang
menerapkan system tanam paksa, penyerahan wajib hasil pertanian, penyewaan tanah
kepada rakyat, penyewaan desa pada pihak swasta dan pembuatan jalan dari Anyer
sampai Panarukan.
Analisa
Indonesia pernah merasakan dijajah oleh negara lain, seperti Portugis dan Inggris.
Akan tetapi penjajahan itu tidak begitu lama. Baru setelah itu bangsa Indonesia mulai
dijajah kembali oleh bangsa barat yaitu Belanda yang kurang lebih selama 300 tahun
lamanya. Pada awalnya Belanda hanya ingin melakukan perdagangan rempah-rempah
di Indonesia. Akan tetapi melihat kondisi Indonesia yang begitu kaya akan rempah-
rempah VOC berniat melakukan monopoli perdagangan. VOC merupakan persatuan
dari berbagai perseroan dan disahkan dengan suatu piagam yang memberi hak khusus
untuk berdagang, berlayar dan memegang kekuasaan. Jadi pada saat pemerintahan
Hindia-Belanda, masyarakat sangat tertindas karena adanya sistem tanam paksa dan
kerja rodi dan pemerintahan yang hanya menguntungkan pemerintahan Belanda, tidak
memperhatikan rakyat Indonesia.