Di Susun Oleh :
Gita Silvia ( 201640064 )
Rara I Wanggi ( 201640007 )
JURUSAN AKUNTANSI
DOSEN :
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya dengan judul “Perusahaan Anjak Piutang” tepat pada waktunya.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya
dengan penulis. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Penulis pun menerima dengan lapang dada kritikan
maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar penulis dapat membenahi diri.
Walaupun demikian, penulis berharap dengan disusunya makalah ini dapat membantu
dalam proses belajar maupun mengajar serta dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul ………………………………………………………………………………….…….. 0
Kata pengantar ………………………………………………………………….…….………. i
Daftar isi ……………………………………………………………………………….….….. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………….……………………………………….…… 1
B. Rumusan Masalah …………………………...……………………………..…….. 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………...…………..….... 2
A. Latar Belakang
Dalam pengelolaan suatu perusahaan terdapat berbagai kegiatan usaha, mulai dari
kegiatan pokok sampai dengan kegiatan tambahan. Yang menjadi masalah adalah jika kegiatan
pokok mengalami hambatan, maka hal ini akan menyebabkan kehidupan perusahaan terancam.
Kegiatan pokok merupakan tulang punggung kegiatan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan. Terancamnya kegiatan pokok tersebut akan mengakibatkan terancam pula
keuntungan yang akan diperoleh dan pada akhirnya akan membahayakan kehidupan perusahaan
yang bersangkutan. Untuk menghadapi hambatan tersebut pihak manajemen perlu melakukan
berbagai tindakan penyelamatan sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang lebih
besar.
Hambatan-hambatan yang dialami oleh suatu perusahaan dapat berupa kesulitan
melakukan penjualan, kesulitan melakukan penagihan piutang, kondisi administrasi kredit yang
semrawut ataupun teknologi yang digunakan sudah ketinggalan zaman. Kemudian hambatan
atau ancaman tersebut dapat datang dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan
utama yang dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan kredit yang tidak dapat tertagih
alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan mengakibatkan terganggunya perputaran barang
dan perputaran keuangan, apalagi jika sampai kredit tersebut tidak mampu lagi dibayar oleh
orang yang berutang.
Semakin tingginya tingkat persaingan antar perusahaan saat ini akan memaksa
perusahaan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pelanggannya. Salah satu
cara adalah dengan mempermudah syarat pembayaran produk. Oleh karena itu pembayaran yang
ditunda menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan volume
penjualannya.Atas penjualan secara kredit tersebut maka perusahaan memiliki tagihan (piutang)
kepada pelanggan/customer. Piutang bagi perusahaan akan memperlambat arus kas karena dana
tunai/kas baru akan masuk setelah piutang tersebut jatuh tempo. Padahal disisi lain perusahaan
membutuhkan uang tunai/kas untuk kegiatan operasionalnya. Jika perusahaan kekurangan kas
maka biasanya akan pinjam ke pihak lain misalnya bank.
Apabila masalah piutang macet ini tidak dapat segera ditanggulangi secara serius, bukan
tidak mungkin kerugian yang lebih besar tidak dapat dihindari lagi.Untuk melakukan penagihan
piutang yang macet diperlukan biaya maupun tenaga yang harus dikorbankan.
Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang semrawut
dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk melakukannya adalah perusahaan anjak
piutang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak dibidang penagihan piutang.
Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih pengelolaan piutang baik dengan cara dikelola
atau dengan cara dibeli serta dapat pula dilakukan pengelolaan administrasi piutang suatu
perusahaan. Jadi bagi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan seperti itu dapat
menyerahkan seluruh persoalannya kepada perusahaan anjak piutang dengan imbalan fee dan
biaya-biaya lainnya yang disepakati bersama. Dengan kata lain perusahaan mempunyai alternatif
lain untuk memperoleh dana tunai yaitu dengan menjual atau mengalihkan faktur-faktur piutang
yang dimilikinya ke Lembaga Keuangan Anjak Piutang (Factoring).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Anjak Piutang ?
2. Apa yang dimaksud dengan perusahaan Anjak Piutang?
3. Apa saja kegiatan perusahaan Anjak Piutang ?
4. Bagaimana proses Anjak Piutang untuk tagihan dan promes ?
5. Siapa saja pihak yang terlibat dan Fasilitas apa yang diberikan perusahaan Anjak Piutang ?
6. Jasa-jasa dan Biaya yang apa saja yang diberikan perusahaan Anjak Piutang ?
7. Organisasi apa saja dalam perusahaan Anjak Piutang ?
8. Apa saja keuntungan Anjak Piutang dan manfaatnya dalam perdagangan internasional ?
9. Apa Peran Anjak Piutang Dalam Ekonomi Serta Prospek Perkembangannya ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah Anjak Piutang.
2. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan perusahaan anjak piutang.
3. Untuk mengetahui kegiatan perusahaan anjak piutang.
4. Untuk mengetahui proses Anjak Piutang untuk tagihan dan promes.
5. Untuk mengetahui pihak yang terlibat dan Fasilitas apa yang diberika perusahaan Anjak
Piutang.
6. Untuk mengetahui Jasa-jasa dan biaya yang diberikan perusahaan Anjak Piutang
7. Untuk mengetahui organisasi dalam perusahaan Anjak Piutang
8. Untuk mengetahui keuntungan Anjak Piutang dan manfaatnya dalam perdagangan
internasional
9. Untuk mengetahui Peran Anjak Piutang Dalam Ekonomi Serta Prospek Perkembangannya
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
Usaha anjak piutang dimulai di wilayah Amerika Utara khususnya pada sektor industri
tekstil yang sampai saat ini masih merupakan salah satu bidang kegiatan usaha utama anjak
piutang. Di negara-negara lain usaha ini masih merupakan industri yang sangat baru, dimulai
pada tahun 1960-an dan di negara-negara tertentu baru pada dekade 1970-an. Perusahaan anjak
piutang di Eropa mengikuti pola perkembangan anjak piutang di Amerika. Selanjutnya anjak
piutang dewasa ini telah mengembangkan bidang usahanya, bukan aja terkonsentrasi di sektor
industri tekstil sebagaimana awal perkembangannya di Amerika dan Eropa tapi telah memasuki
berbagai jenis segmen produk dan jasa.
Kegiatan anjak piutang pada dasarnya merupakan bidang usaha yang relatif baru di
Indonesia. Eksistensi kelembagaan anjak piutang dimulai sejak diluncurkannya Paket
Kebijaksanaan 20 Desember 1998 atau Pakdes 20,1998 yang diatur dengan Keppres No. 61
Tahun 1998 dan Keputusan Menteri Keuangan No.1251/KMK.13/1998 tanggal 20 Desember
1988. Pengenalan usaha anjak piutang ini dimaksudkan untuk memperoleh sumber-sumber
pembiayaan alternatif di luar sektor perbankan. Berdasarkan Pakdes 20,1988 tersebut kegiatan
usaha anjak piutang dapat dilakukan oleh multi-finance company yaitu lembaga pembiayaan
yang dapat melakukan kegiatan usaha di bidang anjak piutang, sewa guna usaha, modal ventura,
kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Bank pada prinsipnya bisa memberikan jasa anjak
piutang sebagai bagian dari produknya tanpa perlu membentuk badan usaha baru. Namun karena
kegiatan anjak piutang ini memiliki ciri tersendiri dan berlainan dengan proses pembiayaan
dalam bentuk pemberian kredit, disamping volume usaha anjak piutang ini biasanya relatif besar,
maka umumnya bank-bank cenderung memisahkan kegiatan anjak piutang dari operasional
sehari-hari dengan membentuk suatu badan hukum terpisah baik dengan mendirikan perusahaan
murni anjak piutang maupun dengan mendirikan perusahaan multi pembiayaan atau multifinance
company. Beberapa bank melakukan kegiatan anjak piutang dengan membentuk badan hukum
tersendiri antara lain misalnya Bank Niaga yang mendirikan PT. Niaga Factoring dan Bank
Internasional Indonesia mendirikan BII Finance Center.
Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank, yaitu:
1. Penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.
2. Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).
3. Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak
Ada bermacam-macam bentuk piutang yang bisa diambil alih oleh perusahaan Factoring, antara
lain:
Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu perusahaan, baik yang
sudah jatuh tempo maupun tagihan yang baru dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
Perusahaan factoring membeli tunai surat perintah bayar dari suatu perusahaan yang jatuh
tempo pembayarannya masih memerlukan beberapa waktu lagi.
Perusahaan factoring membeli tagihan dari suatu perusahaan, dimana pembayaran atas
tagihan itu berdasarkan proses pengiriman barang yang memerlukan waktu.
Perusahaan factoring membeli tunai surat-surat berharga yang belum jatuh tempo.
Perusahaan factoring membeli tunai dokumen lain yang sifatnya tagihan di masa yang akan
datang, seperti tagihan dari biro-biro perjalanan dan kartu kredit
C. Kegiatan Perusahaan Anjak Piutang
Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang
suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan kepada pihak
kreditor (pihak yang punya piutang).Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang
berkaitan dengan pegambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung
permintaan pihak kreditor.Bagi perusahaan kreditor dengan adanya perusahaan anjak piutang
sangat membantu mereka dalam hal mengurangi resiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan
perusahaan.
Kegiatan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anjak piutang meliputi
kegiatan antara lain:
1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.
2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang sesuai
dengan kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjak piutang dapat
mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.
Keterangan :
1) Penjualan barang ataujasa kepada pembeli secara kredit.
2) Sebagai bukti utang atas transaksijual beli, pembeli mengeluarkan promes kemudian
diserahkan kepadasupplier.
3) Supplier kemudian meng-endors promes tersebut kemudian dijual kepada perusahaan anjak
piutang secara diskonto.
4) Perusahaan anjak piutang membayar promes atas dasar diskonto.
5) Setelah jatuh tempo, perusahaan anjak piutang menyerahkan promes tersebut kepada bank
untuk ditagihkan pembayarannya dari pembeli.
6) Pembayaran diteruskan oleh bank kepada perusahaan anjak piutang setelah ditakukan
penagihan.
Untuk lebih jelasnya transaksi yang terjadi diantara ketiga pihak yang terlibat dalam
kegiatan anjak piutang dapat dilihat pada gambar
Keterangan:
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang baik dengan
cara memberitahukan kepada debitur atau tidak
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai dengan kesepakatan
yang telah dibuat dengan kreditur.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang.
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditur sesudah
semua persoalan utang piutang disselesaikan.
Kemudian fasilitas yang dapat diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau
pengelolaan penjualan kreditnya kepada kreditur (kliennya). Dilihat dari berbagai sisi, sebagai
berikut:
1. Berdasarkan Pemberitahuan
Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam
penagihan piutangnya dengan sepengetahuan debitur.
Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang tanpa
sepengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah
dibuat dan atau oleh perusahaan anjak piutang mengandung suatu resiko.
2. Berdasarkan Tanggung Jawab
Withrecourse. Dalam hal ini apabila si debitur tidak mampu untuk melunasi segala
kewajibannya, maka resiko kredit tersebut menjadi tanggung jawab si pihak kreditur dan
pihak anjak piutang mengembalikan tanggung jawab penagihannya.
Without resource. Dalam fasilitas ini apabila semua resiko yang tidak terbayar dalam
suatu penagihan piutang menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan
bukan tanggung jawab kreditur
3. Berdasarkan Pelanggan
Full service factoring. Merupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan semua
jenis fasilitas jasa anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa non-
pembiayaan, ermasuk fasilitas untuk menanggung resiko untuk kredit yang macet.
Resource factoring. Jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi hampir
semua jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap resiko tidak terbayar tagihannya.
Dalam hal ini resiko kredit tetap berada pada kreditor.
Bulk factoring. Jasa yang diberikan terhadap kreditur hanyalah fasilitas jasa pembiayaan
dan pemberitahuan jatuh tempo pada debitur.
Maturity factoring. Fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditur adalah perlindungan
kredit yang meliputi pengurusan atau penjualan, penagihan dari debitur dan perlindungan
atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang diberikan adalah tanpa pembiayaan.
Invoice discounting. Pemberian fasilitas jasa hanyalah untuk yang berbentuk pembiayaan
anjak piutang.
Undisclosed factoring. Perusahaan anjak piutang memberikan proteksi terhadap
kemacetan pelunasan piutng sampai dengan ersentase tertentu dari jumlah faktur yang
telah disetujui
Advanced payment. Transaksi pengalihan piutang dimana pembaarannya dilakukan pada
saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur.
4. Berdasarkan Wilayah
Domestic factoring. Merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya beroperasi di
wilayah Indonesia
International factoring. Merupakan kegiatan anjak piutang yang kegiatannya dapat
dilakukan antar negara seperti pembiayaan fasilitas ekspor impor
F. Jasa-Jasa dan Biaya yang Diberikan
Dalam kegiatan sehari-harinya secara umum perusahaan anjak piutang mempunyai dua macam
jasa yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun jasa-jasa yang dilakukan oleh
perusahaan anjak piutang, sebagai berikut:
1. Jasa Pembiayaan (financing service)
Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak piutang melakukan pembayarn
dimuka (prefinancing) kepada kreditur yang besarnya tergantung dari kesepakatan kedua belah
pihak.Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat berdasarkan withresource atau dengan without
resource. Dalam hal ini besarnya pembiayaan yang dilakukan sekitar 60%-80% dari total piutang
setelah dilakukan kontrak dan penyerahan bukti-bukti penjualan.
2. Jasa Non Pembiayaan (non financing service)
Dalam jasa non pembiayaan kegiatan yang dilakukan meliputi pemerian jasa pengelolaan
administrasi kredit. Biasanya kegiatan jasa ini meliputi: Analisis kelayaka suatu kredit,
Melakukan adminsitrasi kredit, Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya dan
Perlindungan terhadap suatu resiko kredit
Kemudian berkaitan dengan jasa-jasa yan diberikan pihak anjak piutang juga akan
membebankan sejumlah biaya kepada kreditur. Biaya-biaya yang dikenakan itu terdiri atas:
Jasa penagihan (service charge), yaitu biaya yang dibebankan oleh perusahaan anjak piutang
kepada kliennya yang dikenal dengan istilah fee dan besarnya dihitung berdasarkan
presentase tertentu maupun tergantung dari kesepakatan bersama.
Biaya administrasi (discount charge), yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan anjak
piutang setelah melakukan pengelolaan perusahaan kreditur oleh kien dan besarnya
tergantung dari kesepakatan yang dibuat bersama.
Dasar hukum
Aturan hukum anjak piutang di Indonesia diketemukan dalam
1. keputusan presiden RI No. 61 tahun 1988 tanggal 20 Desember 1988
2. lembaran Negara RI No 93 Tahun 1988 jis
3. Surat Keputusan menteri Keuangan No. 448/KMK.01/2000 jis
4. surat keputusan menteri keuangan No. 172/kmk.06/2002,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan
penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu
perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan.
Menurut keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20
Desember 1988, Anjak piutang adalah “badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk embelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negri”.
Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang
suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan kepada pihak
kreditor (pihak yang punya piutang).Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang
berkaitan dengan pegambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung
permintaan pihak kreditor.Bagi perusahaan kreditor dengan adanya perusahaan anjak piutang
sangat membantu mereka dalam hal mengurangi resiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan
perusahaan.
Dalam kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang terdapat tiga pihak yang saling
berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak tersebut, maka kegiatan perusahaan anjak
piutang tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Kelemahan dibidang manajemen/ pengelolaan piutang menyebabkan semakin
meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada
gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga
keuangan. Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka
mengatasi masalah dunia usaha adalah sebagai berikut:
· Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya penjualan. Anjak
piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran dimuka (Advanced
Payment) sehingga akan meningkatkan Crediet standing perusahaan .
· Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien karena
klien dapat mengadakan transaksi perdagangan secara bebas baik perdagangan dalam negeri
maupun perdagangan internasional.
· Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba melalui peningkatan perputaran
modal kerja.
· Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko kredit macet ini
dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.
· Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan meningkatkan pendapatan
nasional.
B. Saran
Kami selaku penulis, menerima segala saran maupun kritikan yang sifatnya membangun
guna melengkapi kekurangan dari makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia (Seberapa Jauh Potret Moneter
Mewarnai Perekonomian Indonesia). PT Raja Grafindo Persada:Jakarta
Darmawi, Drs. Herman. 2006. Pasar Financial dan Lembaga-Lembaga Financial. Bumi
Aksara:Jakarta
E Kieso, Donald. Dkk. 2008. Akuntansi Intermediate, Edisi Keduabelas Jilid 1. Erlangga:Jakarta
Kasmir, S.E, M.M . 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo
Persada:Jakarta
Kasmir, Dr. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 10. Rajawali Pers:Jakarta
Rahman, M. Rusydi. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Dosen UIN Alauddin
Makassar
http://alfinasj.blogspot.com/2012/07/anjak-piutang.html
http://fauzieyusufhasibuan.wordpress.com/2009/12/12/peranan-lembaga-anjak-piutang-dalam-
ekonomi-indonesia/
http://sikapiuangmu.ojk.go.id/id/article/101/anjak-piutang-factoring