Anda di halaman 1dari 3

a) Agresi dari Pilihan

Diversifikasi literatur Islam modern mengenai ekonomi timbul dari kesulitan


inheren dalam jenis kajian ini, yaitu :
1. Sama sekali tidak ada “Teori Ekonomi Islam” yang tertulis dalam pengertiannya
yang ketat.
2. Banyak orang berkeberatan dengan digunakannya istilah “Teori Ekonomi” itu
sendiri dengan alasan bahwa bila suatu teori adalah penafsiran terhadap beberapa
aspek realitas, berarti bisa terdapat banyak teori yang bernafaskan ilai-nilai
filosofik Islam dalam penafsiran terhadap realitas ekonomi.
Kedua pandangan yang tidak jelas tersebut mendorong sejumlah penulis untuk
menampilkan pandangan yang sangat sempit mengenai filsafat ekonomi Islam dan
membingkainya dengan cara yang juga terbatas yang tidak sesuai dengan implikasi-
implikasi teoritik nilai-nilai filsafat.
Kesulitan tipe kedua adalah dihadapi tidak hanya oleh peneliti di bidang ekonomi
Islam tetapi oleh semua kajian yang membahas berbagai aspek sosial Islam, ia muncul
dari hakikat sumber-sumber hukum Islam itu sendiri yaitu Al-Quran dan As-Sunah.
1. Al-Quran merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai petunjuk bagi kehidupan perilaku manusia yang sudah
dijelaskan dengan rinci. Dalam hal lain ada yang tidak dijelaskan secara rinci
hanya menyinggung pemecahan secara garis besar saja, maka berdasarkan hal
tersebut menunjukan bahwa seharusnya para ulama dan pemikir muslin dapat
mengembangkan dan melengkapi rincian-rincian tersebut dengan
memperhatikan situasi yang ada.
2. As-sunah adalah pemahaman dan aplikasi Nabi Muhammad SAW terhadap
Al-Quran. Kesulitannya timbul dari kenyataan bahwa Nabi ketika itu, pada
saat yang sama, adalah kepala negara. Maka dari itu sulit untuk dibedakan
antara sikap-sikapnya terhadap ajaran Al-Quran yang bersifat permanen dan
mengikat untuk selamanya, atau aturan-aturan yang terkait dengan berbagai
situasi di masa hayatnya.
Upaya pertama yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mengangkat
rincian-rincian yang rumit mengenai bidang ekonomi dari dalam Al-Quran dan As-Sunah
kedalam teori dilakukan pada tahun 1964 oleh As-Sadr.
b) Kesejahteraan Sosial
Diketahui bahwa alat analisis Literatur Islam mengenai ekonomi menggunakan
dua macam metode yaitu : metode deduksi dan metode pemikiran etrospektif.
1. Metode deduksi
Dikembangkan oleh para ahli hukum Islam, El-Iqalta.Implikasinya untuk
menampilkan prinsip-prinsip sistem Islam dan kerangka hukumnya dengan
berkonsultas dengan sumber Islam yaitu Al-Quran dan Sunah.
2. Metode pemikiran etrospektif
Banyak digunakan oleh penulis kontemporer Islam. Diaplikasikan dalam
mencari berbagai pemecahan terhadap persoalan ekonomi umat muslim
dengan kembali kepada Al-Quran dan Sunah untuk mencari dukungan atas
pemecahan tersebut.
Kajian dalam pebahasan ini menggunakan kedua metode tersebut.Namun hanya
sedikit dapat diaplikasikan dalam kajian terhadap makroekonomi dan keseimbangan
umum dalam sistem ekonomi, bahkan dalam kajian teori konsumsi dan matematik
tertentu. Oleh karenya, kajian ini akan mengaplikasikan alat-alat analisis matematik yang
dikenal dalam teori ekonomi modern kapan saja dirasa perlu atau dianggap manfaat.
B. Capital Expenditure
1. Pengertian
Capital Expenditureatau belanja modal adalah pengeluran atas aset tetap dengan
harapan pengembalian dibagikan dengan sejumlah nilai selama beberapa tahun.
Keputusan atas pengeluaran tersebut dibuat oleh organisasi ata sdasar informasi apa saja
yang dihadapkan menyangkut proposal pasti investasi. Namun diketahui bahwa sejumlah
modal yang besar akan dilibatkan dan pengembalian juga akan terealisasikan dimasa yang
akan datang, maka risiko dipelajari dengan baik sebelum proposal diterima dan
diimplementasikan.
Pada negara maju, organisasi bisnis mengembangkan teknik canggih untuk
mengevaluasi proposal investasi sbelum membuat keputusan.Para eksekutif perusahaan
besar dipersenjatai dengan instrumen yang cepat, skop yang luas, informasi yang akurat.
Hal tersebut menjadi suatu tuntutan, maka ada teknik capital expenditure yang
menyediakan visi keberadaan beban kepada pembuat keputusan, dimana akan membawa
kepastian keselamatan.
Pada negara berkembang atau terbelakang kehati-hatian dalam menganalisis
merupakan hal yang sulit, maka pemuka bisnis mrngikuti dugaan/firasat atau aturan
tertentu untuk mengambil keputusan investasi.Terlihat bahwa analisis dari capital
expenditureadalah kecilnya bunga.Namun, kenyataannya bahwa teknik tersebut dapat
membantu pengambilan keputusan secara rasional.
Ide untuk mendiskusikan kerangka analisis capital expenditureyang bebas riba
berutang signifikan teknik modern atas diskon rate yang tertanam dalam rate bunga. Hal
tersebut yang menjadikan pertanyaan pemikir muslim. Berikut proposal untuk
mengevaluasi capital expendituredalam sebuah kerangka bebas riba. Sedikit survei
mengenai teknik modern dalam analisis capital expenditureagar mempunyai perspektif
yang benar:
1. Untuk pengambilan keputusan investasi disektor privat, dimana setiap proyek
punya aliran biaya dan keuntungan yang pasti/tertentu. Tidak mendiskusikan
investasi di sektor publik dimana politik dan sosial leboh mendominasi dalam
pengambilan keputusan investasi.
2. Kita harus berumpama di sepanjang waktu bahwa investasi adalah dibwah
konsiderasi sifat konvensional.
3. Cost dan benefit dapat ditetapkan/didefenisikan pada setiap periode waktu,
sehingga cash flow tidak seterusnya berlanjut tetapi diterapkan pada waktu
tertentu yang pasti.
4. Periode waktu bisa saja beberapa masa, bisa setahun, sebulan, seminggu,
bahkan sehar.
5. Ekonomi yang akan diciptakan adalah analisis yang bebas dari riba. Tidak
akan dibahas pelarangan rasional mengenai riba.

Anda mungkin juga menyukai