Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Putu Ananda Teguh Wibawa

No. Stb : O 121 16 095

Tugas : Pendidikan Pancasila

JK: Masih Ada PNS Daerah Gunakan


Komputer sebagai Mesin Tik
Ahmad Romadani
27 Mei 2016, 01:48 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan Pegawai Negeri

Sipil (PNS) untuk siap menghadapi perkembangan teknologi saat ini. Mengingat

banyak daerah yang belum maksimal menggunakan teknologi.

"Ada daerah yang manfaatkan komputer hanya sebagai mesin ketik. Itu akan

ketinggalan dengan daerah yang gunakan sebagai sistem komunikasi dan

perhubungan," ungkap JK saat Rakornas Badan Kepegawaian Nasional (BKN) di

Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis 26 mei 2016.

Untuk menguasai teknologi dan mengaplikasikannya ke sistem pemerintahan perlu

inovasi. "Daerah harus lebih inovatif. Semua membutuhkan keahlian, skill dan juga

kecermatan yang baik. Tanpa itu maka daerah akan ketinggalan," tegas JK.
Apalagi, menurut Wapres, di masa depan bukan jumlah aparat atau PNS lagi yang

akan menjadi pertimbangan, melainkan inovasi dari para PNS sehingga bisa

meningkatkan daya saing.

"Bukan aparat yang banyak yang dapat meningkatkan kesejahteraan tapi

produktivitas yang tinggi dari masyarakat yang dapat memberikan kesejahteraan

masyarakat," ujar JK.

Pola Kerja PNS

Di lain sisi, Wapres juga menilai PNS saat ini sudah mengalami banyak perubahan.

Perubahan ini tak bisa dipungkiri seiring dengan perkembangan zaman. Menurut JK,

setidaknya ada tiga faktor yang mengubah pola kerja PNS saat ini. Pertama, sistem

pemerintahan yang berubah dari sentralisasi ke otomoni.

Otonomi mengubah pola PNS dari nasional menjadi sangat kedaerahan. Pejabat di

daerah tidak bisa serta merta pindah ke daerah lainnya. Karena itu pula, instruksi

pusat hampir tak ada. Para aparatur negara dituntut kreatif dalam mengembangkan

daerah mereka.

Kedua adalah teknologi. Perkembangan teknologi mengubah hampir semua sistem

kepemerintahan yang ada. Dengan adanya teknologi sudah tak perlu lagi datang ke

kantor untuk sekadar mengisi formulir pendaftaran dan berhadapan langsung dengan

staf pemerintahan, berganti dengan e-government dan smart city.


"Semua itu mempercepat dan mempersingkat layanan kepada masyarakat sehingga

PNS tidak perlu selalu berhubungan langsung dengan masyarakat. Tapi bisa terjadi

langsung dengan teknologi yang baik itu. Semua itu menyebabkan sesuatu yang

diperbaiki," jelas JK.

Persaingan baik internal aparatur maupun eksternal setiap daerah juga sangat terasa

saat ini. Daerah yang tak bisa bersaing tentu akan ditinggal investor.

"Kalau daerah tidak efisien, orang berusaha di daerah lain. Kalau di sini tarif terlalu

mahal, orang pindah ke daerah yang lebih murah. Kalau di sini layanan kurang,

pengusaha menginvestasi di daerah yang layanannya baik," pungkas JK.

Anda mungkin juga menyukai