Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya pada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan lancar. Untuk melengkapi tugas dan menambahkan wawasan dan pengetahuan ilmu
khususnya pada bidang ilmu Fitokimia.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini, kami ucapkan banyak terima
kasih. Semoga segala bantuan dan dukungan yang diberikan kepada kami, mendapat imbalan
yang berlipat dari Allah Subhanahu Wata’ala, amin.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan,
sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan
makalah ini. Atas saran, kritik maupun bantuannya kami ucapkan terima kasih.
Semoga apa yang di tulis di Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang ilmu kimia karena
kebanyakan materi yang terdapat dialam dapat berupa campuran. Untuk memperoleh materi
murni dari suatu campuran , kita harus melakukan suatu pemisahan. Berbagai teknik
pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran .
Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat di negara-negara berkermbang akan
selalu diikuti pula dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin marak di bidang
teknologi. Salah satu diantaranya adalah pengembangan di bidang Biologi Molekuler. Bidang
ilmu pengetahuan Biologi Molekuler ini telah dimulai pada akhir abad ke 19, setelah rnetode
elektroforesis ditemukan dan dipakai untuk menganalisa berbagai kegiatan penelitian di
bidang Kimia, Biologi (Genetika, Taksonomi dan Bio-sistematik). Ringkasnya metode
elektroforesis ini mulai berkembang akhir abad ke 19 setelah ditemukan penelitian yang
menunjukkan adanya efek dari listrik terhadap partikel-partikel atau molekul-molekul yang
bermuatan listrik, dalam ha1 ini termasuk juga protein (Pornet, Quincke, Hardy. dalam
Richardson dkk, 1986). menurut passteur dkk. (1988) elektroforesis berasal dari bahasa Junani
yangmempunyai arti transport atau perpindahan melalui partikel-partikel listrik.
Pemisahan elektroforesis pertama diterbitkan pada tahun 1930 oleh ilmuwan Swedia Arne
Tiselius. ia memisahkan protein serum sesuai dengan chanrge mereka dalam tabung
berbentuk u diisi dengan buffer. untuk ini dan lainnya accomplishments.Tiselius dianugerahi
hadiah nobel pada tahun 1948. Hari elektroforesis terbentuk baik pada gel slab atau slab gel
elektroforesis dikembangkan pada tahun 1950 dan sejak itu menjadi teknik standar yang
digunakan di laboratorium biokimia. elektroforesis Capilary dikembangkan lebih baru pada
1980-an. CE dapat dengan mudah otomatis dan sekarang merupakan metode yang
berkembang sangat cepat dalam dunia akademis dan industri . banyak modus yang berbeda
elektroforesis telah dikembangkan untuk dilakukan baik dalam gel dan capilaries. fokus di
sini adalah set pada teknik yang sering digunakan untuk analisis DNA dan protein.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui prinsip dan teori elektroforesis
b. Mengetahui Jenis-Jenis Elektroforesis
c. Mengetahui Instrumen dari Elektroforesis
d.. Mengetahui kegunaan/ aplikasi elekroforesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel/ spesies/ ion atau partikel koloid
berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya berupa larutan
bufer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Secara teknis, elektroforesis
merupakan istilah yang diberikan untuk migrasi partikel yang bermuatan akibat diberikan
arus listrik searah atau DC (Direct Current). Umumnya teknik dari cikal- bakal elektroforesis
digunakan untuk menentukan muatan dari suatu koloid (Patnaik 2004). Teknik elektroforesis
ditentukan oleh ciri molekular ionik dan adanya muatan sebagai sifat fisik. Arah dan laju
pergerakan tergantung pada spot dan intensitas muatan ionik (Rouessac 2007). Bufer
elektroda digunakan untuk konduktor arus dengan menjadi jembatan konduksi diantara dua
elektroda sehingga memungkinkan terjadinya aliran medan listrik (Skoog 2002).
Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada
makromolekul misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif
dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub
yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke
kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap
massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan
dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan
kondisi elektris lingkungan:
F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan listrik.
Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan
memurnikan fragmen DNA.
Pergerakan molekul terutama tergantung di muatan yang ada pada permukaan partikel,tanda
dan besarnya muatan pembawa oleh variasi group ionogenik. Tergantung kepadakekuatan
molekul listrik dan pH dari medium dalam mengkateristik, sehingga pemisahanmolekul dapat
terjadi karena efek seleksi dan medium yang sesuai.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa komponen yang bermuatan positifakan bergerak
searah dengan medan listrik menuju kutub negatif. Apabila dalamcampuran terdapat dua jenis
komponen, yakni (1) komponen negatif (-), dan (2)komponen netral (N), maka komponen
negatif akan bergerak menuju
kutub positif (+) sedangkan komponen netral (N) akan tetap diam. Skema alatelektroforesis
secara sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Pada gambar tersebut dapat dilihat
komponen yang bermuatan positif akan mengalir kearah kutub negatif, sedangkan komponen
bermuatan negatif akan mengalir kearah kutub positif.
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fasediam dan
partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion-ionkompleks.
Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem pemisahan.
Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zatterlarut, luas
penampang, tegangan yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatanion, pH, viskositas,
dan adsorpsivitas zat terlarut.
Sesuai dengan perkembangan ilmu bahan, elektroforesis kertas menjadi fasa pertamadari
perkembangan elektroforesis zona. Dengan menggunakan medium kertas, pemisahan
dan analisis terhadap asam amino, peptida, nukleotida, dan ion-ion logamyang kecil dapat
dilakukan.
Kelemahan penggunaan kertas selulosa asetat adalah: adanya gangguan yangdisebabkan oleh
adanya gugus OH- yang terdapat pada selulosa yang dapat berinteraksi dengan molekul
polar sehingga daya migrasi molekul tersebut terganggudan menjadi lebih rendah (Harjadi
1993). Kelemahan ini dapat diatasi dengan caraasetilasi gugus hidroksil dengan
menggunakan kertas selulosa asetat yang tidak polar.Hal ini menyebabkan migrasi molekul
polar tidak terganggu, resolusi lebih baik, dan proses pemisahan berlangsung lebih cepat.
2. Elektroforesis gel
Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diamuntuk
memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan denganmedium gel kanji
(sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul yang lebih besarseperti protein-protein.
Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikanagarosa dan poliakrilamida
sebagai gel media.
Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase diam danfase bergerak
(eluen). Fase diam berfungsi "menyaring" objek yang akan dipisah,sementara fase bergerak
berfungsi membawa objek yang akan dipisah. Sering kaliditambahkan larutan penyangga
pada fase bergerak untuk menjaga kestabilan objekelektroforesis gel. Elektroda positif dan
negatif diletakkan pada masing-masing ujungaparat elektroforesis gel.
Zat yang akan dielektroforesis dimuat pada kolom (disebut well) pada sisielektroda negatif.
Apabila aliran listrik diberikan, terjadi aliran elektron dan zat objekakan bergerak dari
elektroda negatif ke arah sisi elektroda positif. Kecepatan pergerakan ini berbeda-
beda, tergantung dari muatan dan berat molekul DNA. Kisi-kisi gel berfungsi sebagai
pemisah. Objek yang berberat molekul lebih besar akanlebih lambat berpindah.
3. Elektroforesis kapiler
Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk memisahkan asam
amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan resolusi tinggi yang dilakukan pada
pipa kapiler berisi buffer. Metode ini mulai digunakan secara luas pada akhir tahun 1940
untuk aplikasi dalam berbagai bidang seperti bioteknologi, kimia, lingkungan, dan analisis
farmasi. Elektroforesis kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan
semua komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda. Deteksi dapat dilakukan
dengan teknik pendeteksian spektrometri atau elektrokimia. Teknik pemisahan ini
dipengaruhi oleh tegangan listrik, koefisien difusi, panjang, dan diameter pipa kapiler, serta
konsentrasi sampel. Metode ini memiliki efisiensi dan selektivitas yang baik namun boros
listrik karena menggunakan tegangan tinggi dan alatnya juga mahal.
Elektroforesis kapiler (CE), juga dikenal sebagai zona elektroforesis kapiler, dapat digunakan
untuk memisahkan spesies ion oleh muatan mereka dan gesekan kekuatan dan radius
hidrodinamika. Elektroforesis , bermuatan listrik bergerak analit dalam konduktif cairan
menengah bawah pengaruh suatu medan listrik . Diperkenalkan pada tahun 1960-an, teknik
elektroforesis kapiler (CE) dirancang untuk spesies terpisah berdasarkan ukuran mereka
untuk mengisi rasio dalam interior sebuah kapiler kecil penuh dengan elektrolit.
Medium pendukung
1. Cellulose asetat
2. Larutan Buffer
Larutan buffer (penyangga) ini menstabilkan pH medium pendukung. Buffer juga dapat
mempengaruhi kecepatan gerak senyawa karena beberapa hal, yaitu : a.
a. Komposisi
Buffer harus tidak mengikat senyawa yang dipisahkan karena akan mempengaruhi
kecepatan gerak. Buffer borat dipakai untuk memisahkan karbohidrat, karena dapat
membentuk gabungan yang bermuatan listrik dengan karbohidrat.
b. Konsentrasi
Dengan naiknya kekuatan ion buffer, jumlah arus listrik yang terbawa meningkat dan
bagian aliran yang dibawa sampel menurun, sehingga memperlambat geraknya.
Kekuatan ion tinggi dalam buffer akan meningkatkan arus keseluruhan sehingga
panas juga meningkat, biasanya dipilih 0,05 -0,10M.
c. pH
Tingkat ionisasi asam-asam organik akan bertambah apabila pH bertambah,
sebaliknya untuk basa-basa organik,oleh sebab itu tingkat kecepatan geraknya juga
terpengaruh oleh pH. Kedua pengaruh dapat terjadi pada senyawa seperti asam
aminoyang memiliki sifat asam dan basa.
4. Medan elektrik
Apabila voltase diberikan diantara dua elektroda, arus ditentukan oleh tahanan dalam
medium.
a. Voltase Apabila jarak antara dua elektroda adalah 1 meter dan perbedaan potensial
antara keduanya adalah V volt sehingga gradient potensialnya adalah V/1m. Kenaikan
gradient potensial akan menyebabkan kecepatan gerak ion.
b. Aliran listrik Arus aliran listrik dalam larutan antara dua elektroda disebabkan
umumnya oleh ion buffer dan sedikit oleh ion dalam sampel. Kenaikan voltase akan
meningkatkan jumlah muatan yang dipindahkan setiap detik kearah elektroda. Jarak
yang ditempuh ion akan sebanding dengan waktunya.
c. Tahanan Medium elektroforesa menimbulkan pada aliran ion sebanding dengan jenis
medium, jenis buffer dan konsentrasinya. Tahanan akan meningkat dengan
bertambahnya jarak antara elektroda, namun berkurang dengan bertambahnya luas
permukaan elektroda dan konsentrasi ion dalam buffer.
2. Zat pendukung: tempat pemisahan terjadi. Biasanya berupa kertas(selulosa asetat, selulosa
nitrat), gel kanji, gel polikrilamid, busa poliuretan, agar-agar.
1. Elektroforesis Planar
(EOF)
Jika kapiler pada elektroforesis diberi tegangan, maka akan terjadi perpindahan muatan ke
arah kutub negatif (-). Perpindahan yang terjadi disebut "electroosmotic flow (EOF)" .
Pergerakan elektrolit yang tidak dipengaruhi oleh EOF disebut "elektroforetik" . Prinsip kerja
EOF dapat dilihat pada gambar berikut.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terjadi pemisahan anatara muatan positif dengan
muatan negatif akibat adanya lapis rangkap listrik. Lapis rangkap listrik terjadi akibat
pemberian tegangan yang sangat tinggi pada dinding pipa kapiler. Sebelum diberi tegangan,
permukaan kapiler akan bermuatan netral, setelah diberi tegangan, maka ion negatif akan
menempel pada permukaan sebagai lapis pertama. Ion positif akan mengikuti ion negatif
membentuk lapisan pada permukaan, dalam hal ini ion positif akan membentuk lapisan
kedua. Sistem ini disebut lapis rangkap listrik. Kecepatan migrasi elektroforesis dipengaruhi
oleh ukuran, bentuk, serta muatan dari masing-masing komponen.
Kecepatan migrasi yang tinggi akan terjadi jika komponen memiliki muatan tinggi dan
ukuran rendah, dengan kata lain memiliki densitas muatan yang tinggi. Densitas muatan
sendiri adalah perbandingan anatara muatan dengan ukuran yang dimiliki oleh suatu
komponen.
2.4 Manfaat
Elektroforesis gel secara luas digunakan untuk memperkirakan ukuran fragmen DNA ,
misalnya dalam pemetaan pembatasan DNA kloning. Metode ini juga digunakan dalam
diagnosis genetika molekuler atau sidik jari genetik melalui analisis PCR. Elektroforesis gel
agarosa juga digunakan untuk menyelesaikan DNA melingkar dengan perbedaan superkoil
topologi, dan untuk menyelesaikan fragmen yang berbeda karena sintesis DNA. Selain
menyediakan media yang tepat untuk analisis ukuran fragmen, gel memungkinkan
pemurnian fragmen DNA.
BAB III
PEMBAHASAN
Pemisahan elektroforesis dapat dilakukan dalam larutan bebas atau dalam larutan
yang mengandung matriks non-konduktif seperti agarosa atau poliakrilamid gel. gratis
pemisahan berbasis solusi, capilaries bore sempit digunakan. pemisahan ion analit terjadi
karena perbedaan dalam mobilitas, perbedaan yaitu di tuntut untuk rasio ukuran. dua analit
hanya dapat dipisahkan jika mereka memiliki biaya yang berbeda untuk rasio ukuran.
pemisahan analit dalam gel juga didasarkan pada perbedaan dalam mobilitas. tambahan, gel
memiliki efek pemisahan. compoundes besar terbelakang lebih dari senyawa yang lebih kecil.
ini berarti bahwa dalam elektroforesis gel dua senyawa dengan biaya dua rasio ukuran yang
sama dapat dipisahkan selama mereka berbeda dalam ukuran. (Andreas Manz, et.al, 2010)
Prinsip elektroforesis, jika suatu fase zat bermuatan, diberi beda potensial, fase
tersebut akan berpindah sepanjang medium yang kontinu ke arah katoda atau anoda sesuai
dengan muatan partikel. Dasar elektroforesis adalah pembentukan suatu ketidakhomogenen
atau gradasi konsentrasi sepanjang sistem. Koloid, protein enzim menunjukan mobilitas
elektroforesis spesifik dan titik isoelektrik yang dapat digunakan untuk identifikasi zat-zat
spesifik. Pemisahan dapat dilakukan bila senyawa-senyawa yang telah terpisah tidak secara
spontan bercampur kembali akibat serkulasi konvektif. Keterbatasan elektroforesis free
boundry dapat diatasi secara parsial dengan melakukan kromatografi pendahuluan sebelum
proses elektroforesisnya sendiri. Ini dilakukan dengan mencampurkan larutan buffer dan
memvariasikan konsentrasi non elektrolit yang larut, kemudian biarkan menyerap vertikal
pada tabung elektroforesis yang akan digunakan, sehingga terbentuk gradien perbedaan
kerapatan akibat gravitasi. Di pihak lain bila perpindahan elektroforesis dilakukan pada suatu
medium berpori, wilayah perpindahannya tidak dipengaruhi oleh gradien kerapatan dan
temperatur. Pada medium tersebut aliran cairan dalam tabung berbanding terbalik terhadap
kuadrat dari jari-jari penampang melintang tabung. Kertas saring, agar, kanji, gelatin, butiran-
butiran kaca umumnya digunakan karena memiliki rongga-rongga kapiler. Kertas
penyaringlah yang paling sering digunakan karena pemisahan yang sempurna dapat
dilakukan dan mudah dikelola. Pemisahan dapat dilakuakan baik horizontal maupun vertikal
dan interferensi anomali paling kecil pada boundary. Pada umumnya istilah
elektrokromatografi digunakan untuk pemisahan berdasarkan perbedaan transfor fisik zat
terlarut yang bermuatan didalam medium kertas akibat pengaruh gradien potensial (Kopkar,
2008).
Metode pemisahan elektroforesis didasarkan pada interaksi partikel-partikel
bermuatan oleh medan listrik. Partikel bermuatan listrik negatiaf akan bergerak kekutub
positif (anoda). Sebaliknya , partikel bermuatan listrik positif akan bergerak kekutub negative
(katoda). Sementara partikel netral tidak bergerak . Jadi medan listrik menyebabkan
pemisahan pada metode elktroforesis. (Sumar Hendayana, Ph.D, 2006)
Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada
makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif
dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub
yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke
kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada muatan terhadap massanya
serta tergantung pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya
Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris
lingkungan(Ricardson dkk. 1986):
F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan
listrik.Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan
memurnikan fragmen DNA. Menurut Titrawani 1996 ektroforesis adalah suatu cara analisis
kimiawi yang didasarkan pada pergerakan molekul-molekul protein bermuatan di dalam
medan listrik (titik isoelektrik). Pergerakan molekul dalam medan listrik dipengaruhi oleh
bentuk, ukuran, besar muatan dan sifat kimia dari molekul. Menurut Ricardson dkk 1986
Pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan ukuran berat molekul dan muatan listrik yang
dikandung oleh makro-molekul tersebut. Bila arus listrik dialirkan pada suatu medium
penyangga yang telah berisi protein plasma maka komponen- komponen protein tersebut
akan mulai bermigrasi (Ricardsondkk. 1986).
Perpindahan partikel bermuatan dalam kertas tergantung pada tanda dan besarnya
muatan pada zat terlarut, permukaan, muatan, tegangan yang digunakan, konsentrasi
elekrolit, kuat ion, pH, temperatur, viskositas, adsortivitas zat terlarut dan sifat-sifat fisika
kimia lainnya medium migrasi. Ion yang berpindah pada suatu arah juga mempengaruhi
mobilitas ion-ion lain yang bergerak pada arah yang berlawanan. Lintasan yang ditempuh
oleh suatu partikel bermuatan sesuai dengan :
𝑈𝑡𝑒 𝑈,𝑉
d= = (persamaan 2.1)
𝑞𝑘 𝐿
a. Mobilitas elektroforesis
Gaya listrik mempercepat ion yang bermuatan positif menuju electrode negative
(katoda). Ion yang bermuatan negative dipercepat menuju elektroda negative (anoda).
Pergerakan ion ditentang oleh gaya gesekan, Ffr dari molekul menengah. gaya ini berbanding
lurus dengan jari-jari ion, r dan kecepatan migrasi elektroforesis, Vep serta viskositas
medium, ἠ. (Andreas Manz, et.al, 2010)
Banyak bahan yang digunakan untuk pemisahan elektroforesis seperti kaca, menyatu
silika dan agarosa pameran biaya permukaan. untuk pemisahan yang paling bioanalitik, pH
buffer dasar sehingga ion analit bermuatan negatif yang dihasilkan. Kelompok Silanol (-
SiOH) pada permukaan kapiler memisahkan jika pH> 4. Oleh karena itu, permukaan kapiler
menjadi negatif . Ini menyebabkan perbedaan potensial antara permukaan kapiler dan solusi
massal. (Andreas Manz, et.al, 2010)
Dalam penerapan medan listrik kation dilapisan difus bergerak menuju katoda dan
tarik solusi massa l dengan mereka. gerakan ini dari solusi massa l disebut aliran elektro
osmosis. Dalam elektroforesis gel phenomenonof EOF juga disebut sebagai electro
endoosmosis. Kecepatan dari EOF ,VEOF berbanding lurus dengan konstanta dielektrik dan
potensi zeta, dari buffer serta kekuatan medan listrik diterapkan, E.Veof berbanding terbalik
dengan viskositas buffer pemisahan.
𝜺 . ᶊ. 𝑬
VEOF = ( persamaan 2.7)
𝟒 .𝝅.ἠ
Seringkali arah mobilitas elektroosmosis dari solusi massal adalah melawan arah dari
ionanalit. Ini adalah karena bagi kebanyakan pemisahan biomelecularionanalit bermuatan
negatif dan akan diseret ke arah anoda sedangkan EOF diarahkan katoda.
Profil aliran EOFmemiliki bentuk plug. kecepatan aliran identikatas seluruh diameter
kapiler , kecuali untuk bergerak lebih lambat lapisan difus dekat dengan dinding kapiler.
Distribusi kecepatan homogeneus meminimalkan pelebaran pita dan dengan demikian
meningkatkan efisiensi pemisahan. Situasi yang sangat berbeda terjadi dengan tekanan aliran
didorong digunakan dalam Chromatografy cair. di sini profil aliran para bola kecepatan aliran
memiliki distribusi besaratas diameter kolom. Analit dalam arus tengah jauh lebih cepat dari
pada analit lebih dekat kedinding saluran.Hasil ini dalam pelebaran pita dan hilangnya
efisiensi pemisahan.
Kontrol EOF
Dalam kapiler, eof dapat dikontrol oleh: 1). beroperasi pada pH rendah, 2).
permukaan kimia modification, 3). pelapisan dinamis dinding kapiler misalnya dengan
lapisan polimer atau, 4). menggunakan aditif yang mengubah viskositas, dan potensial zeta.
1). Biaya permukaan dinetralkan dengan mengoperasikan ata pH cukup rendah untuk
protonate kelompok silanol. ini namun hanya terjadi pada pH, 4, pH di mana banyak
biomolekul tidak stabil.
2). Modifikasi kimia dari gugus silanol pada dinding kapiler dapat dilakukan untuk membuat
mereka sangat hydophilic atau sangat hidrofobik. permukaan hidrofilik, diperoleh dengan
pengobatan dengan asam sulfonat, mempertahankan konstan, EOF tinggi. kelompok
fungsional hidrofobik melekat memimpin permukaan penekanan EOF. masalah dengan
modifikasi kimia adalah bahwa stabilitas jangka panjangnya sering sangat redah.
3). Alternatif adalah lapisan dinamis dinding saluran dengan menambahkan polimer seperti
polietilena glikol (PEG) ke buffer run. lapisan polimer kental terbentuk pada dinding
kapiler,yang topeng biaya dan menekan EOF.
4). Aditif netral seperti hidroksil etil selulosa atau Polyvinil alkohol meningkatkan
viskositasbuffer menjalankan dan dengan demikian mengurangi kecepatannya. Selanjutnya,
mereka menekan interaksi permukaan analit. sama, pelarut organik seperti asetonitril
metahnol dan dapat digunakan untuk mengurangi atau meningkatkan viskositas masing-
masing. surfaktan kationik seperti dedocyl trimetilamonium bromidamenyerapke
dindingcapillarlydan dengan demikian mengubahmuatan permukaan. Ini membalikkan arah
EOF. Surfaktan harus digunakan pada konsentrasi rendah untuk menghindari pembentukan
misel, yang dapat mengganggu proses pemisahan.
c. Efisiensi Pemisahan dan Resolusi
L2
μapp . V
Oleh karena itu kekuatan medan listrik lebih besar , E, lebih cepat velocitynya dan lebih
cepat waktu perpindahannya. Pada elektroforesis , pelebaran pita utamanya disebabkan ileh
difusi longitudinal. Distribusi peak τ2 berbanding lurus dengan koefisien difusi, D dari analit
dan waktu perpindahannya.
2 . D. L2
μapp. V
μapp . V
N = L2 / τ2 = (persamaan 2.13)
2. D
Jumlah plat tidak tergantung pada panjang kapiler dan waktu perpindahan. Tegangan
yang besar mentebabkan peningkatan dalam jumlah yang meningkat. Dalam teori jutaan
pelat teoritis per meter bisa kita dapatkan dengan elektroforesis membuat teknik ini unggul
dari LC, di mana jumlah plate per kolom biasanya di urutan sepuluh ribu. Dalam prakteknya,
bagaimanapun, plat nomor yang lebih rendah diamati pada elektroforesis. pelebaran pita
disebabkan oleh injeksi sampel dan adsorpsi analit pada matriks pemisahan yang mengarah
ke plat nomor di urutan ratusan ribu ketimbang jutaan .
Resolusi, Rs, antara dua ion tergantung dari perbedaan dalam mobilitas elektroforesis
antara dua spesies, ∆μep (yaitu selektivitas pemisahan), tegangan pemisahan,V, mobilitas
elektrofoersis nyata, μapp , dan koefeisien difusi, D.
1 1
Rs = ∆μep . √𝑉 .√ μ 𝑎𝑝𝑝 . (persamaan 2.14)
4 .√2𝐷
Manfaat elektroforesis gel antara lain untuk mengetahui ukuran fragmen DNA dari
produk PCR, memisahkan produk DNA dari hasil digesti yang berbeda ukuran, kemudian di-
sequencing, dan juga untuk pemurnian atau purifikasi DNA. Elektroforesis dapat
diaplikasikan untuk berbagai macam kegiatan sebagai berikut.
a. Membandingkan gen homolog dari sspesies yang berbeda, mengetahui
susunan sekuens berbagai genom
b. DNA Fingerprinting
c. Mendeteksi kelainan genetik.
d. Mendeteksi lokasi dan jumlah mRNA dalam sel atau jaringan tertentu
e. Mengetahui aktivitas gen selama perkembangan berbagai tipe sel organisme
atau percobaan perlakuan gen
f. Mempelajari evolusi tingkat molecular
g. Mengetahui variasi genetik yang ada di alam
h. Menentukan atau mengidentifikasi berat molekul DNA, RNA, dan protein
tertentu.
i. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan genetik antar individu
j. Mengetahui jumlah fragmen DNA yang diklon dalam rekombinan DNA
plasmid
k. Menganalisa fragmen DNA yang diamplifikasi lewat PCR
Dalam elektroforesis gel, pemisahan terjadi dalam media hidrogel elektrik non-
konduktif seperti agarosa atau poliakrilamid (PA) yang berisi, buffer elektrolit. pori-pori
fungsi gel molekuler saringan, yang menghambat molekul bermigrasi menurut ukuran
mereka. Selanjutnya, gel bertindak sebagai media pendukung anticonvective, yang dapat
meminimalkan difusi dari molekul sampel, dan dengan demikian mengurangi pelebaran pita.
karenanya, nomor plat tinggi dan resolusi tinggi dapat dicapai, terutama untuk molekul berat
molekul tinggi seperti DNA atau protein.a jumlah yang sangat besar senyawa karenanya
dapat dipisahkan dalam bentuk tunggal .. sebagai EOF ditekan dalam elctroporesis gel, hanya
analit dengan muatan bersih dapat dipisahkan. senyawa netral tidak bermigrasi melalui gel
bawah pengaruh medan listrik diterapkan. elektroforesis gel adalah agak lambat dan tenaga
kerja - metode intensif, yang tidak mudah otomatis.
Gel agarosa merupakan turunan desulfonated agar-agar, suatu senyawa yang dapat
diisolasi dari membran sel ganggang. untuk persiapan gel, agarosa dilarutkan dalam buffer
yang dipilih, dipanaskan sampai titik didih dan dituangkan ke dalam tangki elektroforesis.
pada pendinginan gelasi terjadi. pori-pori di agarosa gel cukup besar mulai dari 150 nm
konsentrasi 1% (10 mg mL-1) sampai 500 nm FUNDS konsentrasi 0,16% (1,6 mg/mL-1).
pori-pori besar hanya terbatas untuk protein berat molekul yang sangat tinggi atau asam
nukleat. untuk sebagian analit, agarosa gel nonrestrictive.
4. Densitas muatan
Molekul dengan densitas tinggi akan lebih cepat bergerak dibandingkan molekul
dengan densitas yang rendah. Densitas merupakan jumlah muatan per unit volume
molekul.
5. Pori-pori gel.
Pori-pori yang lebih besar akan mempermudah pergerakan DNA melewati gel,
sedangkan pori-pori yang lebih kecil akan lebih sulit dilalui oleh molekul DNA.
6. Voltase.
Voltase tinggi akan menyebabkan cepatnya pergerakan molekul DNA. Hal tersebut
dikarenakan oleh tingginya muatan positif yang ditimbulkan.
7. Larutan buffer.
Buffer dengan kadar ion tinggi akan menaikkan konduktansi listrik sehingga migrasi
DNA akan lebih cepat.
Gambar 2.4. pengaruh medan listrik terhadap ion-ion (aliran elektroforetik) (sumber:
L. Thompson, et.al (1997))
Aliran elektroosmotik.
Dalam elektroforesik kapiler, pipa kapiler yang terbuat dari gelas menggantikan media kertas
atau lempeng silika gel pada elektroforesis klasik. Di sini, latutan buffer dipakai sebagai
pengisis pipa kapiler. Bila permukaan pipa kapiler tersebut berkontak dengan larutan dalam
air maka permukaan gelas akan dilapisi anion (SiO-) yang berasal dari reaksi hidrolisis silika
dengan air sehingga permukaan pipa kapiler tersebut bermuatan negatif. Akibatnya kation-
kation yang berasal dari buffer menutupi lapisan negatif pipa kapiler dan merupakan lapisan
kedua pada permukaan pipa kapiler. Kalau arus listrik searah bertegangan tinggi dialirkan
diantara ujung-ujung pipa kapiler maka kation-kation yang melapisi permukaan pipa kapiler
tersebut akan bergerak menuju katoda (kutub negatif). Aliran lapisan kation yang cepat ke
katoda ini dikenal dengan aliran elektrostatik. Aliran elektroosmotik diilustrasikan dalam
gambar 3(Sumar Hendayana, Ph.D, 2006).
Contoh ini dilarutkan dalam larutan kepadatan tinggi, biasanya mengandung gliserol
dan diterapkan pada sumur sampel. untuk menghindari pemblokiran untuk gel sampel pori-
pori harus tidak mengandung partikel padat. konsentrasi tinggi dan garam dan penyangga
dalam sampel dapat mengganggu pemisahan elektroforesis. maka harus dijaga agar tetap
minimum, biasanya, 50 nm. jumlah sampel yang diperlukan tergantung pada metode deteksi,
jumlah khas di ordee g. yang volume sampel tergantung pada ukuran sampel juga, yang bisa
berkisar dari L ke Ml
Pada 2D-GE, dua metode elektroforesis dikombinasikan dengan gel tunggal. Bagian
yang satu akan terpisah yang dibentuk dengan satu dimensi, berikutnya yang lain akan
terpisah sama dengan yang pertama. Dengan metode ini, pencampuran seribu protein atau
asam nukleat dapat dipisahkan dengan resolusi yang tinggi. Hasil fingerprint dapat
dibandingkan dengan database elektronik. Hasilnya bisa, bagaimanapun, sulit untuk
mereproduksi dan metode ini secara teknis menantang membutuhkan pengalaman personil
dalam operasi.
Pipa Kapiler.
Media pemisahan kertas atau agar-agar pada elektroforesis konvesional diganti dengan pipa
kapiler yang terbuat dari gelas dengan diameter dalam berkisar antara 25-100 𝜇m dan
panjang antara 50-100 cm. Dimensi pipa kapiler, diameter dan panjang ternyata
mempengaruhi efisiensi (N) pemisahan elektroforesis kapiler. Hal ini dapat diperhatikan pada
gambar 2.9 dan 2.10
Gambar 2.9 Pengaruh diameter pipa kapiler terhadap efisiensi (N) elektroforesis
kapiler (Sumar Hendayana, Ph.D, 2006).
Semakin kecil ukuran dimeter pipa kapiler maka semakin besar harga N (pada gambar
6) oleh karena itu, semakin besar diameter (> 100 m) maka pemisahan semakin tidak efisien.
Buffer.
Pipa kapiler diisi dengan larutan buffer dan kedua ujung pipa kapiler tersebut tercelup
dalam larutan buffer selain berfungsi sebagai larutan elektrolit untuk menghantarkan arus
listrik juga berfungsi pengontrol muatan molekul. Karena sutu molekul dapat bermuatan
positif, negatif atau netral bergantung pada pH larutan dan sebagaimana fungsi buffer dapat
menahan pH. Dengan kata lain, pH buffer dapat mengontrok selektifitas pemisahan
elektroforesis. Hal ini dapat ditunjukan pada gambar 2.11
Sumber arus.
Dalam elektroforesis konvensional dialirkan arus searah sekitar 100 Volt tapi dalam
elektroforesis kapiler dialirkan arus searah bertentangan sangat tinggi 10.000-30.000 Volt
seperti pada persamaan, bahwa kecepatan solut menuju katoda berbanding dengan tegangan
listrik. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bahwa eksperimen elektroforesis kapiler dapat
dilakukan dalam beberapa menit sementara eksperimen elektroforesis konvesional dilakukan
mungkin dalam sehari. Selain itu, tegangan listrik yang tinggi mempengaruhi efisiensi
pemisahan dalam elektroforesis kapiler, seperti pada gambar 4.
Sistem Pemasukan Cuplikan
Cuplikan berupa larutan yang akan dipisahkan dimasukkan melalui ujung pipa kapiler
yang tercelup dalam anoda. Teknik pemasukan cuplikan ke dalam pipa kapiler dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu berdasarkan tekanan dan elektrokinetika yang masing-
masing dapat diformasi dengan persamaan.
∆𝑝𝜋4𝑡𝐶
Q= (persamaan 2.17)
8𝜂𝐿
𝜇𝑒𝑓 + 𝜇𝑒𝑜)
Q=( (persamaan 2.18)
𝐿
Q adalah jumlah cuplikan yang disuntikan, P adalah beda tekanan di antara kedua ujung pipa
kapiler, r adalah jari-jari pipa kapiler, t adalah lamanya pengaliran tegangan listrik, C adalah
konsentrasi cuplikan, 𝜂 adalah visikositas, 𝜇 ef dan , 𝜇 eo, kuata rus, dan L adalah panjangh pipa
kapiler. Bila ujung pipa kapiler dicelupkan ke dalam cuplikan maka dengan gaya kapilaritas
cuplikan akan terisap dengan sendirinnya karena adanya perbedaan tekanan di antara kedua
ujung pipa kapiler. Kemudian ujung pipa kapiler tersebut dicelupkan kembali ke dalam
larutan buffer. Dengan teknik elektrokinetik, tegangan listrik dialirkan beberapa saat ketika
salah satu ujung pipa kapiler tercelup dalam cuplikan. Dengan demikian sejumlah cuplikan
akan masuk kedalam pipa kapiler. Ternyata konsentrasi cuplikan mempengaruhi efisiensi
elektroforesis kapiler pada gambar 2.12 dan 2.13.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Andreas Manz, et.al, 2010, “Bioanalytical Chemistry” published by Imperial College Press,
London
Martin, R. 1996. Gel electrophoresis: nucleid acids. Bios scientific Publisher, Oxford: xvi +
175 hlm.
Rothe, g. M. 1995. Electrophoresis of enzymes. Springer - verlag. Berlin heidelberg: 278 pp.
Hlm.
S.M. Kopkar. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta.
Sumar Hendayana , PH.D. 2006, “ Kimia Pemisahan Metode kromatografi dan Elektroforesis
Modern “ PT. Remaja Rosdakarya.