BAB III
PEMELIHARAAN DAN KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI,
JTM DAN JTR
A. Kriteria
1) Tekanan angin
Dengan mengacu kecepatan angin maksimum 80 km/jam atau 25 m/s,
temperatur minimum 26,8o C, maka diasumsikan tekanan adalah:
Konduktor tunggal : 40 kg/m2
Konduktor tiang : 40 kg/m2
2) Tegangan sistem
SUTM: Nominal 20kV, maksimum 24 kV, 3 kawat
SUTR: Nominal 380V / 220 V, 4 kawat
3) Tingkat isolasi tegangan menengah
Impulse withstand voltage : 125 kV
Power frequency test voltage : 50 kV
4) Regulasi tegangan
Pada sisi konsumen + 5% - 10%
5) Jatuh tegangan
Pada SUTM 5%, Trafo 3%, SUTR 4% dan pada SR yang disadap dari
SUTR 2%, bila disadap langsung dari trafo 12%.
6) Pentanahan titik netral pada sistem 20 kV
Dengan tahanan 500 Ohm
7) Pentanahan pada SUTM:
53
B. Standar
Pada perencanaan konstruksi standar yang dipakai sejauh tidak
bertentangan adalah:
1) Standar untuk matrerial dan peralatan adalah SPLN (standar PLN), IEC (
International Electronical Commision). JIS (Japanese Industrial
Standard), ANSI ( American National Standard Institute) dan stadar lain
yang setara.
2) Pemberian warna penandaan kawat dan kabel : merah-kuninghitam untuk
fasa, dan biru untuk netral
3) Fasa rotasi SUTM dari sisi jalan : R-S-T.
SAMBUNGAN
Catatan:
Sebaiknya pada sambungan ditutupi dengan sealer dari bahan karet
(isolasi), hal ini dilakukan agar dapat menghindari oksidasi akibat
masuknya uap air / kimia/ garam ke celah diantaranya.
Tahanan kontak yang baik mengurangi panas yang terjadi di sambungan
akibat arus beban yang mengalir di sambungan itu.
sambungan
60
Tidak
Sambungan
Gambar 4.4
Perbedaan Sistem P.P dan P.N.P