Anda di halaman 1dari 12

DISTRIBUSI STOMA PADA BERBAGAI MACAM TUMBUHAN

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Praktikum distribusi stoma pada berbagai macam tumbuhan

Yang diampu oleh dra. Betty lukiati M. Si dan


Mardiana lelitawati, S. Si., M. Si

Oleh
Kelompok 4 offering H
Adinda permatasari (180342618050)
Ajeng ayu pratiwi (180342618082)
Nadila sekar zahida (180342618074)
Nur sulistyowati (180342618043)

Universitas Negeri Malang


Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan Biologi
September 2019
A. Judul
Distribusi stoma pada berbagai macam tumbuhan.
B. Dasar teori
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang
menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan
dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan
lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi
penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat
dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat derifatnya
antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (haryanti,
2010).
Stomata adalah tampilan pokok epidermis daun, hal itu berhubungan dengan
fungsi daun sebagai organ transpirasi dan fotosintesis. Daun yang mempunyai stomata
di kedua permukaan disebut daun amfistomatik, sedangkan apabila memiliki stomata
yang hanya terdapat di permukaan atas saja disebut daun epistomatik, dan sebaliknya
apabila mempunyai stomata yang hanya terdapat pada permukaan bawah saja disebut
daun hipostomatik (setjo, 2004).
Distribusi dari stomata pada daun berbeda terutama menurut habitatnya. Pada
tumbuhan air, stomata banyak dibentuk di permukaan atas daun, sebaliknya pada
tumbuhan darat stomata banyak di permukaan bawah daun (tim pengampu fisiologi
tumbuhan, 2010). Distribusi stomata tanaman darat umumnya terdapat pada
permukaan daun bagian bawah rata-rata berbentuk oval, diameter 6-18 mikron dan
luas 90 mikron persegi (dwijoseputro, 1978).
Tanaman mesofit pada daun dorsiventral umumnya stomata banyak terdapat pada
bagian epidermis bawah daun, sedangkan pada bagian atas hanya sedikit atau tidak
ada sama sekali (setjo, 2004). Pada tumbuhan yang terdapat pada lingkungan xerofit
mempunyai daun-daun tebal dan kaku seperti kulit, dengan kutikula yang berkembang
dengan baik dan rambut yang berlimpah (setjo, 2004).
C. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan terampil menghitung jumlah stomata pada satuan luas
tertentu
2. Mahasiswa terampil membandingkan distribusi stoma pada berbagai jenis daun
berdasarkan lingkungan hidupnya.
D. Hipotesis
Jumlah stoma yang terdapat pada bagian abaksial maupun adaksial tergantung
pada tempat hidup tumbuhan. Semakin banyak kesediaan air dilingkungan hidup
tumbuhan maka stoma akan semakin banyak baik pada abaksial atau adaksial karena
untuk menyeimbangkan cairan yang ada didalam tubuh tumbuhan dan di luar tubuh
tumbuhan melalui transpirasi.
E. Prosedur
Hal pertama kali yang dilakukan adalah mengoleskan cairan kolektor tidak
terlalu tebal terhadap bagian epidermis bawah maupun atas dan biarkan hingga
mengering. Setelah mengering lekatkan isolasi terhadap bagian epidermis bawah dan
atas yang telah diberikan cairan kolektor dan tunggu beberapa saat agar sel-sel yang
ada pada bagian epidermis bisa melekat pada isolasi. Lepaskan bagian isolasi dari
epidermis daun dan lekatkan pada kaca benda lalu diamati dibawah mikroskop
cahaya. Digambar dan dihitung jumlah stomata yang terdapat pada epidermis dengan
empat bidang pandang yang berbeda. Dilakukan prosedur diatas dengan objek adalah
daun nerium oleander, alamanda chartica, begonia sp., asplenium sp., kigelia
africana.
F. Hasil pengamatan
 Distribusi stoma
No Nama tanaman Banyaknya stoma per mm pada permukaan
Atas Bawah
1. Nerium oleander 13 6
2. Alamanda chartica 8 64
3. Begonia sp. 4 4
4. Asplenium sp. 0 4
5. Kigeria africana 0 9
 Hasil pengamatan
No Nama tanaman Epidermis atas Epidermis bawah
1. Nerium oleander Perbesaran 45 x 10 Perbesaran 45 x 10
2. Alamanda chartica Perbesaran 45 x 10 Perbesaran 45 x 10

3. Begonia sp. Perbesaran 45 x 10 Perbesaran 45 x 10

4. Asplenium sp. Perbesaran 45 x 10 Perbesaran 45 x 10

5. Kigeria africana Perbesaran 45 x 10 Perbesaran 45 x 10


Stomata pada bagian epidermis atas Nerium oleander lebih banyak jumlahnya
dibandingkan dengan jumlah stomata. pada epidermis bawah yaitu dengan jumlah
bagian epidermis atas rata-rata sebanyak 13 dan pada epidermis bawah rata-rata
jumlah 6 dengan bidang pandang yang berbeda sebanyak empat bidang pandang dan
dirata-rata jumlahnya. Jumlah Stomata rata-rata pada bagian epidermis atas Alamanda
chartica lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah stomata rata-rata pada epidermis
bagian bawah. Jumlah rata-rata stomata epidermis atas berjumlah 8 sedangkan jumlah
rata-rata stomata epidermis bawah berjumlah 64, perbedaan jumlah stomata sangat
jauh. Jumlah stomata rata-rata pada Begonia sp. Epidermis bagian atasnya sama
dengan jumlah rata-rata stomata pada bagian epidermis bawah. Bagian epidermis atas
tanaman Asplenium sp. Tidak ditemukan adanya stoma sedangkan pada epidermis
bagian bawah terdapat 4 stoma. Pada bagian epidermis atas tanaman Kingeria
africana tidak ditemukan adanya stoma sedangkan pada epidermis bawah terdapat 9
stoma
G. Pembahasan
Stomata merupakan pori kecil yang diapit oleh sel epidermal yang telah
mengalami spesialisasi atau yang disebut dengan sel penjaga (cell guard). Stomata
terdapat di permukaan atas (adaksial) dan permukaan bawah (abaksial) pada daun
(Campbell dkk.,2004). Jika dilihat dari jumlah stomata pada permukaan daunnya,
terdapat tiga tipe daun, yaitu epistomatik, hipostomatik, dan amfistomatik. Dikatakan
epistomatik jika jumlah stomata lebih banyak di bagian adaksial daun, dikatakan
hipostomatik jika jumlah stomata lebih banyak di bagian abaksial daun, dan dikatakan
amfistomatik jika jumlah stomata pada adaksial dan abaksial sama banyak (setjo dkk.,
2004).
Pengamatan distribusi stomata pada daun nerium oleander dilakukan dengan
mengoleskan kuteks ke bagian adaksial dan abaksial daun yang kemudian direkatkan
ke isolasi bening. Dengan luas bidang pandang mikroskop sebesar 2,5 mm2,
ditemukan stomata pada bagian adaksial sebanyak 13 dan pada bagian abaksial
sebanyak 6. Jika dilihat dari data pengamatan jumlah stomata tersebut, daun nerium
oleander merupakan daun tipe epistomatik, karena jumlah stomata lebih banyak
terdapat pada bagian adaksial (atas).
Jika berdasarkan teori nerium oleander merupakan tanaman yang hidup di
lingkungan yang kering (xerofit), sehingga harus melindungi diri dari penguapan air
yang berlebih. Biasanya tanaman xerofit memiliki stomata terdapat pada permukaan
daun bagian bawah (abaksial) atau disebut dengan tipe daun hipostomatik, karena
untuk mengurangi penguapan, stomata terletak tenggelam di permukaan bawah daun
(setjo dkk.,2004). Maka hasil pengamatan kami kurang sesuai dengan teori yang ada,
hal ini kemungkinan dikarenakan oleh ketidaktelitian dalam menghitung jumlah
stomata pada kedua permukaan daun (adaksial dan abaksial) dan kurang terambilnya
lapisan kutikula pada daun.
Pengamatan distribusi stomata pada daun alamanda chartica dilakukan
dengan mengoleskan kuteks ke bagian adaksial dan abaksial daun yang kemudian
direkatkan ke isolasi bening. Dengan luas bidang pandang mikroskop sebesar 2,8
mm2, ditemukan stomata pada bagian adaksial sebanyak 8 dan pada bagian abaksial
sebanyak 64. Jika dilihat dari data pengamatan jumlah stomata tersebut, daun
alamanda chartica merupakan daun tipe hipostomatik, karena jumlah stomata lebih
banyak terdapat pada bagian abaksial (bawah).
Hal ini sesuai dengan teori bahwa alamanda cathartica hidup pada lingkungan
yang cukup air (mesofit). Tamanan alamanda cathartica termasuk jenis tanaman yang
tumbuh di tempat yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan
lembap. Tumbuhan yang tumbuh di tempat dengan intensitas cahaya tinggi memiliki
stomata yang banyak di bagian abaksial. Hal ini berkaitan dengan adaptasi tumbuhan
alamanda cathartica yang mampu hidup di daerah yang tidak terlalu kering atau tidak
terlalu basah tetapi lembab.
Pengamatan distribusi stomata pada daun begonia sp. Dilakukan dengan
mengoleskan kuteks ke bagian adaksial dan abaksial daun yang kemudian direkatkan
ke isolasi bening. Dengan luas bidang pandang mikroskop sebesar 2,35 mm2
ditemukan stomata pada bagian adaksial sebanyak 4 dan pada bagian abaksial
sebanyak 4. Jika dilihat dari data pengamatan jumlah stomata tersebut, daun begonia
sp. Merupakan daun tipe amfistomatik, karena jumlah stomata pada bagian adaksial
dan abaksial jumlahnya sama.
Jika berdasarkan teori, tanaman begonia sp. Merupakan tanaman mesofit yang
beradaptasi pada lingkungan yang tidak teralu basah dan tidak terlalu kering dengan
suhu dan kebasahan yang sedang atau lembap. Tanaman mesofit biasanya memiliki
stomata yang terdapat pada bagian epidermis bawah daun, sedangkan pada bagian
atas hanya sedikit atau tidak sama sekali, untuk membantu mencegah terjadinya
penguapan berlebihan sehingga jumlah air tetap seimbang (setjo dkk.,2004). Maka
hasil pengamatan kami kurang sesuai dengan teori yang ada, hal ini kemungkinan
dikarenakan oleh ketidaktelitian dalam menghitung jumlah stomata pada kedua
permukaan daun (adaksial dan abaksial) kurang terambilnya lapisan kutikula pada
daun.
Pengamatan distribusi stomata pada daun asplenium sp. Dilakukan dengan
mengoleskan kuteks ke bagian adaksial dan abaksial daun yang kemudian direkatkan
ke isolasi bening. Dengan luas bidang pandang mikroskop sebesar 3,9 mm2
ditemukan stomata pada bagian adaksial sebanyak 0 dan pada bagian abaksial
sebanyak 4. Jika dilihat dari data pengamatan jumlah stomata tersebut, daun
asplenium sp. Merupakan daun tipe hipostomatik, karena jumlah stomata lebih
banyak terdapat pada bagian abaksial (bawah). Hal ini sesuai dengan teori bahwa
tanaman asplenium sp. Memiliki persebaran stomata yang lebih banyak pada bagian
abaksial daun (campbell dkk., 2004).
Stomata pada epidermis bawah, akan membantu tanaman untuk mencegah
terjadinya penguapan berlebihan sehingga jumlah air tetap seimbang. Tanaman
asplenium sp. Merupakan tanaman mesofit yang beradaptasi pada lingkungan yang
tidak teralu basah dan tidak terlalu kering, dengan suhu dan kebasahan yang sedang
atau lembap. Tanaman mesofit biasanya memiliki stomata yang terdapat pada bagian
epidermis bawah daun, sedangkan pada bagian atas hanya sedikit atau tidak sama
sekali atau disebut dengan tipe daun hipostomatik (setjo dkk.,2004).
Pengamatan distribusi stomata pada daun kigelia africana dilakukan dengan
mengoleskan kuteks ke bagian adaksial dan abaksial daun yang kemudian direkatkan
ke isolasi bening. Dengan luas bidang pandang mikroskop sebesar 1,57 mm2,
ditemukan stomata pada bagian adaksial sebanyak 0 dan pada bagian abaksial
sebanyak 9. Jika dilihat dari data pengamatan jumlah stomata tersebut, daun kigelia
africana merupakan daun tipe hipostomatik, karena jumlah stomata lebih banyak
terdapat pada bagian abaksial (bawah). Hal ini sesuai dengan teori yang ada
berdasarkan lingkungan habitat dari kigelia africana.
Jika berdasarkan teori, habitat kigelia africana adalah di sepanjang aliran air.
Dilihat dari habitatnya, kigelia africana merupakan tanaman mesofit yang beradaptasi
pada lingkungan yang tidak teralu basah dan tidak terlalu kering dengan suhu dan
kebasahan yang sedang atau lembap. Tanaman mesofit biasanya memiliki stomata
yang terdapat pada bagian epidermis bawah daun, sedangkan pada bagian atas hanya
sedikit atau tidak sama sekali atau disebut dengan tipe daun hipostomatik (setjo
dkk.,2004). Stomata pada epidermis bawah, akan membantu tanaman untuk
mencegah terjadinya penguapan berlebihan sehingga jumlah air tetap seimbang.
H. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan, sebagai berikut:
1. Jumlah stomata pada satuan luas tertentu yaitu, sedikit (1-50), cukup banyak (51-
100), banyak (101-200), sangat banyak (201-300) dan tak terhingga (301>).
Nerium oleander, begonia sp, asplenium sp dan kigeria africana memiliki jumlah
stomata kategori sedikit pada permukaan adaksial dan abaksial. Sedangkan, pada
alamanda chartica memiliki jumlah stomata kategori sedikit pada permukaan
adaksial dan memiliki jumlah stomata kategori cukup banyak pada permukaan
abaksial.
2. Perbandingan distribusi stomata pada tumbuhan yang sesuai dengan adaptasi
hidup antara lain pada alamanda chartica stomata paling banyak ditemukan di
permukaan abaksial daun sesuai dengan habitat hidup pada lingkungan yang
mesofit yakni hidup pada lingkungan yang cukup air. Pada begonia sp stomata
seharusnya banyak ditemukan pada permukaan abaksial karena tumbuhan ini
habitat hidupnya di lingkungan mesofit yaitu beradaptasi pada lingkungan yang
tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering dengan suhu dan kelembapan yang
sedang, terjadi human error yaitu kurangnya mengambil 1 data pada bagian
permukaan adaksial daun. Pada kigeria africana stomata banyak ditemukan pada
permukaan abaksial sehingga daunnya tipe hipostomatik karena habitatnya pada
mesofit yaitu lingkungan dengan tempat yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu
basah atau lembap. Pada asplenium sp seharusnya distrubisi stomata terbanyak
pada permukaan atas daun karena asplenium sp merupakan tumbuhan epifit yaitu
menempel pada tumbuhan lain, terjadi human error yaitu kurangnya mengerok
lapisan kutikula pada bagian permukaan adaksial daun. Pada nerium oleander
seharusnya stomata banyak ditemukan pada permukaan abaksial daun sehingga
daunnya tipe hiposmatik karena habitatnya pada xerofit yaitu lingkungan dengan
tempat yang kering, terjadi human error yaitu kurangnya mengambil 1 data pada
bagian permukaan adaksial daun.
I. Daftar rujukan
Campbell, neil a, jane b reece, dan lawrence g mitchel. 2004. Biologi edisi ke 5 jilid ii.
Penerbit erlangga, jakarta.
Dwijoseputro, d. 1978. Pengantar fisiologi tumbuhan. Jakarta: pt gramedia
Haryanti, sri. 2010. Jumlah dan distribusi stomata pada daun beberapa spesies
tanaman dikotil dan monokotil. Jurnal vol xvii. No.2 laboratorium biologi
struktur dan fungsi tumbuhan jurusan biologi f. Mipa undip
Setjo, susetyoadi.dkk. 2004. Anatomi tumbuhan. Malang: jica um.
Soedirokoesoemo, wibisono. 1993. Materi pokok anatomi dan fisiologitumbuhan.
Jakarta: departemen pendidikan dan kebudayaan.
Tim pengampu fisiologi tumbuhan. 2010. Petunjuk praktikum fisiologi tumbuhan.
Malang: fmipa um.
J. Lampiran
perbesaran 45 x 10 kali perbesaran 45 x 10 kali

Epidermis bawah begonia sp. Epidermis atas begonia sp.

Perbesaran 45 x 10 kali perbesaran 45 x 10 kali

epidermis bawah nerium oleander epidermis atas nerium oleander (skala 1)


perbesaran 45 x 10 kali perbesaran 10 x 10 kali

Epidermis atas nerium oleander (skala 2) epidermis bawah alamanda chartica (skala 1)

perbesaran 10 x 10 kali perbesaran 10 x 10 kali

epidermis bawah alamanda chartica (skala 2) epidermis atas alamanda chartica


perbesaran 45 x 10 kali perbesaran 45 x 10 kali

epidermis bawah asplenium sp. Epidermis atas asplenium sp.

perbesaran 45 x 10 kali perbesaran 4 x 10 kali

Epidermis atas kigeria sp. Epidermis bawah kigeria sp. (dok. Kel. 2)

Anda mungkin juga menyukai