Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Metode Brainstorming

PENGARUH METODE BRAINSTORMING TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN


MASALAH PADA MUATAN MATERI IPS TEMA 8 LINGKUNGAN SAHABAT KITA SDN
GEMPOL 3 PASURUAN

Maulidyana
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (dyanamauli@yahoo.co.id)

Ulhaq Zuhdi
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (ulhaqzuhdi@unesa.ac.id)

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode brainstorming terhadap
keterampilan pemecahan masalah pada muatan materi IPS tema 8 lingkungan sahabat kita SDN Gempol 3
Pasuruan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian Quasi
Experimental Design dalam bentuk Non-equivalent Control Group Design. Penelitian ini menggunakan tiga
langkah utama yakni: pretest, treatment, dan posttest. Sampel diambil dengan teknik random sampling.
Pengumpulan data menggunakan tes, analisis data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian yang didapatkan
adalah -thitung -3.900 < -ttabel -2.002 dengan signifikansi 0.000 < 0.05. Hasil tersebut menunjukkaan adanya
pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode brainstorming terhadap keterampilan pemecahan
masalah siswa.
Kata Kunci: keterampilan pemecahan masalah, metode brainstorming

Abstract
The purpose of this study is to find out the influence of brainstorming method to problem solving skill on
sosial material theme 8 nature is our Friend SDN Gempol 3 Pasuruan. This study is a quantitative study
with Quasi Experimental Design in the form of Non-Equivalent Control Group Design. This study use three
main ways: pre-test, treatment, and post-test. Samples are taken with random sampling technique. The data
collection uses test, while the data analysis uses t-test experiment. The result of this study is –tcount -3.900 < -
ttable -2.002 with significance 0.000<0.05. That result shows that there is significance influence of the use of
brainstorming method to students’ problem solving skill.
Keywords: problem solving skill, brainstorming method

membuat hipotesis masalah, menganalisis data dan


PENDAHULUAN menemukan solusi untuk permasalahan. Tujuan
Pendidikan mengandung proses belajar pendidikan Indonesia sebenarnya telah sesuai dengan hal
mengajar, dengan paradigma baru yang dikenal sekarang yang menjadi prioritas pendidikan abad 21.
adalah pembelajaran. Pengertian dari pembelajaran Menurut Gunansyah (2015:9), setiap bidang
adalah kegiatan interaksi antara siswa dan guru untuk studi memiliki domain bahan ajar, yaitu domain
menyampaikan pengetahuan nilai-nilai dan sikap dalam pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan
proses pendidikan di kelas. Kegiatan pembelajaran pada sikap (attitude). Demikian pula dengan pembelajaran
satuan pendidikan dasar harus diarahkan sehingga yang terdapat pada kurikulum 2013 saat ini. Meskipun
menantang, menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk sekarang pembelajaran tidak dikotak-kotakkan seperti
berpartisipasi, memberikan kesempatan kreativitas dan pada kurikulum sebelumnya, namun tetap saja dalam satu
kemandirian untuk mengembangkan potensi yang pembelajaran yang terdapat pada kurikulum 2013
dimiliki siswa. terintegrasi dengan mata pelajaran lain. Diantaranya pada
Pendidikan pada abad 21 ini dituntut untuk satu pembelajaran terdapat muatan materi IPS. Pada
menekankan pada critical thinking dan problem solving, domain keterampilan dalam IPS memiliki tujuan untuk
creativity dan innovation, communication, collaboration, mengembangkan kemampuan diantaranya: (1)
serta global awareness (Marjohan, 2013:77). Dari kelima keterampilan berpikir yang mencakup berpikir kritis,
aspek tersebut, problem solving atau pemecahan masalah berpikir kreatif, berpikir pemecahan masalah, dan
menjadi salah satu aspek yang diprioritaskan dalam berpikir pengambilan keputusan; (2) keterampilan
pendidikan. Pemecahan masalah merupakan usaha akademik; (3) keterampilan sosial; (4) keterampilan
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk mencapai kerjasama dan partisipasi; (5) keterampilan media dan
tujuan yang diperoleh sebelumnya ke dalam kondisi yang ICT literacy (Information Communication Technology);
baru. Dikatakan memiliki keterampilan pemecahan dan (6) keterampilan komunikasi.
masalah apabila seseorang tersebut mampu Hasil survei PISA (Programme for International
mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, Students Assessment) dan TIMSS (Trends in

177
JPGSD Volume 06 Nomor 02 Tahun 2018, 177-186

International Mathematics and Science Study) IPS dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
menunjukkan kemampuan siswa Indonesia dalam Metode brainstorming atau curah pendapat yang
pemecahan masalah masih kurang. Hal ini dibuktikan bertujuan untuk mengkombinasikan gagasan yang
dengan data yang dirilis kedua survei tersebut tahun 2016 berbeda dari siswa kemudian diambil kesimpulan untuk
yang menujukkan posisi siswa Indonesia masuk dalam 10 memecahkan sesuatu masalah yang diperoleh dari siswa
ranking terbawah. Survei dilakukan dengan tujuan untuk itu sendiri.
mengetahui sejauh mana siswa dapat menerapkan Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan
pelajaran yang sudah mereka pelajari. bahwa pembelajaran yang bermuatan materi IPS juga
Kemampuan pemecahan masalah perlu dilatih memerlukan metode pembelajaran yang mampu
dan dikembangkan anak sejak masih belia, terutama pada membantu siswa untuk memecahkan masalah. Oleh
jenjang sekolah dasar. Guru menuntut siswa belajar dan karena itu peneliti terdorong menerapkan metode
menyelesaikan masalah, namun tidak memberikan brainstorming untuk mengetahui apakah metode tersebut
petunjuk bagaimana cara menyelesaikan masalahnya berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah
adalah bagian dari masalah yang dihadapi saat ini dalam pada pembelajaran yang bermuatan materi IPS. Untuk
mengajar (Arend dalam Trianto, 2011:66). Penulis ingin memenuhi kebutuhan tersebut, diajukan penelitian
membuktikan apakah masalah tersebut terjadi di sekolah dengan judul “Pengaruh Metode Brainstorming terhadap
yang merupakan sekolah percontohan atau tidak. Keterampilan Pemecahan Masalah pada Muatan Materi
Akhirnya penulis memilih SDN Gempol 3 Pasuruan IPS Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita SDN Gempol 3
sebagai tempat yang akan dijadikan lokasi penelitian. Pasuruan”.
Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada Menurut Sani (2014:158), metode pembelajaran
hari Senin tanggal 1 Februari 2018 di SDN Gempol 3 bila dipahami merupakan suatu cara yang digunakan
Pasuruan, penulis menemukan adanya interaksi guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang telah
dengan siswa dalam pembelajaran dan menuntut siswa dipilih. Guru menggunakan metode pada saat
untuk menyelesaikan masalah. Dalam wawancara yang pembelajaran tidak lain untuk menciptakan lingkungan
dilakukan dengan salah satu guru kelas V, guru belajar yang menyenangkan dan sebagai dasar aktivitas
menyampaikan mengenai bagaimana kondisi pada saat guru dan siswa. Menurut Hamiyah dan Jauhar (2014:49),
pembelajaran. Guru mengatakan bahwa metode metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup,
pembelajaran yang hampir setiap hari digunakan adalah diantaranya adalah (1) memberikan dorongan, (2)
metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Guru jarang menciptakan minat belajar; (3) menyampaikan bahan
melibatkan siswa secara langsung dalam menyelesaikan ajar; (4) menumbuhkan suasana belajar; (5)
masalah, kurang mengaitkan dengan kehidupan nyata, menumbuhkan kreatifitas; (6) mendorong perbaikan
serta strategi pemecahan masalah yang digunakan kurang individu terhadap kegiatan dan hasil belajar; dan (7)
beragam sehingga membuat pembelajaran kurang mendorong dalam menyempurnakan kekurangan hasil
menarik dan siswa merasa kurang tertantang saat belajar.
mengikuti pembelajaran. Menurut Sani (2014:203), metode brainstorming
Dari uraian tersebut, maka siswa perlu dilatih atau curah pendapat adalah sejumlah gagasan atau ide
dengan keterampilan pemecahan masalah agar mampu yang dikumpulkan dari sekelompok orang dalam waktu
meyelesaikan jika dihadapkan dengan berbagai yang singkat. Tujuan metode pembelajaran
permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Seperti kita brainstorming adalah untuk mengungkapkan apa yang
ketahui banyak sekali permasalahan yang ada diakibat dipikirkan siswa secara menyeluruh dalam menanggapi
dari kegiatan perekonomian di negeri kita. Pada tema 8 dan menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru di
“Lingkungan Sahabat Kita” terdapat pembelajaran yang kelas (Roestiyah, 2012:74).
bermuatan materi IPS. Pembelajaran membahas tentang Menurut Sani (2014:204), dalam melaksanakan
peran ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat. metode brainstorming terdapat beberapa peraturan
Materi tersebut sangat erat kaitannya dengan kehidupan sebagai berikut; (1) dilarang mengkritik; (2) santai dan
sehari-hari yang tentunya dialami oleh siswa. Untuk bebas; (3) terfokus pada kuantitas ide; (4) mencatat ide;
melatih keterampilan pemecahan masalah siswa (5) inkubasi sebelum mengevaluasi. Tahapan
diperlukan suatu metode pembelajaran yang sesuai, salah pelaksanaan metode brainstorming pada saat ide
satunya adalah metode brainstorming. dikumpulkan dan dievaluasi adalah aturan curah
Metode brainstorming atau curah pendapat pendapat dan topik yang dikaji diterangkan oleh guru,
adalah metode pengumpulan sejumlah besar gagasan dari notulen yang bertugas mencatat ide ditentukan guru, guru
sekelompok orang dalam waktu singkat untuk memberikan motivasi untuk siswa dalam berpendapat,
mengungkapkan idenya (Sani, 2014:203). Kelebihan waktu istirahat diberikan, dan notulen menunjukkan
metode brainstorming adalah melatih siswa berpikir catatan yang dibuat; dan memilih ide yang relevan
aktif, berpikir cepat, tersusun logis, dan meningkatkan dengan cara menganalisis dan mengevaluasi ide dengan
partisipasi siswa dalam menerima pelajaran (Roestiyah, bimbingan guru.
2012:74). Metode brainstorming dapat digunakan dalam Menurut Roestiyah (2012:74), kelebihan metode
kegiatan pembelajaran karena akan mengaktifkan, brainstorming adalah pendapat dinyatakan siswa dengan
menyenangkan dan melatih keterampilan pemecahan aktif berpikir, siswa terlatih untuk berpikir cepat dan
masalah pada setiap pembelajaran. Penggunaan metode logis, mendorong siswa berpendapat sesuai dengan
yang tepat dalam pembelajaran yang bermuatan materi permasalahan yang diberikan guru, partisipasi siswa

178
Pengaruh Metode Brainstorming

dalam menerima pelajaran meningkat, teman dan guru desain Non-equivalent Control Group Design dirumuskan
memberikan bantuan bagi siswa yang kurang aktif, seperti tabel di bawah ini:
menimbulkan persaingan belajar yang sehat, siswa Tabel 1
merasa senang dan bebas saat mengeluarkan pendapat, Non-equivalent Control Group Design
dan dapat menciptakan suasana demokrasi dan disiplin. Pre-test Perlakuan Post-test
Menurut Gunansyah (2015:59), pemecahan
masalah memberikan pengalaman kepada siswa untuk O1 X O2
mencari dan mengarahkan persoalan-persoalan dengan O3 - O4
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang sudah
Keterangan:
dimiliki. Tujuan pemecahan masalah dalam proses
O1 : hasil pretest pada kelas eksperimen
pembelajaran dapat memberikan pijakan yang kokoh
O3 : hasil pretest pada kelas kontrol
terhadap siswa untuk berpikir secara aktif. Indikator
X : perlakuan (treatment) dengan menggunakan metode
keberhasilan pemecahan masalah adalah dengan
brainstorming
memahami masalah, merancang penyelesaian, masalah
O2 : hasil posttest pada kelas eksperimen
diselesaikan berdasarkan rencana yang dibuat, dan
O4 : hasil posttest pada kelas kontrol
langkah-langkah yang sudah dilakukan dicek ulang.
Dari rumus di atas, dapat diketahui bahwa sebelum
Hakikat IPS merupakan ilmu terapan yang
melakukan pembelajaran dilakukan pretest untuk
sangat berguna karena mampu memberikan pengetahuan
mengetahui kondisi awal dua kelompok tersebut. Setelah
dan pemahaman yang sangat luas kepada siswa sehingga
itu diberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen
nantinya siswa tersebut dapat berinteraksi dengan
berupa metode brainstorming dan tidak diberikan metode
lingkungannya, siap memasuki kehidupan sosial yang
brainstorming pada kelompok kontrol. Selanjutnya
nyata dengan berbagai permasalahan sosialnya, serta
dilakukan posttest untuk mengetahui sejauh mana
membentuk pribadi siswa yang baik. Ruang lingkup
perkembangan kedua kelompok tersebut. Hasil dari
pembelajaran IPS di sekolah dasar hanya terbatas pada
pretest dan posttest tersebut dapat dijadikan pembanding
masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari. Pembatasan
dan penentu berpengaruh atau tidaknya perlakuan yang
ruang lingkup IPS bertujuan untuk menyesuaikan
diberikan.
kemampuan siswa pada setiap jenjangnya, karena IPS
Penelitian ini dilakukan di SDN Gempol 3 tepatnya
memiliki kajian yang sangat luas. Sehingga untuk siswa
di Desa Gempol Kecamatan Gempol Kabupaten
SD banyak materi yang mengenalkan tentang kehidupan
Pasuruan. Terdapat beberapa alasan dipilihnya lokasi
dan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat guna
penelitian di SDN Gempol 3, diantaranya:
nantinya siswa dapat menjadi pribadi yang mampu
a. Pihak sekolah bersifat terbuka dan mau menerima
menyikapi dengan baik setiap masalah sosial yang
setiap pembaruan dalam pembelajaran baik
muncul di lingkungan sekitarnya. Materi tersebut
mengenai model maupun metode yang dapat
tentunya disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan
diterapkan di sekolah dengan tujuan meningkatkan
minat siswa.
mutu pendidikan.
Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah
b. Kepala sekolah, guru dan staf sekolah menerima
untuk membantu dan membimbing kemampuan siswa
dengan baik untuk digunakan sebagai lokasi
agar mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
penelitian.
kreatif agar dapat memahami dan memecahkan masalah
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah
yang terjadi dikehidupan masyarakat serta membentuk
seluruh kelas V SDN Gempol 3 Pasuruan dengan jumlah
kepribadian siswa menjadi warga negara yang baik.
siswa 88 siswa. Dengan rincian 30 siswa dari kelas V
METODE Matahari, 30 siswa dari kelas V Kemuning, dan 29 siswa
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode dari kelas V Flamboyan. Dalam penelitian ini, peneliti
Brainstorming terhadap Keterampilan Pemecahan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik
Masalah pada Muatan Materi IPS Tema 8 Lingkungan simple random sampling dilakukan dengan jalan
Sahabat Kita SDN Gempol 3 Pasuruan” ini menggunakan memberikan kemungkinan yang sama bagi individu yang
metode penelitian eksperimen. Rancangan desain menjadi anggota sampel penelitian. Cara yang digunakan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan sampel pada penelitian ini yaitu
Quasi Experimental Design dengan menggunakan bentuk melalui cara undian. Di mana kelas V Flamboyan terpilih
desain penelitian Non-equivalent Control Group Design. sebagai kelas eksperimen dan kelas V Kemuning terpilih
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik simple sebagai kelas kontrol dengan jumlah seluruhnya 59
random sampling. Teknik simple random sampling siswa.
dilakukan dengan jalan memberikan kemungkinan yang Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode
sama bagi individu yang menjadi anggota sampel brainstorming. Variabel terikat dalam penelitian ini
penelitian. Cara yang digunakan untuk mendapatkan adalah keterampilan pemecahan masalah siswa. Variabel
sampel pada penelitian ini yaitu melalui cara undian. Di kontrol dalam penelitian ini adalah siswa, guru, materi
mana kelas V Flamboyan terpilih sebagai kelas yang diajarkan, dan alokasi waktu. Definisi operasional
eksperimen dan kelas V Kemuning terpilih sebagai kelas penelitian eksperimen ini adalah metode brainstorming,
kontrol dengan jumlah seluruhnya 59 siswa. Bentuk keterampilan pemecahan masalah, dan IPS. Instrumen
penelitian ini adalah lembar tes. Teknik pengumpulan

179
JPGSD Volume 06 Nomor 02 Tahun 2018, 177-186

data dalam peneitian ini adalah tes, di dalam tes terdapat HASIL DAN PEMBAHASAN
prestest dan posttest. Hasil
Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari uji Penelitian tentang pengaruh metode brainstorming
validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dihitung terhadap keterampilan pemecahan masalah pada muatan
menggunakan SPSS 22 dengan teknik korelasi product materi IPS tema 8 lingkungan sahabat kita SDN Gempol 3
moment. Pasuruan telah dilaksanakan pada semester genap tahun
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika rhitung rtabel, maka ajaran 2017/2018. Penelitian tersebut dilaksanakan pada
butirn pertanyaan atau pernyataan tidak valid. Jika tanggal 27 Maret - 03 April 2018 di SDN Gempol 3
Pasuruan. Sebelum mendapatkan hasil penelitian, ada
rhitung rtabel, maka butir pernyataan dinyatakan valid. beberapa tahapan yang dilakukan oleh peneliti. Tahap
Uji reliabilitas menggunakan SPSS 22 dan rumus pertama yang dilakukan adalah tahap persiapan penelitian,
Cronbach’ Alpha sebagai berikut: selanjutnya tahap pelaksanaan penelitian, dan yang
terakhir tahap analisis data penelitian.
Tahap Persiapan Penelitian dilakukan dengan
melakukan studi Pendahuluan yang bertempat di SDN
Gempol 3 Pasuruan. Studi pendahuluan ini dilaksanakan
pada tanggal 1 Februari 2018 dengan melihat situasi dan
(Sundayana, 2010:69) kondisi pembelajaran di kelas, diskusi dengan kepala
Keterangan: sekolah, serta diskusi dengan guru kelas V (flamboyan
r11 = reliabilitas instrumen dan kemuning). Hasil yang diperoleh dari studi
n = banyaknya butir soal pendahuluan ini adalah keadaan pembelajaran yang ingin
Si2 = jumlah varian item diteliti, arahan untuk melaksanakan penelitian di kelas V
St2 = varian total Flamboyan sebagai kelas eksperimen dan kelas V
Kriteria uji reliabilitas dengan rumus Cronbach’s Kemuning sebagai kelas kontrol.
Alpha adalah r hitung > r tabel, maka alat ukur tersebut Tahap selanjutnya adalah menyusun perangkat
reliabel dan juga sebaliknya, jika r hitung < r tabel, maka pembelajaran dan instrumen penelitian. Dalam penelitian
alat ukur tidak reliabel. ini menggunakan perangkat pembelajaran yang disusun
Teknik analisis hasil yaitu menggunakan uji dengan mempertimbangkan serta menyesuaikan situasi
normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Uji dan kondisi pembelajaran di kelas V. Kerjasama dengan
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru kelas dilakukan yakni dengan guru kelas V
Kolmogorov-Smirnov. Perhitungan uji normalitas Flamboyan dan kelas V Kemuning. Perangkat
menggunakan SPSS 22. Uji homogenitas menggunakan pembelajaran dan instrumen penelitian yang telah disusun
SPSS 22 pada uji Levene. Uji hipotesis menggunakan uji-t kemudian divalidasi kepada dosen ahli, yakni Putri
yang dalam perhitungannya menggunakan SPSS 22 Rachmadyanti, S.Pd., M.Pd., untuk mendapatkan izin
dengan rumus Independent Simples T-Test. kelayakan serta perbaikan berkaitan dengan kualitas
Selanjutnya jika hasil dari t hitung sudah diketahui, perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang
maka gunakan rumus gain ternormalisasi untuk akan digunakan dalam penelitian.
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Berikut ini Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengurus izin
adalah rumus n-gain yang dikembangkan oleh Hake penelitian terlebih dahulu. Surat izin penelitian diurus
(1999) yang kemudian dimodifikasi oleh Sundayana setelah mempersiapkan perangkat yang diperlukan untuk
(2016:151): kegiatan penelitian. Surat izin penelitian ini berkaitan
dengan perizinan kepada kepala sekolah untuk
melaksanakan penelitian di SDN Gempol 3 Pasuruan,
khususnya pada kelas V.
Uji validasi dilakukan pada tanggal 9 Maret 2018.
Validator perangkat dan instrumen dalam penelitian ini
Setelah diperoleh hasil n-gain, selanjutnya adalah
adalah Putri Rachmadyanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
membandingkan hasil yang diperoleh dengan kategori
ahli perangkat pembelajaran. Perangkat dan instrumen
gain ternormalisasi (g). Berikut adalah kategori gain
yang divalidasi adalah silabus, RPP, LKPD, materi ajar,
ternormalisasi:
soal pretest dan posttest. Dari validasi yang dilakukan
Tabel 2
kepada validator, perangkat pembelajaran dan instrumen
Interpretasi Gain Ternormalisasi
penelitian dinyatakan valid atau layak digunakan untuk
penelitian.
Tahap selanjutnya adalah uji validitas instrumen
dilaksanakan dengan mengujicobakan lembar pretest dan
posttest pada sekolah yang sama yakni SDN Gempol 3
Pasuruan namun pada kelas yang berbeda. Uji validitas
instrumen ini diujicobakan pada kelas V Matahari.
Uji coba soal dilaksanakan pada 22 Maret 2018 pukul
10.00-11.00 WIB (pretest) dan 23 Maret 2018 pukul
08.00-09.00 WIB (posttest) dengan menggunakan seluruh

180
Pengaruh Metode Brainstorming

populasi siswa kelas V Matahari SDN Gempol 3 Pasuruan dikerjakan secara berkelompok. Sedangkan pembelajaran
sejumlah 30 siswa dengan satu jenis instrumen yang di kelas eksperimen tepatnya di kelas V Flamboyan
diujikan. Instrumen yang diujikan berupa soal pretest dan dilaksanakan pada tanggal 03 April 2018 pukul 07.00-
posttest dimana isi dari kedua soal tersebut dibuat 12.00. Pembelajaran berlangsung seperti biasanya. Materi
berbeda. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk yang dibahas adalah pengaruh kegiatan ekonomi. Yang
uji validitas dan reliabilitas. membedakan dengan kelas kontrol, dalam pembelajaran
Uji validitas instrumen tes menggunakan rumus ini menggunakan metode brainstorming. Setelah siswa
Product Moment. Perhitungan uji validitas dilakukan mendengarkan penjelasan materi dari guru, kemudian
dengan menggunakan SPSS 22. Taraf signifikansinya 5% guru membagikan LKPD yang berbasis pemecahan
dengan jumlah sampel 30 yaitu 0,361. Penggunaan taraf masalah. Setelah semua kelompok mendapatkan LKPD,
signifikansi sebesar 5% adalah dengan alasan karena guru menjelaskan cara kerja kelompok dan membimbing
penelitian ini merupakan penelitian pendidikan dimana siswa dalam berdiskusi. Siswa mengamati setiap gambar
tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Taraf yang terdapat dalam lembar kerja dan diminta
signifikansi 5% atau 0,05 memiliki artian bahwa dalam menemukan masalah yang tersirat dalam gambar. Setelah
penelitian ini dipercaya 95% dari keputusan untuk siswa menemukan masalah, siswa menuliskan pendapat
menolak hipotesis yang salah adalah benar. mereka sebanyak mungkin pada lembar diskusi, yang
Dari hasil uji validitas, delapan soal pretest dan nantinya dapat dijadikan sebagai solusi atas permasalahan.
delapan soal posttest dinyatakan valid. Dari soal tersebut Setelah mereka menuliskan semua pendapat dan
diambil lima dari masing-masing soal pretest dan posttest, idenya, guru memilih salah satu siswa yang dijadikan
yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 5, dan 6. Item soal tersebut sebagai notulen. Perwakilan kelompok menyampaikan
dipilih karena dari delapan soal, lima soal tersebut paling hasil diskusinya di depan kelas dan notulen menulis
memenuhi KD dan indikator pemecahan masalah yang pendapat mereka. Siswa terlihat sangat antusias mengikuti
ingin dicapai dalam pembelajaran. proses pembelajaran. Hal itu bisa dilihat dari bagaimana
Setelah melalukan uji validitas soal, selanjutnya mereka mengikuti pembelajaran dengan semangat, aktif
dilakukan uji reliabilitas instrument pretest dan posttest. bertanya dan menjawab, tidak sabar maju ke depan untuk
Hasil yang diperoleh dari uji reliabilitas instrumen tes menyampaikan hasil diskusinya. Setelah semua pendapat
(pretest) menunjukkan reliabilitas 0,788 dan instrumen tes ditulis, guru memberikan waktu istirahat lima menit.
(posttest) menunjukkan reliabilitas 0,711. Nilai tersebut Kegiatan dilanjutkan dengan mengevaluasi semua
kemudian dibandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel pada jawaban. Guru menuliskan jawaban-jawaban mereka di
N=30 dengan taraf signifikan 5% adalah 0,361. Dari hasil papan tulis, kemudian memilih, memilah, atau
tersebut diketahui bahwa r hitung lebih besar daripada r menggabungkan ide yang positif dan potensial. Dari
tabel, maka soal pretest dan posttest tersebut dinyatakan kegiatan ini terlihat jawaban-jawaban yang beragam. Dari
reliabel. Berdasarkan tabel klarifikasi koefisien reliabilitas kegiatan ini, siswa mengetahui bahwa terdapat banyak
diketahui bahwa hasil uji reliabilitas instrumen tes (pretest solusi yang bisa diberikan dari suatu permasalahan.
dan posttest) memiliki tingkat reliabel tinggi dengan Pada akhir pembelajaran, siswa kelas kontrol dan
kriteria > 0,6. kelas eksperimen diberikan posttest. Posttest ini untuk
Penelitian tentang pengaruh metode brainstorming mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses
terhadap keterampilan pemecahan masalah pada muatan pembelajaran dengan menggunakan metode
materi IPS tema 8 lingkungan sahabat kita SDN Gempol 3 brainstorming.
Pasuruan telah dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2018 Setelah melakukan penelitian langkah selanjutnya
sampai 03 April 2018. Pada penelitian ini, peneliti adalah melakukan analisis data hasil penelitian. Data yang
menggunakan dua kelas pada satu sekolah yaitu SDN diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil belajar
Gempol 3 Pasuruan. Sampel penelitian yaitu kelas V berupa keterampilan pemecahan masalah siswa pada
Flamboyan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah muatan materi IPS yang diperoleh dari soal tes yang
siswa sebanyak 29 siswa dan kelas V Kemuning sebagai diberikan sebelum perlakuan (pretest) dan setelah
kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. perlakuan (posttest). Soal pretest dan posttest merupakan
Adapun penjelasan dari pelaksanaan penelitian adalah soal dengan bobot yang sama untuk menghindari adanya
sebagai berikut. pengaruh perbedaan kualitas instrumen dari perubahan
Pemberian lembar pretest pada kelas kontrol pengetahuan dan pemahaman siswa setelah adanya
diberikan di awal kegiatan sebelum pembelajaran dimulai. perlakuan.
Pelaksanaannya pada tanggal 27 Maret 2018 tepatnya Tes yang diberikan berupa lima butir soal uraian. Tes
pukul 10.00 WIB. Sedangkan pada kelas eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi
diberikan pada tanggal 02 April 2018 pukul 10.00 WIB. pada hasil keterampilan pemecahan masalah siswa pada
Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal muatan materi IPS setelah adanya perlakuan pada
siswa sebelum materi disampaikan. kelompok kelas eksperimen dengan kelompok kelas
Pembelajaran di kelas kontrol yaitu kelas V Kemuning kontrol sebagai pembanding. Beberapa langkah yang
dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2018 pukul 07.00- dilakukan diantaranya uji homogenitas, uji normalitas,
12.00 WIB. Materi yang dibahas adalah pengaruh dan uji t-test.
kegiatan ekonomi. Guru menjelaskan materi tersebut
dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Pada
pertemuan ini siswa juga diberikan LKPD yang

181
JPGSD Volume 06 Nomor 02 Tahun 2018, 177-186

Uji Normalitas Karena nilai signifikansi untuk kedua kelas tersebut lebih
Berdasarkan data dari hasil pretest dan posttest yang besar dari taraf signifikansi 0,05, sehingga dapat
diperoleh dari dua sampel kelas yaitu kelas eksperimen disimpulkan bahwa data keterampilan pemecahan masalah
dan kelas kontrol, maka selanjutnya dilakukan uji posttest berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah
sampel pada penelitian ini telah berdistribusi normal. Uji Uji Homogenitas
normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 22 pada soal kelompok sampel mempunyai kemampuan yang identik
esai untuk menguji distribusi data. Berikut adalah hasil uji (homogen) atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan
normalitas yang dilakukan dari hasil perolehan nilai menggunakan program SPSS 22 pada uji Levene. Uji
pretest dan posttest dari kelas eksperimen maupun kelas homogenitas sebaran data dilakukan pada data nilai
kontrol. pretest dan posttest disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Pretest Tabel 5
Hasil Uji Homogentitas Pretest
Tests of Normality
Test of Homogeneity of Variances
Kolmogorov-
Shapiro-Wilk Pretest
Smirnova
Statis Statist Levene Statistic df1 df2 Sig.
df Sig. df Sig.
tic ic
4.024 1 57 .050
Eksperi
.149 29 .099 .902 29 .011
men Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai
Kontrol .154 29 .076 .928 29 .048 signifikansi sebesar 0,050. Karena nilai signifikansi kedua
*. This is a lower bound of the true significance. kelas keadaan awal tepat pada taraf signifikansi 0,05,
a. Lilliefors Significance Correction sehingga dapat disimpulkan bahwa varian populasi data
memiliki varian yang homogen.
Uji homogenitas data kedua kelompok pada keadaan
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil uji akhir didasarkan pada skor posttest. Adapun hasil analisis
normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan uji homogenitas pada keadaan awal dapat dilihat pada
nilai signifikansi kelas eksperimen sebesar 0,099 tabel 6.
sedangkan nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0,076. Tabel Hasil 6
Karena nilai signifikansi untuk kedua kelas tersebut lebih Uji Homogentitas Pretest
besar dari taraf signifikansi 0,05, sehingga dapat
Test of Homogeneity of Variances
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Hasil analisis uji normalitas pada keadaan akhir Pretest
(posttest) sebagai berikut:
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas Posttest
2.519 1 57 .118
Tests of Normality
Kolmogorov- Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai
Shapiro-Wilk signifikansi sebesar 0,118. Karena nilai signifikansi kedua
Smirnova kelas keadaan akhir lebih besar dari taraf signifikansi
Statis Statis 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa varian populasi
df Sig. df Sig. data memiliki varian yang homogen.
tic tic
Eksperi Uji Hipotesis
.148 29 .102 .947 29 .154 Setelah data telah dinyatakan berdistribusi normal,
men maka langkah selanjutnya adalah dengan menghitung uji
Kontrol .104 29 .200 .978 29 .772 t-test. Pada penelitian ini digunakan uji t-test untuk
*. This is a lower bound of the true significance. membuktikan hipotesis ada atau tidaknya pengaruh
a. Lilliefors Significance Correction penggunaan metode brainstorming terhadap keterampilan
pemecahan masalah pada muatan materi IPS tema 8
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa hasil uji lingkungan sahabat kita SDN Gempol 3 Pasuruan. Uji t-
normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Sminov dengan test digunakan untuk membadingkan hasil posttest antara
nilai signifikansi kelas eksperimen sebesar 0,102 kelas kontrol dan eksperimen. Pada penelitian ini uji t-test
sedangkan nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0,200. berupa Independent Samples T-Test dengan menggunakan

182
Pengaruh Metode Brainstorming

SPSS 22. Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara
22 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: selisih hasil posttest kelas eksperimen dengan posttest
Tabel 7 kelas kontrol. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
Group Statistics pemberian perlakuan berupa penggunaan metode
Group Statistics brainstorming terhadap keterampilan pemecahan masalah
siswa.
Std. Std. Error
Kelas N Mean Deviation Mean Uji N-Gain Ternormalisasi
Pada penelitian ini dilakukan uji n-gain ternormalisasi
Post Kontrol 30 64.33 19.375 3.537 untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
test keterampilan pemecahan masalah siswa sebelum dan
Eksperi
sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode
men 29 80.17 10.306 1.914
brainstorming. Berikut merupakan hasil perolehan uji n-
gain ternormalisasi.
Tabel 9
Tabel 8 Uji N-Gain Ternormalisasi
Independent Sample Test
Rata-Rata
Levene's Kelas N-Gain Kategori
Prete
Posttest
Test for st
Equality Kontrol 57,33 64,33 0,16 Rendah
of Eksperimen 44,31 80,17 0,64 Sedang
Varianc
Pada tabel 9 nampak adanya peningkatan
es t-test for Equality of Means keterampilan pemecahan masalah siswa baik pada kelas
kontrol maupun pada kelas eksperimen. Pada kelas
Std.
kontrol nilai gain yang diperoleh sebesar 0,16 dengan
Mea Erro kategori rendah. Sedangkan pada kelas eksperimen nilai
Sig. n r gain yang diperoleh sebesar 0,64. Hal ini menunjukkan
bahwa peningkatan keterampilan pemecahan masalah
(2 Diffe Diffe siswa pada kelas eksperimen berada pada kategori sedang.
Si tail renc renc Low Upp
Pembahasan
F g. t df ed) e e er er
Rumusan masalah telah dijelaskan pada bab
Postte Equ 8.1 .0 - 57 .000 - 4.06 - - sebelumnya yaitu bagaimanakah pengaruh metode
brainstorming terhadap keterampilan pemecahan masalah
st al 39 0 3.90 15.8 1 23.9 7.70
pada muatan materi IPS tema 8 lingkungan sahabat kita
vari 6 0 39 71 7 SDN Gempol 3 Pasuruan. Sebelum mencapai hasil
ance tersebut, terlebih dahulu akan diuraikan tahapan-tahapan
pelaksanaan penelitian berdasarkan analisis data yang
s
telah dilakukan.
assu Sebelum melakukan penelitian, tahapan pertama yaitu
med
menguji instrumen terlebih dahulu. Dalam penelitian ini,
uji validitas dilakukan pada perangkat pembelajaran, dan
Equ instrumen penelitian. Hal ini bertujuan agar instrumen
al yang digunakan pada saat penelitian merupakan instrumen
yang dinyatakan valid, sehingga data yang diperoleh pun
vari -
menjadi lebih terpecaya. Uji validitas untuk perangkat
ance - 44. - - 7.736 pembelajaran dan instrumen penelitian diuji kepada dosen
s not 3.9 51 .000 15.83 4.02 23.9
ahli yaitu Putri Rachmadyanti, S.Pd., M.Pd. Hasil validasi
perangkat dan instrumen penelitian masing-masing
assu 38 2 9 2 42 mendapat skala penilaian 3 dengan persentase 75%
med dimana dinyatakan valid atau dapat digunakan dengan
sedikit revisi. Ada beberapa catatan dalam kegiatan
validasi, diantaranya adalah pemberian identitas pada
setiap kolom tabel, kegiatan pendahuluan pada RPP kelas
Jika nilai sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 maka eksperimen yang disesuaikan berdasarkan urutan
terdapat perbedaan adanya pengaruh dari perlakuan. Jika pembelajaran yang baik, dan sumber belajar pada silabus
lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari yang dilengkapi dengan nomor halaman.
pemberian perlakuan. Berdasarkan hasil uji t-test Selanjutnya uji validitas instrumen tes (pretest dan
diketahui nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05, maka posttest) dilakukan pada siswa kelas V Matahari SDN

183
JPGSD Volume 06 Nomor 02 Tahun 2018, 177-186

Gempol 3 Pasuruan dengan responden sebanyak 30 siswa. Berdasarkan tabel 10, hasil pretest dan posttest kedua
Pengujian ini dihitung menggunakan uji validitas dan kelas mengalami perbedaan. Hasil posttest kelas
reliabilitas dengan aplikasi SPSS 22. Setelah melalui uji eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berikut ini
validitas dan reliabilitas serta mendapat validasi dari diagram perbandingan hasil pretest dan posttest yang
dosen ahli, maka selanjutnya dapat dilaksanakan diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27
Maret 2018 sampai 03 April 2018. Proses pembelajaran
pada kedua kelas dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan
kebutuhan peneliti dalam penelitian serta dengan
didampingi oleh guru kelas.
Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SDN
Gempol 3 Pasuruan. Proses kegiatan pembelajaran
dilakukan di dua kelas yaitu kelas V Flamboyan dan kelas
V Kemuning. Dimana kelas V Flamboyan sebagai kelas
eksperimen dan kelas V Kemuning sebagai kelas kontrol.
Pada penelitian ini, proses kegiatan pembelajaran diawali
dengan pemberian soal pretest terlebih dahulu sebelum
Diagram 1
siswa diberikan treatment, dan setelah itu di akhir proses
Perbandingan Rata-rata Kelas Kontrol dan Kelas
kegiatan pembelajaran siswa diberikan posttest untuk
Eksperimen
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan
dari penggunaan metode brainstorming terhadap
Berdasarkan grafik di atas, hasil perolehan nilai
keterampilan pemecahan masalah siswa.
pretest dan posttest dari kedua kelas terdapat perbedaan.
Pemberian treatment pada penelitian ini dilakukan
Perolehan rata-rata di atas menunjukkan bahwa telah
pada pertemuan kedua pada masing-masing kelas. Materi
terjadi peningkatan dari hasil pretest dan posttest dari
yang diajarkan yaitu tentang “Pengaruh Kegiatan
kedua kelas, namun peningkatan yang lebih tinggi terjadi
Ekonomi terhadap Kesejahteraan Masyarakat”. Pemberian
pada kelas eksperimen. Dimana kelas eksperimen
treatment pada proses pembelajaran bertujuan untuk
merupakan kelas yang telah melalui treatment pada
memperdalam materi dari kompetensi dasar yang ingin
kegiatan pembelajarannya. Treatment tersebut berupa
dicapai. Berikutnya pengambilan data dilakukan melalui
penggunaan metode brainstorming.
perolehan nilai pretest dan posttest siswa pada muatan
Pada analisis uji n-gain ternormalisasi yang dilakukan
materi IPS tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa terjadi
kesejahteraan masyarakat. Hasil pretest dan posttest
peningkatan baik pada kelas kontrol maupun kelas
kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas, uji
eksperimen. Perhitungan analisis uji n-gain
homogenitas, uji-t, dan n-gain.
ternormalisasi yang dilakukan pada kedua kelas
Uji hipotesis dilakukan setelah diketahui bahwa data
menunjukkan bahwa pada kelas kontrol telah terjadi
berdistribusi normal dan homogen dengan menggunakan
peningkatan sebesar 0,16 dengan kategori rendah dan
independent sample t-test. Perhitungan t-test dapat
pada kelas eksperimen telah terjadi peningkatan sebesar
diketahui jika nilai –t hitung < -t tabel dan signifikansi <
0,64 dengan kategori sedang. Meski telah terjadi
0,05. Perhitungan t-test menunjukkan bahwa thitung -
peningkatan pada kedua kelas, namun peningkatan yang
3,900. Nilai t-test tersebut adalah nilai t-test empirik yang
terjadi pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada
dapat dikonsultasikan dengan tabel nilai t untuk df = n-2
peningkatan yang terjadi pada kelas kontrol.
yaitu 59-2 = 57, dengan taraf signifikansi 5% adalah -
Pada saat proses pembelajaran, peneliti menerapkan
2,002. Dari hasil tersebut diketahui bahwa t hitung lebih
metode brainstorming pada kelas eksperimen sesuai
kecil dari t tabel. (t hitung -3,900 < t tabel -2,002) dan
dengan aturan dan tahapan yang ada. Dalam
0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 tidak
penyampaian materi yang menggunakan matode
terbukti dan maka hipotesis “Adanya pengaruh metode
brainstorming, peneliti mengajak siswa berinteraksi
brainstorming terhadap keterampilan pemecahan masalah
dengan cara tanya jawab dan memotivasi siswa untuk
pada muatan materi IPS tema 8 lingkungan sahabat kita
menyampaikan pendapat atau ide sebanyak mungkin
SDN Gempol 3 Pasuruan” diterima.
tanpa adanya kritik. Selama proses kegiatan
Setelah dilakukan perhitungan dari hasil pretest dan
pembelajaran, peneliti juga tidak lupa untuk memberikan
posttest dari kedua kelas yang menjadi sampel penelitian,
bimbingan apabila siswa mengalami kesulitan.
pada kelas kontrol diperoleh hasil rata-rata nilai seperti
Pada proses pembelajaran, peneliti membiasakan
pada tabel berikut:
untuk melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa
Tabel 10
secara lisan dan meminta mereka berdiskusi mengerjakan
Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest
LKPD secara berkelompok tentang pengaruh kegiatan
Rata-rata ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini
Kelas
Pretest Posttest dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa pada
Kontrol 57,33 64,33 materi yang disampaikan. Ketika siswa mengerjakan
Eksperimen 44,31 80,17 LKPD, respon yang diberikan oleh siswa adalah siswa
terlihat antusias dan aktif berdiskusi dengan

184
Pengaruh Metode Brainstorming

kelompoknya masing-masing. Meskipun terkadang yang belum diketahui dalam mencari dan menyelesaikan
beberapa diantara mereka masih ada yang kesulitan suatu masalah.
dalam mengerjakan soal pada LKPD yang diberikan. Berdasarkan teori pemecahan masalah dan kelebihan
Peneliti selalu memberikan motivasi kepada siswa agar metode brainstorming, menunjukkan bahwa metode
dapat mengerjakan soal yang diberikan dengan baik dan brainstorming berpengaruh terhadap pemecahan masalah
benar. dengan adanya aktivitas, kreativitas dan pengalaman
Pada pertemuan pertama dimulai dengan pemberian siswa. Karena dengan memberikan permasalahan siswa
soal pretest pada kelas eksperimen. Hal ini dilakukan akan memahami masalah kemudian siswa
untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Pada saat mengungkapkan pendapat yang memungkinkan masalah
pembelajaran pertama nampak keterampilan pemecahan tersebut berkembang menjadi masalah baru atau
masalah siswa masih kurang. Hal tersebut terlihat dari memungkinkan adanya penyelesaian masalah.
perolehan nilai pretest yang mereka kerjakan dan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat
seringnya bertanya tentang maksud dari soal. dilihat bahwa metode brainstorming memiliki dampak
Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen, peneliti positif terhadap pembelajaran pada kelas eksperimen.
memberikan soal posttest dengan tujuan untuk Dampak positif tersebut dapat dilihat dari jawaban
mengetahui kemampuan akhir siswa di kelas eksperimen keterampilan pemecahan masalah siswa yang variatif,
setelah diberikan treatment berupa penggunaan metode yaitu siswa dapat menyebutkan jawaban lebih dari
brainstorming. Meski setelah diberikan treatment nilai perintah soal dan jawaban antarkelompok beragam.
yang diperoleh tidak menunjukkan suatu hasil yang Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode
melonjak tajam, namun setidaknya dengan pemberian brainstorming berpengaruh terhadap keterampilan
treatment yang diberikan oleh peneliti, keterampilan pemecahan masalah pada muatan materi IPS tema 8
pemecahan masalah siswa menjadi lebih baik dan lingkungan sahabat kita SDN Gempol 3 Pasuruan.
pengetahuan yang didapatkan oleh siswa juga lebih luas.
Hal tersebut membuktikan bahwa penggunaan metode PENUTUP
brainstorming dalam pembelajaran memberikan Simpulan
pengaruh dan dampak yang positif terhadap keterampilan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang
pemecahan masalah siswa. pengaruh metode brainstorming terhadap keterampilan
Sama halnya dengan penelitian yang berlangsung di pemecahan masalah pada muatan materi IPS tema 8
kelas eksperimen, pada saat proses kegiatan pembelajaran lingkungan sahabat kita SDN Gempol 3 Pasuruan, maka
yanag berlangsung di kelas kontrol peneliti juga berusaha dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang telah signifikan dari pemberian perlakuan terhadap
dibuat namun tanpa penggunaan metode brainstorming keterampilan pemecahan masalah siswa dengan
dalam proses pembelajarannya. Pertemuan pertama diisi menggunakan metode brainstorming. Hal ini dibuktikan
dengan pemberian pretest seperti yang dilakukan pada dari perhitungan t-test dengan menggunakan analisis
kelas eksperimen. Pemberian LKPD secara berkelompok SPSS 22. Hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut
yang sesuai dengan indikator pembelajaran yang akan adalah nilai Sig.(2 tailed) sebesar 0,000. Hasil sig. (2
dicapai juga diberikan pada kelas kontrol. Pada tailed) sebesar 0,000 yang berarti bahwa nilai ini lebih
pertemuan kedua, posttest diberikan pada siswa untuk kecil dari 0,05 dimana dapat disimpulkan bahwa Ha
mengetahui kemampuan akhir siswa setelah melalui diterima dan Ho ditolak. Hasil perhitungan n-gain
serangkaian kegiatan pembelajaran tentang materi ternormalisasi kelas kontrol menunjukkan angka 0,16
pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan yang berarti dalam kategori rendah dan n-gain kelas
masyarakat tanpa penggunaan metode brainstorming. eksperimen sebesar 0,64 yang berarti dalam kategori
Proses pembelajaran lebih menekankan pada sedang.
penyampaian materi yang hanya secara verbal dari
peneliti kepada siswa, dengan tujuan agar materi yang Saran
telah disampaikan tersebut dapat tersampaikan dengan Dari simpulan di atas, berikut adalah beberapa saran
baik kepada siswa sehingga siswa dapat menguasai yang dapat dipaparkan dari hasil penelitian ini:
materi pembelajaran secara optimal. 1. Metode brainstorming dapat dilakukan dalam proses
Keterampilan pemecahan masalah siawa pada kelas pembelajaran dengan materi yang sesuai, karena
eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran ini menekankan agar siswa
metode brainstorming lebih baik daripada siswa kelas terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu
kontrol yang dalam pembelajarannya tidak menggunakan metode brainstorming dapat digunakan dalam
metode brainstorming. Hal tersebut sesuai dengan pencapaian aspek maupun muatan materi lainnya,
pendapat Roestiyah (2012:74) bahwa metode misalnya pada aspek keterampilan pemecahan
brainstorming memiliki kelebihan yaitu mengaktifkan masalah pada muatan materi IPS.
pemikiran siswa untuk menyatakan pendapat, melatih 2. Bagi penelitian lebih lanjut (peneliti lain), penelitian
siswa berpikir dengan tersusun logis, anak merasa bebas ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk
sehingga menciptakan suasana demokrasi dan disiplin. memahami penggunaan metode brainstorming
Siswa telah mengaplikasikan pengetahuan yang telah dengan menggunakan variabel lain. Selain itu dalam
didapatkan sebelumnya ke dalam keadaan yang baru penerapannya hendaknya lebih dapat

185
JPGSD Volume 06 Nomor 02 Tahun 2018, 177-186

mempertimbangkan beberapa kekurangan yang ada


guna mengantisipasi terjadinya hal-hal di luar
rencana, seperti aspek pengelolaan waktu. Hal ini
dikarenakan terdapat beberapa persiapan terlebih
dahulu pada kegiatan pembelajaran menggunakan
metode brainstorming sehingga guru atau tenaga
pendidik lainnya harus dapat memanfaatkan waktu
dengan sebaik mungkin.

DAFTAR PUSTAKA
Balitbang Kemendikbud. 2016. TIMSS Infographic.
(Online)
(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/u
pload/Hasil%20Seminar%20Puspendik%202
016/TIMSS%20infographic.pdf, diakses 1
September 2018).
Gunansyah, Ganes. 2015. Pendidikan IPS: Berorientasi
Praktik yang Baik. Surabaya: Unesa
University Press. Hamiyah, Nur dan Jauhar,
Muhammad. 2014. Strategi Belajar-Mengajar
Di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Marjohan. 2013. Kepatuhan Siswa terhadap Disiplin dan
Upaya Guru BK dalam Meningkatkanya
melalui Layanan Informasi. Jurnal Ilmiah
Konseling, Volume 2, No 1, Januari 2013
(220-224).
NCSS. 2017. Powerful, Purposeful Pedagogy in
Elementary School Social Studies. (Online).
(http://socialstudies.org/positions/powerfulan
dpurposeful, diakses 5 Februari 2018).
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Inovasi Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sundayana, Rostina. 2014. Statistika Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-
Progresif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

186

Anda mungkin juga menyukai