Anda di halaman 1dari 5

A.

ANALISIS VERTIKAL

1. Analisis atas akun yang ada di neraca

LAPORAN NERACA
URAIAN 2016 2017
JUMLAH % JUMLAH %
Aset
Rp
Aset Lancar 497.361.930.630 104% Rp 480.266.308.100 97%
Rp
Investasi Jangka Panjang 214.646.152.155 84% Rp 255.365.693.134 119%
Rp
Aset Tetap 4.272.597.175.496 93% Rp 4.584.300.038.852 107%
Rp Rp
Dana Cadangan - -
Rp
Aset Lainnya 143.608.723.415 100% Rp 143.845.341.931 100%
Rp
Total Aset 5.128.213.981.696 94% Rp 5.463.777.382.017 107%

Kewajiban
Kewajiban Jangka Rp
Pendek 39.369.582.708 98% Rp 40.163.426.452 102%
Kewajiban Jangka Rp Rp
Panjang 11.000.000.000 169% 6.500.000.000 59%
Rp
Total Kewajiban 50.369.582.708 108% Rp 46.663.426.452 93%

Rp
Ekuitas 5.077.844.398.987 94% Rp 5.417.113.955.565 107%
Total Kewajiban dan Rp
Ekuitas 5.128.213.981.696 94% Rp 5.463.777.328.017 107%

Dalam Laporan Neraca, tampak bahwa aset lancar yang dimiliki kabupaten
Banyumas mengalami penurunan dari tahun 2016 memiliki persentase 104% ke tahun
2017 presentasenya menjadi 97%. Investasi jangka panjangnya mengalami kenaikan
dari tahun 2016 84% dan pada tahun 2017 119%. Aset tetap mengalami kenaikan pada
tahun 2016 presentasenya sebesar 93% dan pada tahun 2017 sebesar 107%. Aset
lainnya tidak mengalami perubahan pada tahu 2016 sebesar 100% dan 2015 sebesar
100%.
Sedangkan pada akun kewajiban terjadi penurunan dari tahun 2016 presentase
108% dan pada tahun 2017 presentase 93% Sedangkan total ekuitas mengalami
penurunan pula. Total kewajiban dan ekuitas mengalami kenaikan dari tahun 2016
presentase 94% dan pada tahun 2017 presentase 107%.
Kenaikan tingkat ekuitas, penurunan kewajiban dengan kontribusi total
kewajiban yang jauh di bawah total ekuitasnya yang menandakan bahwa kabupaten
banyumas tidak banyak menggunakan utang untuk kepentingan daerahnya dikarenakan
total aset yang mengalami kenaikan dari tahun 2016 ke tahun 2017. Dengan kata lain
daerah kabupaen Banyumas ini bisa dibilang cukup karena total aset mengalami
kenaikan.

2. Analisis atas akun yang ada di laporan realisasi anggaran

Dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), tampak bahwa realisasi


Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan dari tahun 2016 ke tahun 2017
tetapi untuk tahun 2016 untuk realisasinya diatas dari anggaran jadi bisa disimpulkan
bahwa untuk PAD ini efektif dikarenakan persentase yang dimiliki sudah melebihi
100%.
Untuk pendapatan Transfer yaitu masih bernilai lebih banyak dari PAD itu
sendiri, dan masih mengandalkan banyak bantuan pendapatan dari pemerintah yang
pada tahun 2017 adanya bantuan pemerintah yang meningkat dari tahun 2016 yang
perlu diperbaiki lagi untuk bisa mendapatkan PAD lebih banyak dari pada pendapatan
dari pemerintah pusat.
Dilihat dari kegiatan Belanja dan transfer mulai dari belanja operasi, belanja
modal, kemudian belanja tidak terduga dan juga trasfer bagi hasil,maupun transfer
bantuan sudah cukup baik dikarenakan total belanja dan transfer daripada pendapatan
lebih banyak pendapatan nya sehingga masih adanya sisa kelebihan dana anggaran
yang masih bisa digunakan untuk penganggaran tahun berikutnya.

3. Analisis atas akun yang ada di laporan arus kas

 Dilihat dari hasil Laporan Arus Kas kabupaten Banyumas tahun 2017 diatas,
Arus Kas dari Aktivitas Operasional memiliki Arus Masuk kas pada tahun
2017 sebesar Rp. 3.219.744.947.134,00 dan Arus keluar kas senilai
Rp.2.728.201.045.969,00 sehingga untuk Arus Kas Bersih Aktivitas Operasi
mendapatkan nilai tambah yaitu sebesar Rp.491.543.901.165,00. Jika dilihat
dari tahun 2016 ke tahun 2017 arus kas bersih aktivitas operasi mengalami
kenaikan .
 Dari Arus Kas Aktivitas Investasi pada tahun 2016, Arus Masuk Kas nya
bernilai Rp.1.311.757.410,00 sedangkan Arus Keluar kas nya sebesar
Rp.498.219.470.290,00 sehingga mengakibatkan Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Investasi mengalami nilai minus. Pada taun 2016 dan 2017 arus kas
bersih dari aktivitas Investasi sama-sama mendapatkan nilai minus tetapi
minus pada tahun 2016 lebih kecil dari tahun 2017 sehingga bisa dikatakan
pada tahun 2017 mengalami penurunan dari tahun 2016.
 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan tahun 2017 memiliki Arus masuk kas
sebesar Rp 0 dan arus keluar kas Rp. 2.258.500.000,00 sehingga Arus Kas
Bersih dari Aktivitas Pendanaan mines. Dan pada tahun 2017 mengalami
penurunan dari tahun 2016 yang pada tahun 2016 memiliki arus kas bersih
senilai Rp 0 yang memiliki selisih kenaikan dari tahun 2017 sebesar Rp.
(2.258.500.000,00).
 Untuk Arus Kas dari Aktivitas Transitoris tahun 2017 memiliki arus masuk
kas sebesar Rp.86.087.292.739,00 dan arus keluar kas sebesar Rp.
86.414.584.376,00.
 Kemudian untuk informasi yang didapat dari tabel Laporan Arus Kas
Kabupaten Banyumas tahun 2017 memiliki saldo akhir kas sebesar Rp.
387.054.327.899,40 yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang
bernilai sebesar Rp 398.675.479.688,40.

4. Analisis atas akun yang ada di laporan operasional

Dari Laporan Operasional kaupaten Banyumas tahun 2017, untuk Pendapatan


Asli Daerah (PAD) memliki kenaikan nilai daritahu 2016 ke tahun 2017 yang
menjadikan persentase yang dimiliki bertambah. Dari pendapatan Transfer
pemerintah, untuk transfer pemeritah pusat-dana perimbangan dari tahun 2016 ke
tahun 2017 mengalami kenaikan sehingga persentase yang didapat menjadi
bertambah, tapi pada transfer pemerintah pusat-lainnya dan transfer pemerinta proinsi
mengalami kenaikan pada tahun sebelumnya ke tahun saat ini yang bisa menambah
pendapatan yang dimiliki daerah.
Untuk kegiatan belanja daerah dari tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami
kenaikan nilai belanja. Dan untuk belanja sendiri tidak melebihi dari pendapatan yang
akan menjadikan adanya surplus dari kegiatan operasi yang didapatkan oleh
kabupaten Banyumas ini. Pos luar biasa juga mendapatkan surplus dan dan
mengalami penurunan di tahun 2016 ke tahun 2017, sehingga untuk Laporan Operasi
ini juga mendapatkan kenaikan surplus.

B. ANALISIS RASIO

o Rasio kemandirian keuangan daerah


=(pendapatan asli daerah/bantuan pemerintah pusat atau provinsi dan pinjaman) x
100%

= (Rp 619.701.627.380 / Rp 591.135.041.239 )x 100%

= 105%

Berdasarkan perhitungan rasio kemandirian keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa


kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat pada tahun anggaran 2016 termasuk
dalam kategori tinggi dengan rasio kemandirian 105% yang berarti terdapat pola
hubungan delegatif ( tingkat ketergantungan daerah terhadap bantuan pihak eksternal
terutama pemerintah pusat semakin rendah).
o Rasio efektivitas
=({(Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah)/(Target Penerimaan PAD yang
Ditetapkan Berdasarkan Potensi Riil Daerah)} x 100%

= (Rp 619.701.627.380 / Rp 571.033.167.996 )x 100%

= 109%

Dari perhitungan rasio efektivitas diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas


pengelolaan keuangan daerah Banyumas efektif karena realisasi PAD >100% yaitu
96% menggambarkan daerah yang sudah baik.

o Rasio efisiensi
= (Biaya yang Dikeluarkan untuk memungut PAD)/(Realisasi Penerimaan PAD) x
100%

= (Rp 1.868.367.395.431 / Rp 619.701.627.380 )x 100%

= 301%

Dari perhitungan rasio efisiensi diatas dapat dilihat bahwa tidak efisien pengelolaan
keuangan daerah Banyumas dimana pemerintah memberikan dana insentif untuk
merealisasikan PAD secara maksimal sehingga mampu melakukan pelaksanaan
anggaran daerahnya baik/ efisien. Rasio provinsi Banyumas sebesar 301% dengan
demikian menunjukkan bahwa Banyumas efisien dalam merealisasikan pendapatan
asli daeranya (PAD) secara maksimal.

o Rasio pertumbuhan
Presentase pertumbuhan PAD
= {(PAD tahun 2017 - PAD tahun 2016) / PAD tahun 2016} x 100%

= (Rp 619.701.627.380 - Rp 541.418.386.912 )/ Rp 541.418.386.912 x 100%

= 14%

Presentase pertumbuhan total pendapatan


= {(Pendapatan tahun 2017-Pendapatan tahun 2016) / Pendapatan tahun 2016}x100%

= (Rp 3.221.258.052.894 - Rp 2.852.968.390.191 )/ Rp 2.852.968.390.191x100%

= 13%
Pertumbuhan APBD Banyumas tahun anggaran 2016-2017 menunjukkan
pertumbuhan positif, presentase pertumbuhan PAD sebesar 14% dan presentase
pertumbuhan total pendapatan sebesar 13%, ini menunjukkan pemerintah daerah
mampu dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya yang telah
dicapai dari tahun ke tahun berikutnya walaupun pemerintah belum bisa
melakukannya semaksimal mungkin karena ada beberapa pendapatan yang
mengalami penurunan namun terdapat penigkatan pada PAD dan total pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai