Anda di halaman 1dari 20

ETNOSIA

Jurnal Etnografi Indonesia


Terbit 2 kali dalam Setahun: Juni dan Desember
DEWAN PENASEHAT:
Dekan FISIP UNHAS
Ketua Departemen Antropologi FISIP UNHAS

Pimpinan Redaksi
Nurul Ilmi Idrus

Sekretaris
Muhammad Neil

Redaksi Pelaksana
Yahya Kadir, Tasrifin Tahara, Pawennari Hijjang

Administrasi dan Keuangan


Nurhadelia FL

Manager Tata Laksana


Ahmad Ismail

Distribusi dan Sirkulasi


Safriadi, Icha Musywirah Hamka, Batara Al Isra

Pembantu Teknis
Muhammad Kamil, Usman Idris, Muhammad Yunus

Dewan Redaksi
Kathryn M. Robinson (The Australian National University)
Tony Rudyansjah (Universitas Indonesia)
Heddy Shri Ahimsa-Putra (Universitas Gadjah Mada)
Lono Simatupang (Universitas Gadjah Mada)
Semiarto Aji Purwanto (Universitas Indonesia)
Atta Irene Allorante (Univeristas Hasanuddin)
Irwan M. Hidayana (Universitas Indonesia)
Rosita Yultimatuh (Oriflame, Makasssar)
Pande Made Kutanegara (Universitas Gadjah Mada)
Munsi Lampe (Universitas Hasanuddin)
Mahmud Tang (Universitas Hasanuddin)

ALAMAT REDAKSI
Departemen Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin
Gedung Perkantoran FISIP UNHAS. Lt. 2
Jln. Perintis Kemerdekaan, Km. 10 Tamalanrea Makassar
Email redaksi: jurnal.etnosia@gmail.com
DAFTAR ISI

ETNOSIA
Jurnal Etnografi Indonesia
Vol. 1. No.2 Desember 2016

‘Ini kan Bukan Bali’: Interaksi Antar-Kasta Masyarakat Transmigran


di Desa Kertoraharjo, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Anwar 1 - 11

Mana’ dan Eanan:


Tongkonan, Harta Tongkonan, Harta Warisan, dan Kontribusi Ritual
di Masyarkaat Toraja
Nurul Ilmi Idrus 12-26

Menulis Kajian Literatur


Amri Marzali 27-36

‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’:


Budaya Organisasi Multilevel Marketing untuk Mewujudkan Mimpi
Deby Susan Kamawo 37-53

Fast Food:
Gaya Hidup dan Promosi Makanan Siap Saji
Citra Rosalyn Anwar 54-65

Hablumminannas:
Nilai-Nilai Keislaman dan Praktiknya Dalam Pergaulan Antar
Ikhwan dan Akhwat pada Organisasi Forum Lingkar Pena Makassar
Andi Batar Al Isra 66-78

Review Buku:
‘Membaca’ dan ‘Dibaca’ Secara Polyglot:
Gender, Seksualitas dan Perkawinan di Masyarakat Bugis
Alwy Rahman 79-80
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’:


Budaya Organisasi Multilevel Marketing untuk Mewujudkan Mimpi

Deby Susan Kamawo


Konsultan Oriflame Makassar
dheby_susan@yahoo.com

Abstract
Multilevel marketing (MLM) is one of the marketing strategy which combines between
distribution channel and direct selling to the consumers. One of the most popular MLM
companies in Indonesia registered in the Indonesian Direct Sale Association (Assosiasi
Penjualaan Langsung Indonesia, APLI) is PT. Orindo Alam Ayu, known as Oriflame, and is
focused on beauty products. This article deals with Oriflame’s organisational culture by
examining the organisational values and norms to achieve the company’s vision and mission,
and how the norms are practiced. The study indicates that in internalizing the values
(togetherness, spirit, and passion) and norms of Oriflame (operational principles, conducting a
four-in-one events—Welcome Party, Step-One, Step-Two and Meet-Up Team, and success plan
through TRB), from which Oriflame consultants learn how ‘to achieve their dream’
(mewujudkan mimpi). In such business, every consultant (upline as well as downline) is a
working partner and they workin a complementary system, so that a consultant’s success is the
success of others in the network. It is argued in this article that Oriflame is ‘an achievement
dream business’ that is developed on the basis of its values and norms. How much income and
in what level of success plan are intended to achieve depend on the consultant itself because
Oriflame business is ‘the business of the consultant herself/himself’.

Keywords: Oriflame, togetherness, spirit, passion, consultant, leader, upline, downline,


networking, point, recruitment, success plan, and organisational culture.

Pendahuluan menjalankan perusahaan dan pada keberhasilan


Kesuksesan setiap organisasi bergantung perusahaan itu sendiri serta kesuksesan konsul-
pada seberapa sesuai anggota organisasi dengan tannya.
budaya dan sistem nilai dalam organisasi terse- Schein (dalam Latif 2009:12) membagi
but. Hal ini karena sistem nilai sebagai pemben- organisasi dalam tiga jenis atau bentuk berdasar-
tuk budaya sebuah organisasi tersebut akan men- kan sifat koordinasinya, yakni: organisasi formal,
jadi prinsip dasar yang menentukan tingkah laku organisasi sosial, dan organisasi informal. Pe-
anggota organisasi. Untuk itu, diperlukan pema- rusahaan multilevel marketing (MLM) Oriflame
haman tentang nilai-nilai budaya organisasi yang merupakan organisasi formal, dimana tujuan dan
membangun dan mencegah nilai-nilai yang hirarki kewenangannya jelas dengan koordinasi
merusak yang pada akhirnya akan memengaruhi yang dibagi berdasarkan fungsi-fungsi tertentu
komitmen anggota organisasi pada tujuan-tujuan untuk mencapai tujuan. Monde dan Noe (dalam
organisasi (Latif 2009:10). Budaya organisasi Riani 2011:6) memahami budaya organisasi se-
mencakup simbol, ritual, kepercayaan, ideologi, bagai sistem dari shared value, keyakinan dan
nilai, dan pengetahuan yang di-share antar se- kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi yang
sama anggota organisasi (Morrill 2008:28). saling berinteraksi dengan struktur formalnya
Dengan demikian, budaya organisasi tidak hanya untuk menciptakan norma-norma perilaku. Bu-
sebagai salah satu aspek penting perusahaan, te- daya organisasi terimplementasi melalui sikap,
tapi juga merupakan cerminan dari organisasi itu sistem keyakinan, impian, perilaku, nilai-nilai,
sendiri. Mengubah budaya organisasi dalam tata cara dari perusahaan, dan terutama melalui
suatu perusahaan berarti mengubah organisasi tindakan serta kinerja pekerja dan manajemen
secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa (Wibowo 2011:13); yang dapat menjadi pem-
budaya organisasi berpengaruh signifikan dalam beda antara satu organisasi dan organisasi lain-

37
‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’: ….

nya dan menjadi identitas bagi anggota-anggota- timbangan kantor cabang ini merupakan the
nya (Robbin 2006:22). Budaya dalam organisasi Fastest Growing Branch pada tahun 2013.
merupakan kekuatan dari organisasi tersebut di- Prestasi ini merupakan kesuksesan para konsultan
mana budaya seperti udara yang dihirup, dimana dan karyawannya dalam melaksanakan nilai-nilai
orang biasanya tak ‘melihat’nya, namun cen- dan norma-norma yang dibudayakan dalam orga-
derung ‘melihatnya melalui’ budaya seperti nisasi Oriflame.
halnya ikan melihat melalui air atau orang me- Mereka yang berpartisipasi dalam penelitian
lihat melalui lensa kacamata (Wines dan ini terdiri atas 10 orang yang bervariasi berdasar-
Hamilton 2009:433). kan usia (antara 21 dan 35 tahun) dan level ke-
Berbagai penelitian terkait telah dilakukan pemimpinan di perusahaan ini, yakni pimpinan
dengan melihat dari berbagai sisi. Umumnya cabang (1 orang), konsultan dengan level yang
melihat bagaimana keterkaitan antara budaya berbeda (2 orang), manajer dengan level yang
organisasi dan kinerja karyawan (Munsi 2012; berbeda (3 orang), dan Senior Director, Director,
Sinaga 2009) dan strategi bisnis Oriflame dalam Gold Director, dan Diamond Director (masing-
membangun jaringan (Matuh 2010). Muncy masing 1 orang), yang dapat dilihat pada Tabel 1
(2004) berfokus pada issu-issu etik dalam berikut ini:
multilevel marketing dengan mengeksaminasi Tabel 1. Informan Penelitian
lima pertanyaan dosen pemasaran untuk diujikan No. Nama Level Usia
Nisfha Pimpinan Cabang
jika mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 1.
Khairah Oriflame Makassar
35
terlibat dalam MLM, yakni: bagaimana meng- 2. Ayu Consultant 3% 21
hasilkan uang? Apakah produknya sah? Berapa 3. Vebi Consultant 9% 23
4. Ria Manager 12% 21
biaya untuk terlibat? Berapa banyak pekerjaan
5. Juli Manager 15% 25
yang dibutuhkan? Berapa lama eksistensi peru- 6. Ciwi Manager 18% 27
sahaan? Ini dimaksudkan agar mahasiswa meng- 7. Lisa Senior Director 31
8. Debby Director 28
hindari aktivitas bisnis tak etis dan/atau illegal. 9. Wana Gold Director 25
Paul dan Yelkurm (2008) mengevaluasi feno- 10. Ochie Diamond Director 27
mena MLM di masa lalu dan masa kini, serta
Proses analisa dilakukan melalui beberapa
bagaimana menyiapkan skenario untuk masa
langkah yang dimulai dengan mentranskripsikan
depan. Arya dan Arya (2014) mengevaluasi
hasil rekaman, yang diikuti dengan membaca
performa distributor dalam bisnis MLM, dan
transkrip dan mendeteksi tema-tema yang
mereka menemukan bahwa dibandingkan dengan
muncul, yakni: nilai dasar, prinsip operasi, poin,
sistem yang ada, sistem MLM lebih efisien dari
rekrut, membina, penawaran produk, penjualan
segi memori, sumberdaya, dan waktu.
produk. Selanjutnya dilakukan pengklasifikasian
Kontribusi baru dari penelitian ini adalah
data berdasarkan tema-tema yang muncul.
pada bagaimana nilai dan norma yang dibangun
Orang pertama yang diwawancarai adalah
dalam bisnis Oriflame dipraktekkan dalam
pimpinan cabang Oriflame Makassar dan men-
menjalankan bisnis tersebut. Diargumentasikan
jadi orang yang memberi akses untuk mewawan-
bahwa bisnis Oriflame adalah bisnis untuk me-
carai konsultan Oriflame berdasarkan pilihan
raih mimpi yang dibangun berdasarkan nilai dan
sendiri. Setelah mendapatkan persetujuan untuk
norma yang berlaku di Oriflame. Berapa banyak
diwawancarai, informan dijelaskan tentang
pendapatan yang diperoleh dan pada level mana
tujuan, manfaat dan resiko (jika ada) yang di-
jenjang yang ingin dicapai tergantung pada
timbulkan atas keterlibatan mereka dalam pene-
konsultan itu sendiri karena bisnis Oriflame
litian. Nama-nama informan yang tercantum
adalah ‘bisnis konsultan itu sendiri’.
dalam artikel ini adalah nama asli atas per-
Metode Penelitian setujuan informan yang berpartisipasi dalam
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Orif- penelitian ini.
lame cabang Makassar yang dipilih dengan per-

38
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

Multilevel Marketing: Oriflame Oriflame membuktikan bahwa tidak ada yang


Oriflame didirikan tahun 1967 di Swedia tidak mungkin untuk diraih dan tidak ada yang
oleh dua bersaudara, yaitu Robert af Jochnick gagal di bisnis Oriflame, mereka yang gagal
dan Jonas af Jochnick. Perusahaan kecantikan adalah mereka yang cepat menyerah dan ber-
terkemuka—yang menawarkan produk yang ter- henti.
kait dengan perawatan kulit, make up, parfum, Di Indonesia sendiri, Oriflame memasuki
perawatan tubuh, perawatan rambut, assesoris pasar Indonesia pada tahun 1986 dan menjadi
dan dan kesehatan—ini memiliki kantor pen- salah satu perusahaan multilevel marketing
jualan di lebih dari 60 negara. Oriflame telah me- (MLM) yang terdaftar pada Asosiasi Penjualan
miliki sekitar 1.000 jenis produk yang diproduksi Langsung Indonesia (APLI) dengan nama PT.
sendiri di lima pabrik Oriflame yang terletak di Orindo Alam Ayu, namun lebih dikenal dengan
Swedia, Polandia, India, Cina, dan Rusia; dan nama Oriflame. Bisnis Oriflame adalah per-
telah terdaftar di bursa saham internasional paduan antara direct selling (penjualan langsung)
Stockholm, Nasdaq OMX sejak Maret 2004 dengan MLM (pemasaran bertingkat) yang ber-
(Kukerjadirumah.com). Perusahaan yang ber- gerak di bidang kecantikan. Produk-produk yang
markas besar di Missouri, Amerika Serikat ini dipersembahkan Oriflame adalah perawatan
memiliki sekitar 3 juta konsultan independen dan kulit, tata rias, wewangian, perawatan tubuh dan
sekitar 7.000 karyawan yang tersebar di seluruh perlengkapan mandi serta minuman kesehatan
dunia, yang secara bersama-sama menciptakan terkait kecantikan.
penjualan tahunan sekitar €1.3 milyar. Oriflame Oriflame di Indonesia berawal dari satu
menawarkan kesempatan bisnis terkemuka bagi kantor di Jalan Musi Cideng sebagai Head Office
mereka yang ingin menghasilkan uang di hari (sekarang pindah ke Bulungan) dan kini telah
pertama dan bekerja untuk bekerja ke arah pe- memiliki 14 cabang yang tersebar di seluruh
menuhan mimpi dan ambisi personal melalui Indonesia dengan pertumbuhan pesat dari kon-
konsep kesempatan bisnis uniknya: ‘Make sultan yang aktif memasarkan produk Oriflame.
Money Today and Fulfil Your Dreams Sejak awal berdirinya, perkembangan Oriflame
Tomorrow’ (Keep Up with Oriflame Cosmetics). di Indonesia dibagi ke dalam tiga tahap, yakni
Konsultan paling tinggi Oriflame Interna- tahap 10 tahun pertama (1986-1996) sebagai era
sional yang berhasil mencapai level Diamond ‘permulaan’, tahap 10 tahun kedua (1996-2006)
President Director pada tahun 2010, yang meru- sebagai ‘era mebangun fondasi untuk tinggal
pakan level terakhir dalam jenjang karir Orif- landas’, dan tahap 10 tahun ketiga (2006-2016)
lame dan mendapatkan reward Rp7.000.000.000,-. sebagai ‘era tinggal landas’. Jika melihat per-
Dia adalah Tamilla Polezhaeva Konsultan kembangannya, nampak bahwa jumlah anggota
Oriflame yang berasal dari Rusia, bergabung dan penjualan meningkat secara signifikan
menjadi konsultan Oriflame pada tahun 1996. (meski jumlah penjualan sempat anjlok di tahun
Sebelum Tamilla bergabung di Oriflame, tidak 1999 karena krisis moneter); serta area perjala-
ada seorang pun, bahkan manajemen dan pendiri nan ke luar negri bagi konsultan yang telah men-
Oriflame Jonas af Jochnick dan Robert af capai top leader Oriflame juga mengalami per-
Jochnick sendiri tidak pernah membayangkan luasan dari dekade ke dekade. Semua ini mem-
ada yang mencapai level tertinggi dari jenjang buat Oriflame Indonesia menjadi perusahaan
karir Oriflame. Tamilla menjadi satu-satunya yang diperhitungkan oleh Oriflame global dan
leader tertinggi Oriflame dunia sampai saat ini. sedang mempersiapkan diri untuk mencapai pe-
Keberhasilannya ditunjang oleh mottonya: ‘sky ringkat pertama dunia, sebagaimana terlihat pada
has no limit’. Dengan hadirnya Tamilla di bisnis Tabel 2 berikut ini:

39
‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’: ….

Table 2. Perkebangan Oriflame Indonesia


Tahapan # Anggota # Penjualan Perjalanan Luar Negri Peringkat (N=60 negara)
1986-1996 800 17 juta (1991) Asia 59
1996-2006 TT* 51 milyar (1997) Asia, Australia dan Masuk 10 besar
14 Milyar (1999) Afrika
2006-2016 < 300.000 1,21 Trilyun (2015) Asia, Australia, Afrika, 2
Amerika, Eropa
* TT: Tidak tersedia
Sumber: kukerjadirumah.com
Oriflame Indonesia juga terlibat dalam level dari director hingga gold excecutive direc-
program sosial yakni berkomitmen untuk men- tor, hampir 80% diantaranya berada pada level
dukung anak-anak demi meraih mimpi dan peng- director, yang secara lebih rinci dapat dilihat
hidupan yang lebih baik melalui dukungan pada Tabel 3.
kepada Yayasan Semai Benih Bangsa. Oriflame
Tabel 3. Level Top Leader Oriflame Indonesia,
Indonesia mensponsori program pelatihan Guru November 2015
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dilak- No. Level Jumlah
sanakan Yayasan Semai Benih Bangsa (News- 1. Director 1.189
letter Oriflame 2016:4). 2. Gold Director 173
Oriflame Indonesia juga mengedepankan 3. Senior Gold Director 75
4. Saphire Director 37
komitmen untuk mendukung warisan budaya,
5. Diamond Director 41
kearifan lokal dan usaha kecil menengah di 6. Senior Diamond Director 5
Indonesia dengan menjalin kerja sama bersama 7. Double Diamond Director 2
pengusaha batik Indonesia Danar Hadi dan 8. Excecutive Director 8
Jaringan Madu Hutan Indonesia. Kolaborasi 9. Gold Executive Director 4
Oriflame dan batik Danar Hadi sebagai bagian 10. Saphire Executive Director 1
selebrasi 30 tahun Oriflame di Indonesia. Danar Total 1.535
Sumber: Newletter Oriflame 2016.
Hadi memiliki nilai-nilai yang serupa dengan
Oriflame, yaitu dimulai dari bisnis keluarga dan Oriflame Makassar merupakan salah satu
melibatkan kerja keras. Pada tanggal 3 kepala cabang Oriflame diantara 14 cabang di
November 2015 telah dilakukan penanda- Indonesia. Makassar sendiri memiliki 15 orang
tanganan nota kesepakatan antara pihak Oriflame top leader dengan level yang paling dominan
dan Jaringan Madu Hutan Indonesia yang adalah pada level Gold Director yang berjumlah
dihadiri oleh Bapak Dr. Ing. Hadi Daryanto 7 orang (47%). Selain itu, level tertinggi yang
(Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan berhasil dicapai adalah level Diamond Director
Kemitraan lingkungan -Kementerian Lingkungan sebanyak 4 orang (26.7%). Capaian Oriflame
Hidup dan Kehutanan). Penandatangan ini me- Makassar secara lebih rinci dapat dilihat pada
nunjukkan bahwa Oriflame Indonesia telah Tabel 4 berikut ini:
menambah lagi wilayah produksi madu yang Tabel 4. Level Top Leader Oriflame Makassar,
dipasarkan melalui katalog Oriflame Indonesia. Januari 2016
Sebagai perusahaan MLM yang telah ber- No. Level Jumlah
tahan cukup lama di Indonesia (1986-2016), 1. Director 2
Oriflame telah dianggap sebagai pemimpin pasar 2. Gold Director 7
dalam perusahaan berjaring yang bergerak dalam 3. Senior Gold Director 1
bidang kecantikan. Oriflame yang telah memiliki 4. Saphire Director 1
5 Diamond Director 4
karyawan dan konsultan yang cukup banyak,
Total 15
dimana hingga akhir November 2015 Oriflame Sumber: Newsletter Oriflame 2016.
Indonesia memiliki 1.535 leader dengan beragam

40
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

Pada tahun 2012, Oriflame Cabang leader (upline yang jadi pemimpin yang menga-
Makassar memiliki 43 staf, 20.000 konsultan dan yomi downline-nya dalam meniti karir).
sekitar 7.8 milyar penjualan bulanan. Pencapaian Jika karyawan adalah seluruh personil yang
ini membuat Oriflame cabang Makassar meme- masuk dalam struktur organisasi perusahaan,
roleh predikat sebagai the Fastest Growing maka konsultan adalah orang-orang yang ber-
Branch di tahun 2013 pada Oriflame Indonesia gabung di bisnis Oriflame secara keseluruhan,
Staff Gathering di Jakarta dan Asia Gold yang berada pada level 0-9%, sedangkan leader
Conference di Dubai. adalah konsultan yang telah berada di level
Sebagai sebuah perusahaan MLM yang manager dan level yang lebih tinggi. Semua kon-
telah bertahan cukup lama di dunia, Oriflame sultan adalah mitra kerja perusahaan yang saling
memiliki visi dan misi. Visi Oriflame adalah membantu tanpa ada struktur yang membuat
untuk menjadi No. 1 sebagai perusahaan penjual mereka merasa ada yang ‘membawahi’ dan
langsung yang bergerak di bidang kecantikan; ‘dibawahi’, sebagaimana dikemukakan oleh Pim-
sementara misinya adalah untuk mewujudkan pinan Cabang Oriflame berikut ini:
mimpi setiap konsultan dengan mencapai jenjang Bagi aku sebagai area manager atau se-
karir (success plan) Oriflame. bagai karyawan melihat konsultan itu bukan
sebagai bawahannya aku, tapi sebagai mitra
Nilai Dasar TSP & Even Four-in-One
kerja, karena mereka juga bukan bawahan
Perusahaan MLM Oriflame secara keselu- aku, mereka punya leader sendiri dalam
ruhan memiliki nilai-nilai dasar yang dianut oleh menjalankan aktivitasnya, yang terpenting
seluruh karyawan dan konsultan yang ada di- tanpa konsultan dan karyawan Oriflame gak
dalamnya untuk melakukan aktivitas mereka mungkin ada sih, kalau menurut aku
selama bekerja di perusahaan. Oriflame memiliki (Nisfha Khairah, Pimpinan Cabang
Oriflame Makassar, 3 Maret 2016).
keunikan berdasarkan nilai-nilai yang telah di-
bangun sejak dahulu dan dipertahankan hingga Dalam konteks togetherness, kemitraaan
sekarang. Sebagai fondasi utama dalam men- antara karyawan dan konsultan (upline maupun
jalankan sebuah perusahaan dengan ribuan kon- downline) dilihat dari bagaimana mereka saling
sultan dan karyawan tersebut, Oriflame mem- bekerjasama untuk membangun perusahaan men-
butuhkan manajemen organisasi yang kuat. jadi perusahaan nomor 1 di dunia. Setiap orang
Nilai-nilai dasar yang terdapat dalam perusahaan bekerja sebagai bagian dari satu tim yang meng-
Oriflame yang telah disosialisasikan semenjak integrasikan antara karyawan dan konsultan
perusahaan ini pertama kali didirikan adalah dengan prinsip bahwa masing-masing stake-
togetherness (kebersamaan), spirit (semangat), holder menjadi bagian dari stakeholder yang
dan passion (gairah), disingkat TSP. lain.

Togetherness Spirit
Togetherness (kebersamaan) merupakan Nilai kedua Oriflame adalah spirit (sema-
nilai dasar pertama yang bermakna bahwa kon- ngat). Nilai ini telah diperkenalkan sejak awal
sultan dan karyawan bekerjasama dan berbagi pada seluruh karyawan dan konsultan dalam
tujuan yang sama untuk mencapai hasil yang perusahaan Oriflame. Nilai ini mengandung
lebih besar, dengan mengutamakan prinsip makna mengenai semangat dan kerja keras yang
‘bekerjasama lebih baik daripada sendirian’. harus dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan
Dalam struktur jaringan Oriflame, kemitraan bersama, yakni mewujudkan mimpi. Spirit di-
Oriflame sendiri terbagi atas: karyawan, konsul- anggap sebagai motivasi paling andal yang harus
tan (terdiri atas upline 1 dan downline 2 ) dan ditanamkan kepada seluruh karyawan dan kon-
sultan karena akan berdampak langsung pada ki-
nerja mereka yang juga akan memberikan dam-
1
Upline terdiri atas: upline sponsor, upline leader dan pak positif pada kinerja perusahaan Oriflame,
upline director.
2
Downline terdiri atas: first line dan downline kedalaman.

41
‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’: ….

sebagaimana yang dikemukakan oleh Ayu dan Oriflame, sehingga membuat ling-kungan peker-
Nisfha berikut ini: jaan menjadi nyaman dan berdampak pada pen-
Spirit itu telah menjadi motivator yang capaian misi perusahaan, yakni ‘mewujudkan
mendorong saya menjadi bersemangat mimpi’.
dalam bekerja apalagi seperti saya yang Dari ketiga nilai dasar utama yang dimiliki
baru di Oriflame. Pertama kali dijelaskan oleh perusahaan Oriflame, passion merupakan
mengenai spirit dari leader saya, saya nilai yang terunik karena nilai ini menjadi dasar
semakin optimis untuk berjuang bersama di
dalam memasarkan produk mereka. Passion
Oriflame, apalagi ini perusahaan yang
cukup menjanjikan dengan modal sedikit tidak saja menyangkut kegairahan terhadap
(Ayu, Konsultan 3%, 22 Maret 2016). produk-produk Oriflame, tapi juga mencintai
Spirit disini adalah semangat yang harus prosesnya (menjual maupun menapaki jenjang
dimiliki oleh seluruh karyawan dan konsul- karirnya), dan belajar mengatur emosi ketika
tan yang bekerja di Oriflame, aku belum menghadapi keluhan-keluhan dari jaringannya
bisa menjelaskan secara mendalam apakah (team dari satu konsultan). Dengan kata lain,
nilai tersebut telah tertanam pada seluruh konsultan dan karyawan terlebih dahulu harus
karyawan dan konsultan Oriflame di kota
merasa bangga terhadap produk Oriflame dan
Makassar. Tapi sejauh ini yang aku lihat
sebagai area manager semangat itu menggunakan produk Oriflame sebelum jual-beli
memang ada, dimana setiap konsultan dan produk dilakukan di masing-masing jaringan
leader-nya saling meyakinkan bahwa mere- mereka dengan beraneka ragam karakter yang
ka dapat mencapai level yang lebih tinggi harus dihadapi secara bijak demi mewujudkan
lagi dan menjadi pebisnis sejati (Nisfha mimpi. Ayu mengemukakan bahwa:
Khairah, Pimpinan Cabang Oriflame
Makassar, 3 Maret 2016). Nilai ini membuat saya menjadi seorang
konsultan yang bergairah dikarenakan
Dua kutipan di atas menunjukkan penting- dalam nilai ini terdapat makna, yaitu ‘me-
nya spirit dalam bekerja untuk mencapai level raih impian’, siapa juga yang tidak mau me-
yang lebih tinggi. Bagi karyawan dan konsultan, raih impian punya duit banyak dan jaringan
semangat ‘yakin-bisa’ dan hasrat untuk ‘naik tersebar diseluruh kota, itu mimpi saya ber-
sama Oriflame, dan saya yakin nilai passion
level’ adalah dua hal yang saling memengaruhi
ini akan mengantarkan saya ke mimpi saya
dalam menjalankan bisnis ini. suatu saat nanti. Saya juga merasa bangga
Ketika downline kurang bersemangat, up- dan bergairah terhadap jaringan saya, di-
line berperan untuk menyemangati. Semangat mana kami saling memberikan energi po-
upline ditularkan ke downline-nya agar mereka sitif tiap kali mengadakan pertemuan dan
selalu ingat dengan tujuan awal, yakni mewujud- pastinya saya sangat bergairah dengan
kan mimpi. Olehnya itu, upline menganjurkan produk-produk Oriflame yang selalu hadir
dalam kemasan yang menarik dan membuat
downline untuk membuat dream board (papan
saya semakin antusias untuk memasarkan-
impian) yang dipajang ditempat yang sering di- nya (Ayu, Konsultan 3%, 22 Maret 2016).
lihat. Dream board menjadi penyemangat dalam
Ochie, misalnya, seorang Diamond Director
mengerjakan bisnis Oriflame, yakni semangat
yang berhasil memraktekkan TSP ke jaringannya
pantang menyerah dan mental pemenang.
terbukti dengan kemampuannya membangun
Passion manejemen yang ‘sehat’, bertumbuh dan banyak
Passion (gairah) merupakan pusat energi membuat downline-nya naik level. Ini juga
positif dalam menjalankan bisnis Oriflame. Nilai karena downline menduplikasi cara kerja upline
ini memiliki makna bahwa seluruh yang dilaku- (lihat diskusi pada section Success Plan Oriflame
kan konsultan dan karyawan harus didasari oleh di bawah).
energi positif, sehingga seluruh pekerjaan yang Nilai-nilai TSP ini menjadi filosofi dalam
dilakukan juga berbuah positif. Secara tidak menjalankan bisnis Oriflame yang ditunjang oleh
langsung nilai ini akan menumbuhkan rasa per-
caya diri seluruh karyawan dan konsultan di

42
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

5 (five-in-one) prinsip operasional yang akan bahan-bahan alami dengan begitu konsumen
dijelaskan pada section berikut ini. saya gak takut untuk make produk Oriflame
(Lisa, Senior Manajer 21%, 7 Mei 2016).
Five-in-One: Prinsip-Prinsip Operasional
Alam selalu menjadi bagian yang penting
Dalam menajemen bisnis ini, Oriflame me-
bagi Oriflame. Oriflame menentang penggunaan
ngelompokkan prinsip-prinsip operasional dalam
binatang sebagai bahan percobaan untuk produk
5 prinsip dasar, yaitu: kesederhanaan dan efi-
Oriflame dan berusaha untuk menjadi warga
siensi biaya; menghargai lingkungan; fokus pada
perusahaan yang baik, termasuk menghargai
pelanggan; perhatian terhadap downline, dan ber-
alam dan orang lain. Penghargaan terhadap alam
kemampuan untuk terus bertahan dalam bisnis
dibuktikan dengan adanya logo Rainforest
ini. Prinsip-prinsip operasional ini akan didis-
Alliance yang menunjukkan komitmen Oriflame
kusikan di bawah ini.
terhadap penyelamatan lingkungan (safe envi-
Produk Oriflame adalah produk yang
ronment), seperti yang nampak pada logo berikut
‘sederhana dan efisien dalam hal biaya’, Vebi
ini:
mengungkapkan:
Kalau ada yang bilang produk Oriflame itu
mahal, nggak juga kok mba. Buktinya
Oriflame punya lipstik yang harganya sekitar
30rbuan. Bahkan teman adik saya yang masih
SMA sering pesan lipstik yang harganya
30an ribu. Jadi produk Oriflame itu terjang-
kau ya, udah bahannya alami dan sederhana
nggak membahayakan lho, sudah teruji. Saya
juga masih ingat kalau dulu modal saya untuk
daftar Oriflame ... hmmm ... Rp20.000,- mba
waktu itu lagi ada promo. Murah banget kan Gambar 2. Logo Rainforest Alliance
mba udah itu dapat produk gratis lagi, gak ke
lain hati deh tetep Oriflame (Vebi, Konsultan Jaminan kehalalan atas bahan dasar yang di-
9%, 2 April 2016). gunakan dalam produk Oriflame yang telah
mengikuti aturan Badan POM membuat kon-
Meskipun harganya relatif terjangkau, pro-
sultan lebih percaya diri dalam memasarkan
duk Oriflame tidak mengabaikan kualitas, ter-
produk Oriflame. Ini dibuktikan dengan surat
buat dari bahan alami, dan tidak membahayakan
pernyataan Oriflame yang ditujukan kepada kon-
konsumen, sehingga konsultan Oriflame juga
sultan dan pelanggan Oriflame (lihat Gambar
menjadikan ini sebagai ‘nilai jual’ tersendiri
3), yang biasa diperlihatkan kepada calon pros-
dalam memromosikan produk-produk Oriflame.
pek Oriflame. Setiap konsultan menyimpan di
‘Penghargaan terhadap lingkungan’ adalah
ponselnya agar ketika dibutuhkan, langsung bisa
prinsip lainnya yang menyangkut kepedulian
ditampilkan.
Oriflame terhadap alam. Salah satunya adalah
menentang penggunaan binatang sebagai bahan
percobaan untuk produk Oriflame, seperti yang
dikemukakan oleh Lisa berikut ini:
Bersyukur banget menjadi bagian dari bisnis
Oriflame karena semuanya terinpirasi dari
alam. Saya tahu dari awal kalau produk
Oriflame tidak pernah diuji cobakan pada
binatang. Kan yang make manusia, masa mau
dicoba ke binatang ... hahahahaha. Gak
masuk akal kan mba? Jadi saat saya mem-
promosikan produk Oriflame, saya selalu
tekankan kelebihan dari produk Oriflame, Gambar 3. Surat Pernyataan Oriflame Tentang
saya ngomong kalau semua bahannya dari Bahan Dasar Produk

43
‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’: ….

Wujud kepedulian terhadap lingkungan, Dukungan lainnya dapat berupa training untuk
salah satunya terkait dengan bahan yang diguna- membangun jaringan dalam bentuk home
kan untuk katalog, seperti yang dijelaskan oleh sharing untuk berbagi pengetahuan tentang
Ayu berikut ini: produk dan cara berbisnis Oriflame. Dukungan
Pernah waktu saya ikut welcome party, di bahkan dapat pula dalam bentuk spill over, yakni
sela-sela acara rekognisi, area manager mengalihkan downline-nya kepada pemula yang
bilang tentang asal usul kertas yang di pakai memiliki komitmen, yang diistilahkan sebagai
untuk membuat katalog. Saya sih kalau downline mau dijadiin. Dalam kaitan dengan ini,
buka-buka katalog hanya liat produk- Debby mengomentari:
produknya saja, setelah Mba Fha bilang
kalau di katalog Oriflame ada logo yang Saya sebagai leader harus bisa memberikan
memastikan bahwa kertas yang digunakan perhatian yang sama terhadap semua down-
berasal dari hutan tanam kembali, saya baru line saya. Yah tidak gampang sih, karena
sadar oh iya ya. Wah Oriflame keren ya, mereka semua memiliki karakter yang
untuk urusan katalog saja oriflame gak berbeda-beda. Kadang ada yang responnya
main-main. Kalau menurut saya, mungkin baik, ada pula yang jutek. Udah di kasih
ini salah satu yang buat Oriflame tetap eksis support, perhatian ke jaringannya eh malah
sampai sekarang (Ayu, Konsultan 3%, 22 dianya yang gak tau diri. Tapi biar begitu,
Maret 2016) saya selalu berusaha untuk menunjukkan
bahwa saya adalah leader yang bertanggung
‘Fokus pada pelanggan’ menyangkut prinsip jawab (Debby, Director, 12 Mei 2016).
yang terkait dengan kepekaan konsultan Orif-
Prinsip lainnya adalah ‘kemampuan untuk
lame terhadap produk apa saja yang perlu di-
terus bertahan’ dan ini berkaitan dengan strategi
tawarkan kepada pelanggan berdasarkan ke-
bisnis untuk pertumbuhan jangka panjang dan
butuhan. Ciwi menggambarkan bagaimana dia
stabilitas yang berkelanjutan. Vebi menjelaskan:
merespon masalah yang dihadapi pelanggan
dengan menawarkan produk yang relevan. Oriflame suka kasih kejutan ke konsultan-
nya, selalu kasih promo-promo kece badai
Ketika menawarkan produk Oriflame, saya kalau menurut saya, dapat tas gratis lah.
selalu berupaya untuk mendengarkan apa Jadi sebagai konsultan, ini yang selalu buat
yang menjadi kebutuhan pelanggan. Misal- saya semakin semangat di bisnis ini, jadi
nya, pelanggan saya mengeluhkan wajah- kalau mau mengira-ngira saya yakin Orif-
nya yang berminyak, maka saya akan lame akan terus berkembang dan terus eksis
merekomendasikan produk oriflame, khusus dalam jangka panjang karena strategi bis-
untuk masalah kulit berminyak dan ber- nisnya yang unik (Vebi, Konsultan 9%, 2
dasarkan usia juga. Jadi gak langsung April 2016)
nyelonong tawarin, kan bagus kalau produk
yang saya tawarkan sesuai dengan ke- Berbagai promosi dan hadiah dari Oriflame
butuhannya, dengan begitu saya punya bagi konsultannya adalah bagian dari strategi
konsumen tetap (Ciwi, Manajer 18%, 23 Oriflame untuk membuat para konsultannya
April 2016). bertahan di bisnis ini karena meskipun bisnis ini
‘Perhatian terhadap downline’ berkaitan merupakan bisnis yang menjanjikan ’pendapatan
dengan orang-orang yang ada dalam jaringan, di- yang tak terbatas’. Hal ini tidak terjadi secara
mana seorang upline harus memberikan per- instan, tapi harus melalui proses yang didasarkan
hatian atau dukungan (support) yang signifikan pada nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
dalam memberikan dorongan dan pelatihan dan telah membudaya dalam organisasi bisnis
dalam hal pengembangan diri. Misalnya, du- Oriflame.
kungan dalam bentuk free catalogue buat pemula Mekanisme pengenalan budaya organisasi
yang belum memiliki uang untuk memulai bisnis perusahaan Oriflame dilakukan melalui beragam
ini. Dukungan bentuk lain dalam bentuk produk even (pertemuan dan training) yang dilaksanakan
(support product) yang digunakan untuk demo oleh perusahaan Oriflame sejak pertama kali
ketika prospek, misalnya produk untuk facial. seseorang bergabung. Even-even ini merupakan

44
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

proses pertukaran informasi dan pembelajaran Welcome Party adalah proses dimana kon-
untuk membantu konsultan dalam menapaki jen- sultan baru belajar menjadi ‘warga perusahaan’
jang karir, dalam bentuk pertemuan dan training agar memahami nilai-nilai TSP dan prinsip-
bagi para konsultan. Dengan mengikuti even- prinsip operasional bisnis Oriflame. Ini merupa-
even ini, konsultan Oriflame diharapkan dapat kan bagian awal dari pengembangan diri sebagai
menjalankan bisnisnya sesuai dengan nilai-nilai konsultan Oriflame.
dan norma-norma Oriflame. Even-even ini di- Wecome Party diikuti oleh training Step-
adakan oleh Area Manager di setiap cabang dan One, yang wajib diikuti oleh konsultan. Training
menjadi ritual bulanan, yang terdiri atas ini diadakan setiap bulan pada minggu kedua
Welcome Party, Step-One, Step-Two, Meet-Up setelah Welcome Party, yang intinya menjelas-
Team. kan kepada konsultan baru tentang product
Welcome Party—yang diadakan pada knowledge (pengetahuan tentang produk yang
minggu pertama setiap bulan—adalah acara rutin diperdagangkan), yakni produk perawatan kulit,
yang dibuat Oriflame dan dilaksanakan oleh produk tata rias, produk wewangian, produk pe-
manajemen setiap cabang untuk membantu kon- rawatan tubuh dan perlengkapan mandi, produk
sultan baru agar lebih ber semangat dalam men- minuman kesehatan serta produk kebutuhan tam-
jalankan bisnis Oriflame. Dalam even Welcome bahan yang menunjang kecantikan (seperti tas,
Party, konsultan baru belajar dari berbagai jam tangan, meski produk ini tidak sering mun-
testimoni konsultan Oriflame yang telah sukses cul di katalog Oriflame).
mengubah hidup mereka melalui bisnis Orif- Dalam menawarkan produk, konsultan
lame. Beberapa konsultan yang berhasil men- harus memiliki pengetahuan tentang produk yang
capai level manager, director dan level yang ditawarkan, kegunaan, bahan dasar dan kehalalan
lebih tinggi direkognisi dan diperkenalkan pada produk, sebagaimana diungkapkan oleh Juli
konsultan baru sebagai pembuktian bahwa bisnis berikut ini:
Oriflame adalah bisnis yang nyata, bukan se- Mau naik level berarti harus punya ilmu juga
kedar janji. kan, itulah sebabnya konsultan Orif-lame
Welcome Party merupakan even yang ber- harus ikut training step one karena disana
fungsi sebagai media sosialisasi nilai-nilai dasar, dijelaskan tentang produk-produk Oriflame.
prinsip-prinsip operasi Oriflame yang wajib Jadi saat menjual produk Orif-lame, sudah
punya pengetahuan duluan dan tidak bingung
diikuti oleh konsultan baru, yang terbagi atas
untuk merekomendasikan produk, kan se-
beberapa sesi, dari company profile, testimoni makin banyak produk yang terjual, semakin
leader yang sudah sukses, rekognisi (pemberian berpengaruh dengan poin saya kan. Oh iya
penghargaan untuk mereka yang di level mba, saya masih ingat salah satu ilmu yang
konsultan 0%-9%), hingga sesi yang berkaitan saya dapatkan setelah ikut training Step-One.
dengan nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip ope- Saya bisa tahu kalau parfum Oriflame
rasional Oriflame. Pentingnya Welcome Party ini dibedakan atas Eau De Toillete (EDT) dan
Eau De Parfume (EDP). Nah, Perbedaan dari
dijelaskan oleh Nisfha Khairah berikut ini:
kedua jenis ini adalah pada kandungan
Sebelum mereka masuk kesini [Oriflame], alkohol yang terdapat pada EDT dan EDP.
mereka masih banyak yang kurang paham Kalo EDT memiliki kandungan alhokol yang
mengenai Oriflame, nilai-nilai yang telah kita lebih banyak dari EDP. Oleh karenanya,
warisi hingga ke prinsip kerja yang harus kita ketahanan wangi pada EDT lebih cepat
lakukan. Olehnya itu manajemen berusaha hilang dibandingkan EDP (Juli, Manajer
membuat suatu acara yakni Welcome Party 15%, 13 April 2016).
ini, mereka akan lebih mengenal Oriflame
Juli menekankan pentingnya training Step-
lewat Welcome Party ini (Nisfha Khairah,
Pimpinan Cabang Oriflame Makassar, 3 One diikuti oleh konsultan baru agar dapat
Maret 2016). menguasai produk-produk Oriflame, sehingga
piawai saat merekomendasikan kepada pelang-
gan. Dalam kaitan dengan ini, Nisfha Khairah—

45
‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’: ….

pimpinan cabang Oriflame— menyatakan,


bahwa:
Pemaparan tentang produk-produk Oriflame
diikuti dengan penjelasana tentang cara
menjual produk oleh Area Manager Orif-
lame. ...sebelum mereka melakukan pen-
jualan kepada konsumen, para konsultan
kami perkenalkan mengenai prinsip-prinsip
dasar Oriflame sehingga mereka bisa me-
ngerti cara berjualan yang baik dan sesuai
dengan tempat mereka bekerja. Contohnya
seperti aku, baru berapa bulan di Makassar, Gambar 4. Sertifikat Halal dari MUI
[langsung tahu perbedaan antara] budaya
Training berikutnya adalah Step-Two se-
orang di Makassar dengan di Bali tempat
aku dulu sangat beda sehingga penting bagi bagai lanjutan dari training Step-One. Training
setiap karyawan dan konsultan memahami yang diadakan pada minggu ketiga setiap bulan-
niai-nilai yang kita punya di Oriflame nya ini menekankan pada bagaimana cara mem-
(Nisfha Khairah, Pimpinan Cabang Orif- bangun jaringan dan jenjang karir Oriflame. Lisa
lame Makassar, 3 Maret 2016). mengungkapkan sebagai berikut:
Nisfha Khairah juga menekankan penting- Untuk bisa mencapai level yang lebih ting-
nya memahami kultur lokal agar ketika menjual, gi, saya butuh jaringan yang banyak dan
mereka menyesuaikan diri dengan kultur setem- teratur, lewat training ini saya belajar
pat. Ria menanggapi penjulan produk terkait cara mengatur dan mengontrol jaringan saya
penjualan dengan menyatakan, bahwa: agar bisa segera mencapai level yang saya
targetkan. Saya tahu harus buka berapa kaki
Cara untuk menjual produk Oriflame adalah kebawah dan bisa lebih fokus kepada target
dengan menggunakan katalog Oriflame. karena meskipun punya anggota yang
Katalog Oriflame bisa menunjukkan produk banyak, tapi tidak bisa mengatur jaringan
Oriflame itu sendiri. Itu berarti semakin yah sama saja kan. Saat ini saya sudah
banyak katalog yang kita sebarkan, semakin berada di level SM [Senior Manager]. Ini
banyak pula keuntungan langsung yang kita karena saya bisa mengatur jaringan saya
peroleh dan semakin menambah poin yang sebaik mungkin (Lisa, Senior Manajer, 7
terkumpul. Jadi harus rajin-rajin ikut trai- Mei 2016)
ning Step-One supaya tau caranya menjual
(Ria, Manajer 12%, 12 Maret 2016). Lisa menyadari bahwa jaringan dan menga-
tur jaringan merupakan aspek yang signifikan
Juli dan Ria menyadari pentingnya training
dalam pencapaian target. Training Step-Two
Step-One, tidak saja terkait dengan wawasan ten-
mengantarkan Lisa ke level Senior Manager
tang produk dan bagaimana menjualnya, tetapi
karena ilmu yang ia diperoleh diaplikasikan
juga karena ini berhubungan dengan pendapatan.
dalam mencari dan mengatur jaringannya.
Untuk minuman kesehatan untuk kecantikan
Even-even ini (pertemuan dan training)
(seperti Nutrishake), pihak Oriflame telah
yang diadakan oleh manajemen Oriflame—Wel-
mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama
come Party, Step-One dan Step-Two—bertujuan
Indonesia (MUI). Ini membuat konsultan lebih
agar konsultan menguasai produk, belajar bagai-
percaya diri dalam menawarka produk dan
mana menjual produk, dan bagaimana mem-
pelanggan Oriflame tidak merasa ragu untuk
bangun jaringan untuk mencapai target-target
mengonumsi produk tersebut mengingat sertifi-
yang diinginkan.
kasi ini menjadi jaminan kehalalan produk di
Pertemuan selanjutnya disebut Meet-Up
Indonesia (lihat Gambar 4).
Team yang merupakan pertemuan yang di-
rancang oleh para upline untuk mempertemukan
seluruh jaringan mereka dalam suatu tempat,
seperti kantor Oriflame untuk merancang strategi

46
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

bisnis ke depan karena dalam satu jaringan bisnis untuk bergabung di bisnis ini. Success plan
Oriflame mereka bisa tidak saling mengenal. adalah jenjang karir yang terdapat dalam Orif-
Waktu pelaksanaan Meet-Up Team ditentukan lame, sebagai bentuk reward dari membimbing
oleh upline itu sendiri, yakni mereka yang dan menunjukkan kepada orang lain proses
memiliki level paling tinggi dalam jaringan ter- untuk meraih kesuksesan secara berjenjang.
sebut, dengan syarat tidak bersamaan dengan Banyak orang melihat peluang bisnis hanya
training yang diadakan oleh manajemen. Ochie, berharap untuk mendapatkan hasil instan.
salah seorang upline, mengemukakan: Keunikan Oriflame terletak pada proses, partum-
Meet-Up Team diadakan oleh saya sebagai buhan jangka panjang dan berkelanjutan, seba-
leader untuk mengembangkan jaringan saya gaimana dijelaskan oleh Ria berikut ini:
melalui Meet-Up Team ini, biasanya saya Sekarang banyak lho yang mengaku MLM
lakukan di kantor Oriflame guna memper- dengan iming-iming akan mendapatkan
temukan mereka yang terdapat dalam uang yang banyak dengan cara cepat, dapat
jaringan saya. Dalam pertemuan ini juga ini lah itu lah. Tapi kalau di Oriflame itu
saya selalu berusaha untuk menjelaskan beda, benar-benar harus berproses sampai
bahwa bisnis ini tidak akan berkembang dipantaskan mendapat reward-reward dari
tanpa sebuah kerjasama tim yang baik, coba Oriflame karena ini adalah bisnis jangka
bayangkan kalau anggota saya sekitaran panjang, bukan hanya untuk saat ini. Jadi
ratusan saja itu butuh waktu yang tidak tidak salah kalau Oriflame mengutamakan
cepat untuk membuat mereka saling me- pertumbuhan jangka panjang, kan bagus
mahami. Tapi, dari Meet-Up Team yang nantinya bisnisku bisa saya wariskan
berkelanjutan, mereka dapat saling menge- kepada anakku kelak (Ria, Manajer 12 %,
nal dan saling membantu karena bisnis ini 12 Maret 2016).
adalah bisnis jaringan (Ochie, Diamond
Director, 16 Mei 2016). Proses berkaitan dengan success plan, dan
jenjang karir ini menentukan berapa besar
Meet-Up Team tidak saja berfungsi sebagai
pendapatan yang akan diperoleh seorang konsul-
ajang pengembangan jaringan, tapi juga sebagai
tan setiap bulannya. Dalam success plan
sarana interaksi dan komunikasi sesama anggota
Oriflame, ada 20 (dua puluh) tingkatan jenjang
jaringan, baik konsultan baru maupun konsultan
karir seperti yang terlihat dalam Gambar 1,
lama. Para konsultan dan leader dalam satu ja-
berikut ini:
ringan merasa bahwa Meet-Up Team merupakan
ajang saling berbagi terkait kebutuhan bisnis me-
reka. Dengan kata lain, ini sebagai ajang curhat-
curhat downline.
Jika konsultan dan leader berhasil mengap-
likasikan ke jaringan mereka mengenai nilai-nilai
dasar TSP (togetherness, spirit and passion),
prinsip-prinsip operasional dan mengikuti even
four-in-one ini, maka jaringan tersebut akan se-
makin kuat, melahirkan leaders baru, dan me-
ngantarkan konsultan menapaki karir Oriflame.
Bagaimana seorang konsultan menapaki jenjang
karir Oriflame harus merujuk pada success plan
Oriflame, sebagaimana yang akan didiskusikan
pada section berikut ini.
Success Plan Oriflame dan TRB
Semua konsultan Oriflame memiliki kesem-
patan yang sama untuk mendapatkan pendapatan
yang tak terbatas dengan mengajak orang lain Gambar 1. Success Plan Oriflame

47
‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’: ….

Upline bekerjasama dengan downline untuk dan digunakan sebagai acuan untuk menapaki
naik level dengan menerapkan sistem Sarpio jenjang karir Oriflame. Misalnya, untuk kenaikan
(Sales and Recruitment Process in Oriflame) level berdasarkan poin group dari 0% ke 3%,
yang merupakan sistem yang dirumuskan Orif- seorang konsultan harus mengumpulkan 199
lame untuk membantu konsultan berkembang bonus poin.
lebih cepat secara sistematis menurut level kon- Poin juga dapat diperoleh dengan mengalih-
sultan yang bersangkutan. Dalam Sarpio ada kan kebutuhan bulanan di Oriflame seperti par-
pembagian kerja yang jelas, yakni level 3%-9% fum, sabun mandi, pasta gigi dan lainnya, yang
bertugas untuk menunjukkan katalog, mengun- tidak hanya mendapatkan harga anggota, tapi
dang orang baru serta menghadiri training- juga mendapatkan poin. Untuk kenaikan level
training yang diadakan oleh manajemen (yang berdasarkan poin pribadi dari 3% ke 18%,
akan dijelaskan kemudian); sedangkan upline misalnya, seorang konsultan harus mengumpul-
bertugas untuk merekrut orang baru yang ber- kan 100 poin pribadi. Untuk seorang manajer,
hasil diajak oleh downline dan kembali melatih harus mengumpulkan 150 poin pribadi. Untuk
serta menyusun target yang akan dicapai. Upline level Senior Manager dan di atasnya, seorang
akan membina downline untuk menguasai web- konsultan harus mengumpulkan 200 poin
site Oriflame (V4) dimana konsultan dapat me- pribadi.
lihat semua informasi bisnisnya (jaringan, bonus Poin tersebut hanya dihitung selama se-
poin, stok kosong, order produk dll.). Bloch bulan. Pada bulan berikutnya, konsultan kembali
(2006) mengklaim bahwa penjual yang benar- mengumpulkan poin lagi dari awal dan meren-
benar bertekad untuk menghasilkan uang dalam canakan atau melanjutkan target untuk menuju
bisnis ini memang berhasil, tapi kebanyakan di- ke level selanjutnya, dan ini berkaitan dengan
antara mereka tidak demikian. Namun, menurut jumlah pendapatan yang akan diperoleh. Juli—
Ochie, Diamond Director Oriflame Makassar, manajer 15%—mengungkapkan, bahwa ‘poin
ketidakberhasilan itu karena konsultan tidak adalah amunisi saya di Oriflame. Semakin
mengaplikasikan TRB secara konsisten dan sis- banyak poin yang bisa saya kumpulkan tiap
tematis. bulannya, baik poin pribadi maupun poin group,
Untuk menapaki success plan Oriflame itu berarti penghasilan saya juga akan mening-
secara konsisten dan sistematis, seorang konsul- kat’ (Juli, 25 tahun, 13 April 2016). Artinya,
tan harus menutup poin (tupo), merekrut (rekrut) poin memegang peranan penting dalam kaitan
dan membina jaringannya (bina) (TRB), yang dengan pendapatan, dan berpengaruh signifikan
akan dijelaskan berikut ini: dengan penjenjangan karir konsultan.
Tutup poin (tupo) berkaitan dengan jenis
Tutup poin
keanggotaan dalam Oriflame. Keanggotaan Orif-
Poin (business point) terbagi atas dua, yaitu
lame terdiri atas tiga tipe: pertama, anggota Orif-
poin pribadi (Personal Business Point) dan poin
lame pemakai (user), dimana upline-nya tidak
group (Group Business Point). Untuk mencapai
berkewajiban mengingatkan untuk melakukan
level 0%, Diamond President Director sangat
tupo; kedua, anggota penjual (seller), yakni ang-
ditentukan dengan bonus poin (BP). Mengapa
gota yang tidak mau membangun jaringan, biasa-
poin? Ini karena setiap produk Oriflame masing-
nya karena, misalnya, malas merekrut, tapi ingin
masing memiliki poin. Jadi semakin banyak
berbelanja produk Oriflame untuk mendapatkan
produk Oriflame yang diorder, maka semakin
keuntungan langsung dengan harga anggota; ke-
banyak pula poin yang dikumpulkan.
tiga, anggota pebisnis, dimana upline bertugas
Untuk mencapai jenjang karir tertentu di
selalu mengingatkan yang bersangkutan dengan
Oriflame, seorang konsultan harus mengumpul-
kewajiban tupo-nya dan jika ia tidak mendup-
kan poin dari penjualan produk Oriflame melalui
likasi apa yang dijalankan oleh upline-nya, maka
katalog secara individu maupun group dalam
ia harus membeli produk Oriflame untuk meme-
sebulan. Setiap produk Oriflame memiliki BP
nuhi tupo. Intinya, seorang konsultan harus me-

48
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

nanamkan sistem dengan slogan: show (menun- tercapai, maka yang bersangkutan tidak men-
jukkan katalog), invite (mengundang orang ber- dapatkan produk gratis selamat datang (free
gabung), dan attend (menghadiri berbagai even products of Welcome Program).
terkait). WP 1-3 sendiri terdiri atas dua jenis, yakni
Sebagai illustrasi, untuk tutup poin 100, WP-reguler dan WP-promo, dan produk gratis
seorang konsultan, misalnya, mempunyai orde- tersebut bervariasi tergantung pada jenis WP-nya
ran parfum (40 BP), sabun mandi (5 BP), hand & dan promo pada bulan berjalan. Jika produk
body lotion (10 BP), Nutrishake/minuman kese- gratis WP promo itu bebas memilih produk apa
hatan (45 BP) poin tersebut diakumulasikan saja sepanjang harganya tidak lebih dari batasan
hingga mencukupi 100 poin pribadi. harga yang telah ditentukan berdasarkan tipe
Tutup poin 100 atau 200 adalah kewajiban bulanannya (WP-1, WP-2, WP-3), dan harga
dalam menjalankan bisnis Oriflame yang harus patokannya adalah harga normal, bukan harga
dipenuhi agar gaji dapat dibayarkan. Bagi se- promo, sebagaimana yang dijabarkan pada Tabel
orang konsultan baru berpeluang untuk men- 4. Pada prakteknya, tidak ada harga yang persis
dapatkan Welcome Program 1-3 (WP 1-3), yaitu sama, sehingga konsultan seringkali harus
program bagi seorang konsultan baru untuk men- menambah meski seringkali tidak lebih dari
dapatkan 3 produk gratis selama 3 bulan ber- Rp20.000,-.
turut-turut (WP-1, WP-2 dan WP-3) sejak sese-
orang ikut menjadi anggota Oriflame dengan
syarat tupo 100 tiap bulannya. Jika hal ini tidak

Tabel 4. Welcome Program 1-3 (WP 1-3)


No. Jenis WP Tipe bulanan Produk Gratis Harga Katalog
1. WP-reguler WP-1 Memilih di katalog Rp119.000,-
WP-2 Memilih di katalog Rp149.000,-
WP-3 Memilih di katalog Rp179.000,-
2. WP-promo WP-1 Parfum Rp249.000,-
WP-2 Dompet Rp349.000,-
WP-3 Jam tangan Rp449.000,-

Jika seorang konsultan tetap konsisten ingin mencapai level Senior President Director,
mengerjakan bisnis Oriflame, maka bukan hal maka syaratnya tidak hanya memiliki SO dalam
yang mustahil untuk mencapai jenjang karir ter- jaringannya, tetapi juga wajib membantu SO ter-
tinggi. Untuk mencapai level Director, seorang sebut mencapai level Diamond Director. Misal-
konsultan harus menjadi seorang Senior Mana- nya, level Senior President Director harus memi-
ger sebanyak 6 kali berturut-turut/tidak selama liki 24SO, dimana 6 di antaranya harus menjadi
periode 12 bulan, maka konsultan berhak untuk Diamond Director begitu seterusnya. Semakin
mendapatkan cash award director senilai tinggi level seorang konsultan, semakin banyak
Rp7.000.000,-. pula tanggung jawab yang harus dikerjakan ter-
Selanjutnya, jika konsultan ingin mencapai hadap jaringan dan semakin bertambah pen-
level berikutnya, maka ia wajib untuk memiliki dapatan konsultan tersebut. Proses (level, bonus
Split Out (SO), yaitu downline dalam satu poin/split out pendapatan dan cash award) untuk
jaringan yang mencapai level senior manager. mencapai level konsultan sampai dengan level
Misalnya, jika seorang konsultan ingin mencapai Diamond President Director dapat dilihat pada
level senior director, maka ia harus memiliki Tabel 5 berikut ini:
1SO, dan seterusnya. Jika seorang konsultan



49
‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’: ….


Tabel 5. Jenjang Karir Oriflame
Level BP/SO Pendapatan rata-rata/bulan Cash Award
Diamond President Director 24 SO* (24 Diamond Rp564.000.000 Rp7.000.000.000
Director)
Saphhire President Director 24 SO (18 Diamond Rp457.000.000 Rp2.800.000.000
Director)
Gold President Director 24 SO (12 Diamond Rp371.000.000 Rp2.100.000.000
Director)
Senior President Director 24 SO (6 Diamond Rp300.000.000 Rp1.400.000.000
Director)
President Director 24 SO Rp240.000.000 Rp1.400.000.000
Diamond Executive Director 21 SO Rp196.000.000 Rp294.000.000
Saphhire Executive Director 18 SO Rp150.000.000 Rp252.000.000
Gold Executive Director 15 SO Rp120.000.000 Rp210.000.000
Executive Director 12 SO Rp88.000.000 Rp168.000.000
Double Diamond Director 10 SO Rp60.000.000 Rp70.000.000
Senior Diamond Director 8 SO Rp50.000.000 Rp56.000.000
Diamond Director 6 SO Rp38.000.000 Rp42.000.000
Sapphire Director 4 SO Rp20.000.000 Rp28.000.000
Senior Gold Director 3 SO Rp15.000.000 Rp21.000.000
Gold Director 2 SO Rp10.000.000 Rp14.000.000
Senior Director 1 SO Rp8.000.000 Rp10.000.000
Director SM** 6 Kali Rp6.000.000 Rp7.000.000
Senior Manager 10.000 BP*** Rp4.000.000 -
Manager 18% 6.600 BP Rp3.000.000 -
Manager 15% 4.000 BP Rp1.500.000 -
Manager 12% 2.400 BP Rp900.000 -
Consultant 9% 1.200 BP Rp500.000 -
Consultant 6% 600 BP Rp200.000 -
Consultant 3% 200 BP Rp50.000 -
Consultant 0% 199 BP 0 -
* SO: Split Out, ** SM: Senior Manager, *** BP: Bonus Point
Sumber: Consultant Manual Oriflame
Perekrutan dapat dilakukan secara online
Rekrut
maupun offline. Secara online, konsultan dapat
Tingginya standar poin yang ditentukan
memanfaatkan media sosial, seperti facebook,
oleh Oriflame membuat konsultan tidak dapat
path, line, instagram, dll, yang dimulai dengan
bekerja sendiri, melainkan harus berusaha mem-
mengirimkan pesan kepada calon prospek ten-
bangun jaringan guna menopang poin untuk
tang peluang bisnis Oriflame, jenjang karir serta
mencapai level tertentu dan untuk tujuan ter-
produk Oriflame. Secara offline, penawaran
sebut, seorang konsultan harus merekrut anggota
bisnis Oriflame dapat dilakukan kepada siapa
baru, atau ‘network marketing’ [Paul and
saja yang ditemui setiap harinya, baik di ling-
Yelkurm (2008:1) dan Muncy (2004:1)]. Perek-
kungan sekitar rumah, kampus, kantor, mall,
rutan dapat dimulai dari orang-orang terdekat
kafe, angkutan umum, dll. Dalam konteks ini,
seperti keluarga, teman kuliah, teman kantor dan
oleh karena konsultan berhadapan langsung
seterusnya. Jika seorang konsultan ingin men-
dengan calon prospek, mental konsultan diuji
capai level yang lebih tinggi, maka konsultan
dan perasaan terikut-ikut (baper). Baik yang
harus konsisten untuk merekrut setiap hari
direkrut secara online, maupun secara offline,
dengan target sesuai dengan apa yang ingin
biasanya perekrutan diawali dengan orang yang
dicapainya. Perekrutan dijadikan sebagai bagian
dikenal sampai yang baru dikenalkan atau baru
dari ‘gaya hidup’ konsultan.

50
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

berkenalan. Misalnya, jika yang diajak untuk kesuksesan upline adalah kesuksesan downline.
bergabung adalah mahasiswa, maka cara untuk Dalam konteks ini, Juli memahami dan mengap-
membuat mereka tertarik adalah dengan mem- likasikan nilai togetherness dalam membina
perkenalkan slogan ‘kuliah sambil bisnis’. Jika downline-nya di bisnis Oriflame. Namun dalam
calon prospek adalah orang yang suka ber- perjalanan bisnis ini, tidak semua berjalan mulus,
dandan, maka pertanyaan jitu untuk mengajak- seperti yang dikeluhkan oleh Ciwi berikut ini:
nya adalah ‘pakai kosmetik apa?’, ‘maukah men- Sekarang kan saya masih berada di level
coba produk Oriflame?’ Siapapun yang diajak manajer dan saya masih sangat butuh bim-
untuk bergabung, semuanya akan diikuti dengan bingan dari upline saya, masalahnya upline
penjelasan tentang keuntungan dan produk gratis saya tidak mau membina saya lagi seakan-
yang diperoleh, apakah ingin menjadi anggota akan lepas tangan gitu, lari dari tanggung
jawab. Awalnya tiap ada acara-acara Orif-
pemakai (user) atau anggota bisnis, dll. Ini biasa-
lame saya selalu diinfokan, trus kalau ada
nya diakhiri dengan membuat calon prospek promo terbaru pasti saya ditelfon ataupun
menjadi penasaran. BBM. Sekarang hilang tanpa ada berita.
Dalam mengerjakan bisnis Oriflame pasang Kadang sih, kami secara tidak sengaja ke-
surut seringkali terjadi, seperti downline yang temu di kantor Oriflame, tapi saya milih cuek
moody, tiba-tiba tidak fokus atau pindah ke aja, abis saya jengkel sih mba, jengkel
bisnis lain. Tapi itu bagian dari tantangan dalam banget. Dianya yang rekrut saya eh dia juga
yang abaikan saya (Ciwi, Manajer 18%, 23
berbisnis Oriflame. Jadi konsultan harus terus-
April 2016).
menerus merekrut orang baru sampai mendapat-
kan orang yang memiliki visi dan misi yang Ini menunjukkan pentingnya harmonisasi
serupa yang dibina untuk mencapai level yang antara konsultan dan downline. Meskipun Orif-
lebih tinggi. lame tidak memberikan sanksi kepada konsultan
yang mengabaikan jaringannya, ketidakhar-
Bina monisan antara upline dan downline akan ber-
Membina jaringan adalah aspek ketiga yang pengaruh terhadap capaian bagi keduanya.
harus dilakukan konsultan jika ingin menapaki Oriflame juga tidak pernah memaksa kon-
jenjang karir di Oriflame. Pembinaan dilakukan sultannya untuk mencapai level tertentu dengan
tidak sekedar melalui four-in-one even (perte- jangka waktu tertentu, sehingga tidak ada sanksi
muan dan training) yang diadakan oleh mana- jika tidak dapat mencapai level tertentu karena
jemen Oriflame, tapi juga melalui strategi indivi- bisnis Oriflame adalah ‘bisnis konsultan itu
dual (seperti memberi kejutan-kejutan kepada sendiri’. Artinya, seorang konsultan yang menen-
downline pada momen-momen tertentu). Juli tukan level mana yang ingin dicapai, yang juga
menjelaskan: diistilahkan sebagai ‘independent contractors
Bagi saya anggota yang ada dalam jaringanku and not employees’ (Vander Nat and Keep 2012)
itu adalah amanah. Mereka juga harus me- atau ‘independent distributors’ (Arya dan Arya
rasakan apa yang sudah saya peroleh lewat 2014). Oriflame hanya memberikan pelatihan
bisnis Oriflame. Jadi saya sebagai upline
yang menunjang konsultan untuk mencapai
wajib untuk menyukseskan mereka dengan
memberikan perhatian dan membina jaringan jenjang karir Oriflame. Namun, konsultanlah
mereka juga. Kadang saya membuat kejutan yang menentukan target pencapaian sendiri.
kecil-kecilan kalau ada anggota saya yang Oleh karenanya, jika ingin mencapai kesuk-
ulang tahun, ini adalah salah satu cara saya sesan dalam berbisnis Oriflame, seorang konsul-
memberikan perhatian, sehingga mereka se- tan harus mengaplikasikan ketiganya, yaitu
makin semangat mengerjakan bisnis Oriflame ‘menutup poin, merekrut dan membin’ secara
karena mereka merasa diperhatikan (Juli,
konsisten.
Manajer 15%, 13 April 2016).
Juli menyadari pentingnya hubungan baik Kesimpulan
antara upline dan downline karena menurutnya Multi Level marketing (MLM) adalah se-
buah strategi bisnis yang mengombinasikan

51
‘Bisnis Oriflame, Bisnis Konsultan Itu Sendiri’: ….

antara penjualan dengan distribusi berjaring dan pada level mana jenjang yang akan dicapai
pelayanan secara langsung terhadap pelanggan. tergantung pada konsultan itu sendiri dalam
MLM Oriflame memiliki nilai-nilai dasar yakni mengoperasionalkan TRB—berapa poin yang
togetherness, spirit, passion (TSP) dalam kaitan- dikumpulkan (tutup poin), berapa banyak
nya dengan budaya organisasi sebagai sistem downline yang direkrut (rekrut), dan bagaimana
nilai yang dijadikan pedoman bagi konsultan upline membina jaringannya (bina)—karena
dalam menjalankan bisnis Oriflame. ‘bisnis Oriflame adalah bisnis konsultan itu
Nilai-nilai ini diterapkan dalam organisasi sendiri’.
kerja yang diperkenalkan dan disosialisasikan Asumsi teoritis yang diperkuat bahwa nilai-
melalui four-in-one events, yang diawali dengan nilai dasar dan prinsip-prinsip yang menjadi
Welcome Party, diselingi dengan dua training norma prilaku dalam mewujudkan mimpi me-
(Step-One dan Step-Two) dan diakhiri dengan rupakan share culture yang tumbuh dan ber-
Meet-Up Team. Even four-in-one ini merupakan kembang dalam organisasi. Namun, kemampuan
ajang memperkenalkan nilai-nilai dasar (TSP) para konsultan dalam mengembangkan karakter
dan norma Oriflame (five-in-one prinsip opera- budaya yang dibawa dari keluarga/komunitas/
sional, success plan melalui TRB) yang dilaksa- etnis dasar konsultan tidak muncul sebagai
nakan oleh Area Manager. Welcome Party ber- keunikan yang diterapkan oleh masing-masing
tujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai dasar konsultan.
Oriflame (togetherness, spirit and passion) dan
Daftar Pustaka
prinsip-prinsip operasional (sederhana dan
Arya, Kush dan Arya, Madhu. 2014. ‘Multilevel
efisiensi biaya, menghargai lingkungan, fokus Marketing (Mlm)’, International Journal of
pada pelanggan, perhatian terhadap downlines, Management and Commerce Innovations,
dan kemampuan untuk bertahan); Training Step- 2(1):99-102, April-September,
One bertujuan untuk memperkenalkan produk www.research-publish.com, diakses tanggal
Oriflame (product knowledge) dan cara mema- 11 October 2016.
sarkannya (ways of selling); Training Step-Two, Bloch, Brian. 2006. Multilevel Marketing:
yang merupakan kelanjutan dari Training Step- ‘What’s the Catch?’, Journal of Consumer
Marketing, 13(4):18-26.
One, bertujuan untuk mengembangkan jaringan
dan jenjang karir Oriflame yang didasarkan pada Kukerjadirumah.com,http://kukerjadirumah.com/
apa-itu-oriflame-tentang-bisnis-dan-
success plan; dan Meet-Up Team merupakan
perusahaan/diakses tanggal 10 November
pertemuan untuk menyusun strategi bisnis masa 2016.
depan. Latif, Abdul. 2009. Pendidikan Berbasis Nilai
Dalam menjalankan bisnis Oriflame, semua Kemanusiaan. Bandung: Refika.
konsultan (upline maupun downline) adalah Matuh, Rosyita. 2010. Menabur Jaringan
mitra kerja, sehingga tidak ada atasan (yang Menuai Keuntungan: Study Kasus Jejaring
membawahi) dan bawahan (yang dibawahi) dan Bisnis Oriflame Di Kota Makassar.Skripsi,
semua bekerja sebagai sebuah sistem yang kom- Departemen Antropologi, Fisip-Universitas
plementer, sehingga keberhasilan yang satu me- Hasanuddin, Makassar.
rupakan keberhasilan yang lain dalam jaringan Morrill, C. 2008. ‘Culture and Organizational
masing-masing. Theory’, the ANNALS of the American
Academy of Political and Social Science,
Bisnis Oriflame adalah bisnis berproses,
619(1):15-40.
berjaring, dan berbasis self-control. ‘Berproses’
Muncy, James A. 2004. ‘Ethical Issues in
karena ada penjenjangannya (success plan) yang
Multilevel Marketing: Is It a Legitimate
harus dilalui oleh seorang konsultan. ‘Berjaring’ Business or Just Another Pyramid
karena harus merekrut, membina, dan melahir- Scheme?’, Marketing Education Review,
kan leaders baru karena setiap konsultan adalah Fall, 14(3):47-53.
bagian dari jaringannya dan sebaliknya. ‘Self- Munsi, Hardianti. 2013. Budaya Organisasi:
control’ karena berapa banyak pendapatan dan Suatu Studi Etnografi Bank. Skripsi,

52
Jurnal Etnosia. Vol. 01. No. 02. Desember 2016

Departemen Antropologi, Fisip-Universitas


Hasanuddin, Makassar.
Newsletter Oriflame. 2016. Bussiness & Beauty.
Edisi Januari-Maret.
Keep Up with Oriflame Cosmetics,
https://www.linkedin.com/company/oriflam
e,
diakses tanggal 11 Oktober 2016.
Paul, Herbig dan Yelkurm, Rama. 2008. ‘A
Review of the MLM Phenomenon’, Journal
of Marketing Channels, 6(1),
http://dx.doi.org/10.1300/j049v06n01_02,
diakses tanggal 11 September 2016.
Riani, Asri L. 2011. Budaya Organisasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Robbin. Stephen P. 1994. Teori Organisasi.
Jakarta: Arcan.
Sinaga, Prima S.N. 2009. Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Sumatra Utara.Skripsi, Departemen Ilmu
Administrasi Negara, Fisip-Universitas
Sumatra Utara, Medan.
Taylor dan Bodgan, 1984. Pengantar Penelitian
Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Vander Nat, P.J. dan Keep, W.W. 2012.
‘Marketing Fraud: An Approach for
Differentiating Multilevel Marketing from
Pyramid Schemes’, Journal of Public Policy
and Marketing, 21(1):139-151.
Wibowo. 2011. Budaya Organisasi: Sebuah
Kebutuhan Untuk meningkatkan Kinerja
Jangka Panjang. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Wines, W. A., & Hamilton, J. B. 2009. ‘On
Changing Organizational Cultures by
Injecting New Ideologies: The Power of
Stories’, Journal of Business Ethics,
89(3):433-447.

53

Anda mungkin juga menyukai