PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
MSDM adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur sumber daya yang
dimiliki oleh individu dapat digunakan secara maksimal sehingga tujuan (goal)
manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian
sosiologi, dll.
sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang
dan tipe (kualitas) yang tepat. MSDM membicarakan potensi besar tenaga kerja
1
dimanfaatkan sebaik mungkin melalui sinergi dengan lingkungan. Tidak bisa
sebagai berikut:
o Fungsi Kompensasi, yaitu pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung
berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa yang
perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan
saling menguntungkan.
fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.
Kesehatan Kerja.
2
perubahan teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki
bisnis, akibat informasi yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari MSDM
organisasi dan pemusatan perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan
B. Rumusan Masalah
Beranjak dari latar belakang di atas maka rumusan atau batasan masalah
perusahaan ?
Tujuan dari pada pembuatan Makalah ini adalah untuk mengetahui tentang
Manfaat yang kita peroleh adalah dapat memahami dan menerapakan dalam
3
BAB II
PEMBAHASAN
merupakan satu hambatan bagi tenaga kerja yang memiliki produktivitas kerja dan
kepuasan kerja tinggi yang berakibat pada para pekerja cenderung untuk berhenti
pada bulan-bulan pertama pekerjaan mereka. Keadaan seperti ini cukup banyak
1. Mengurangi Ketidaksesuaian
psikologis antara harapan pendatang baru dengan kenyataan yang ada. Perbedaan
ketidaksesuaian itu terlalu tinggi, orang-orang akan bertindak. Bagi pekerja baru
rekrutmen dan seleksi, biaya yang terkait dengan administrasi pekerja baru pada
departemen SDM, pembuatan payroll (gaji) pada catatan akuntasi, biaya pelatihan
dan alat pengaman, akan hilang begitu pekerja baru itu berhenti.
4
keinginan karyawan. Jika hal itu terjadi, baik karyawan maupun perusahaan akan
diuntungkan.
A. Pengenalan (Orientasi)
terhadap organisasi, penyediaan landassan bagi karyawan baru agar mulai berfungsi
secara efektif dan menyenangkan pada pekerjaan yang baru. Orientasi meliputi
orang-orangnya.
o Sejarah organisasi
formal.
5
Program the quality from the start menggambarkan beberapa dimensi
manajer dari karyawan baru tersebut. Tidak hanya untuk memulai hubungan saja,
untuk isi program. Ketiga, dari sisi pandangan sistem, survei tindak lanjut
memberikan
sumber daya manusia dan penyelian. Program orientasi “dua tingkat” digunakan
karena isu-isu yang dicakup dalam orientasi masuk dalam dua kategori luas: topik-
topik umum yang penting bagi sebagian besar karyawan baru dan isu-isu spesifik
berkaitan dengan pekerjaan yang hanya penting bagi para pemegang jabatan
tertentu saja.
program orientasi :
a. Sejarah perusahaan
b. Organisasi perusahaan
f. Masa percobaan
6
g. Lini produk atau jasa yang ditawarkan
j. Peraturan-peraturan disipliner
c. Jam-jam istirahat
e. Konseling
f. Tunjangan-tunjangan asuransi
g. Program asuransi
i. Program rehabilitasi
3. Perkenalan-Perkenalan
a. Dengan penyelia
4. Tugas-Tugas Pekerjaan
a. Lokasi pekerjaan
b. Tugas-tugas pekerjaan
7
c. Persyaratan –persyaratan keselamatan kerja
d. Tinjauan pekerjaan
Bagian terlemah pada hampir seluruh program orientasi adalah pada level
penyelia. Walaupun departemen SDM telah menyusun program yang efektif dan
dilakukan oleh penyelia yang terlatih, tetap saja ada penyelia yang merasa tidak
tampak penting yang dapat dijelaskan kepada pendatang baru. Untuk mengatasi hal
ini, departemen SDM dapat menyusun daftar tentang hal-hal yang harus dijelaskan
kepada karyawan baru dengan berfokus pada perkenalan dan tugas-tugas pekerjaan.
Tambahan yang berguna bagi pengenalan ini dapat berupa penugasan kepada
Sistem ini disebut sistem rekan sekerja atau buddy system. Interaksi sosial ini
kesempatan untuk menjalin hubungan baik dengan karyawan baru sebelum mereka
8
Departemen SDM dan para penyelia bertanggung jawab untuk menjamin
o Diberikan tugas yang sejak awal telah diduga pasti akan gagal dilaksanakan
o Dipaksa mengisi kesenjangan informasi antara orientasi yang terlalu luas dari
belajar lebih baik. Pengaburan masalah oleh rekan sekerja atau kritikan dari
penyelia dapat diatasi karena karyawan yang dapat mengikuti masa orientasi
dengan baik mempunyai harapan kerja yang lebih realistik. Hasilnya adalah bahwa
lebih kecil dari penyelia dan rekan sekerja, kinerjanya lebih baik, dan lebih kecil
dibutuhkan karyawan baru karena mereka sering tidak dapat mengingat apa-apa
9
Departemen SDM menanggulanginya dengan rapat tidak resmi atau
Daftar checklist juga memberikan umpan balik untuk membantu departemen SDM
mengidentifikasi bagian- bagian dari program pengenalan yang dinilai cukup baik.
Meskipun daftar checklist dapat berjalan efektif, pertemuan langsung (face to face)
3. Implikasi Internasional
si karyawan (bila karyawan itu membawa istri atau suami). Kalau tidak, mungkin
saja tekanan dari keluarga dapat mendorong permintaan untuk kembali ke negara
asal. Semua ini berlaku bagi karyawan yang akan ditugaskan ataupun akan
kembali ke negara asal. Faktor tindak lanjut yang baik dan supervisor dapat
10
B. Penempatan
kerja tertentu, hal ini khusus terjadi pada karyawan baru. Kepada karyawan lama
yang telah menduduki jabatan atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi penempatan
karyawan dalam arti mempertahankan pada posisinya atau memindahkan pada posisi
yang lain.
Penempatan staffing terdiri dari dua cara: (1) karyawan baru dari luar
perusahaan dan (2) penugasan di tempat yang baru bagi karyawan lama yang disebut
karyawan di masa datang. Peranan departemen SDM adalah memberi nasihat kepada
manajer lini tentang kebijakan perusahaan dan memberikan konseling kepada para
karyawan.
Dalam alur ini, terdapat tiga jenis penting dari penempatan, yaitu promosi,
1. Promosi
pekerjaan ke pekerjaan yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab, dan
system), atau usaha dan prestasinya di masa lampau, maka akan muncul dua
permasalahan.
11
Pertama, yaitu ketika pembuatan keputusan dapat membedakan antara
karyawan yang kuat dan yang lemah secara objektif. Kalau sistem merit
Peter Principle atau Prinsip Peter, yang menyatakan bahwa secara hierarki
tidak selalu benar, prinsip tersebut menyatakan bahwa baiknya kinerja seseorang
pada bidang tertentu belum tentu baik juga pada bidang kerja yang lainnya.
Ada juga model promosi Sistem Senioritas. Dalam beberapa hal, pada
umumnya pekerja senior akan dipromosikan terlebih dahulu. Maksud senior disini
adalah pekerja yang mempunyai masa kerja paling lama di perusahaan tersebut.
Kelebihan pendekatan ini adalah adanya prinsip objektif. Karyawan yang akan
Promosi sistem senioritas biasanya dibatasi pada pekerja yang digaji berdasarkan
jam kerja.
tugas ke bidang tugas lainnya yang tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji,
12
career families atau keluarga di mana suami dan istri adalah meminta berhenti
beberapa cara. Para profesional di bidang SDM sering bergabung dengan jaringan
Masyarakat” setempat. Hubungan kerja sama ini dapat digunakan untuk mencari
lapangan kerja bagi suami atau istri karyawan yang dipindahkan ke suatu kota.
posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah tingkatannya, baik tingkat gaji,
menimbulkan hasil yang positif bagi seorang karyawan. Biasanya hal tersebut
terjadi karena masalah kedisiplinan, karyawan didemosi karena kinerja yang tidak
baik, atau karena ketidaktaatan terhadap disiplin kerja seperti terlalu sering absen.
ditempatkan pada level tanggung jawab yang lebih rendah. Tetapi pada
kenyataannya, demosi justru menimbulkan segi negatif bagi moral karyawan, yaitu
patah semangat, karyawan tersebut tidak terlalu produktif lagi, dan makin jelek
loyalitasnya.
13
3. Job-Posting Programs
baik surat kabar biasa maupun elektronik. Tujuan program job posting ini adalah
untuk memberikan dorongan bagi karyawan yang mencari promosi dan transfer
dengan kepentingan karyawan. Tidak semua jabatan dapat melalui job posting ini,
biasanya hanya bagi jabatan level bawah yang bersifat klerikal, teknis, dan posisi
supervisor.
Terdapat tiga hal yang mendasari keputusan penempatan bagi, SDM yaitu
a. Efektivitas
14
mengurangi kekacauan, keputusan promosi dan transfer harus dibuat sesuai
b. Tuntutan Hukum
Selama ini hubungan kerja yang tidak didasarkan pada kontrak resmi
Larangan lain dapat diterapkan sesuai dengan keadaan dan hukum lokal.
tersebut tidak ada konsekuensi negatif bagi pekerja. Tetapi transfer, demosi dan
pemutusan kerja yang sifatnya tidak sekurela harus dilakukan sesuai dengan
sekolah menberikan perawatan dan kesehatan atas biaya sekolah bagi matan
bernilai, maka uang yang di tanam dalam rekrutmen seleksi, pengenalan dan
15
pelatihan tidak hilang. Uang juga dapat di hemat dengan mengurangi keperluan
kependidikkan baru ke dalam suatu sekolah dan kesempatam promosi untuk hal ini
C. Pemberhentian
individu dan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau pekerja.
Pemberhentian kerja dapat didorong oleh alasan disiplin, ekonomi, bisnis, atau
alasan pribadi.
seorang karyawan melahirkan, merawat pasangan, anak, atau orang tua yang sakit,
atau pun menderita penyakit parah, yang menyebabkan tidak mampu bekerja,
yang berlaku.
2. Pengurangan
diri, pensiun, atau kematian. Pengunduran diri ini dilakukan dari pihak pekerja
16
sendiri, bukan dari perusahaan. Alasan utama attrisi ini adalah pengunduran diri
dini yang mendorong karyawan untuk pensiun sebelum usia pensiun normal yang
promosi yang berantai pada beberapa lapis pekerja yunior. Disamping itu, pekerja
senior merupakan pekerja yang dibayar tinggi, sehingga ketika mereka pensiun
yang ditawarkan perusahaan kepada karyawan karena alasan bisnis dan ekonomis.
perawatan kesehatan atas biaya perusahaan bagi mantan karyawan. Biaya ini
diberikan bagi karyawan yang berhenti atas alasan apa pun. Kegagalan memenuhi
4. Pencegahan Separasi
supervisi yang bermutu tinggi, dan kesempatan untuk tumbuh bagi setiap
aktivitas lainnya.
17
b. Kematian. Kematian sebagai sumber pemberhentian kerja adalah salah satu
selama masa resesi yang buruk sekali pun. Kemudian, karena keahlian mereka
yang diperlukan bagi bisnis berubah, maka kegiatan pelatihan dan transfer
hari saja di setiap minggunya. Dalam kasus seperti ini, pengusaha dapat
yang efektif, karyawan baru dan karyawan lama dapat diajarkan bagaimana
mereka dapat bekerja secara sukses. Pelatihan dan pengembangan SDM adalah
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
lanjut pengenalan.
perusahaan untuk menentukan lokasi dan posisi seorang tenaga pekerja dalam
induvidu dan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan atau pekerja.
Pemberhentian kerja dapat didorong oleh alasan disiplin, ekonomi, bisnis, atau
alasan pribadi.
B. Saran
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat banyak
kekurangan, maka dari itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca
yang dapat membangun makalah ini agar bisa menjadi lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Dari
BPFE: Yogyakarta
http://syahkelilauw.blogspot.com/2011/04/pengenalan-penempatan-dan-
pemberhentian.html
http://rhoni45.blogspot.com/2016/04/v-behaviorurldefaultvmlo_48.html
20